PROPOSAL
PENDAHULUAN
1. JUDUL
LATAR BELAKANG
Pengertian futsal
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima pemain utama. Futsal masuk ke Indonesia sejak akhir tahun 90an. Namun
mulai dikenal masyarakat sejak 2002, sejak saat itu futsal langsung menjadi olahraga
primadona. Pada saat ini, olahraga permainan futsal sudah berkembang di berbagai kota
maupun daerah. Awal munculnya olahraga permainan futsal di berbagai kotabesar ini adalah
sebagai kebutuhan orang-orang kota untuk melakukan olahraga permainan sepakbola yang
sangat populer. Namun karena adanya keterbatasan prasarana olahraga sepakbola, maka
sebagai solusinya adalah melakukan aktifitas olahraga sepakbola di dalam ruangan atau futsal.
Futsal di indonesia saat ini sudah sangat berkembang dan keberadaan futsal bukan lagi hanya
sebagai sebuah olahraga tetapi sudah berubah menjadi gaya hidup terutama di kota-kota besar
di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan berbagai kota lainnya.
Adapun hal yang menjadi latar belakang dari perancangan gedung olah raga futsal ini
yaitu dari pengamatan atau survey lingkungan di sumatra utara kota medan khususnya,
berdasarkan hasil survey di kota medan salah satu olah raga yang banyak peminatnya yaitu
futsal. Bagi kalangan mahasiswa, karyawan, dan anak-anak warga kota medan lapangan futsal
di juluki tempat yang sering dikunjungi untuk olah raga.
Saat ini futsal sudah menjadi olahraga prestasi yang cukup bergengsi dengan banyak nya
kompetisi-kompetisi dari tingkat umur, pelajar, amatir hingga liga profesional untuk kompetisi
nasional bahkan hingga ke tingkat internasional mulai dari piala asia hingga piala dunia, hal
ini merupakan target prestasi yang dapat djadikan acuan dalam bermain futsal dan
perkembangan peminatnya. Sekang tinggal bagaima pengolahanya dan mengembangkannya.
Ketersediaan gedung olah raga futsal di kota medan memang sudah banyak. Tetapi dilihat dari
segi desain kebanyakan tidak memiliki cirikhas atau keunikan tersendiri, maka dari itu perlu
beberapa pengolahan yaitu menambah fasilitas pendukung seperti cafe, menata ruang, sehingga
orang-orang melakukan berbagai aktivitas didalmnya dan pengungjung tidak hanya pada satu
tujuan saja. Kemudian gedung olah raga lapangan futsal yang akan di desain harus adanya
pertimbangan dari bentuk desain maupun skala. Desain gedung lapangan futsal ini berkonsep
bangunan hemat energi dan skala bersklala internasional.
1. Bangunan utama gedung olahraga futsal menyediakan suatu area dan fasilitas pendukung,
supaya pengunjung lebih banyak dan pengungjungpun dapat menikmati berbagai suasana
didalmnya.
2. Mendesain gedung olahraga lapangan futsal yang memiliki area inovatif, serta mengajak
masrayakat sedikit berkeliling di dalmnya.
3. Perencanaan gedung olahraga futsal dan fasilitas pendukung lainya seperti : cafe dll.
4. Perencanaan gedung olahraga futsal dengan konsep bangunan hemat energi.
Tujuan :
PERMASALAHAN
POTENSI
Melalui lapangan futsal ini mahasiwa, karyawan ataupun masyarakat bisa melakukan
kegiatan menyalurkan hobinya dan menikmati berbagai fasilitas yang disediakan. Harapkan
potensi dan bakat mereka bisa meningkat. Bahkan, bisa lahir sebagai atlet-atltet berprestasi.
Bermain futsal selain karena alasan kesehatan dan menyukai bola juga menjadi ajang
sosialisasi. Tak jarang kalangan karyawan dan mahasiswa beramai-ramai membuat tim untuk
sekadar mengisi waktu di luar kantor dan mempererat pertemanan.
BAB 1
1. STUDY LITERATUR
A. FUTSAL
1. Pengertian Futsal
Futsal adalah singkatan dari futbol (sepak bola) dan sala (ruangan) dari bahasa
Spanyol atau Futebol dari bahasa Portugal atau Brazil Futsal dan salon dari bahasa
Prancis” (Tenang, 2008:15). “Futsal merupakan permainan sepak bola yang
dilakukan di dalam ruangan” (Lhaksana, 2011:5). Jadi dapat disimpulkan bahwa
futsal adalah olahraga sepak bola yang permainannya dilaksanakan didalam
ruangan yang jenis permainannya tidak jauh berbeda dengan sepak bola.
“Permainan ini sendiri dimainkan oleh lima pemain setiap tim berbeda dengan
sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim,
ukuran lapangan dan bolanya pun lebih kecil dibandingkan ukuran yang digunakan
dalam sepak bola lapangan rumput” (Lhaksana, 2011:5). Seperti yang diketahui
futsal merupakan modifikasi dari olahraga sepak bola, yang dimodifikasi disini
adalah gawang, bola, ukuran lapangan, bentuk lapangan, peraturan permainan dan
jumlah pemain. Dengan bermain futsal, pemain bisa mengembangkan kemampuan
dengan baik.
Menurut Mahaendro (2004:92) “futsal adalah permainan yang hampir sama
dengan sepakbola, tetapi hanya lima pemain di mana dua tim memainkan dan
memperebutkan bola di antara para pemain dengan tujuan dapat memasukkan bola
lawan dan mempertahankan gawang kemasukkan bola”. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa futsal merupakan permainan bola yang hampir sama dengan
permainan sepak bola, dimainkan dalam ruangan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima orang pemain utama dan pemain cadangan yang bertujuan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki
untuk memenangkan suatu pertandingan futsal.
2. Sejarah Futsal
Asal muasal futsal muncul di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930 ketika
Juan Carlos Cereira membuat versi sepak bola untuk lima pemain dalam satu tim (a
five-a-side version of soccer) untuk dipertandingkan dalam kompetisi 13 usia muda
di YMCAs (Young Mens Christian Association) (Marhaendro, 2004:91). Setelah
futsal dikenalkan oleh Juan Carlos Cereira pada tahun 1930.Seiring berjalannya
waktu futsal menjadi salah satu olahraga yang populer khususnya di Amerika
Selatan, futsal menjadi pilihan utama pada saat hari hujan. “Pada 1965, kompetisi
internasional futsal digelar untuk kali pertama. Kejutan pun terjadi dengan sukses
Paraguay menjadi juara Piala Amerika selatan. Pada tahun berikutnya sampai 1979,
Brazil mendominasi dan merengkuh enam trofi juara berturut-turut” (Tenang,
2008:16). Jadi olahraga futsal berasal dari Amerika Selatan, selain itu negara-
negara di Amerika Selatan juga yang mendominasi kekuatan futsal di dunia hingga
saat ini, terbukti dengan hasil piala dunia futsal yang diselenggarakan di Thailand
pada 2012 lalu, Brazil sebagai juara di kompetisi tersebut.
B. Peraturan Futsal
1. Lapangan Futsal
Lapangan futsal adalah tempat atau arena bermain olahraga futsal yang berada
di dalam ruangan (indoor). Berikut gambar tentang bentuk lapangan futsal sesuai
standar FIFA pada umumnya.
(sumber : http://sir.stikom.edu/id/eprint/1647/4/BAB_II.pdf)
(Sumber : https://perpustakaan.ukuran-lapangan-futsal-standar-nasional-internasional)
(Sumber : http://sir.stikom.edu/id/eprint/1647/4/BAB_II.pdf)
4. Tanda lapangan
Lapangan ditandai dengan garis pembatas lapangan. Garis yang berukuran lebih
panjang disebut garis samping (touch line), sedang garis yang lebih pendek
adalah garis gawang (goal line).
Lebar garis pembatas 8 cm.
Lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama luas dan diberi garis. Garis ini
disebut garis tengah.
Titik tengah ditandai dengan titik tepat di tengah lapangan, lalu garis melingkar
dibuat dengan titik pusat di titik tengah tersebut dengan jari-jari lingkaran 3 m.
5. Area Penalti
Daerah di depan gawang yang ditandai dengan garis setengah lingkaran disebut
daerah penalti. Penentuan areal penalti adalah:
Dibuat dua garis seperempat lingkaran berjari-jari 6 m di dalam lapangan
dengan titik pusat setiap tiang gawang.
Satu ujung tiap garis seperempat lingkaran menempel di garis gawang. Satu
ujung yang lainnya tepat berada di depan setiap tiang gawang. Kedua ujung
yang berada di depan kedua tiang gawang dihubungkan dengan garis lurus
sepanjang 3,16 m sejajar dengan garis gawang. Mengapa harus 3,16 m? Karena
3,16 m ini didapat dari jumlah lebar gawang dan diameter ketebalan dua buah
tiang gawang, yang masing-masing diameternya 8 cm.
6. Titik pinalti
Titik pinalti berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang
vertikal dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.
10. Gawang
Gawang harus ditempatkan di bagian tengah masing-masing garis gawang.
Lebar gawang adalah 3 m diukur dari bagian dalam tiang. Sedangkan tinggi gawang
adalah 2 m diukur dari bagian dalam tiang palang atas gawang ke lantai. Bentuk
penampang tiang yang diperbolehkan adalah kotak dan lingkaran, namun bentuk
penampang lingkaran lebih dianjurkan, karena selain relatif lebih aman jika terjadi
benturan juga pantulan bola dengan tiang penampang bundar lebih menghasilkan
arah yang akurat. Jaring gawang berbahan nilon, yang diikatkan ke tiang dan palang
gawang. Kedalaman gawang adalah 80 cm untuk bagian atas gawang, dan 100 cm
untuk bagian bawah.
2. Gelangga olahraga
Menurut kamus umum bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1995), pengertian
gelanggang adalah: Ruang / lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu
(kuda), olahraga, dan sebagainya.Sedangkan olahraga menurut pengertian umum
olahraga berarti olah: laku, berbuatan, ulah, cara.
sedangkan raga: badan, tubuh. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995), olahraga memiliki pengertian sebagai berikut: Gerak badan untuk
menyehatkan dan menguatkan tubuh, permainan, pertandingan yang memerlukan
ketrampilan fisik.
Tipe C 24 m 16 m 9m 5,50 m
4. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut :
a. Ruang ganti atlit direncanakan untuk tipe A dan B minimal 2 unit dan tipe C
minimal 1 unit, dengan ketentuan sebagai berikut :
Lokasi ruang ganti harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang
berada dibawah tempat duduk penonton.
5. Tata Cahaya
Tingkat penerangan, pencegahan silau serta sumber cahaya lampu harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai untuk ke-3
kelas, sebesar:
Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux.
Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux.
Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux.
b. Penerangan buatan dan atau penerangan alami tidak boleh menimbulkan penyilauan
bagi para pemain.
c. Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai dengan SK SNI T – 05 – 1989 – F,
Departemen Pekerjaan Umum, tentang Tata Cara Penerangan Alami Siang hari
untuk rumah dan gedung.
d. Sumber cahaya lampu atau bukan harus diletakan dalam satu area pada langit-langit
sedemikian rupa sehingga sudut yang terjadi antara garis yang menghubungkan
sumber cahaya tersebut dengan titik terjauh dari arenasetinggi 1,5 m garis
horizontalnya minimal 300.
e. Apabila gedung olahraga digunakan untuk menyelenggarakan lebih dari satu
kegiatan cabang olahraga, maka untuk masing-masing kegiatan harus tersedia tata
lampu yang sesuai untuk kegiatan yang dimaksud.
f. Masing-masing tata lampu harus merupakan instalasi yang terpisah, satu dengan
lainnya.
g. Apabila menggunakan tata cahaya buatan, harus disediakan generator set yang
kapasitas dayanya minimum 60% dari daya terpasang, generator set harus dapat
bekerja maksimum 10 detik pada saat setelah aliran PLN padam.
6. Tata Udara
Tata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi:
Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif.
Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang.
b. Apabila menggunkan ventilasi buatan, maka harus memenuhi:
Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3/jam/orang.
Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan di dalam arena dan
tempat penonton.
7. Tribun Penonton
Pemisaha Tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pemisahan antara tribun dan arena dipergunakan pagar transparan dengan tingga minimal 1,00 m,
dan maksimal 1,20 m.
b. Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian masif minimal 0.40m dan
tinggi keseluruhan antara 1,00 – 1,20 m.
c. Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan dari tribun minimal 1,20 m.
(Sumber : https://lib.unnes.ac.id)
2. STUDI BANDING
Bangunan ini sangat memanfaatkan pencahayaan alami pada siang hari, dimana cahaya
matahari masuk pada bangunan dengan merata melewati serangkain atap yang disusun
secara berulang dengan bukaan yang menghadap ke utara. Bangunan ini memiliki
sistem konsep hemat energy. Pada fasade lantai dasar menggunakan material kaca
transparan upaya pencahayaan pada siah hari tetap stabil tanpa menggunakan cahaya
buatan.
(Sumber : https://www.archdaily.com)
ASB Sports Center ini adanya fasilitas untuk pengadilan olahraga dalam
ruangan komunitas yang dibuat untuk mempromosikan kesejahteraan fisik bagi
masyarakat Wellington. Dewan Kota Wellington mengidentifikasi perlunya ruang
pengadilan dalam ruang komunitas untuk melayani sejumlah olahraga, bola jaring, bola
basket, bola voli serta bola sepak, bola tangan dan bola korf.
(Sumber : https://www.archdaily.com)
Bagian yang menjadi inti bangunan yaitu : Area duduk untuki penonton futsal
Area fasilitas pendukung, Cafe dan Lapangan futsal dengan skala nasional yang tingkat ke-2
berbagai fungsi pendukung lainnya berada pada lantai dasar bangunan
Area lapangan futsal
TAHAP AWAL
KONSEP
m
.co
els
od
gm
dw
m
.co
els
od
gm
dw
dwgmodels
.com
com
els.
mod
dwg
LANTAI-3 LANTAI-1
CAFE LANTAI-2 LANTAI-2
LANTAI-1
AREA PENONTON
FUTSAL
LAPANGAN FUTSAL
AREA TERBUKA/PUBLIK
RUANG PUBLIK
RUANG PRIVAT
ZONING
ZONING FERTIKAL
RUANG CAFE
LAPANGAN FUTSAL
RUANG PENONTON
FUTSAL
AREA PUBLIK
RUANG PUBLIK
RUANG PRIVAT
AKSES KELUAR
KENDARAAN
MEMBUAT SPACE
UNTUK MENJANGKAU
RUANG BELAKANG
ry
to
W
fa
C
La
W
C
ry
to
W
fa
C
La
BR
IE
FIN
G
W
C
t
ag Ala
R g
a
la an
BR
O Ud
IE
h
G
FIN
G
M
ER
La
CH
fa
A
to
N
ry
D
IS
E
N
A
ER NG
SIH
EB A
K UD
W
C
La
R.K
fa
to
ES
ry
EH
A
TA
N
G lah
U R
O
da a
ng ga
Ala
t
2 96
SIRKULASI KELUAR
BANGUANAN
SIRKULASI MASUK
CAFE BANGUANAN
WC
FF
A
ST
TAMAN
SIR
PANTRI
K
A
AKSES
DAPUR
Lafatory
Lafatory
NGIN/
R.PENDI
GUDANG
TAMAN
Lobby
KM.Mandi Pria
VEGETASI
DAN
KM.Mandi Waniata
Kasir
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL
VEGETASI TAMANM
WC R.Manajemen R.Informasi
LATIHAN
R.KARYAWAN
R.RAPAT
R.TUNGGU
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL
LAVATORY
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL
WANITA
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL
R.KONTROL R.PENGATUR
CAHAYA
LAVATORY
PRIA
TANGGA
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL
NAIKAA
GUdang Alat Lafatory Lafatory
Olah Raga
R.PELATIH
KENDARAAN
MASUK TAMAN
PARKIRAN
SEPEDA BLOCK-A
MOTOR
PARKIRAN
BLOCK-B