Anda di halaman 1dari 46

[Type the sender name]

Taufik Mustafa S.T.,M.T.,IAI.,AA


Dosen
Pengampu Riusman Ndruru

Dosen Boy Brahmawanta Sembiring


Pembimbing S.T.,M.T.,IAI.,AA
NPM
(170320004)

PROPOSAL

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR-05


BAB 1

PENDAHULUAN

1. JUDUL

PERANCANGAN GEDUNG OLAH RAGA FUTSAL


DAN FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA

LATAR BELAKANG

Pengertian futsal

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima pemain utama. Futsal masuk ke Indonesia sejak akhir tahun 90an. Namun
mulai dikenal masyarakat sejak 2002, sejak saat itu futsal langsung menjadi olahraga
primadona. Pada saat ini, olahraga permainan futsal sudah berkembang di berbagai kota
maupun daerah. Awal munculnya olahraga permainan futsal di berbagai kotabesar ini adalah
sebagai kebutuhan orang-orang kota untuk melakukan olahraga permainan sepakbola yang
sangat populer. Namun karena adanya keterbatasan prasarana olahraga sepakbola, maka
sebagai solusinya adalah melakukan aktifitas olahraga sepakbola di dalam ruangan atau futsal.
Futsal di indonesia saat ini sudah sangat berkembang dan keberadaan futsal bukan lagi hanya
sebagai sebuah olahraga tetapi sudah berubah menjadi gaya hidup terutama di kota-kota besar
di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan berbagai kota lainnya.

Adapun hal yang menjadi latar belakang dari perancangan gedung olah raga futsal ini
yaitu dari pengamatan atau survey lingkungan di sumatra utara kota medan khususnya,
berdasarkan hasil survey di kota medan salah satu olah raga yang banyak peminatnya yaitu
futsal. Bagi kalangan mahasiswa, karyawan, dan anak-anak warga kota medan lapangan futsal
di juluki tempat yang sering dikunjungi untuk olah raga.

Perkembangan dan kondisi sekarang

Saat ini futsal sudah menjadi olahraga prestasi yang cukup bergengsi dengan banyak nya
kompetisi-kompetisi dari tingkat umur, pelajar, amatir hingga liga profesional untuk kompetisi
nasional bahkan hingga ke tingkat internasional mulai dari piala asia hingga piala dunia, hal
ini merupakan target prestasi yang dapat djadikan acuan dalam bermain futsal dan
perkembangan peminatnya. Sekang tinggal bagaima pengolahanya dan mengembangkannya.

Ketersediaan gedung olah raga futsal di kota medan memang sudah banyak. Tetapi dilihat dari
segi desain kebanyakan tidak memiliki cirikhas atau keunikan tersendiri, maka dari itu perlu
beberapa pengolahan yaitu menambah fasilitas pendukung seperti cafe, menata ruang, sehingga
orang-orang melakukan berbagai aktivitas didalmnya dan pengungjung tidak hanya pada satu
tujuan saja. Kemudian gedung olah raga lapangan futsal yang akan di desain harus adanya
pertimbangan dari bentuk desain maupun skala. Desain gedung lapangan futsal ini berkonsep
bangunan hemat energi dan skala bersklala internasional.

Peminat futsal itu banyak karena beberapa alasan sebagai berikut :


1. Karena tingkat penduduknya kota medan yang padat.
2. Banyaknya kampus dan juga mahasiswa merupakan suatu pengaruh banyaknya peminat
futsal, hal lain selain dari itu pihak sekolah di kota medan juga banyak dari tingkat SMA,
SMP, dan SD. Banyak yang berasal dari luar kalangan mahasiswa seperti karyawan dan
berbagai pendatang dari luar kota medan.
3. Perkembangan peminat futsal karena keterbatasannya ruang publik untuk bermain sepak
bola, para pecinta seopak bola beralih melakukukan olah raga main futsal, karena sarana
untuk olahraga khususnya sepak bola semaking berkurang/tidak banyak. Hal tersebut yang
membuat banyak banyak orang beralih ke futsal.

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Bangunan utama gedung olahraga futsal menyediakan suatu area dan fasilitas pendukung,
supaya pengunjung lebih banyak dan pengungjungpun dapat menikmati berbagai suasana
didalmnya.
2. Mendesain gedung olahraga lapangan futsal yang memiliki area inovatif, serta mengajak
masrayakat sedikit berkeliling di dalmnya.
3. Perencanaan gedung olahraga futsal dan fasilitas pendukung lainya seperti : cafe dll.
4. Perencanaan gedung olahraga futsal dengan konsep bangunan hemat energi.

Tujuan :

1. Merencanakan gedung olahraga futsal di kota medan dalam skala internasional


2. Selain memenuhi fasilitas tempat olahraga bermain futsal di kota medan, tetapi bagaimana
masyarakat pengguna bangunan ini nantinya supaya lebih menikmati area bermain futsal
dengan menambahkan fasilitas pendukung dibandingkan yang sudah tersedia dari yang
sebelumnya.
3. Merencanakan gedung olahraga yang memanfaatkan tensi alam setempat secara optimal
melalui pengolahan tata ruang luar dan tata ruang dalam dengan pendekatan arsitektur.
4. Merancang bangunan baru dengan konsep bangunan hemat enegi dan modern.
5. Mendesain dengan fasilitas pendukung seperti cafe, ruang latihan dan fasilitas lainnya.
6. Perencanaan gedung olahraga futsal saat ini berkajian supaya bisa bersain dengan desain
gedung olahraga futsal yang baru dimasa yang akan datang atau desain bangunan fungsi
lainnya.
ALUR BERPIKIR

JUDUL LATAR BELAKANG TUJUAN

PERANCANGAN 1. Sumber dari berbagai 3. Merencanakan gedung


GEDUNG OLAH RAGA berita dari internet yeng olahraga futsal di kota
FUTSAL DAN FASILITAS membahas mengenai medan dalam skala
olahraga futsal di kota internasional.
PENDUKUNG LAINNYA
medan. 4. Selain memenuhi fasilitas
2. Berdasarkan tempat olahraga bermain
pengamatan langsung futsal di kota medan,
dilapangan atau hasil tetapi bagaimana
survey di kota medan masyarakat pengguna
mengenai olah raga bangunan ini nantinya
futsal. supaya lebih menikmati
area bermain futsal
dengan menambahkan
fasilitas pendukung
dibandingkan yang sudah
tersedia dari yang
sebelumnya.

STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA PROGRAM RUANG


DAN STUDI BANDING SURVEY LOKASI DAN KRITERIA

Studi literatur 3. Pemilihan lokasi site yang


sesuai
1. Data arsitek 4. Data-data site
2. Standar internasional 5. Tahap analisa berdasarkan
gedung olah raga futsal data-data tapak
3. Satndar café
4.
Studi banding
1. Dari gedung olah raga
futsal yang sudah
terbangun
2. Studi banding dengan
lapangan futsal di kota
medan
KONSEP PEMAHAMAN DESAIN DESKRIPSI

1. Konsep bangunan hemat


energi
2. Konsep ruang luar dan
ruang dalam
3. Konsep utilitas dalam
bangunan dan luar
bangunan

DESIGN SKEMATIK FINAL DESAIN

PERMASALAHAN

1. Berdasarakan pengamatan di lapangan hampir seluruh desain lapangan futsal tidak


memiliki cirikhas tersendiri di bandingkan dengan yang lain.
2. Kekurangan fasilitas pendukung

POTENSI

Melalui lapangan futsal ini mahasiwa, karyawan ataupun masyarakat bisa melakukan
kegiatan menyalurkan hobinya dan menikmati berbagai fasilitas yang disediakan. Harapkan
potensi dan bakat mereka bisa meningkat. Bahkan, bisa lahir sebagai atlet-atltet berprestasi.
Bermain futsal selain karena alasan kesehatan dan menyukai bola juga menjadi ajang
sosialisasi. Tak jarang kalangan karyawan dan mahasiswa beramai-ramai membuat tim untuk
sekadar mengisi waktu di luar kantor dan mempererat pertemanan.
BAB 1

STUDI LITERATUR DAN STUDI BANDING

1. STUDY LITERATUR
A. FUTSAL
1. Pengertian Futsal
Futsal adalah singkatan dari futbol (sepak bola) dan sala (ruangan) dari bahasa
Spanyol atau Futebol dari bahasa Portugal atau Brazil Futsal dan salon dari bahasa
Prancis” (Tenang, 2008:15). “Futsal merupakan permainan sepak bola yang
dilakukan di dalam ruangan” (Lhaksana, 2011:5). Jadi dapat disimpulkan bahwa
futsal adalah olahraga sepak bola yang permainannya dilaksanakan didalam
ruangan yang jenis permainannya tidak jauh berbeda dengan sepak bola.
“Permainan ini sendiri dimainkan oleh lima pemain setiap tim berbeda dengan
sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim,
ukuran lapangan dan bolanya pun lebih kecil dibandingkan ukuran yang digunakan
dalam sepak bola lapangan rumput” (Lhaksana, 2011:5). Seperti yang diketahui
futsal merupakan modifikasi dari olahraga sepak bola, yang dimodifikasi disini
adalah gawang, bola, ukuran lapangan, bentuk lapangan, peraturan permainan dan
jumlah pemain. Dengan bermain futsal, pemain bisa mengembangkan kemampuan
dengan baik.
Menurut Mahaendro (2004:92) “futsal adalah permainan yang hampir sama
dengan sepakbola, tetapi hanya lima pemain di mana dua tim memainkan dan
memperebutkan bola di antara para pemain dengan tujuan dapat memasukkan bola
lawan dan mempertahankan gawang kemasukkan bola”. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa futsal merupakan permainan bola yang hampir sama dengan
permainan sepak bola, dimainkan dalam ruangan oleh dua tim, yang masing-masing
beranggotakan lima orang pemain utama dan pemain cadangan yang bertujuan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki
untuk memenangkan suatu pertandingan futsal.
2. Sejarah Futsal
Asal muasal futsal muncul di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930 ketika
Juan Carlos Cereira membuat versi sepak bola untuk lima pemain dalam satu tim (a
five-a-side version of soccer) untuk dipertandingkan dalam kompetisi 13 usia muda
di YMCAs (Young Mens Christian Association) (Marhaendro, 2004:91). Setelah
futsal dikenalkan oleh Juan Carlos Cereira pada tahun 1930.Seiring berjalannya
waktu futsal menjadi salah satu olahraga yang populer khususnya di Amerika
Selatan, futsal menjadi pilihan utama pada saat hari hujan. “Pada 1965, kompetisi
internasional futsal digelar untuk kali pertama. Kejutan pun terjadi dengan sukses
Paraguay menjadi juara Piala Amerika selatan. Pada tahun berikutnya sampai 1979,
Brazil mendominasi dan merengkuh enam trofi juara berturut-turut” (Tenang,
2008:16). Jadi olahraga futsal berasal dari Amerika Selatan, selain itu negara-
negara di Amerika Selatan juga yang mendominasi kekuatan futsal di dunia hingga
saat ini, terbukti dengan hasil piala dunia futsal yang diselenggarakan di Thailand
pada 2012 lalu, Brazil sebagai juara di kompetisi tersebut.
B. Peraturan Futsal
1. Lapangan Futsal
Lapangan futsal adalah tempat atau arena bermain olahraga futsal yang berada
di dalam ruangan (indoor). Berikut gambar tentang bentuk lapangan futsal sesuai
standar FIFA pada umumnya.

Gambar : lapangan futsal

(sumber : http://sir.stikom.edu/id/eprint/1647/4/BAB_II.pdf)

2. Ukuran Lapangan Futsal Standar Nasional & Internasional :


 Luas lapangan pada panjang 25-43 meter dan lebarnya 15-25 meter
 Area pertandingan di permukaan yang rata atau tak abrasit
 Ada garis batas antara garis melintang pada bagian tengah lapangan, garis
gawang di titik ujung dan di sisi gawang dalam lebar 8 cm.
 Luas lingkaran di bagian tengahnya ialah 3 meter.
 Wilayah penalti dalam jangkauan busur dengan luas 6 meter atas tiang gawang
pada masing-masing kelompok. Kemudian titik pinalti yang pertama dari posisi
tengah tepat di garis gawang dalam jangkauan 6 meter dan titik kedua berjarak
10 meter dari titik pertengahan garis gawang itu.
 Tinggi gawang 2 meter dan lebarnya ialah 3 meter
 Jumlah pemain 5 orang di setiap kelompok, jumlah pemain cadangannya paling
banyak 7 orang tanpa ada limit dalam pergantian pemain lama dengan yang
baru.
 Wasit ada dua yang berada di luar garis, jika ada permasalahan berupa
pelanggaran, wasit dipersilahkan masuk ke arena lapangan.
 Lama pertandingan 2 x 20 menit dengan waktu istirahat 10 menit dan ada
perpanjangan untuk bermain untuk hasil dari dua kali bertanding.

Gambar lapangan futsal

(Sumber : https://perpustakaan.ukuran-lapangan-futsal-standar-nasional-internasional)

3. Permukaan lapangan futsal.


Permukaan lapangan harus halus, rata dan tidak licin. Bahan yang disarankan adalah
kayu (parkit). Sangat tidak disarankan menggunakan banan beton dan paving stone.
Pemilihan dan bahan permukaan lapangan ini bertujuan mengutamakan pemain
futsal. Berikut beberapa jenis lapangan futsal beserta kelebihan dan kekurangannya
dalam tabel dibawwah ini.

No. Jenis Kelebihan Kekurangan


Lapangan

1. Karet a. Permukaan lembut a. Jika sudah lama digunakan


dan empuk karena akan ada bagian yang
berbahan dasar terkelupas yang
karet. menyebabkan lapangan
b. Tingkat kerataan tidak rata.
cukup baik. b. Memiliki daya cengkram
c. Kesat. yang kurang baik.
c. Mudah rusak bila lembab
atau basah.
2. Semen a. Perawatan tidak a. Permukaan sangat keras dan
sulit. sering menyebabkan cidera.
b. Murah. b. Mudah licin atau
mengelupas.
c. Sering ditemui permukaan
bergelombang.
3. Parquette a. Keras. a. Cukup licin.
b. Butuh maintenance yang
b. Tingkat kerataan
ekstra karena mudah rusak
sangat baik mampu
akibat cuaca dan
membuat laju bola
kelembapan.
lancar.
c. Jika mulai rusak, sekat-
sekat kayu akan timbul ke
permukaan dan berbahaya
bagi pemain.
4. Teraflex a. Permukaan tidak a. Kadang ada permukaan
yang tidak rata akibat
licin.
lembab.
b. Tingkat kerataan
b. Harganya cukup mahal
sangat bagus.
demikian pula instalasinya.
c. Memiliki keawetan
yang lama.
5. Interlock a. Standar Badan a. Harus dibersihkan setiap
Futsal Nasional hari, jika terkena debu
(BFN). atau air jadi licin.
b. Sangat harus
b. Instalasi mudah.
menghindari
kelembaban.

6. Rumput Sintetis a. Tidak licin. a. Jika ada kerusakan


b. Resiko cidera lebih tengah lapangan sulit
kecil. untuk di betulkan.

Tabel. Jenis Lapangan Futsal Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

(Sumber : http://sir.stikom.edu/id/eprint/1647/4/BAB_II.pdf)

4. Tanda lapangan
 Lapangan ditandai dengan garis pembatas lapangan. Garis yang berukuran lebih
panjang disebut garis samping (touch line), sedang garis yang lebih pendek
adalah garis gawang (goal line).
 Lebar garis pembatas 8 cm.
 Lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama luas dan diberi garis. Garis ini
disebut garis tengah.
 Titik tengah ditandai dengan titik tepat di tengah lapangan, lalu garis melingkar
dibuat dengan titik pusat di titik tengah tersebut dengan jari-jari lingkaran 3 m.
5. Area Penalti
Daerah di depan gawang yang ditandai dengan garis setengah lingkaran disebut
daerah penalti. Penentuan areal penalti adalah:
 Dibuat dua garis seperempat lingkaran berjari-jari 6 m di dalam lapangan
dengan titik pusat setiap tiang gawang.
 Satu ujung tiap garis seperempat lingkaran menempel di garis gawang. Satu
ujung yang lainnya tepat berada di depan setiap tiang gawang. Kedua ujung
yang berada di depan kedua tiang gawang dihubungkan dengan garis lurus
sepanjang 3,16 m sejajar dengan garis gawang. Mengapa harus 3,16 m? Karena
3,16 m ini didapat dari jumlah lebar gawang dan diameter ketebalan dua buah
tiang gawang, yang masing-masing diameternya 8 cm.

6. Titik pinalti
Titik pinalti berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang
vertikal dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.

7. Titik pinalti kedua


Titik pinalti kedua berjarak 10 meter dari titik tengan antara posisi tiang
gawang vertikal dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.

8. ujur sudut (titik tendangan pojok)


Bujur sudut/titik tendangan pojok berbentuk seperempat lingkaran dengan
radius 25 cm di setiap sudut lapangan.

9. Daerah Pergantian Pemain


Lima meter setelah garis daerah bebas adalah daerah pergantian pemain. Daerah
ini ditandai dengan garis yang memotong garis samping. Lebar garis ini adalah 8
cm, dan panjangnya 80 cm (40 cm di dalam lapangan, 40 cm di luar lapangan).

10. Gawang
Gawang harus ditempatkan di bagian tengah masing-masing garis gawang.
Lebar gawang adalah 3 m diukur dari bagian dalam tiang. Sedangkan tinggi gawang
adalah 2 m diukur dari bagian dalam tiang palang atas gawang ke lantai. Bentuk
penampang tiang yang diperbolehkan adalah kotak dan lingkaran, namun bentuk
penampang lingkaran lebih dianjurkan, karena selain relatif lebih aman jika terjadi
benturan juga pantulan bola dengan tiang penampang bundar lebih menghasilkan
arah yang akurat. Jaring gawang berbahan nilon, yang diikatkan ke tiang dan palang
gawang. Kedalaman gawang adalah 80 cm untuk bagian atas gawang, dan 100 cm
untuk bagian bawah.

C. Jenis - jenis lapangan futsal


1. Lapangan Futsal Vinyl
Lapangan futsal berjenis vinyl ini menggunakan bahan lapisan karet
atau rubber sebagai material utamanya. Jenis lapangan ini menjadi salah satu jenis
yang paling banyak disukai oleh pemain futsal karena lapangann berjjenis vinyl
sangat bagus untuk aliran bola, tingkat kerataannya cukup tinggi serta tekstur
lapangan yang terbilang cukup empuk. Hanya saja tingkat ketahanan lapangan jenis
vinyl tidak terlalu baik karena dapat mengelupas jika digunakan dalam rentang
waktu yang lama. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan lapangan futsal
vinyl.
Kelebihan lapangan vinyl :
 Tingkat kerataan lapangan jenis baik, sehingga bola bisa meluncur dengan
lancar.
 Bahan terdiri dari beberapa lapisan sehingga terasa empuk ketika kita
melakukan diving atau terjatuh.
 Daya cengkram yang cukup baik, terutama jika menggunakan sepatu yang
outsolenya terbuat dari karet murni.
Kekurangan lapangan vinyl :
 Jika digunakan dalam waktu lama, maka akan ada bagian yang terlepas dan hal
tersebut menyebabkan lapangan menjadi tidak rata.
 Ketika melakukan rush terkadang bisa menyebabkan luka pada bagian paha dan
pinggul.

Gambar Futsal vinyl

(sumber : lantaivinyl - WordPress.com)

2. Lapangan Futsal Rumput Sintetis


Jenis lapangan futsal rumput sintetis merupakan salah satu jenis lapangan yang
paling banyak dijumpai dan populer di Indonesia. Material rumput sintetis yang
digunakan membuat bola menjadi lebih mudah dikontrol dan juga aman saat ada
pemain yang terjatuh. Namun apabila tergesek/terseret, resiko luka pada pemain
juga lebih besar mengingat ujung pada rumput sintetis sedikit lebih tajam dibanding
rumput asli. Biasanya lapangan dengan material rumput sintetis seperti ini tidak
dipergunakan dalam turnamen resmi, melainkan hanya untuk hiburan saja. Berikut
beberapa kelebihan dan kekurangan lapangan futsal rumput sintetis.
Kelebihan Lapangan Futsal Rumput Sintetis :
 Lapangan jenis ini tentu terasa lembut dan empuk untuk melakukan diving
maupun saat terjatuh.
 Laju atau aliran bola tidak terlalu cepat sehingga bola lebih mudah untuk
dikuasai.
Kekurangan Lapangan Futsal Rumput Sintetis :
 Daya cengkram sepatu kurang sehingga perlu sepatu khusus
 Cenderung mudah meyebabkan kulit kita terluka atau lecet jika terjadi gesekan.

Gambar Lapangan Futsal Rumput Sintetis


(Sumber https://lapanganfutsal.id/futsal/jenis-lapangan-futsal/)

3. Lapangan Futsal Semen


Lapangan bermaterial semen ini biasanya berupa lapangan futsal outdoor atau
diluar ruangan dan paling banyak digunakan oleh penyedia jasa sewa tempat
lapangan futsal. Kerataan yang cukup baik dan biaya pembuatan yang tidak terlalu
tinggi menjadi alasan mengapa pengusaha lapangan futsal memilih material jenis
ini. Namun permukaan semen yang cukup keras juga bisa menjadi resiko bagi
pemain yang terjatuh saat bermain. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan
lapangan futsal semen.
Kelebihan lapangan futsal semen :
 Biaya dan cara perawatannya sangat mudah
 Permukaan lapangan memiliki tingkat kerataan yang bagus
 Arah dan laju bola yang dialirkan bisa berjalan lancar.
Kekurangan lapangan semen :
 Bahan permukaannya yang cukup keras sehingga rentan menyebabkan cedera
terlebih jika terjatuh
 Permukaan lapangan sangat licin jika basah, apalagi jika hujan tiba dengan
kondisi lapangan outdoor.
Gambar Lapangan Futsal Semen
Sumber : Sumber https://lapanganfutsal.id/futsal/jenis-lapangan-futsal
4. Lapangan Futsal Parquette
Jenis lapangan futsal parquette lebih populer di daerah Eropa dan Amerika
Latin, sedangkan di INdonesi akurang begitu populer. Di Indonesia parquette lebih
dikenal dengan ‘kayu’. Biasanya material parquette ini digunakan sebagai alas
lapangan futsal dalam Gelanggang Olahraga (GOR). Parquette memiliki tingkat
kekesatan yang sangat tinggi, sehingga kemungkinan pemain terpleset kecil. Dari
sisi kerataannya material parquette ini memiliki efek yang bagus bagi laju bola.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan lapangan futsal bermaterial parquette.
Kelebihan lapangan futsal parquette :
 Permukaan lapangan tergolong yang paling kesat. Sehingga tidak licin ketika
berlari di atasnya.
 Kerataan jenis lapangan ini juga sangat baik, sehingga membuat laju bola juga
lancar ketika bergulir di atasnya.
Kekurangan lapangan futsal parquette :
 Jenis lapangan ini memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi tinggi
dibandingkan dengan jenis lapangan futsal lainnya karena terbuat dari kayu.
 Mudah rusak yang disebabkan faktor cuaca dan tingkat kelembapan sehingga
dibutuhkan perawatan yang ekstra.
 Jika sudah mulai rusak, lapangan ini cukup berbahaya karena sekat-sekat antara
satu potongan kayu dengan yang lain akan timbul ke permukaan, dan ini
berbahaya.

gambar Futsal Parquette

(Sumber : Sumber https://lapanganfutsal.id/futsal/jenis-lapangan-futsal)

5. Lapangan Futsal Taraflex


Jenis lapangan ini sekilas hampir sama dengan Parquette hanya saja Taraflex bahannya dari
polyethylen atau biji plastik yang dipadatkan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan
lapangan futsal taraflex.
Kelebihan lapangan futsal taraflex:
 Tingkat kerataan dari permukaan lapangan ini yang cukup bagus menyebabkan aliran bola
menjadi lancar.
 Permukaan lapangan yang tidak licin.
Kekurangan lapangan taraflex:
 Lapisan lapangan futsal ini terdiri dari beberapa lapisan sehingga terkadang dijumpai
permukaan yang tidak rata yang dikarenakan ada lapisan permukaan yang terlepas.

Gambar Futsal Taraflex

(Sumber : Sumber https://lapanganfutsal.id/futsal/jenis-lapangan-futsal)

6. Lapangan Futsal Karpet Plastik


Lapangan futsal berbahan karpet plastik ini mirip dengan bahan dasar dari
Taraflex yaitu polyethyle. Yang membuat beda adalah lapangan berbahan karpet
plastik ini terdiri dari banyak lembaran yang bisa dibongkar pasang sehingga
membuat lapangan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mudah
dipindahkan serta memiliki daya tahan yang lama. Berikut beberapa kelebihan dan
kekurangan lapangan futsal karpet plastik.
Kelebihan lapangan futsal karpet plastik :
 Permukaannya tidak licin dan relatif kesat.
 Jarang sekali ditemui adanya permukaan yang tidak rata, yang disebabkan
adanya lapisan yang terlepas.
Kekurangan lapangan futsal karpet plastik :
 Permukaan yang kurang rata jika dibandingkan dengan jenis lapangan vinyl,
parquette dan taraflex.
Gambar Lapangan Futsal Karpet Plastik
(Sumber : Sumber https://lapanganfutsal.id/futsal/jenis-lapangan-futsal)
D. Standarisasi Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga adalah semua prasarana olahraga yang mencakup semua
lapangan olahraga dan bangunan beserta perlengkapannya (sarana) untuk
melaksanakan program kegiatan olahraga (Soepartono, 2000:43). Wirjasantos
(1984:157) mengungkapkan bahwa, “Fasilitas olahraga adalah suatu bentuk yang
permanen, baik untuk ruangan di dalam maupun diluar. Misalnya: gymnasium (ruang
senam), kolam renang, lapangan-lapangan permainan, dan sebagainya”. Dengan kata
lain istilah fasilitas olahraga sudah mencakup prasarana dan sarana olahraga. Sarana
dan prasarana olahraga adalah sumberdaya pendukung yang terdiri dari segala bentuk
dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan kegiatan olahraga meliputi
semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapan dengan indikator yaitu
prinsip dasar prasarana, kelengkapan prasarana,kuantitas sarana, dan kualitas sarana.
Sebelum merencanakan pembangunan sarana prasarana olahraga, penting
mempertimbangkan landasan obyektif mengenai kebutuhan prasarana tersebut.

1. Macam-macam Fasilitas Olahraga


Terdapat banyak macam fasilitas olahraga dan banyak cara pula untuk membuat
kategori fasilitas tersebut. Pada situasi tertentu tujuannya amat luas dan terkait dengan
banyak kegiatan olahraga, dan pada situasi tersebut fasilitas olahraga dapat dibagi
menjadi beberapa model,seperti: 1) Fasilitas tunggal artinya fasilitas umum yang
digunakan hanya satu cabang olahraga saja, 2) Fasilitas serbaguna, fasilitas dalam
kategori indoor maupun outdoor yang dapat digunakan berbagai macam cabang
olahraga dan kegiatan penunjang lainnya, 3) Fasilitas pada rumah kelab (club house),
fasilitas terbuka maupun tertutup yang dilengkapi dengan kotak penyimpanan barang,
toilet, restoran, dan toko peralatan olahraga. 4) Fasilitas olahraga besar, tidak hanya
menyediakan ruang untuk berpraktik olahraga saja, tetapi juga menyediakan ruang
untuk para penonton, 5) Universitas di Indonesia yang memiliki fasilitas olahraga
outdoor indoor lumayan meskipun belum bisa dibandingkan dengan fasilitas oalahraga
di universitas di Amerika (Harsuki, 2010:183).

2. Gelangga olahraga
Menurut kamus umum bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1995), pengertian
gelanggang adalah: Ruang / lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu
(kuda), olahraga, dan sebagainya.Sedangkan olahraga menurut pengertian umum
olahraga berarti olah: laku, berbuatan, ulah, cara.
sedangkan raga: badan, tubuh. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995), olahraga memiliki pengertian sebagai berikut: Gerak badan untuk
menyehatkan dan menguatkan tubuh, permainan, pertandingan yang memerlukan
ketrampilan fisik.

3. Klasifikasi Gelanggang Olahraga


Menurut buku Standar Tatacara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung
Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, gelanggang olahraga
dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
 Gelanggang Olahraga Tipe A adalah gelanggang olahraga yang dalam
penggunaannya melayani Wilayah Provinsi/Daerah Tingkat I.
 Gelanggang Olahraga Tipe B adalah gelanggang olahraga yang dalam
penggunaannya melayani Wilayah Kabupaten/Kota Madya.
 Gelanggang Olahraga Tipe C adalah gelanggang olahraga yang dalam
penggunaannya melayani Wilayah Kecamatan.
Tabel dibawah ini ukuran matra ruang gedung olahraga dalam ukuran minimal

Panjang termasuk Lebar termasuk Tinggi langit- Langit – langit


daerah bebas daeraah bebas langit permainan daerah bebas
klasifikasi

Tipe A 50 m 30 m 12,50 m 5,50 m

Tipe B 32 m 22 m 12,50 m 5,50 m

Tipe C 24 m 16 m 9m 5,50 m

Sumber : Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga

Tabel dibawwah ini Kapasita penonton gedung olahraga

Klasifikasi Gelanggang Olahraga Jumlah penonton (jiwa)


Tipe A 3000-5000
Tipe B 1000-3000
Tipe C Maksimal 1000
Sumber: Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Gedung Olahraga

4. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut :
a. Ruang ganti atlit direncanakan untuk tipe A dan B minimal 2 unit dan tipe C
minimal 1 unit, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Lokasi ruang ganti harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang
berada dibawah tempat duduk penonton.

b. Kelengkapan fasilitas tiap-tiap unit antara lain :


 Toilet pria harus dilengkapi minimal 2 buah bak cuci tangan, 4 buah peterusan
dan 2 buah kakus.
 Ruang bilas pria minimal dilengkapi 9 buah shower.
 Ruang ganti pakaian pria dilengkapi tempat simpan benda-benda dan pakaian
atlit minimal 20 box dan dilengkapi bangku panjang minimal 20 tempat duduk.
 Toilet wanita harus dilengkapi minimal 4 buah kakus dan 4 buah bak cuci
tangan yang dilengkapi cermin.
 Ruang bilas wanita harus dibuat tertutup dengan jumlah minimal 20 buah
 Ruang ganti pakaian wanita dilengkapi tempat simpan benda-benda dan pakaian
atlet minimal 20 box dan dilengkapi bangku panjang minimal 20 tempat duduk.
 Ruang ganti pelatih dan wasit direncanakan untuk tipe A dan B minimal 1 unit
untuk wasit dan 2 unit untuk pelatih dengan ketentuan sebagai berikut :
 Loksai ruang ganti harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang
berada dibawah tempat duduk penonton.
 Kelengkapan fasilitas untuk pria dan wanita, tiap unit minimal: 1 buah baK cuci
tangan, buah kakus, 1 buah ruang bilas tertutup, 1 buah ruang simpan yang
dilengkapi 2 buah tempat simpan dan bangku panjang 2 tempat duduk.
c. Ruang pijat direncanakan untuk tipe A, B dan C minimal 12 m2 dan tipe C
diperbolehkan tanpa ruang pijat. Kelengkapannya minimal 1 buah tempat tidur, 1
buah cuci tangan dan 1 buah kakus.
d. Lokasi ruang P3K harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas dan
direncanakan untuk tipe A, B dan C minimal1 unit yang dapat melayani 20.000
penonton dengan luas minimal 15 m2. Kelengkapannya minimal 1 buah tempat
tidur untuk pemeriksaan, 1 buah tempat tidur untuk perawatan dan 1 buah kakus
yang mempunyai luas lantai dapat menampung 2 orang untuk kegiatan pemeriksaan
dopping.
e. Ruang pemanasan direncanakanuntuk tipe A minimal 300 m2, tipe B minimla 81
m2 dan maximal 196m2, sedangkan tipe C minimal 81 m2
f. Toilet penonton direncanakan untuk tipe A, B dan C dengan perbandingan penonton
wanita dan pria adalah 1:4 yang penempatannya dipisahkan. Fasilitas yang
dibutuhkan minimal dilengkapi dengan:
 Jumlah akus jongkok untuk pria dibutuhkan 1 bush kakus untuk 200 penonton
pria dan untuk wanita 1 buah kakus jonkok untuk 100 penonton wanita;.
 jumlah bak cuci tangan yang dilengkapi cermin, dibutuhkan minimal 1 buah
untuk 200 penonton pria dan 1 buah untuk 100 penonton wanita.
g. Kantor pengelolaan lapangan tipe A dan B direncanakan sebagai berikut :
 Dapat menampung minimal 10 orang, maximal 15 orang dan tipe C minima l 5
orang dengan luas yang dibutuhkan minimal 5 m2 untuk setiap orang.
 Tipe A dan B harus dilengkapi ruang untuk petugas keamanan,
petugaskebakaran dan polisi yang masing-masing membutuhkan luas minimal
15 m.
h. Gudang direncanakan untuk menyimpan alat kebersihan dan alat olahraga dengan
luas yang disesuaikan dengan alat kebersihan atau alat olahraga yang digunakan,
antara lain:
 Tipe A, gudang alat olahraga yang dibutuhkan minimal 120 m2 dan 20 m2
untuk gudang alat kebersihan;
 Tipe B, gudang alat olahraga yang dibutuhkan minimal 50 m2 dan 20 m2 untuk
gudang alat kebersihan.
 Tipe C, gudang alat olahraga yang dibutuhkan 20 meter persegi dan 9 meter
persegi untuk gudang dan alat kebersihan.
i. Ruang panel direncanakan untuk A, B, dan C harus diletakkan dengan ruang staf
teknik.
j. Ruang mesin direncanakan untuk tipe A, B dan C dengan luas ruang yang sesuai
kapasitas mesin yang dibutuhkan dan lokasi mesin tidak menimbulkan bunyi bising
yang mengganggu ruang arena dan penonton.
k. Ruang kantin direncanakan untuk tipe A, untuk tipe B dan C diperbolehkan tanpa
ruang kantin;
l. Ruang pos keamanan direncanakan untuk tipe A dan B, untuk tipe C diperbolehkan
tanpa ruang pos keamanan;
m. Tiket box direncanakan untuk untuk tipe A dan B sesuai kapasitas penonton;
n. Harus disediakan kabin untuk awak TV dan Film.
o. Tipe A dan B harus disediakan ruang telepon dan telex, sedangkan untuk tipe C
boleh tidak disediakan ruang telepon dan telex.
p. Toilet khusus untuk pria dan wanita masing-masing minimal 1 unit terdiri dari 1
kakus jongkok dan 1 bak cuci tangan.
q. Ruang VIP direncanakan untuk tipe A dan B yang digunakan untuk tempat
wawancara khusus atau menerima tamu khusus.
r. Tempat parkir direncanakan untuk tipe A dan B, sebagai berikut :
 arak maksimal dari tempat parkir, pool atau tempat pemberhentian kendaraan
umum menuju pintu masuk gedung olahraga 1500m.
 Satu ruang parkir mobil dibutuhkan minimal untuk 4 orang pengunjung pada
saat jam sibuk.

5. Tata Cahaya
Tingkat penerangan, pencegahan silau serta sumber cahaya lampu harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Tingkat penerangan horizontal pada arena 1 m diatas permukaan lantai untuk ke-3
kelas, sebesar:
 Untuk latihan dibutuhkan minimal 200 lux.
 Untuk pertandingan dibutuhkan minimal 300 lux.
 Untuk pengambilan video dokumentasi dibutuhkan minimal 1000 lux.
b. Penerangan buatan dan atau penerangan alami tidak boleh menimbulkan penyilauan
bagi para pemain.
c. Pencegahan silau akibat matahari harus sesuai dengan SK SNI T – 05 – 1989 – F,
Departemen Pekerjaan Umum, tentang Tata Cara Penerangan Alami Siang hari
untuk rumah dan gedung.
d. Sumber cahaya lampu atau bukan harus diletakan dalam satu area pada langit-langit
sedemikian rupa sehingga sudut yang terjadi antara garis yang menghubungkan
sumber cahaya tersebut dengan titik terjauh dari arenasetinggi 1,5 m garis
horizontalnya minimal 300.
e. Apabila gedung olahraga digunakan untuk menyelenggarakan lebih dari satu
kegiatan cabang olahraga, maka untuk masing-masing kegiatan harus tersedia tata
lampu yang sesuai untuk kegiatan yang dimaksud.
f. Masing-masing tata lampu harus merupakan instalasi yang terpisah, satu dengan
lainnya.
g. Apabila menggunakan tata cahaya buatan, harus disediakan generator set yang
kapasitas dayanya minimum 60% dari daya terpasang, generator set harus dapat
bekerja maksimum 10 detik pada saat setelah aliran PLN padam.

6. Tata Udara
Tata udara dapat menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta
harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila menggunakan ventilasi alami, maka harus memenuhi:
 Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif.
 Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang.
b. Apabila menggunkan ventilasi buatan, maka harus memenuhi:
 Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3/jam/orang.
 Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan di dalam arena dan
tempat penonton.

7. Tribun Penonton
Pemisaha Tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pemisahan antara tribun dan arena dipergunakan pagar transparan dengan tingga minimal 1,00 m,
dan maksimal 1,20 m.
b. Tribun yang berupa balkon dipergunakan pagar dengan tinggi bagian masif minimal 0.40m dan
tinggi keseluruhan antara 1,00 – 1,20 m.
c. Jarak antara pagar dengan tempat duduk terdepan dari tribun minimal 1,20 m.

(Sumber : https://lib.unnes.ac.id)
2. STUDI BANDING

1. Pajol Sports Centre / Brisac Gonzalez


Bangunan Pajol Sports Centre / Brisac Gonzalez ini Pusat Olahraga Pajol,
fasilitas baru di arondisemen ke-18 Paris. Bangunan ini berdiri pada lahan seluas
4060,0 meter persegi, dan tempat lokasi Pajol Sports Centre / Brisac Gonzalez berada
di Paris, France. Di desain oleh arsitek Brisac Gonzalez. Proyek ini dimulai pada
tahun 2012. Bagian tempat olahraga terletak di lantai tiga, bangunan ini terdiri dari
dua volume buram di lantai bawah dan atas, yang mengapit ruang publik yang
transparan di level awal.

Gambar : Pajol Sports Centre / Brisac Gonzalez


(Sumber : https://archinect.imgix.net/uploads/)

Bangunan ini sangat memanfaatkan pencahayaan alami pada siang hari, dimana cahaya
matahari masuk pada bangunan dengan merata melewati serangkain atap yang disusun
secara berulang dengan bukaan yang menghadap ke utara. Bangunan ini memiliki
sistem konsep hemat energy. Pada fasade lantai dasar menggunakan material kaca
transparan upaya pencahayaan pada siah hari tetap stabil tanpa menggunakan cahaya
buatan.

Gambar : Pajol Sports Centre / Brisac Gonzalez


(Sumber : https://archinect.imgix.net/uploads/)
Materi yang digunakan pada dinding area olahraga yaitu menggunakan sistem
akustik/peredam suara. Bangunan ini sangat menghargai lingkungan sekitar salah
satunya dalam memperhatikan kebisingan dari kegiatan/akivitas penguna.

2. ASB Sports Centre


Gedung olahraga ini dirancang oleh arsitek Tennent + Brown Architects yang berada
di Kilbirnie, Wellington, New Zealand, tepat berada di tepi pantai/sekitar pelabuhan.
Bangunan ini memiliki kategori lapangan olahraga (sports field) dengan luas lahan 1,4
hektar.

Gambar : ASB Sports Center

(Sumber : https://www.archdaily.com)

ASB Sports Center ini adanya fasilitas untuk pengadilan olahraga dalam
ruangan komunitas yang dibuat untuk mempromosikan kesejahteraan fisik bagi
masyarakat Wellington. Dewan Kota Wellington mengidentifikasi perlunya ruang
pengadilan dalam ruang komunitas untuk melayani sejumlah olahraga, bola jaring, bola
basket, bola voli serta bola sepak, bola tangan dan bola korf.

Bentuk bangunan atap bangunan ini adalah berkonsep konteks lingkungan


pelabuhan. Pada bagian atap mempunyai celak untuk upaya memasuki sinar matahari
dan udara yang difilter prinsip tersebut upaya mengurangi atau meminimalkan
penggunaan cahaya buatan dan sistem udara/penghawan. Strategi keberlanjutan ini
menggambarkan kembali kualitas lingkungan untuk permainan di lapangan,
menawarkan pencahayaan siang hari dan rasa keterbukaan, sementara merangkul
pemain dan pengunjung dengan struktur ekspansif yang menyala. Terlindungi dari
angin maritim yang agresif, louvre yang dapat dioperasikan secara otomatis antara
panel dinding pracetak dan pada depresi atap pusat menggunakan efek tumpukan untuk
menarik udara segar melalui ruang olahraga.

Prinsip pembangunan berkelanjutan ini termasuk dalam kategori hemat, dan


memperhatikan lingkungan dalam upaya meningkatkan daya tarik dengan mengjadikan
struktur sebagai elemen estetika, juga memperkuat daya kesehatan bagi
pengguna/pelaku dengan memasukan udara alam dan mengeluarkan udara yang kurang
sehat dari dalam melewati sela dinding yang di bentuk sebagai estetika.
Gambar : ASB Sports Center

(Sumber : https://www.archdaily.com)

Beberapa gambar denah ASB Sports Center dibawah ini.

Gambar : groun pland Gambar : denah L. 1


Gambar : denah L.2 Gambar : denah basement
KONSEP BENTUK Area duduk untuki penonton futsal

Bagian yang menjadi inti bangunan yaitu : Area duduk untuki penonton futsal
Area fasilitas pendukung, Cafe dan Lapangan futsal dengan skala nasional yang tingkat ke-2
berbagai fungsi pendukung lainnya berada pada lantai dasar bangunan
Area lapangan futsal

TAHAP AWAL
KONSEP

m
.co
els
od
gm
dw

Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha


meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia
dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya
alam secara efisien dan optimal.

Sustainable Architecture dan Green Architecture menjadi sebuah konsep


terapan yang ideal dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep
berkelanjutan dan berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap
lingkungan alam maupun manusia. Untuk itu, konsep green architecture atau Kedua tempat ini kemudian disatukan dalam satu bangunan
arsitektur hijau sangat diperlukan untuk menja ab tantangan dan persoalan dengan tujuan supaya keduanya saling melengkapi dan kedua
lingkungan yang kondisinya semakin buruk. tempat ini saling mendukung bila di satukan dalam zona yang
berbeda.

GAMBAR KONSEP BENTUK 3 DIMENSI


com
els.
mod
dwg

m
.co
els
od
gm
dw

dwgmodels
.com

com
els.
mod
dwg

Salah satu bagian yang dipotong sebagai posisi


com
els.
mod
dwg

yang dihilangkan dan di tranformasikan fasilitas


Bagian bukaan beton sebagai respon bangunan hemat energi, Bagian penutup bangunan yang miring ke satu sisi dan menutupi area
pendukuhng di bagian yang dihilangkan tersebut
kontruksi dan struktur penyangga beban dari penutup bangunan dari barat, hal ini memungkinkan untuk menutup bangunan dari panas
matahari di sore hari apalgibagian ini dimanfaatkan sebagai zona cafe
yang membutuhkan pelindung dari energi panas dari luar bangunan.
ZONING

ZONING HORIZONTAL SITE

LANTAI-3 LANTAI-1
CAFE LANTAI-2 LANTAI-2
LANTAI-1

AREA PENONTON
FUTSAL

LAPANGAN FUTSAL
AREA TERBUKA/PUBLIK
RUANG PUBLIK

RUANG SEMI PRIVAT

RUANG PRIVAT
ZONING

ZONING FERTIKAL
RUANG CAFE

LAPANGAN FUTSAL

RUANG PENONTON
FUTSAL

AREA PUBLIK

RUANG PUBLIK

RUANG SEMI PRIVAT

RUANG PRIVAT
AKSES KELUAR
KENDARAAN

MEMBUAT SPACE
UNTUK MENJANGKAU
RUANG BELAKANG

ry
to

W
fa

C
La

W
C
ry
to
W

fa
C

La

BR
IE
FIN
G
W
C
t
ag Ala
R g
a
la an

BR
O Ud

IE
h
G

FIN
G
M
ER
La

CH
fa

A
to

N
ry

D
IS
E
N
A
ER NG
SIH
EB A
K UD
W
C

La
R.K

fa
to
ES

ry
EH
A
TA
N

G lah
U R
O
da a
ng ga
Ala
t
2 96
SIRKULASI KELUAR
BANGUANAN

VEGETASI 3 32 LAPANGAN FUTSAL


UNTUK UMUM
LAPANGAN UNTUK
ANAK-ANAK

SIRKULASI MASUK
CAFE BANGUANAN
WC

FF
A
ST
TAMAN
SIR

PANTRI
K
A

AKSES
DAPUR

LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

Lafatory

Lafatory

NGIN/
R.PENDI
GUDANG

TAMAN
Lobby
KM.Mandi Pria

VEGETASI
DAN
KM.Mandi Waniata

Kasir
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

VEGETASI TAMANM
WC R.Manajemen R.Informasi

LAPANGAN UNTUK Kantor

LATIHAN

LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

R.KARYAWAN

R.RAPAT
R.TUNGGU
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

LAVATORY
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

WANITA
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

R.KONTROL R.PENGATUR
CAHAYA
LAVATORY
PRIA

TANGGA
LAPANGAN FUTSAL UNTUK ANAK-ANAL

NAIKAA
GUdang Alat Lafatory Lafatory
Olah Raga
R.PELATIH

KENDARAAN
MASUK TAMAN

PARKIRAN
SEPEDA BLOCK-A
MOTOR
PARKIRAN
BLOCK-B

GROUND PLAN 1 : 500

Anda mungkin juga menyukai