PENGANTAR
KEWIRAUSAHAAN
Oleh:
DESI IRAWATI
HARAHAP
21046058
Seksi:
202121280403
Dosen Pengampu:
Dr.Elfizon,S.pd.,M.Pd.T
PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERIPADANG
2022
ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA
Seperti yang kita ketahui bahwa etika adalah merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan adil.,di mana etika ini
merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari perilaku moral dan moral,
membuat roti paket batang yang patut dilakukan oleh seseorang kepada orang lain
ataupun kelompok tertentu. Dimana etika dikategorikan sebagai filsafat moral
ataupun etika normatif. etika normatif merupakan sesuatu yang mengajarkan
segala sesuatu yang sebenarnya benar menurut hukum dan benar moralitas. etika
ini mengajarkan kita bahwa sesuatu yang salah adalah salah dan sesuatu yang
benar adalah benar,di mana sesuatu yang benar tidak dapat dikatakan salah dan
sebaliknya sesuatu yang salah tidak dapat dikatakan benar. benar dan salah tidak
dapat dicampuradukkan demi kepentingan seseorang ataupun kelompok. Ada pula
prinsip-prinsip etika ialah seperti prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip
keadilan, prinsip saling menguntungkan.
Sedangkan etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai
moral yang benar dan salah, Dimana studi ini harus berkonsentrasi pada standar
moral yang sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
Di mana etika bisnis ini diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas
yang berlaku secara universal dan secara ekonomi dan penerapan norma dan
moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis tersebut.
a. Pentingnya etika di dalam berbisnis dalam berwirausaha.
Seperti yang kita ketahui bahwa etika di dalam berbisnis dan moral
merupakan salah satu aspek yang harus mendapatkan perhatian yang serius dalam
upaya mengelola suatu kegiatan bisnis,karena hal ini akan menjamin kepercayaan
serta loyalitas dari seluruh unsur yang berpengaruh terhadap perusahaan,yang
berarti etika ini merupakan sesuatu yang menentukan maju mundurnya suatu
perusahaan. Adapun menurut zimmerer, etika bisnis merupakan:"suatu kode etik
perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntutan dalam membuat keputusan dan dalam memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi."
Adapun prinsip-prinsip etika dalam berbisnis menurut zimmerer,secara
universal ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku ialah :
1. Kejujuran, gimana kejujuran ini sangatlah diperlukan, karena kejujuran
iya itu penuh dengan kepercayaan yang bersifat jujur dan bersungguh-
sungguh, dimana seseorang itu tidak melakukan kecurangan ataupun
mencuri, dan seperti menggelapkan dan tidak berbohong dalam
melakukan bisnis tersebut.
2. Integritas, di mana integritas ini merupakan hak seseorang yang
memegang prinsip, nanti juga di sini adanya saling percaya dan tidak
bermuka dua serta berbuat jahat.
3. Memelihara janji, dimana ini seperti selalu mentaati janji.
4. Kesetiaan, di mana kejadian ini merupakan adanya hubungan an-naml
konteks profesional yang bebas dan teliti, dan di sini juga harus
menghindari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
5. Kewajaran ataupun keadilan,di mana di sini adanya bersikap ataupun
berlaku adil dan berbudi luhur,dan juga dia mengakui apa yang
dilakukannya seperti kesalahan, dan juga jangan pernah bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari
kesalahan ataupun kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain,dimana disini kita sebagai seorang pengusaha
atau pompa bisnis kita harus bisa membantu orang lain ataupun saling
tolong menolong, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan
orang lain,karena ini sangat diperlukan bagi kita kita tidak tahu apa yang
terjadi pada kita suatu hari nanti dan mungkin pada saat itu teman yang
kita tolong pada saat ini bisa membantu kita.
7. Hormat kepada orang lain, dimana kita harus menghormati martabat
manusia, dan juga bersikap sopan santun,kita harus rendah diri dan jangan
pernah merendahkan orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab, dimana kita selaku pa bisnis
harus mentaati hukum dan menghormati proses demokrasi dalam
mengambil keputusan tersebut.
9. Mengejar keunggulan, di mana mengejar keunggulan ini dalam segala hal
baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban profesional.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, dimana seorang pembisnis harus bisa
menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu
memberikan contoh yang terbaik.
Adapun tujuan etika bisnis ini adalah untuk mendorong kesadaran moral
dan memberikan batasan-batasan bagi para pebisnis atau pemilik perusahaan
untuk menjalankan good condition business dan tidak melakukan monkey bisnis
atau dirty business , karena hal ini akan merugikan banyak pihak yang terkait. Di
mana etika bisnis ini merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan
masyarakat. Maka dari itu etika bisnis ini sangatlah diperlukan dalam
berwirausaha karena juga etika bisnis ini memiliki tujuan untuk memberikan
dorongan terhadap kesadaran moral serta untuk memberikan batasan-batasan bagi
pengusaha ataupun pebisnis agar dapat menjalankan bisnis dengan jujur dan adil
serta menjauhkan diri dari bisnis curang yang merugikan banyak orang ataupun
pihak yang memiliki keterikatan. dan juga etika bisnis ini memberikan motivasi
kepada para pelaku bisnis untuk terus meningkatkan kemampuan mereka.
Tujuan etika Islam menurut kerangka berpikir filsafat adalah memperoleh
suatu kesamaan ide bagi seluruh manusia di setiap waktu dan tempat tentang
ukuran tingkah laku baik dan buruk sejauhmana dapat dicapai dan diketahui
menurut akal pikiran manusia (Annabhani, 1996: 52). Namun demikian, untuk
mencapai tujuan tersebut, etika ekonomi Islam mengalami kesulitan karena
pandangan masing-masing golongan di dunia ini berbeda-beda perihal standar
normatif baik dan buruk. Masing-masing mempunyai ukuran dan kriteria yang
berbeda-beda pula.
Sebagai cabang dari filsafat, ajaran etika bertitik tolak dari akal pikiran
dan tidak dari ajaran agama.Adapun dalam Islam, ilmu akhlak dapat dipahami
sebagai pengetahuan yang mengajarkan tentang kebaikan dan keburukan
berdasarkan ajaran Islam yang bersumber kepada akal dan wahyu. Atas dasar itu,
maka etika ekonomi yang dikehendaki dalam Islam adalah perilaku sosial-
ekonomi yang harus sesuai dengan ketentuan wahyu serta fitrah dan akal pikiran
manusia yang lurus.Di antara nilai-nilai etika ekonomi Islam yang terangkum
dalam ajaran filsafat ekonomi Islam adalah terdapat dua prinsip pokok, yaitu
sebagai berikut.Pertama adalah tauhid.
Prinsip tauhid ini mengajarkan manusia tentang bagaimana mengakui
keesaan Allah sehingga terdapat suatu konsekuensi bahwa keyakinan terhadap
segala sesuatu hendaknya berawal dan berakhir hanya kepada Allah Swt.
Keyakinan yang demikian dapat mengantar seorang muslim untuk menyatakan
bahwa “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah semata-
mata demi Allah.Kedua, prinsip keseimbangan mengajarkan manusia tentang
bagaimana meyakini segala halsesuatu yang diciptakan Allah dalam keadaan
seimbang dan serasi. Hal ini dapat dipahami dari Alquran yang telah menjelaskan
bahwa “Engkau tidak menemukan sedikit pun ketidakseimbangan dalam ciptaan
Yang Maha Pengasih. Ulang-ulanglah mengamati apakah engkau melihat sedikit
ketimpangan” (QS 67: 3). Prinsip ini menuntut manusia bukan saja hidup
seimbang, serasi, dan selaras dengan dirinya sendiri, tetapi juga menuntun
manusia untuk mengimplementasikan ketiga aspek tersebut dalam kehidupan.
Pada pelatihan Etika Bisnis, para pelaku UMKM diberikan materi dalam
memahami etika dalam dunia bisnis. Dimana dalam materi ini diberikan gambaran
mengapa etika bisnis diperlukan dalam kegiatan bisnis yang mana notabene dalam
proses bisnis sekarang sering terjadi kecurangan yang dilakukan oleh para pelaku
bisnis tanpa memperhatikan dampak baik maupun buruk untuk pelaku bisnis
lainnya. Padahal dalam etika bisnis lebih mengutamakan pertimbangan moral
daripada pertimbangan hukum serta harus bijak dalam menggunakan
pertimbangan moral dalam melakukan suatu perbuatan. Sedangkan pada pelatihan
Pembukuan Sederhana, para pelaku diberikan materi bagaimana menghitung
harga pokok penjualan, harga pokok produksi, harga jual dan perhitungan dalam
menentukan laba untuk hasil produksi mereka.
Etika bisnis ini sangatlah memiliki peran yang penting bagi perusahaan
karena etika bisnis ini ini untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan
memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
yang tinggi dan diperlukan serta landasan yang kokoh.
b. Contoh perilaku pengusaha yang tidak mencerminkan etika bisnis dalam
berwirausaha.
Dalam berwirausaha seorang wirausaha dituntut untuk sejumlah kreativitas
dan sebuah kemampuan untuk melihat pola-pola dan tren tren yang berlaku untuk
menjadi seorang wirausahaan,namun masih banyak seorang wirausaha kurang
kreatif dan tidak berani mengambil resiko untuk membuka dan mengelola
usaha,sedangkan kreatif dan keberanian mengambil resiko merupakan kepribadian
untuk berwirausaha. persepsi bahwa kewirausahaan dapat menghasilkan uang
lebih banyak membuat orang menjadi narsistik lebih tinggi untuk mengambil
bidang tersebut. dimana permasalahan sisi gelap seorang wirausaha dapat dilihat
dari bagaimana etika dalam menjalankan usaha maupun bisnis yang sedang
dijalankan.
Dimana masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan wirausaha akan tetapi selalu dijaga terus-menerus sebab
reputasi sebagai perusahaannya etis tidak dibentuk dengan waktu pendek tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. pengusaha yang takut akan selalu teguh
dalam rangka mewujudkan kewirausahaan secara komprehensif dan sesuai dengan
hukum Islam.
Adapun contoh perilaku pengusaha yang tidak mencerminkan etika bisnis
iyalah seperti seseorang yang peng usaha yang tidak melakukan prinsip ataupun
cara-cara untuk melancarkan dalam berwirausaha, di mana ada tiga perilaku yang
tidak diinginkan dan interpersonal yang bermasalah dalam berwirausaha, yaitu
seperti:
1. Narsisme,yang merupakan keadaan yang mencintai diri sendiri secara
berlebihan, dimana seorang wirausaha dengan narsis yang berlebihan
Cenderung mulai merasa mampu memulai karir wirausaha dengan
sukses.
2. Machiavellianisme,yang merupakan ajaran tentang pemerintahan dengan
kekuasaan tak terbatas yang membolehkan segala cara untuk
memperkuat kekuasaan itu.
3. Psikopati, yang merupakan penyakit jiwa yang dicirikan oleh tindakan
yang bersifat egosentris dan antisosial.
Adapun beberapa kesalahan yang melanggar etika berbisnis ialah seperti:
1. Bom SMS ataupun pesan singkat, dimana seseorang pengusaha yang
sering mengirim pesan kepada pelanggannya akan memberikan dampak
yang negatif,karena bisa aja nanti calon pelanggan itu terganggu akibat
pesan yang kita kirim dari waktu ke waktu.
2. Melakukan tindakan spamming
3. Melakukan teks secara berkala,gimana memang membuat tag ini orang
yang anda tag menjadi melihat apa yang dijual akan tetapi Pi ada
seseorang bagian pelanggannya akan menjadi merasa terganggu dan
mereka akan menghilangkan anda dari daftar teman di sosial media
lainnya . Maka hal ini sangat berpengaruh dalam berwirausaha
4. Menggunakan foto produk orang lain,dimana seseorang pengusaha tidak
boleh menggunakan produk orang lain harus menggunakan produk kita
sendiri, jika kita membuat foto produk orang lain , terus diketahui oleh
pelanggan maka mereka tidak akan membeli lagi di tempat kita.
5. Tidak aktif dan tidak kreatif,sebagai seorang pengusaha kita harus aktif
dan pandai berkreatif sebisa mungkin, supaya apa yang kita jualkan bisa
menarik minat ada perhatian dari pelanggan,seperti kita kalau kita menjual
di online kita harus menciptakan konten-konten yang menarik dan tidak
monoton.
Evaluasi faktor internal pengusaha bisa berpikir tentang apa
keuntungan dari usahanya dengan perbandingannya pesaing utama ke
beberapa pendekatan: pengendalian biaya, ketersediaan sumber daya,
struktur organisasi. Contoh: Paten, nama merek yang kuat, reputasi yang
baik di antara pelanggan, keuntungan biaya dari kepemilikan, akseeksklusi
ke sumber daya alam kelas tinggi, akses yang menguntungkan untuk
jaringan distribusi.Evaluasi kelemahan bahwa pengusaha dapat
menyimpulkan kelemahan internal sehingga untuk melaksanakan tindakan
tertentu untuk memperbaiki masalah atau setidaknya metode alternatif
digunakan untuk mengurangi dampak. Contoh: Kunci dari perlindunga
paten, nama merek yang lemah, reputasi buruk di antara pelanggan,
struktur biaya tinggi, kurangnya akses ke sumber daya alami terbaik,
kurangnya akses ke saluran distribusi kunci.Evaluasi peluang merupakan
faktor eksternal dari lingkungan bisnis untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mendukung pengusahanya. Contoh: Sebuah kebutuhan
pelanggan terpenuhi, kedatangan teknologi baru, melonggarkan peraturan
dan penghapusan hambatan perdagangan internasional.
Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun yang lalu adanya
masalah tentang pelanggaran etika bisnis pada PT PLN, dimana di sini
adanya kasus monopoli yang dilakukan PT PLN seperti:
1. Fungsi PT PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik
menjadi pecah, dimana disini swasta sudah diizinkan berpartisipasi dalam
upaya pembangkitan tenaga listrik, sementara untuk distribusi dan
transmisi tetap ditangani oleh PT PLN. dan juga untuk menentukan harga
listrik yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT PLN
sendiri.
2. Krisis listrik memuncak saat PT PLN memberlakukan pemadaman listrik
secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Jakarta dan sekitarnya,
dimana selama periode 11 sampai 25 Juli 2008,dan juga diperparah oleh
pengalihan jam operasional kerja industri ke hari Sabtu dan Minggu, sekali
sebulan.
Dikarenakan PT PLN memonopoli kelistrikan nasional,kebutuhan listrik
masyarakat sangat bergantung pada PT PLN, tetapi mereka tidak mampu secara
merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat tersebut dimana hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang ber kebutuhan listrik belum
terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana
contoh diatas, dan kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi
masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi. dan juga dari kasus
ini PT PLN ini telah melanggar undang-undang republik Indonesia nomor 5 tahun
1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
c. Upaya yang dilakukan agar seluruh wirausaha mampu mengaplikasikan
etika bisnis dalam berwirausaha.
Adapun etika yang wajib dimiliki oleh bisnis unggul dan yang mau sukses
dalam usaha, yang bisa diterapkan ialah seperti:
1. Jujur dan tidak berbohong
2. Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam cara berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik.
5. Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi ataupun emosional
7. Berinisiatif sebagai pembisnis pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas menyesuaikan
10. Bertingkah laku yang baik
Dimana hal-hal di atas bisa dilakukan untuk mengatasi seorang wirausaha
untuk mampu mengaplikasikan etika bisnis dalam berwirausaha. seperti yang kita
ketahui bahwa etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, di
mana peran pentingnya salah satu satunya ialah membentuk suatu perusahaan
yang kokoh dan memiliki daya saing yang yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,di mana di sini diperlukan juga suatu
landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Adapun peranan dan manfaat
etika ini dalam peranan etika adalah sebagai moralitas,di mana etika ini
membimbing tingkah laku manusia agar dapat mengelola kehidupan ini dengan
lebih baik dan juga etika ini membantu mengatasi konflik-konflik dan mencegah
meluasnya tindakan moral ataupun tidak bermoral.
Referensi :
Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 9, Nomor 2, Desember 2011 (239-250)Http: e-
journal.stain-pekalongan.ac.id/index.php/jhiISSN (P): 1829-7382
Etika Bisnis: Prinsip dan Relevansinya Oleh Andriasan Sudarso, Erbin Chandra, Sardjana
Orba Manullang, Bonaraja Purba, Hengki Mangiring Parulian Simarmata, Marisi
Butarbutar, Midrawati Hasibuan, Astrie Krisnawati, Mariana Simanjuntak,
Aysyah Rengganis, Yessy Kusumadewi, Dyah Gandasari.
Pengaruh Etika Kerja, Etika Bisnis Dan Etos KerjaJurnal Al-Tsaman | 17_Muhammad
SyarofinDepartemen Ekonomi SyariahFakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI)IAI Al Falah As Sunniyyah Kencong-Jember.