Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI

MATERI PELAJARAN

KELOMPOK 2

EGA VIRANDA (06091182025001)


WIDAYANTI (06091182025004)
MUHAMMAD ANTARIKSAWAN (06091182025013)
SHALU SABINA AZZAHRA ARON (06091182025005)
JUWAIRIYAH (06091382025051)
LISKA SETIANI (06091382025052)

KELAS : INDRALAYA

DOSEN PEMBIMBING : DR. YENNY ANWAR, S. Pd., M. Pd.

DR. MELINDA, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Strategi Pembelajaran Biologi dengan judul
“Materi Pembelajaran”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Terima kasih.

Wssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Indralaya, 26 Januari 2022

Penulis

i
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Materi Pelajaran ................................................................................. 3

B. Fakta, Konsep, Hukum dan Teori ......................................................................... 4

C. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................. 8

D. Evaluasi ................................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11

B. Saran ..................................................................................................................... 11

Daftar pustaka.......................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi


emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui
pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas
peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda dengan
mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan pembelajaran
menggambarkan aktivitas peserta didik. Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta
didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah
satu penerapan strategi pembelajaran diantara strategi-strategi pembelajaran yang lain dengan
tujuan utamanya menyampaikan informasi kepada peserta didik. Kalau diperhatikan, perbedaan
kedua istilah ini bukanlah hal yang sepele, tetapi telah menggeser paradigma pendidikan,
pendidikan yang semula lebih berorientasi pada “mengajar” (guru yang lebih banyak berperan)
telah berpindah kepada konsep “pembelajaran” (merencanakan kegiatan-kegiatan yang
orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya). Jadi yang sebenarnya diharapkan
dari pengertian pembelajaran adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar untuk belajar. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh pihak peserta didik atau murid. Pembelajaran sebagai proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas peserta didik yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengentahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap
materi pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Materi pelajaran?


2. Apa itu Fakta, konsep, hukum dan teori serta ciri-cirinya?
3. Apa itu tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan materi pelajaran?
4. Apa itu evaluasi dan kaitannya dengan materi pelajaran?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian materi pembelajaran.


2. Mengetahui apa itu Fakta, konsep, hukum dan teori serta ciri-cirinya
3. Mengetahui apa tujuan pembelajaran dan kaitannya dengan materi pelajaran
4. Mengetahui apa itu evaluasi dan kaitannya dengan materi pelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Materi Pelajaran

Materi pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang
telah ditentukan. Materi pelajaran diartikan pula sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasai
oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran tersebut biasanya digambarkan
dalam buku teks, sehingga sering terjadi proses pembelajaran adalah menyampaikan materi yang
ada dalam buku.

Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan


keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi pelajaran adalah berbagai pengalaman
yang akan diberikan kepada siswa selama mengikuti proses pendidikan atau proses pembelajaran.
Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah menjadi materi pembelajaran. Siswa
melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh pengalaman belajar tersebut, baik itu
berupa keterampilan kognitif, psikomotorik maupun afektif. Pengalaman-pengalaman ini
dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan
tujuan. Peran materi pembelajaran dalam proses pendidikan menempati posisi yang sangat
strategis dan turut menentukan tercapainya tujuan pendidikan, karena materi pembelajaran
merupakan input instrumental (instrumental input) bersama dengan kurikulum/program
pendidikan, guru, media, evaluasi, dan sebagainya. Materi pembelajaran merupakan salah satu
aspek yang dapat mempengaruhi output. Dengan kata lain kualitas proses dan hasil pendidikan,
dapat dipengaruhi oleh materi pembelajaran yang digunakan. Atas dasar itulah, dalam sistem
pendidikan, materi pembelajaran memegang peran yang cukup penting dan menentukan.

Tugas guru disini adalah bagaimana guru dapat menyampaikan atau menyajikan materi
pelajaran dengan semenarik mungkin, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses belajar
mengajar dengan baik dan penuh semangat. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru adalah
mengkombinasi dan mengkoordinasikan materi pelajaran dengan media dan strategi
pembelajaran yang relevan. Hal ini tentu saja harus didukung dengan penguasaan materi atau
bahan pelajaran yang ia sajikan dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

3
B. Fakta, konsep, hukum dan teori serta ciri-cirinya

 Fakta

Fakta adalah segala hal yang bisa ditangkap oleh indra manusia berupa data dari
keadaan nyata yang telah terbukti kebenarannya. Catatan pengumpulan berbagai fakta
disebut data.

Ciri-Ciri Fakta :

1. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya.
2. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H.
3. Dapat dibuktikan kebenarannya.
4. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa
pernyataan).
5. Dikumpulkan dari narasumber yang terpercaya.
6. Bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan
gambar objek.
7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi
8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya

 Konsep

Berikut ini adalah pengertian konsep menurut para ahli:

1. Soedjadi
Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
melakukan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu
istilah atau rangkaian kata (lambang bahasa).

2. Bahri
Menurut Bahri pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai suatu ciri yang sama. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk
suatu kata (lambang bahasa).

3. Singarimbun dan Effendi


Menurut Singarimbun dan Effendi pengertian konsep adalah generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai

4
fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal
atau persoalan yang dirumuskan.

4. Aristoteles
Dalam bukunya “The classical theory of concepts” Aristoteles menjelaskan arti konsep
adalah penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran
manusia.

5. Woodruff
Pengertian Konsep menurut Woodruff dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
 Konsep dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan/ ide yang relatif sempurna dan
bermakna
 Konsep merupakan pengertian tentang suatu objek
 Konsep adalah produk subjektif yang bersumber dari cara seseorang membuat
pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya
(setelah melakukan persepsi terhadap objek/ benda)

Ciri-ciri Konsep:

Macam – macam konsep yang kita pelajari tidak terbatas. Konsep panas sangat
berbeda dari konsep relativitas dalam beberapa dimensi. Flavell (1970) menyarankan,
bahwa konsep – konsep dapat berbeda dalam tujuh dimensi yakni sebagai berikut :

1. Memiliki Atribut. Setiap konsep harus mempunyai seumlah atribut yang berbeda.
Contoh – contoh konsep harus mempunyai atribut yang relevan; termasuk juga atribut
yang tidak relevan. Contoh – contoh konsep meja harus mempunyai suatu permukaan
yang datar dan sambungan – sambungan yang mengarah ke bawah yang mengangkat
permukaan itu dari lantai. Atribut juga dapat berupa fisik, seperti warna, tinggi, bentuk,
atau dapat juga berupa fungsional.
2. Memiliki Struktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut – atribut itu.
Berikut tiga macam struktur yang dikenal.
a) Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya terdapat dua atau lebih
sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep. Misalnya :
seorang aktris adalh seorang wanita yang bermain dalam film. Dua atribut,
yaitu wanita dan bermain dalam film harus ada agar dapat mewakili
konsep aktris.
b) Konsep disjungtif adalah konsep yang didalamnya satu dari dua atau lebih
sifat harus ada. Konsep paman merupakan konsep disjungtif. Paman dapat

5
merupakan kakak ibu atau ayah atau seorang pria yang menikah dengan
kakak wanita ayah atau ibu.
c) Konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut konsep.
Kelas sosial merupakan suatu contoh konsep relasional. Kelas sosial
ditentukan oleh hubungan antara pendapatan, pendidikan, jabatan atau
pekerjaan, dan faktor – faktor lainnya.

3. Memiliki Keabstrakan.
Konsep – konsep dapat dilihat dan konkret atau konsep itu terdiri atas konsep – konsep
lain. Suatu segi tiga dapat dilihat; keinginan lebih abstrak.
4. Memiliki Keinklusifan.
Ini ditunjukkan pada jumlah contoh yang terlibat dalam konsep itu. Bagi seorang anak
kecil, konsep kucing ditunjukkan pada seekor hewan tertentu, yaitu kucing keluarga. Bila
anak itu telah mengenal beberapa kucing lainnya, konsep kucing akan menjadi lebih luas,
termasuk lebih banyak contoh.
5. Memiliki Generalitas atau keumuman.
Bila diklasifikan, konsep dapat berbeda dalam konsep itu. Bagi seorang anak kecil,
konsep kucing ditujukan pada seekor hewan tertentu, yaitu kucing keluarga. Bila anak itu
telah mengenal beberapa kucing lainnya, konsep kucing akan menjadi lebih luas,
termasuk lebih banyak contoh.
6. Memiliki Ketepatan.
Ketepatan suatu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan untuk membedakan
contoh dengan noncontoh suatu konsep. Klausmeier (1977) mengemukakan empat
tingkat pencapaian konsep, mulai dari tingkat konkret ke tingkat formal. Konsep pada
tingkat formal merupakan konsep yang paling tepat sebab pada tingkat ini atribut –
atribut yang dibutuhkan konsep dapat didefinisikan.
7. Memiliki Kekuatan.
Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju bahwa konsep itu
penting.

 Hukum

Hukum adalah kumpulan peraturan yang bertujuan mengatur sesuatu, dengan menggunakan
landasan untuk menerapkan suatu teori.

 Teori

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan

6
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang
berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan
analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .
Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara
"sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan

bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda
dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman
mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide
yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.

Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti kadang-kadang
bias dalam membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas
mereka berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori.
Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx,
tetapi Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.

Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka
pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan,
dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis
yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan,
dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau
tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya:
apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas
banyak pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.

Teori memiliki dua ciri umum:

1. Teori adalah “abstraksi” tentang suatu hal. Dengan demikian teori sifatnya
terbatas.
2. Semua teori adalah konstruksi ciptaan individual manusia. Oleh sebab itu sifatnya
relatif dalam arti tergantung pada cara pandang si pencipta teori, sifat dan aspek
hal yang diamati, serta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat
dan lingkungan sekitarnya.
7
 CONTOH URAIAN
Rani menanam beberapa tanaman didalam pot kecil yang ia letakkan di
dekat jendela kamarnya. Setelah beberapa hari ternyata tanaman tumbuh
dan membengkok ke arah jendela. Mengapa demikian? Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya gerakan pada tumbuhan yang mendekati
sumber cahaya yang dimana biasanya fenomena tersebut merupakan
contoh dari gerak tropisme. Adapun pengertian gerak tropisme adalah
gerak tumbuh pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan yang berasal dari luar tubuh, seperti cahaya, suhu, gravitasi,
air, zat kimia. Uraian tersebut dapat dikatakan fakta karena sesuai dengan
pengamatan sendiri.

• Dalam fakta tersebut terdapat konsep Gerak tropisme pada


tumbuhan, dan cahaya matahari.
• Hukum atau teori yang berlaku yaitu bahwa setiap tumbuhan akan
bergerak menuju kearah rangsangannya sesuai dengan rangsangan yang
mempengaruhinya.

C. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan arah yang ingin dituju dari rangkaian aktivitas
yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan komponen
utama yang harus dirumuskan oleh guru dalam pembelajaran, karena merupakan sasaran
dari proses pembelajaran. Mau dibawa ke mana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa,
semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Oleh karenanya, tujuan merupakan
komponen pertama dan utama.

Nilai-nilai tujuan dalam pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:


1. Pembelajaran mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
2. Memberikan motivasi kepada guru dan siswa, sehingga pengajaran berlangsung lebih
cepat, efisien, dan lebih memberikan kemungkinan untuk berhasil. Tujuan di sini
merupakan motivasi positif yang dirangsang dari luar.
3. Memberikan panduan dan petunjuk bagi guru dalam merancang pembelajaran dalam
rangka memilih serta menentukan metode dan alat mengajar atau menyediakan
8
lingkungan belajar bagi siswa. Dengan metode dan alat pembelajaran yang relevan maka
proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik bagi siswa.
4. Tujuan pendidikan penting dijadikan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar, dalam
arti pengajaran dinilai berhasil apabila siswa telah mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ketercapaian tujuan pengajaran oleh siswa menjadi indikator keberhasilan sistem
pembelajaran yang dirancang sebelumnya.

Keterkaitan antara materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran yaitu Untuk mencapai
tujuan pembelajaran diperlukan adanya materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai yang dapat diartikan pula sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasai oleh
siswa.

D. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja
dilaksanakan untuk memeperoleh informasi atau data. Evaluasi menjadi bagian
penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang
telah ditentukan.

Evaluasi juga memiliki fungsi dalam proses belajar mengajar yaitu:

1. Tes formatif dimana dilaksanakan di tengah program pembelajaran digunakan sebagai


umpan balik atau feed back baik siswa atau guru. Berdasarkan hasil tes, guru bisa menilai
kemampuan siswanya dan dijadikan bahan perbaikan melalui kegiatan pembelajaran
selanjutnya, sedangkan siswa bisa mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai
untuk bahan perbaikan .
2. Tes diagnostic bertujuan mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk melakukan
perbaikan. Dengan demikian harus lebih dahulu disajikan tes formatif untuk mengetahui
ada atau tidaknya bagian yang belum dikuasai oleh siswa.
3. Tes sumatif, tes ini dilakukan setelah satuan program pembelajaran dilakukan atau
setelah materi pelajaran selesai dalam kurun waktu satu semester. Tujuan utama tes ini
untuk menentukan nilai yang menggambarkan keberhasilan siswa setelah menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, sehingga bisa ditentukan kedudukan
siswa di kelas, mengikuti program pembelajaran sebagai bahan informasi kepada pihak
yang bersangkutan.
4. Tes penempatan, siswa bisa di tempatkan di kelompok yang sesuai dengan tingkatan
pengetahuan yang dimiliki maka digunakan suatu tes.
9
Kaitannya materi pelajaran dengan evaluasi yaitu sebagai alat pengukur terhadap peserta
didik setelah mempelajari materi pelajaran dan mengukur tingkat perkembangan atau
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar
mengajar.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Materi pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan. Dalam Sajian materi dapat berupa fakta, konsep, hukum dan teori.

Fakta adalah segala hal yang bisa ditangkap oleh indra manusia berupa data dari keadaan nyata
yang telah terbukti kebenarannya.

Menurut Bahri pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai suatu ciri yang sama. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu
kata (lambang bahasa).

Hukum adalah kumpulan peraturan yang bertujuan mengatur sesuatu, dengan menggunakan
landasan untuk menerapkan suatu teori.

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan
antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Unknown. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBELAJARAN.


https://www.google.com/url?q=http://digilib.uinsby.ac.id/9620/5/Bab%25202.pdf&usg=
AOvVaw3y7IyAxgZ2f3lvg8yXkCir. (online) diakses pada 23 Januari 2022.

Hasan, Ibrahim. 2 November 2021. Cara Membedakan Fakta dan Opini, Ketahui Ciri dan
Contoh Kalimatnya. https://www.merdeka.com/jateng/cara-membedakan-fakta-dan-
opini-berikut-ciri-dan-contoh-kalimatnya-kln.html. (online) diakses pada 26 januari 2022.

Wiguna, Rian. 29 Desember 2020. Pengertian konsep dan contohnya.


https://www.berpendidikan.com/2020/12/pengertian-konsep.html. (online) diakses pada
26 januari 2022

Agustina, Ismaya Dwi. 26 November 2012. Pengertian Teori.


https://ismayadwiagustina.wordpress.com/2012/11/26/pengertian-
teori/#:~:text=Teori%20adalah%20seperangkat%20konsep%20atau,hubungan%20sebab
%2Dakibat%20yang%20terjadi.&text=Teori%20intutif%20adalah%20teori%20yang%20
dibangun%20berdasarkan%20pengalaman%20praktis. (online) diakses pada 26 januari
2022.

Unknown. Belajar dan pembelajaran.


https://www.google.com/url?q=http://akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/FKIP/Nurli
ani_Siregar/Belajar%26Pembelajaran5.pdf&usg=AOvVaw2JHiaz3VbcWZWlF-2LZ1jC.
(online) diakses pada 23 januari 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai