Prosedur Mendirikan PT
Prosedur Mendirikan PT
NIM : B1A191093
Kelas : Manajemen 5C
Prosedur Mendirikan PT :
4. Pembuatan NPWP
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili PT. Persyaratan
lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT, photocopy
KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA),
SKDP, dan akta pendirian PT.
5. Pembuatan Anggaran Dasar Perseroan
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk
mendapatkan pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta
pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UUPT.
Persyaratan yang dibutuhkan antara lain:
6. Mengajukan SIUP
SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya.
Namun perlu untuk diperhatikan bahwa setiap perusahaan patut
membuat SIUP, selama kegiatan usaha yang dijalankannya termasuk
dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI)
sebagaimana Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57
Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai
dengan domisili PT. Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan
Peraturan Menteri Perdagangan No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan No.36/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan
adalah sebagai berikut:
Selain itu, PT menjadi lebih mandiri. Dalam hal pembiayaan dan hak kekayaan
intelektual serta pelaksanaan franchise/waralaba.
Syarat Pendirian PT
Dalam proses pendirian PT, ada sejumlah persyaratan yang harus Anda penuhi. Apa
saja yang menjadi syarat pendirian PT sesuai dengan undang-undang? Berikut ini
ulasannya!
1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih dan akta notaris dalam bahasa Indonesia.
2. Struktur pengurus minimal terdiri dari satu (1) Direktur dan satu (1) Komisaris.
3. Untuk PT Lokal (PMDN), pemilihan nama PT terdiri atas 3 suku kata dan tidak boleh
mengandung kata asing.
4. Susunan pemegang saham wajib mengambil bagian saham.
5. PT memperoleh status badan hukum setelah mendaftar ke Kemenkumham dan
mendapatkan bukti pendaftaran.
6. Suami-istri yang mendirikan PT secara bersama-sama. Namun, belum memiliki
Perjanjian Nikah harus memasukkan satu orang sebagai pihak pemegang saham.
7. PT wajib memiliki modal dasar yang besarnya sebagaimana Kesepakatan Pendiri
Perseroan. Sedangkan, untuk PT PMA modal dasarnya minimal sebesar Rp.
10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah).
8. Setoran modal minimal 25% dari modal dasar Perusahaan.
2) Pelaksanaan Strategi Digital Marketing PT. Al Andalus Travel a. Pelaksanaan Strategi Digital
Marketing menggunakan Elemen-Elemen Utama Digital Marketing
1. Konten, strategi penyusunan isi konten harus disesuaikan dengan format yang ada pada
berbagai media sosial dan digital milik andalus. Dari hasil diatas maka pengoptimalan
strategi konten andalus terdapat berbagai hal diantaranya sebagai berikut:
a) Perecanaan pembuatan konten harus disusun pada kanvas plan
b) Mengenali konsumen dan target pasar
c) Ide Konten
d) Materi Konten
e) Pemanfaatan banyak media online yaitu sosial dan digital sebagai penerbitan
beberapa konten.
f) Penentuan jenis konten yang akan dibuat g) Pengelolaan konten yang baik
2. Search Engine Optimization (SEO), strategi focus dalam meningkatkan Search Engine
Optimizer (SEO) Andalus diantara sebagai berikut:
a) Penggunaan Sistem Backlinks
b) Tembak General Keyword
c) Periklanan
3. Community Web (web komunitas), media yang menjadi dasar dalam meningkatkan Web
Komunitas (Community Web) Andalus terdapat dua hal yaitu penggunaan Whatsapp
dan Mobile Apps
4. Media Sosial, strategi pelaksanaan media sosial al andalus terdapat dua hal yaitu
mengedepankan isi konten, melakukan insight dan Enggagement
5. Mobile Apps, pengoptimalan dan pelaksanaan strategi mobile apps andalus terdapat
berbagai hal diantaranya sebagai berikut: a) Melakukan redisgn UI/X dengan tampilan
yang mudah dipahami dan digunakan oleh konsumen b) Melakukan penyesuaian
terhadap pembuatan fitur c) Melakukan proses pembuatan menggunakan metode
Brainstorming d) Melakukan diskusi dalam menentukan kebutuhan perusahaan e)
Melakukan update konten tiap hari
6. CRM (Customer Relations Management), pengoptimalan dan pelaksanaan strategi CRM
(Customer Relation Management) andalus terdapat dua hal yaitu Pengoptimalan
penggunaan media sosial, media digital dan penngunaan SMS Gateaway
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab diatas mengenai BHIVA, dapat disimpulkan bahwa strategi
pemasaran melalui digital marketing yang dilakukan oleh BHIVA adalah dengan menerapkan
digital marketing online melalui media sosial berupa Facebook, Instagram, Instant Messager
yang BHIVA gunakan dalam bentuk Aplikasi Chating WhatsApp dan juga BHIVA menggunakan
Website dan E-mail sebagai media pemasarannya. BHIVA juga menggunakan bauran pemasaran
digital sebagai pemandu komunikasi pemasaran. Dengan itu, BHIVA selalu mengembangkan
digital marketing nya untuk meningkatkan penjualan, promosi dan strategi pemasarannya.
Berikut uraian digital marketing pada BHIVA: 1. Penerapan Digital Marketing BHIVA
menggunakan lima digital marketing yang menjadi media komunikasi pemasaran dan promosi
untuk konsumen. Lima digital marketing online tersebut adalah media sosial diantaranya ada
instagram, facebook, instant messager atau whatsapp, e-mail serta website. Ini digunakan oleh
BHIVA guna memberikan fasilitas kepada konsumen untuk berkomunikasi dengan BHIVA,
menginformasikan produk yang ditawarkan, mengenalkan BHIVA kepada konsumen, mengikuti
perkembangan zaman di dunia bisnis dan memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Bauran
Pemasaran Digital Terdapat 7 elemen bauran pemasaran digital yang BHIVA gunakan untuk
mendukung komunikasi pemasarannya kepada konsumen yaitu Produk (Product), Harga (Price),
Tempat (Place), Promosi (Promotion), Orang (People), Proses (Process), Bentuk Fisik (Physical
Evidence), tujuh elemen tersebut sering disebut dengan 7P. Dengan menggunakan bauran
pemasaran 7P BHIVA dapat memberikan bukti kepada konsumen bahwa komunikasi
pemasarannya dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen. 3. Perkembangan Digital
Marketing Di tahun 1996 BHIVA hanya mengandalkan telepon kantor sebagai alat komunikasi
digital nya dengan konsumen, namun di tahun 2017 hingga saat ini BHIVA sudah aktif untuk
menggunakan media sosial sebagai media pemasarannya, yang mana terjadi naik dan turunnya
keaktifan pada media sosial yang digunakan. Berdasarkan penjelasan diatas perkembangan
pesat terjadi pada media sosial instagram, BHIVA selalu memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia
di instagram semaksimal mungkin. Sedangkan pada e-mail, selalu adanya pergantian alamat e-
mail disetiap pergantian direktur perusahaan, ini merupakan keputusan dari direktur yang
sedang menjabat di BHIVA.