Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KULIAH PAKAR

DISUSUN OLEH :

ERIN NURUL AFIPAH

PRODI

PROFESI NERS NON REGULER

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIJAYA HUSADA BOGOR

TAHUN 2022
1. Sebutkan dan jelaskan faktor risiko terjadinya stroke
Jawaban
1. Usia merupakan faktor risiko stroke yang paling kuat. Dengan meningkatnya usia,
maka meningkat pula insidensi iskemik serebral tanpa memandang etnis dan jenis
kelamin. Setelah usia 55 tahun, insidensi akan meningkat dua kali tiap decade).
2. Jenis kelamin
Wanita lebih banyak memiliki kecacatan setelah stroke dibanding pria. Wanita juga
lebih bayak mati setiap tahunnya karena stroke dibandingkan pria. Namun, insidensi
stroke lebih tinggi pada pria
3. Ras
Amerikan Afrikan berisiko terkena stroke dua kali lipat dibanding kaukasian. Orang
Asia Pasifik juga berisiko lebih tinggi dari pada kaukasian
4. Riwayat Keluarga
Jika dalam keluarga ada yang menderita stroke, maka yang lain
memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibanding dengan orang yang tidak
memiliki riwayat stroke di keluarganya. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
5. Kondisi Medis
a. Hipertensi
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko stroke yang paling penting. Tekanan
darah normal pada usia lebih dari 18 tahun adalah 120/80. Pre-hipertensi jika
tekanan darah lebih dari 120/80, dan tekanan darah tinggi atau hipertensi jika
tekanan darah 140/90 atau lebih. Orang yangbertekanan darah tinggi memiliki
risiko setengah atau lebih dari masa hidupnya untuk terkena stroke dibanding
orang bertekanan darah normal. Tekanan darah tinggi menyebabkan stress pada
dinding pembuluh darah. Hal tersebut dapat merusak dinding pembuluh darah,
sehingga bila kolesterol atau substansi fat- like lain terperangkap di arteri otak
akanmenghambat aliran darah otak, yang akhirnya dapat menyebabkan stroke.
Selain itu, peningkatan stress juga dapat melemahkan dinding pembuluh darah
sehingga memudahkan pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan
perdarahan otak
b. Fibrilasi atrium
Penderita fibrilasi atrium berisiko 5 kali lipat untuk terkena stroke. Kira-kira 15%
penderita stroke memiliki fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium dapat membentuk
bekuan-bekuan darah yang apabila terbawa aliran ke otak akan menyebabkan
stroke
c. Hiperkolesterol
Hiperkolesterol merupakan sumber pembentukan lemak dalam tubuh termasuk
juga pembuluh darah. Kolesterol atau plak yang terbentuk di arteri oleh low-
density lipoproteins (LDL) dan trigliserida dapat menghambat aliran darah ke
otak sehingga dapat menyebabkan stroke. Kolesterol tinggi meningkatkan risiko
penyakit jantung dan aterosklerosis, yang keduanya merupakan faktor risiko
stroke).
d. Diabetes Mellitus (DM) Penderita DM mempunyai risiko terkena stroke 2 kali
lebih besar. Seseorang yang menderita DM harus mengendalikan kadar gula
darahnya secara baik agar selalu terkontrok dan stabil. Dengan melaksanakan
program pengendalian DM secara teratur antara lain dengan merencanakan pola
makan yang baik, berolahraga, serta pengobatan yang tepat dan akurat maka
penyakit DM dapat ditanggulangi dengan baik. Dengan demikian bagi penderita
DM, risiko terkena serangan stroke dapat diminimalkan
e. Riwayat StrokeFaktor mendapatkan serangan stroke yang paling besar adalah
pernah mengalami serangan stroke sebelumnya. Diperkirakan 10% dari mereka
yang pernah selamat dari serangan stroke akan mendapatkan serangan stroke
kedua dalam setahun
f. Pola Hidup
1. Merokok
Merokok berisiko 2 kali lipat untuk terkena stroke jika dibandingkan dengan
yang bukan perokok. Merokok mengurangi jumlah oksigen dalam darah,
sehingga jantung bekerja lebih keras dan memudahkan terbentuknya bekuan
darah. Merokok juga meningkatkan terbentuknya plak di arteri yang
menghambat aliran darah otak, sehingga menyebabkan stroke. Merokok
terbukti menjadi faktor risiko penyakit vaskuler dan stroke yang diakibatkan
pembentukan aterosklerosis dan berujung pada pemanjangan waktu inflamasi
endotel
2. Alkohol
Meminum alkohol lebih dari 2 gelas/hari meningkatkan risiko terjadinya
stroke 50%. Namun, hubungan antara alkohol dan terjadinya stroke masih
belum jelas
3. Obesitas
Obesitas dan kelebihan beratbadan akanmempengaruhi sistem sirkulasi.
Obesitas juga menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan memiliki
kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan DM, yang semuanya dapat
meningkatkan risiko terjadinya stroke
2. Sebutkan tentang unit stroke
Jawaban :
Definisi Unit care
Sebuah bangsal khusus untuk perawatan pasien stroke akut dengan pemantauan
parameter vital terus menerus melalui pendekatan tim multidisiplin (tim stroke) termasuk
staf perawat mahir strokeü Unit stroke telah didirikan sejak tahun 1980-an pertama di
negara-negara Skandinavia dan sejak tahun 1990-an di Negara Jerman
Tujuan Unit Stroke
1. Pemantauan ketat hemodinamik seperti EKG, TTV, saturasi oksigen dan glukosa,
2. Mencegah dan mengobati komplikasi
3. Pemantauan pengobatan trombolisis/ trombektomi,
4. Mengidentifikasi penyebab stroke untuk memberikan pengobatan yang ditargetkan
5. Memberikan mobilisasi dan rehabilitasi dini
6. Memberikan pencegahan sekunder untuk mencegah
7. perkembangan infark dan kejadian berulang.
Jenis unit stroke
1. Corner stroke
2. stroke unit (akut)
3. Stroke unit komprehensif
4. Stroke ward
Tim unit stroke
1. Doctor
2. Nurse
3. Pharmacist
4. Neuro psychologist
5. Psychologist
6. Phytherapist
7. Medical sosial worker
8. Occupational therapist
9. Speech therapist
10.Dietitian
3. sebutkan 2 diagnosa utama ditambahkan dengan kriteria luaran  dan
intervensinya
jawaban :
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif
Kriteria luaran : kesadaran meningkat, tanda defisit neurologis berkurang,
MAP dipertahankan sesuai target
A. peningkatan tekanan intrakranial (I.06194)
• Observasi GCS, tanda TIK, MAP
• Tinggikan posisi kepala 15 – 30 derajat
• Kolaborasi pemberian diuretic osmotic
• Edukasi tanda TIK meningkat dan cara pencegahan
B. Pemantauan Tekanan Intrakranial (I.06198)
• Observasi irama nafas, pupil
• Monitor penurunan tingkat kesadaran
• Pertahankan posisi kepala dan leher netral
• Edukasi tujuan dan prosedur pemantauan
C. Pemantauan Neurologis (I.06197)
• Monitor pupil, tingkat kesadaran, kekuatan otot
• Monitor TTV
• Tingkatkan frekuensi pemantauan neurologis jika diperlukan
• Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
Kriteria luaran : tingkat kesadaran meningkat, sakit kepala menurun,
bradikardi menurutn, respon pupil membaik
A. Manajemen peningkatan tekanan intrakranial (I.06194)
• Observasi GCS, tanda TIK, MAP
• Tinggikan posisi kepala 15 – 30 derajat
• Kolaborasi pemberian diuretic osmotic
• Edukasi tanda TIK meningkat dan cara pencegahan
B. Pemantauan Tekanan Intrakranial (I.06198)
• Observasi irama nafas, pupil
• Monitor penurunan tingkat kesadaran
• Pertahankan posisi kepala dan leher netral
• Edukasi tujuan dan prosedur pemantau
3. Gangguan menelan
Dalam 5 x 24 jam, Status menelan membaik dengan kriteria: reflek menelan
meningkat, kemampuan mengunyah meningkat
A. Dukungan perawatan diri: makan/minum
• Monitor kemampuan menelan
• Identifikasi diet yang dianjurkan
• Lakukan oral hygiene sebelum makan
• Letakkan makanan di sisi mata yang sehat
• Kolaborasi Pemberian obat antiemetik, analgesik, sesuai kebutuhan
B. Pencegahan aspirasi
• Monitor GCS, batuk, muntah, kemampuan menelan
• Periksa kepatenan selang nasogastric sebelum memberi asupan oral
• Monitor bunyi nafas terutama setelah makan/minum
• Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 30 menit sebelum memberi asupan
oral
• Edukasi Anjurkan makan secara perlahan, strategi mencegah aspirasi
4. Risiko Gangguan integritas kulit/jaringan
Dalam 4 x 24 jam, Gangguan integritas kulit/jaringan tidak terjadi dengan
kriteria : Edema perifer tidak terjadi, Turgor Kulit membaik
A. Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
• Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
• Hindari produk yang berbahan alkohol pada kulit sensitif
• Anjurkan menggunakan pelembab
• Anjurkan minum air yang cukup
• Anjurkan meningkatkan asupan sayur dan buah
B. Pencegahan Luka Tekan (I.14543)
• Periksa luka tekan dengan menggunakan skala (mis. Skala Norton,
Skala Braden)
• Monitor kulit di atas tonjolan tulang atau titik tekan saat mengubah
posisi
• Buat jadwal perubahan posisi
• Anjurkan melapor jika menemukan tanda-tanda kerusakan kulit
C. Perawatan Tirah Baring (I.14572)
• Monitor komplikasi tirah baring
• Tempatkan pada kasur terapeutik
• Pertahankan seprei tetap kering, bersih dan tidak kusut
• Ubah posisi tiap 2 jam
• Pertahankan kebersihan pasien

Anda mungkin juga menyukai