Kelompok dua orang atau lebih yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama, namun tidak memiliki totalitas dalam mengerjakannya. Tim dapat di deskripsikan sebagai sekumpulan orang dalam jumlah kecil dengan kemampuan untuk saling melengkapi dan memiliki tujuan yang sama, kinerja, totalitas, dan kedekatan yang mengharuskan mereka saling bertanggung jawab.
2. Hakikat dan Ciri Organisasi Sebagai Tim
Bekerja sama dengan tujuan tertentu Bersediamenerima perbedaan dan menyumbangkan pemikiran masing-masing anggota yang memilika kemampuan bebeda-beda Pemecahan masalah positif (terkendali) tanpa ada kebencian Saling berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan keterampilan agar seluruh tim memiliki kemampuan yang sama Jika terjadi perbedaan pendapat maka akan duduk bersama dan memecahkannya dengan terbuka dan berkepala dingin Pembagian tanggung jawab dengan orang-orang yang bekerja secara mandiri tetapi tetap dalam kerangka kerja sama Saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan kinerja organisasi Seluruh anggota tim tidak ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang diperlukan, tanpa rasa takut terhadap perbedaan pendapat
3. Strategi Kerjasama Tim
Tanamkan visi dan misi untuk mecapai tujuan Menghargai perbedaan pendapat Saling percaya sesama anggota tim Lakukan komunikasi yang intensif dan efektif Adakan kegiatan bersama Saling menghargai kinerja antar anggota Tingkatkan kompetensi masing-masing anggota
4. Hambatan Kerjasama Tim
Kurangnya kesadaran dan rasa tanggung jawab anggota tim Kepemimpinan lemah dan peran tidak jelas Konfik dan hubungan buruk antar rekan kerja Komunikasi tidak lancar dan kurang teliiti Tidak tersistem dengan baik, menganggur dan tidak produktif 1. Win-Win Solution dengan Pendekatan Langsung Memfokuskan perhatian anggota dengan tujuan bersama Melaporkan konflik kepada atasan dan meminta arahan untuk menanggulangi konflik Mendesain ulang organisasi Pembentukan Sikap
2. Win-Win Solution dengan PendekatanTidak Langsung melalui
Resolusi Konflik (lose-lose) Konflik harus ditanggulangi dengan cara menghindari, mengakomodasi, dan berkompromi. Pada situasi ini tidak ada satu pihak pun yang mendapatkan yang mereka inginkan, karena munculnya konflik tidak pernah teridentifikasi dan tidak tertanggulangi. 3. Win win solution dengan Pendekatan Tidak Langsung melalui resolusi Konflik win-lose Konflik yang salah satu pihak berhasil memaksa pihak lain mengikuti kemauan pihak lainnya dalam bernegosiasi Contoh: salah satu pihak berhasil memaksa seseorang untuk bermain basket walaupun pihak kedua tidak bisa bermain. 4. Win win solution dengan Pendekatan Tidak Langsung melalui resolusi konflik win-win Sadar memiliki konflik dan harus diselesaikan Kedua belah pihak yang sedang bermasalah harus menyadari bahwa mereka sedang memiliki masalah yang harus diselesaikan dan tidak boleh ditunda-tunda Prioritaskan hubungan baik Masing-masing pihak harus memastikan bahwa permasalahan terjadi tidak sepenuhnya karena kesalahan seseorang, tetapi semua pihak harus merasa sama-sama bertanggungjawab akan konflik yang sedang terjadi, dan bersama-sama mencari solusi atas masalah tersebut.