Anda di halaman 1dari 5

PRA ANALITIK

Pengambilan SpesimenBahan (dari rongga perut, pleura, pericardium,sendi, kista, hidrocele,dsb.)


didapat denganmengadakan pungsi. Karena tidak dapatdiketahui terlebih dulu apakah cairan itu
berupatransudat atau eksudat, syarat bekerja sterilharus dilakukan dan menyediakan
anticoagulant.Sediakanlah pada waktu melakukan pungsiselain penampung biasa juga penampung
steril(untuk biakan) dan penampung yang berisilarutannatrium citrat 20%atauheparin steril.

Persiapan bahan danalat

 Stetoskop
 Sarung tangan steril
 Spuit 5 cc dan 50 cc
 Kateter vena No. 14
 Blood set
 Lidocain 2%
 Alkohol 70%
 Plester
 Three way stopcock
 kasa steril
 Betadin

Prosedur pengambilan sampel

1. Pasien dipersiapkan dengan posisi duduk atau setengahduduk, sisi yang sakit menghadap
dokter yang akanmelakukan punksi.
2. Beri tanda (dengan spidol atau pulpen) daerah yangakan di punksi Pada linea aksilaris
anterior atau lineamidaksilaris.
3. Desinfeksi -> pasang duk steril
4. Anestesi lidokain 2% dimulai dari subkutis, lalu tegaklurus ke arah pleura (lakukan tepat di
daerah sela iga),keluarkan lidokain perlahan hingga terasa jarummenembus pleura.
5. Pastikan tidak ada perdarahan.
6. Jika jarum telah menembus ke rongga pleura, kemudiandilakukan asirasi beberaa cairan
leura.
7. Bila jumlah cairan yang dibutuhkan untuk diagnostiktelah cukup, tarik jarum dengan cepat
dengan arahtegak lurus pada saat ekspirasi dan bekas lukatusukan segera ditutup dengan
kasa betadin, tetapi jika bertujuan terapeutik maka pada lokasi yangsama dapat segera
dilakukan pengeluaran cairan /udara dengan teknik aspirasi sebagai berikut:
 Dengan menggunakan katetervena No.14
Tusukkan kateter vena No. 14 pada tempat yang telahdisiapkan dan apabila telah
menembus pleura, piston jarum di tarik lalu disambung dengan bloodset.Dilakukan
sampai dengan jumlah cairan didapatkan1000 cc, indikasi lain untuk penghentian
aspirasiadalah timbul batuk-batuk.
 Dengan bantuan
tree way stopcock
(jarum pipa denganstopkran)
Pasang jarum ukuran 18 pada sisi 1 dari stopkran, selanginfus set pada sisi 2 (untuk
pembuangan) dan spuit 50 ccpada sisi 3 (untuk aspirasi). Teknik:
o Tusukkan jarum melalui ruang interkosta dengan posisi
kranmenghubungkan rongga pleura dan spuit, sedangkan hubungandengan
selang pembuangan terputus. Setelah jarum mencapairongga pleura
dilakukan aspirasi sampai spuit terisi penuh.
o Kemudian posisi kran diubah sehingga arah ke rongga pleuratertutup dan
terjadi hubungan antara spuit dengan selangpembuangan cairan pleura.
 Kran kembali diputar ke posisi (a), dilakukan aspirasisampai spuit terisi penuh, kran
diputar ke posisi (b) dancairan leura dibuan. Prosedur ini dilakukan berulan

TITIK PENUSUKAN

Cairan yang diperoleh ditampung dalam 3 botolpenampung :

 Botol I : Steril untuk pemeriksaan bakteriologi


 Botol II : Di tambah anticoagulant untuk pemeriksaanrutin
 Botol III : Tanpa anticoagulant untuk pemeriksaankimia.

Cairan pleura dibagi beberapa tabung :

 5-7 ml tabung EDTA pemeriksaan makrokopishitung jumlah sel, morfologi sel dan hitung
jenis.
 7-10 ml tabung heparin pemeriksaan kimiaprotein, glukosa, lactate dehidrogenase (LDH)
 7-10 ml tabung heparin steril untuk kultur,pengecatan gram, BTA.
 25 ml atau lebih dalam wadah denganantikoagulan heparin untuk pemeriksaan sitologi.

Yang harus diperhatikan pada waktu pungsi adalahPengambilan cairan tidak boleh seluruhnya
karena :

 Untuk menghindari terjadinya shock


 Pada cairan ascites banyak mengandung protein

Guna pemeriksaan :
 Untuk menentukan jenis cairan yang diperiksa
 Mengusahakan mencari penyebabnya

Syarat pemeriksaan :

 Harus dilakukan dengan cepat karena mudah terjadidesintegrasi, oleh karena itu
pemeriksaan yang pertamakali dilakukan adalah pemeriksaan cytology.

PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

1. Jumlah
Prinsip:Ukurlah dan catatlah volume yang didapatdengan pungsi. jika semua cairan
dikeluarkan jumlah itu memberi petunjuk tentang luasnyakelainan.

Analitik

Cara kerja :

1. Masukkan cairan dalam becker glass


2. Tuang cairan dri becker glass ke dalam gelasukur
3. Lihat volume cairan yang ada pada gelas

2. Warna

Pra analitik

 Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus


 Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes : setiap kelainan memberi warna yang berbeda
 Alat:
1) Tabung reaksi bersih

Analitik

Cara kerja :

1. Masukkan cairan kedalam beckerglass


2. Amati warna cairan secara visual

Interpretasi hasil

 Transudat : kuning muda


 Eksudat : bermacam macam tergantung daripenyebabnya
 Hijau : bilirubin
 Merah : darah
 Putih kekuningan : pus
 Putih susu : chylus
 Biru kehijauan : bakteri pyocyanus

3. Kejernihan
 Pra analitik
Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus
Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus
Prinsip tes: setiap kelainan memberi kekeruhan yangberbeda
Alat:
1) Tabung reaksi bersih

 Analitik
Cara kerja
1) Masukkan cairan kedakm becker glass
2) amati kekeruhannya
 interpretasi hasil
Transudat : jernih
Eksudat : agak keruh
4. Bau

Biasanya baik transudat maupun eksudat tidakmempunyai bau bermakna, kecuali kalau
terjadipembusukan protein. Infeksi dengan kuman anaerobdan oleh E.coli mungkin
menimbulkan bau busuk,demikian adanya bau mengarah ke eksudat.

Pra analitik

 Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapankhusus


 Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes: setiap kelainan member bau yang berbeda
 Alat:
1) Tabung reaksi bersih

Analitik

 Cara kerja :
1) Masukkan cairan kedalam becker glass
2) dekatkan kearah hidung dan kibakan tangan

5. Berat

JenisHarus segera ditentukan sebelum kemungkinan terjadinyabekuuan. Penetapan ini


penting untuk menentukan jeniscairan. Kalau jumlah cairan yang tersedia cukup,
penetapandapat dilakukan dengan urinometer, kalau hanya sediktsebaiknay memakai
refraktometer. Seperti sudah diterangkan,nilai berat jenis dapat ikut memberi petunjuk
apakah cairanmempunyai ciri-ciri transudat atau eksudat.

Cara kerja

1) Masukkan cairan ke dalam becker glass


2) Tuang cairan ke dalam gelas ukur 40-50ml
3) Masukkan urinometer dalam gelas ukur
4) Bacalah berat jenis cairan pada skala urinometer setinggiminiskus bawah

Interpretasi hasil

 Transudat : 1006- 1015


 Eksudat : 1018- 1030
6. Bekuan
 Perhatikan terjadinya bekuan, dan terangkansifatnya (renggang, berkeping, berbutir,
sangathalus, dll). Bekuan itu tersusun dari fibrin dan hanyadidapat pada eksudat. Kalau
dikira cairan yangdipungsi barsifat eksudat, campurlah sebagian daricairan itu dengan
anticoagulant supaya tetap cairdan dapat dipakai untuk pemeriksaan lain-lain.
 Bekuan yang terjadi sangat lambat pada transudatkarena kadar fibrinogen yang rendah
disebutFIBRINOUS SWAB / PELICLE.

Pra analitik

 Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus


 Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus
 Prinsip tes: fibrinogen menyebabkan sampel membeku
 Alat:
1) Tabung reaksi jernih

Analitik

 Cara kerja :
1) Masukkan sampel kedalam becker glass
2) pipet caian dengan pipet tetes
3) keluarkan cairan dengan pipet tetes
4) jika cairan bisa dikeluarkan dari pipet tetes berarti bekuan (-)
5) jika cairan sulit dikeluarkan dari pipet tetes berarti bekuan (+)
6) adanya bekuan dinyatakan dengan : renggang, berkeping,berbutir,sangat halus.
 Interpretasi hasil
Transudat : (-) tidak terjadi bekuan
Eksudat : (+) terjadi bekuan

Anda mungkin juga menyukai