1. PKRS di tempat parkir yaitu pemanfataan ruangan yang ada gedung parkir sejak dari
bangunan gardu parkir sampai ke sudut-sudut lapangan gedung parkir.
2. PKRS di tempat umum seperti kantin, tempat ibadah, dan lain-lain.
Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyak RS yang
hanya menekankan pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. Padahal
keadaan ini menyebabkan rumah sakit menjadi sarana kesehatan yang “elit” terlepas dari
sistem kesehatan dimana ia berada.
Reformasi Perumahsakitan
Hal – hal berikut banyak dijumpai di lapangan, bila dilihat dari situasi yang ada di rumah
sakit saat ini
Rumah sakit menjadi organisasi pelayanan yang pasif menunggu datangnya pasien, tanpa
memperdulikan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di luar dindingnya. Posisi menunggu
ini mengakibatkan rumah sakit menjadi sulit berinteraksi dengan perubahan-perubahan di
lingkungannya.
Rumah sakit hanya memberikan pelayanan individual yang sesaat, tanpa memperhatikan
dampak dari pelayanan tersebut terhadap kesehatan masyarakat.
Rumah sakit dapat ditinggalkan oleh masyarakat karena tidak dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan yang mereka harapkan
Rumah sakit tidak memiliki wilayah cakupan kerja definitif, dengan akibat menyulitkan
penetapan strategi dan penyusunan rencana kerja, sehingga tidak memungkinkan rumah sakit
untuk ikut membina sarana-sarana kesehatan lain di wilayahnya secara efektif dan efisien.
Banyak rumah sakit tidak memiliki atau hanya sedikit yang memiliki sumber daya yang
peduli terhadap pemberian informasi kesehatan kepada pasien/klien dan masyarakat. Banyak
rumah sakit tidak memiliki perangkat organisasi, tenaga, dana, sarana dan peralatan untuk
berinteraksi secara efektif dengan masyarakat dan lingkunganya.
Mencermati fakta-fakta tersebut di atas, reformasi perumahsakitan harus diarahkan kepada
dua hal penting, yaitu :