Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INSTRUMENTASI GEOFISIKA

NAMA : INDRI RAMDANI UMAR


NIM : R1A119022
KELAS : B

TUGAS 2
Buat resume tentang sejarah perkembangan peralatan geofisika dan
komponen peralatan (disertai fungsinya):
1. Resistivitimeter
2. Magnetometer
3. Seismometer
4. Gravitimeter

JAWAB :
1. RESISTIVITIMETER

A. Sejarah
Eksplorasi geolistrik adalah perubahan yang paling unik dari semua
geofisika eksplorasi. Unik lantaran dalam perubahannya metoda ini terdiri -
untuk dalam sebagian mazhab (school) , walau sebenarnya sumber basic
teori sama. Ketidaksamaan itu terdapat pada
a) tata langkah kerja (konfigurasi elektroda, interpretasi).
b) alat yang dipakai, sebenarnya setiap alat bisa dipakai untuk mazhab apa
pun, walau demikian ketidaksamaan konfigurasi elektroda yang
digunakan memengaruhi daya penetrasialat.
c) data prossessing.
Pelopor yang awal mula menggunakan langkah geofisika untuk maksud
eksplorasi yaitu :
 Gray serta Wheeler thn. 1720, lakukan pengukuran pada batuan serta
mecoba membakukan tidak tipis konduktivitasbatuan.
 Watson thn 1746, temukan, bahwa tanah adalah konduktor di mana
mungkin yang dilihat pada titik-titik di antara dua elektroda arus yang
dipotong sejarak 2 mil, bervarisai disebabkan ada ketidaksamaan keadaan
geologisetempat.
 Robert W. Fox thn. (1789 - 1877) , bisa dikatakan sebagai Ayah Metoda
Geolistrik, lantaran beliau yang pertama kali mempelajai jalinan sifat-sifat
listrik dengan situasi geologi, temperatur, terrestrial electric serta
geothermal. Fox pelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang
Corn wall,Inggris.
 Perubahan dilanjutkan dengan cara bertahap : thn. 1871 oleh W. Skey, thn.
1847oleh Charles Matteucci. , thn. 1882 oleh Cart Barus, thn. 1891 oleh
Brown, thn. 1897 oleh Bernfield, thn 1912 oleh Gottchalk, thn. 1914 oleh R.
C. Wells serta GeorgeOttis.
 Perubahan agak tidak sama sesudah Conrad Schlumberger serta R. C. Well
di mana geolistrik berkembang di dua benua, lewat cara serta histori yang
tidak sama. Walau demikian di ujung perubahan itu ke-2 mazhab ini bersua
lagi, terlebih dalammemakai rencana matematika yang sama yang
diaplikasikan pada teori interpretasisemasing.
B. Fungsi
Resistivity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
geolistrik tahanan jenis. Sedangkan alat untuk mengukur geolistrik Induced
Polarization (IP) adalah IP M Meter. Beberapa contoh model alat resistivity
meter, yaitu Resistivity Meter Naniura NRD22, Resisitivity Meter Naniura
300HF, dan Res&IP Meter Supersting R8 Multichannel. Resisitivity Meter
Naniura NRD300HF dan Naniura NRD22 merupakan alat geolistrik
konvensional yang masih menggunakan 1 channel. Data yang diperoleh dari
alat ini yaitu nilai beda potensial (V) dan arus (I). data V dan I ini kemudian
diolah untuk mendapatkan harga tahanan jenis semu (ρapparent). Resistivity
Meter NRD22 dan NRD300HF banyak digunakan untuk pengukuran
sounding 1D, sedangkan untuk 2D sangat jarang dilakukan karena harus
membuat dahulu geometri pengukuran (stacking chart), tabel akuisisi,
membuat format konversi data lapangan ke format data software (dilakukan
secara manual).

2. MAGNETOMETER

A. Sejarah

Sejarah perkembangan Metode Magnetik telah dikenal sekitar 400 tahun


yang lalu.Orang yang pertama kali melakukan penelitian magnetisasi bumi
secara ilmiah adalah Sir William Gilbert(1540 – 1603). Gilbert adalah orang
yang pertama kali melihat bahwa medan magnet bumi ekivalen dengan arah
utara – selatan sumbu rotasi bumi. Penemuan Gilbert kemudian diperdalam
oleh Van Wrede (1843) untuk melokalisir endapan bijih besi dengan
mengukur variasi magnet di permukaan bumi. Hasil penelitiannya kemudian
dibukukan oleh Thalen (1879) dengan judul :” The Examination Of Iron Ore
Deposite By Magnetic Measurement” yang kemudian menjadi pionir bagi
pengukuran magnetisasi bumi.

B. Fungsi

Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan


untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat
kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan.
Metode ini didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan adanya variasi distribusi (anomali) benda
termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas medan
magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan
magnetik dibawah permukaan, kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan
keadaan geologi yang mungkin teramati.

Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas


tiga tahap : akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap
terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan
penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua alat.
Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap processing. Koreksi
pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi topografi
(terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh peta
anomalimagnetik.

3. SEISMOMETER

A. Sejarah
Asal mula istilah seismometer adalah seismos dan metero. Keduanya
merupakan bahasa Yunani. Seismos memiliki arti gempa . Sedangkan metero
berarti mengukur. Dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian seismometer adalah alat pengukur gempa bumi. Istilah lain untuk
menyebut sensor pendeteksi gempa adalah seismograf.

Seismometer mengukur gempa dengan 2 jenis pengukuran yaitu


pengukuran besaran gempa dan pengukuran intensitas gempa. Skala
pengukuran yang digunakan pada besaran gempa adalah skala richter,
sementara skala pengukuran yang digunakan pada intensitas gempa disebut
skala mercali. Ada satu lagi skala pengukuran yang digunakan oleh negara
Jepang yang sering mengalami gempa dan tsunami. Skala tersebut adalah
skala omori. Dari ketiga skala tersebut, yang paling sering digunakan adalah
skala richter. Skala ini diperoleh dar hasil pengamatan seismogram yang
dihasilkan oleh seismometer.
Seorang ilmuwan yang pertama kali menemukan seismometer adalah
Zhang Heng. Ia hidup pada zaman Dinasti Han bagian Timur Cina. Seorang
matematikawan dan astronom yang diklaim pertama kali menemukan
seismometer itu terfikir untuk membuat alat pendeteksi gempa karena
wilayah Luoyang sering mengalami gempa bumi. Setidaknya pernah terjadi
30 kali gempa bumi dalam 50 tahun.

Berabad- abad setelah ditemukan seismometer pertama tersebut,


seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Luigi Palmieri membuat
seismometer menggunakan merkuri. Ia membuat tabung berbentuk huruf U
dan kemudian menuangkan merkuri ke dalamnya. Tabungtabung itu lalu di
susun di delapan arah mata angin. Beberapa puluh tahun setelah itu, seorang
ahli geologi dari Inggris yang bernama John Milne menemukan seismometer
modern. Seismometer ini bisa mencatat gempa horizontal yang terjadi di
sepanjang lempeng tektonik. John juga memprakarsai dibangunnya stasiun
seismologi.

B. Fungsi
Untuk menggambarkan cara kerja seismometer kita dapat
membayangkan sebuah bebanyang tergantung pada kawat pegas. Pada
beban tersebut dipasang pensil yang menempel pada gulungan kertas yang
dapat berputar. Bergeraknya beban dan kawat pegas bergantung pada
pergerakan yang terjadi di permukaan bumi. Jika tidak ada getaran, maka
pegas juga tidak akan bergerak. Pegas tersebut sangat sensitif terhadap
setiapgetaran.

4. GRAVITIMETER

A. Sejarah

Sejak awal tahun 1930-an, variasi gravitasi relatif sudah diukur


menggunakan gravity meter (gravimeter), pertama-tama tipe stabil (statis)
dan selanjutnya yang baru tipe tak stabil (astatik). Gravimeter adalah
keseimbangan pegas canggih dimana sebuah massa konstan digantungkan.

Berat massa tersebut merupakan hasil dari massa itu sendiri dan
percepatan gravitasi. Semakin besar berat massa pada pegas, maka semakin
panjang pegas tersebut meregang. Besarnya pertambahan panjang (δl) dari
pegas sebanding dengan peningkatan gaya yang berkerja (pertambahan
berat massa). Konstanta kesebandingan ini disebut konstanta elastisitas
pegas k. Hubungan tersebut dikenal sebagai Hukum Hooke.

Ketika massa konstan, variasi berat disebabkan oleh perubahan


percepatan gravitasi (δg). Dengan mengukur pertambahan panjang pegas
(δl), perbedaan percepatan gravitasi selanjutnya bisa ditentukan. Ketika
variasi g sangat kecil (1/108 ) pertambahan panjang pegas tersebut juga
sangat kecil. Oleh karena itu, gravimeter menggunakan beberapa bentuk
sistem untuk menguatkan gerakan sehingga bisa diukur secara akurat.

B. Fungsi

Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan


rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan
demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang
struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah
eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan
metode ini dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang
pertama berada di base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang
surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun
mencatat perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan
pengukuran gravitasi ini, dilakukan secara looping.

Anda mungkin juga menyukai