Anda di halaman 1dari 70

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN TABLET


KOMBINASI VITAMIN C TERHADAP KADAR HB IBU
POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KLAMBIR V KEBUN
KEC.HAMPARAN PERAK
TAHUN 2018

OLEH:

NURUL DITTA AMANDA


P07524517061

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2018
SKRIPSI

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN TABLET FE


KOMBINASI VITAMIN C TERHADAP KADAR HB IBU
POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KLAMBIR V KEBUN
KEC.HAMPARAN PERAK
TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma IV

OLEH:

NURUL DITTA AMANDA


P07524517061

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2018
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN D-IV KEBIDANAN MEDAN ALIH JENJANG
SKRIPSI, 14 Agustus 2018
NURUL DITTA AMANDA

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN TABLET FE KOMBINASI


VITAMIN C TERHADAP KADAR HB IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KLAMBIR V KEBUN KEC. HAMPARAN PERAK TAHUN 2018

Vii + 32 halaman + 3 tabel + 12 lampiran

Abstrak

Salah satu penyebab anemia defisiensi zat besi yaitu Kurangnya


memadainya asupan makanan sumber Fe maupun penyerapan zat besi dengan
kombinasi Vitamin C. Tujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet fe
dan tablet fe kombinasi vitamin c terhadap kadar hb pada post partum di Wilayah
Kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak Tahun 2018
Metode penelitian Quasy experimental dengan rancangan Two Group
pre-test and post- test. Populasi seluruh ibu postpartum. Sampel 20 orang
dengan menggunakan Purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah
uji independent sample t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata awal kadar Hb pada ibu
postpartum sebelum mengkonsumsi Fe adalah 10,51 g/dl setelah 4 minggu
dengan peningkatan kadar Hb sebesar 0,60 g/dl. Pada kelompok intervensi
diperoleh rata-rata kadar Hb awal sebesar 10,46 g/dl Rerata peningkatan kadar
Hb adalah 1,28 g/dl dalam 4 minggu. Hasil uji statistik menunjukkan ada
efektivitas pemberian tablet Fe kombinasi Vitamin C terhadap kadar Hb pada Ibu
postpartum dengan p value 0,000 (p< 0,05).
Ada efektivitas yang signifikan dengan pemberian tablet Fe kombinasi
vitamin C terhadap kadar Hb pada ibu postpartum. Sebaiknya pemberian tablet
Fe tetap disertai dengan vitamin C untuk membantu meningkatkan kadar Hb.

Kata Kunci : Konsumsi, tablet Fe, vitamin C, Ibu postpartum


Daftar Pustaka : 34 (2009-2018)
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH
EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY
THESIS, 14th August 2018

NURUL DITTA AMANDA

THE EFFECTIVENESS OF FE TABLETS ADMINISTRATION AND THE


COMBINATION OF FE TABLET AND VITAMIN C TABLETS ADMINISTRATION
TO HB LEVEL OF POSTPARTUM MOTHER AT THE WORKING AREA OF
KLAMBIR V COMMUNITY HEALTH CARE OF HAMPARAN PERAK SUB
DISTRICT 2018

Vii + 32 pages + 3 tables + 12 attachments

Abstract

One of the causes of iron deficiency anemia is the lack of adequate food intake
for Fe sources and iron absorption with Vitamin C combination. The aim is to
determine the effectiveness of giving fe tablets and combination tablets of vitamin
C to hb levels at post partum mother at the working area of Klambir V community
health care of Hamparan Perak sub district 2018
Quasy experimental research method with Two Group design pre-test and
post-test. The population is all postpartum mothers. Sample of 20 peoples using
purposive sampling. The statistical test used was the independent sample t test.
The results showed that the average initial Hb level in postpartum
mothers before consuming Fe was 10.51 g / dl after 4 weeks with an increase in
Hb levels of 0.60 g / dl. In the intervention group, the mean initial Hb level was
10.46 g / dl. The average increase in Hb levels was 1.28 g / dl in 4 weeks. The
results of statistical tests showed that there was effectiveness in the
administration of a combination of Vitamin C tablets with Hb levels in postpartum
mothers with a p value of 0.000 (p <0.05).
There was a significant effectiveness with the administration of a
combination of vitamin C and Fe tablets to Hb levels in postpartum mothers. It is
better to administer Fe tablets accompanied by vitamin C to help increase Hb
levels.

Keywords : Consumption, Fe tablets, vitamin C, postpartum mother


References : 34 (2009-2018)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Efektivitas Pemberian Tablet Fe Dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap
Kadar Hb Pada Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec.
Hamparan Perak Tahun 2018” yang menjadi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan untuk
mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan.
Dalam proses menyelesaian Proposal ini, peneliti telah banyak mendapat
bimbingan materi dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan.
3. Melva Simatupang, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV
Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan Periode Tahun 2013-2018, yang
telah memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
4. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Kaprodi D-IV Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan periode Tahun 2018-2023, yang telah memberi
kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
5. Tri Marini S, SST, M.Keb, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Yusrawati Hasibuan SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Julietta Hutabarat, SST, S.Psi, M.Keb selaku Dosen Penguji yang telah
bersedia memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada peneliti demi
kesempurnaan skripsi ini.
8. Seluruh dosen dan staff Politeknik Kesehatan Studi D-IV Alih Jenjang
Kebidanan Medan yang telah Membekali ilmu pengetahuan, memberikan
petunjuk dan nasehat selama penulis menjalani pendidikan.
9. Kepada ibu klinik Zulfrianti Am.Keb, ibu Klinik syafrida Am.Keb, dan ibu
Klinik Yuhanna SST yang telah memberikan izin kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian di Klinik.
10. Hormat dan sembah sujud peneliti yang tidak terhingga kepada Ayahanda
tersayang H. Muhammad Hasmy dan ibunda tercinta Hj. Zulfrianti yang telah
memberikan cinta dan kasih sayang yang tak terhingga berupa doa yang tak
pernah putus, materi dan dukungan selama mengikuti kegiatan perkuliahan
dan penyusunan skripsi.
11. Buat teman- teman peneliti Loly, ledy, sulvi, khairiza, buk novrida, buat
teman terdekat kak dwi, kak dina, putri, tari, fitri, Ilvira ulfa ismail dan syarifah
terima kasih atas dukungan, canda tawa dan kebersamaan yang telah terjalin
selama ini.
12. Kepada seluruh teman seperjuangan Angkatan Kedua D-IV Alih Jenjang
Poltekkes Kemenkes RI Medan dan seluruh pihak yang tak disebutkan
namanya satu persatu dalam penyusunan skripsi.
Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ilmu kebidanan bagi
pembaca maupun peneliti sendiri. Semoga Allah senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Agustus 2018


Peneliti

(Nurul Ditta Amanda)


P07524517061
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
C.1. Tujuan Umum ................................................................. 4
C.2. Tujuan Khusus ................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Zat Besi ........................................................................ 7
A.1. Pengertian ...................................................................... 7
A.2. Fungsi Zat Besi ............................................................... 7
B. Vitamin C ....................................................................... 8
B.1. Defenisi ........................................................................ 8
C. Hemoglobin ........................................................................ 9
C.1. Defenisi ........................................................................ 9
C.2. Fungsi hemoglobin ......................................................... 9
D. Masa Nifas ........................................................................ 9
D.1. Defenisii ........................................................................ 9
D.2. Tahapan Masa nifas ....................................................... 10
D.3. Kebijakan Program Pemerintah masa nifas ................. 10
E. Perubahan sistem Kardiovaskuler .......................................... 12
F. Anemia Pada Ibu Nifas .......................................................... 13
G. Kerangka Teori ....................................................................... 14
H.Kerangka Konsep ...................................................................... 15
I. Defenisi Operasional .................................................................. 15
J. Hipotesis ...................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan desain penelitian ...................................................... 17
B. Lokasi dan waktu penelitian ...................................................... 17
B.1. lokasi penelitian ................................................................. 17
B.2. waktu penelitian ................................................................. 17
C. Populasi dan sampel ................................................................. 18
C.1. Populasi ........................................................................ 18
C.2. Sampel ........................................................................ 18
D. Jenis dan cara pengumpulan .................................................... 18
D.1. Jenis data ........................................................................ 18
D.2. Pengumpulan data ............................................................. 18
E. Alat Ukur/ Instrumen bahan penelitian ...................................... 19
F. Pengolahan dan analisis data ..................................................... 19
F.1. Pengolahan Data .................................................................. 19
F.2. Analisis Data ....................................................................... 19
G. Etika Penelitian ..........................................................................20

BAB IV Hasil Dan Pembahasan


A. Hasil Penelitian..........................................................................21
A.1. Analisis Univariat................................................................21
A.2. Analisis Bivariat .................................................................23
B. Pembahasan ..............................................................................24

BAB V Simpulan Dan Saran .........................................................................30

DAFTAR PUSTAKA ………...........................................................................31

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Peningkatan Kadar Hb Ibu Postpartum Sebelum dan Sesudah
Mengkonsumsi Tablet Fe .....................................................................21
Tabel 4.2.Peningkatan Kadar Hb Ibu Postpartum Sesudah dan Sebelum
Mengkonsumsi Tablet Fe Kombinasi Vitamin C ..................................22
Tabel 4.3 Hasil analisis uji T Dua sampel kadar Hb ibu Postpartum yang
mengkonsumsi Tabet Fe dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C ...........................23
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori……………………………………………………… 14

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ………………………………………………….. 15


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi

Lampiran 2 Lembar Pernyataan Bukan Plagiat

Lampiran 3 Lembar Surat Izin Penelitian dari Politeknik


Kesehatan Medan Jurusan Kebidanan

Lampiran 4 Lembar Surat Balasan Izin Penelitian Dari


Klinik

Lampiran 5 Ethical Clearence

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6 Lembar Penjelasan kepada subjek penelitian

Lampiran 7 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 8 Lembar Isi Penelitian

Lampiran 9 Lembar Master Tabel

Lampiran 10 Lembar Pengolahan Data Dengan SPSS

Lampiran 11 Lembar Riwayat Hidup

Lampiran 12 Lembar Konsul


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas atau puerperium dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari (Anggraini, 2016). Pelayanan
kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang
dianjurkan,yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan,
pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada
hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas dimulai
dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. (Kemenkes RI,
2016).
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam melihat derajat
kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program kesehatan.
Dalam pelaksaan program kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya
manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai
(Sulisyawati,2009).
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan
2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menujukkan penurunan menjadi
305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Sedangkan angka kematian di
sumatera Utara tahun 2014 sebesar 75/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes
RI, 2016). Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012
menyatakan bahwa prevalensi anemia pada ibu nifas sebesar 45,1%
(Kemenkes RI, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Klinik Zulfrianti , Klinik Syafrida dan
Klinik Yuhanna jumlah ibu postpartum dengan anemia pada tahun 2017
sampai bulan Maret 2018 sebanyak 10 orang.
Masa nifas merupakan tantangan bagi banyak ibu yang baru melahirkan.
Pemulihan dari proses melahirkan, belajar menjadi orang tua dan mengurus
diri sendiri membutuhkan banyak energi. Masa nifas merupakan kejadian
fisiologis dan pada masa nifas alat-alat genetalia interna dan eksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil (Rukiyah,
dkk, 2013).
Hal yang terpenting juga dalam masa nifas yaitu evaluasi terjadinya
perdarahan, sebab perdarahan nifas bisa menyebabkan kematian pada ibu
postpartum. Perdarahan pasca persalinan adalah komplikasi yang terjadi
pada tenggang antara persalinan dan masa pasca persalinan. Faktor
predisposisi antara lain adalah anemia, penyebab perdarahan yang paling
sering adalah atonia uteri, retensio plasenta. Yang terpenting juga dalam
masa nifas adalah laktasi. (Rukiyah, dkk, 2013).
Anemia gizi ialah keadaan dimana kadar Hb dalam darah lebih dari
normal, akibat kekurangan satu macam atau lebih zat gizi yang diperlukan
untuk pembentukan darah misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12
tanpa memandang penyebab kekurangan tersebut. Anemia defisiensi besi
merupakan jenis malnutrisi yang banyak dijumpai bukan hanya di Indonesia
tetapi bahkan di seluruh penjuru dunia (Patimah, S,2017).
Anemia pada wanita masa nifas (pasca persalinan) juga umum terjadi,
sekitar 10% dan 22% terjadi pada wanita post partum dari keluarga miskin
(Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2015). Anemia pada ibu nifas
bisa terjadi karena perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur zat besi.
Kebutuhan zat besi meningkat, dengan adanya perdarahan, gemeli,
multiparitas, makin tuanya kehamilan. Absorbsi tidak normal atau saluran
cerna terganggu, misal defisiensi vitamin C sehingga absorbsi Fe terganggu.
Intake kurang misalnya kualitas menu jelek atau muntah terus. Masalahnya,
saat ini banyak ibu yang masih kurang tepat dalam konsumsi Tablet Fe.
Salah satu penyebab anemia defisiensi zat besi yaitu Kurangnya
memadainya asupan makanan sumber fe, meningkatnya kebutuhan fe saat
menyusui (perubahan fisiologi), dan kehilangan banyak darah. Anemia yang
disebabkan oleh ketiga faktor itu terjadi secara cepat saat cadangan fe tidak
mencukupi peningkatan kebutuhan Fe (Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2015). Gangguan pada sintesis salah satu unsur akan berakibat
terbentuknya molekul hemoglobin yang berkurang. Salah satu unsurnya yaitu
unsur heme memerlukan unsur mineral yaitu zat besi (Fe). Anemia juga
terjadi akibat defisiensi vitamin C yang dapat mengganggu penyerapan Fe.
Zat besi biasanya diabsorspsi di duodenum dan jejunum (Sofro, 2012).
Anemia defisiensi besi yang terjadi pada masa nifas dipengaruhi oleh
terjadinya anemia selama dalam kehamilan dan banyaknya kehilangan darah
pada saat proses persalinan. Diperkirakan perdarahan ± 300 ml akan
mengakibatkan kehilangan besi sekitar 130 mg. Hal ini akan memacu
cepatnya kehilangan cadangan besi (deplesi besi) sehingga mengakibatkan
terjadi anemia defisiensi besi. Anemia selama kehamilan dapat meningkatkan
kejadian anemia pada masa nifas sebesar 20 –30% (Retno T.Y,2017).
Akibat anemia pada masa nifas adalah terjadinya subvolusi uteri yang
dapat menimbulkan perdarahan post partum memudahkan infeksi
puerperium, pengeluaran ASI berkurang dan mudah terjadi infeksi mamae.
Anemia dalam masa nifas merupakan lanjutan daripada anemia yang diderita
selama kehamilan, yang menyebabkan banyak keluhan bagi ibu dan
mengurangi persentasi kerja , baik dalam pekerjaan rumah sehari-hari
maupun dalam merawat bayi (Wijarnarko,2010).
Status zat besi di dalam tubuh manusia tergantung pada penyerapan zat
besi tersebut. Hal-hal yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi
diantaranya adalah enhancer (asam askorbat dan protein hewani) yang
berperan besar terhadap penyerapan zat besi. Enhancer (mempercepat) zat
besi diantaranya vitamin C membantu penyerapan besi non heme dengan
merubah bentuk feri menjadi fero yang mudah diserap (Masthalina dkk,
2015).
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia ibu nifas seperti
pemberian tablet Fe selama 4 minggu. Beberapa peneliti menemukan bahwa
penyerapan zat besi dengan kombinasi Vitamin A dapat meningkatkan kadar
Hb (Permaesih dkk,2011) begitu juga pemberian Fe dengan Vitamin C
memiliki peningkatan yang cukup signifikan (Pradanti dkk,2015).
Berdasarkan hasil survei awal di Klinik Zulfrianti, Klinik Syafrida dan Klinik
Yuhanna di Desa Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak didapatkan
informasi melalui wawancara kepada 15 orang ibu post partum yang
mengkonsumsi tablet Fe tetapi mengalami anemia.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian
tentang “ Efektivitas Pemberian Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap
Kadar HB Pada Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V Kebun
Kec. Hamparan Perak Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Bagaimana Efektivitas Pemberian Tablet Fe Dan Tablet Fe
Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar HB Pada Post Partum Di Wilayah
Kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak Tahun 2018”.?

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet fe kombinasi vitamin c
terhadap kadar hb pada post partum di wilayah kerja puskesmas
klambir v kebun kec. Hamparan perak tahun 2018.

C.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe
terhadap ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V
Kebun Kec. Hamparan Perak.
2. Mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe
kombinasi vitamin C terhadap ibu post partum di Wilayah Kerja
Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak.
3. Menganalisis efektivitas pemberian tablet Fe dan tablet Fe
kombinasi vitamin C terhadap ibu post partum di Wilayah Kerja
Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang sangat
luas mengenai efektivitas pemberian tablet fe kombinasi vitamin c
terhadap kadar hb pada ibu postpartum dan sebagai sarana
pembelajaran melakukan penelitian ilmiah.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan
untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam penanggulangan
anemia pada ibu postpartum.

E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian pernah dilakukan antara lain: Susilo Wirawan,dkk
(2015). Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dan Tablet Besi Plus Vitamin C
Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Rancangan penelitian yang
digunakan pada peneliti ini adalah studi intervensional. Subyek penelitian
adalah ibu hamil trimester II. Perlakuan dengan memberikan tablet fe
ditambah vitamin c pada kelompok perlakuan I dan tablet fe saja pada
kelompok perlakuan II masing-masing selama 60 hari. Pemeriksaan Hb
dilakukan sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan metode
cyanment hemoglobin. Uji statistik yang digunakan adalah uji independen t-
test dan uji paired t-test.
Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p=0.001)
sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Selisih kadar hemoglobin antara
kedua kelompok perlakuan juga menunjukkan perbedaan yang signifikan
(p=0,001) yaitu kelompok perlakuan I mengalami kenaikan kadar hemoglobin
0,91% sedangkan kelompok perlakuan II 0,43 gr%. Pada kelompok
perlakuan I jumlah penderita anemia menurun menjadi 42,86% dari 80,95%
dan pada kelompok perlakuan II jumlahnya menjadi 71,43% dari 80,95%.
Kesimpulannya ada pengaruh yang bermakna terhadap perubahan kadar
hemoglobin dengan pemberian tablet fe ditambah dengan vitamin C.
Perbedaan peneliti dengan penelitian tersebut adalah desain penelitian.
Peneliti menggunakan penelitian Quasy experimental design dengan
rancangan Two Group pre-test and post- test.. perlakuan diberikan selama 4
minggu. Sampel yang digunakan adalah ibu post partum berjumlah 20 orang
dengan menggunakan purposive sampling. Jenis pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Hasil penelitian Kadar Hb
Akhir menunjukkan bahwa ibu postpartum yang diberikan tablet Fe selama 4
minggu memiliki kadar Hb rata-rata sebesar 11,11 g/dl dan kadar Hb yang
mengkonsumsi tablet Fe Kombinasi Vitamin C adalah 11,74. Hasil penelitian
ini membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi tablet Fe selama 4 minggu
dapat meningkatkan kadar Hb ibu postpartum sebesar 0,60 g/dl dan Fe
kombinasi vitamin C sebesar 1,28 dalam 4 minggu.
Kristianti S,dkk (2013). Kombinasi Vitamin C dan Tablet Fe Efektif
Meningkatkan Kadar HB Ibu Nifas. populasi yang memenuhi kriteria,
sejumlah 30 responden yang diambil secara simple random sampling.
penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngasem Kabupaten
Kediri pada bulan April sampai dengan Juni 2013. Kadar Hb ibu nifas diukur
dengan menggunakan alat hemometer digital pada awal dan akhir penelitian,
dengan selang waktu selama 3 minggu, baik pada kelompok intervensi
maupun pada kelompok kontrol. Peneliti memberikan perlakuan yaitu Tablet
Fe saja sebagai kelompok kontrol dan tablet Fe ditambah Vitamin C sebagai
kelompok perlakuan pada responden yang berbeda. Data yang sudah
terkumpul dilakukan analisis secara univariate dan bivariate, uji analisisnya
mengggunakan uji T dengan jumlah 2 sampel bebas. Hasil penelitian
didapatkan rerata peningkatan kadar Hb ibu nifas yang mengkonsumsi tablet
fe saja 0,58 g/Dl, sedangkan rerata peningkatan kadar Hb ibu nifas yang
mengkonsumsi tablet fe dan vitamin C 1,44g/dL, ada pengaruh signifikan
vitamin C terhadap kadar Hb ibu nifas yang mengkonsumsi tablet fe dengan
p= 0,037. Kesimpulannya pemberian tambahan vitamin C pada ibu nifas
akan meningkat efektifitas fe dalam meningkatkan kadar Hb hampir 3 kali.
Perbedaan peneliti dengan penelitian tersebut adalah desain penelitian.
Peneliti menggunakan penelitian Quasy experimental design dengan
rancangan Two Group pre-test and post- test.. perlakuan diberikan selama 4
minggu. Sampel yang digunakan adalah ibu post partum berjumlah 20 orang
dengan menggunakan purposive sampling. Jenis pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer. Hasil penelitian Kadar Hb
Akhir menunjukkan bahwa ibu postpartum yang diberikan tablet Fe selama 4
minggu memiliki kadar Hb rata-rata sebesar 11,11 g/dl dan kadar Hb yang
mengkonsumsi tablet Fe Kombinasi Vitamin C adalah 11,74. Hasil penelitian
ini membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi tablet Fe selama 4 minggu
dapat meningkatkan kadar Hb ibu postpartum sebesar 0,60 g/dl dan Fe
kombinasi vitamin C sebesar 1,28 dalam 4 minggu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Zat Besi (Fe)


A.1. Defenisi
Fe adalah suatu mikroprotein penting dalam tubuh yang berfungsi
membentuk sel sel darah. Kebutuhan Fe yang dibutuhkan / hari ada lah
bayi 3-5 mg, balita 8-9 mg, anak sekolah 10 mg, remaja perempuan 14-
25 mg, dewasa laki-laki 13 mg, dewasa perempuan 14-26 mg
sedangkan pada ibu hamil dan ibu menyusui kebutuhan Fe adalah
diatas 20 mg (Gizi dan Kesehatan masyarakat,2014).

A.2. Fungsi Zat Besi


Fungsi Fe adalah 1). Untuk pembentukkan hemoglobin baru. 2).
Untuk mengembalikan hemoglobin pada nilai normalnya setelah terjadi
pendarahan. 3) untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara
spontan dikeluarkan oleh tubuh, terutama lewat urin, feses dan keringat.
4) untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh
(Proverawati,2010).
Sumber Fe dalam kelompok lauk pauk adalah daging sapi, daging
ayam, hati sapi, ikan bawal, dan udang segar. Kelompok zat tepung
adalah tepung, gandum, roti, jagung dll, dari kelompok sayuran adalah
bayam, kacang-kacangan, tahu dan dari kelompok buah-buahan adalah
apel, jambu, papaya, belimbing dll (Misaroh, S, 2010).
Zat besi didistribusi dalam bentuk metabolik aktif dan storage pools.
Zat besi diserap di dalam duodenum dan upper jejenum. Penyerapan
zat besi ditentukan oleh molekul besi dan substansi lain yang dicerna.
Paling baik penyerapan besi ditemukan pada makanan yang
mengandung hem, dibandingkan makanan non-hem (serat sayur yang
mengandung phitat, polyphenol yang terdapat pada teh, kopi, dan lain-
lain). Penyerapan zat besi non-hem dipengaruhi oleh solubilitasnya
(kelarutan) di bagian atas usus halus, dan solubilitasnya bergantung
pada jenis makanan). Akan tetapi, makanan tersebut dapat diperbaiki/
ditingkatkan penyerapannya melalui konsumsi asam askorbat (vitamin
C). Vitamin C mempermudah absorbsi zat besi karena dapat mereduksi
dari bentuk feri ke fero (Patimah, S,2017)

B. Vitamin C
B.1. Defenisi
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut,
vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi)
terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran
tembaga dan besi (Almatsier,2009).
Vitamin C juga dikenal dengan asam askorbat. Vitamin C adalah
vitamin yang paling cepat rusak. Dalam bentuk cair, vitamin C dapat
dengan mudah mengalami oksidasi. Hal ini bisa diamati pada buah apel
yang dikupas kulitnya, kemudian didiamkan beberapa saat di udara
terbuka. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, warna daging buah apel
yang semula krem-keputihan akan berubah menjadi semakin gelap dan
terlihat kecoklatan (Mardalena,2017)
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus
sehingga mudah diabsorbsi. Vitamin C menghambat pembentukkan
hemosiderin yang sukar di mobilisasi untuk membebaskan besi bila
diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk non-hem meningkat empat kali
lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi
dari transferrin di dalam plasma ke feritin hati (Patimah, S,2017).
Vitamin C diperlukan dalam penyerapan Zat besi (Fe). Dengan
demikian vitamin C berperan dalam pembentukan hemoglobin, sehingga
mempercepat penyembuhan anemia (Sjahmien, ahli gizi,2017).
Angka kecukupan vitamin C menurut gizi dan kesehatan
masyarakat tahun 2014 untuk ibu post partum 6 bulan pertama dan 6
bulan kedua +45 mg. dan kebutuhan vitamin C lebih banyak daripada
saat kondisi normal, yaitu sebanyak 80 mg/hari (Mardalena,2017).
C. Hemoglobin
C.1. Defenisi
Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi
hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan
karbondioksida. Dalam menjalankan fungsinya membawa oksigen
keseluruh tubuh, hemoglobin didalam SDM mengikat oksigen melalui
ikatan kimia khusus.hemoglobin yang mengikat oksigen disebut
oksihemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung
oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida dengan demikian
dapat juga dikatakan bahwa hemoglobin dalam SDM mengikat oksigen
diparu-paru dan melepaskan di jaringan, untuk diserahkan dan
digunakan di sel-sel (Natalia,2015).

C.2. Fungsi Hemoglobin


Fungsi Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru
ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari
seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin
berperan sebagai reservoir oksigen, menerima, menyimpan dan melepas
oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh
berada di dalam hemoglobin (Natalia,2015).

D. Masa Nifas
D.1. Defenisi
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun
secara keseluruhan akan pulih dalam 3 bulan. Nifas yaitu darah yang
keluar dari Rahim karena sebab melahirkan atau setelah melahirkan.
Darah nifas yaitu darah yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim
dikarenakan hamil. Maka ketika melahirkan darah tersebut keluar
sedikit demi sedikit (Anggraini, 2016).
Puerperium atau nifas juga dapat diartikan sebagai masa nifas
postpartum atau masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari Rahim sampai 6 minggu berikutnya disertai pulihnya kembali
organ-organ yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami
perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat
melahirkan (Yusari, dkk, 2017).
Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada
batasan waktunya, bahkan dalam waktu yang relatif pendek darah
sudah keluar,sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari. Di
masyarakat Indonesia, masa nifas merupakan periode waktu sejenak
selesainya proses persalinanan sampai 40 hari setelah itu (Yusari, dkk,
2017).

D.2. Tahapan dalam Masa Nifas

1. Puerperium Dini (immediate puerperium) : waktu 0-24 jam post


partum. Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Ibu yang melahirkan per vagina tanpa komplikasi 6
jam pertama setelah kala IV dianjurkan untuk mobilisasi segera.
2. Puerperium Intermedial (early puerperium) : waktu 1-7 hari post
partum kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu.
3. Remote Puerperium (later puerperium) : waktu 1-6 minggu post
partum waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi (Maritalia,2014).

D.3. Kebijakan Program Pemerintah dalam Asuhan Masa Nifas


Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi
dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Kunjungan dalam
masa nifas antara lain (Anggraini, 2016).

Kunjungan Waktu Tujuan


1. 6-8 jam 1. Mencegah perdarahan masa nifas
setelah karena atonia uteri
persalinan 2. Mendeteksi dan merawat penyebab
lain pendarahan rujuk bila pendarahan
berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau
salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah pendarahan
masa nifas karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal, 1 jam setelah
inisiasi menyusu dini (IMD) berhasil
dilakukan
5. Melakukan hubungan antara ibu dan
bayi baru lahir
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia. Jika petugas
kesehatan menolong persalinan, ia
harus tinggal dengan ibu dan bayi baru
lahir untuk 2 jam pertama sudah
kelahiran atau sampai bayi dan ibu
dalam keadaan stabil
2. 6 hari 1. Memastikan involusi uterus berjalan
setelah normal uterus berkontraksi fundus
persalinan dibawah umbilicus, tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit pada bagian payudara ibu
4. Memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan pada bayi tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari
3. 2 minggu 1. Memastikan involusi uterus, berjalan
setelah normal uterus berkontraksi, fundus
persalinan dibawah umbilicus, tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan cairan dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
5. Memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan pada bayi tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari
4. 6 minggu 1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit
setelah yang ia atau bayi alami
persalinan 2. Memberikan konseling untuk
menggunakan KB secara dini

E. Perubahan Sistem Kardiovaskuler (Peredaran Darah)


Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen,
volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah
dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5 (Anggraini, 2016).
Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar
selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada
normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian
daya koagulasi meningkat. Pembekuan darah harus dicegah dengan
penanganan yang cermat dan penekanan pada ambulasi dini (Anggraini,
2016).
Selama kehamilan volume darah normal digunakan untuk menampung
aliran darah yang meningkat, yang diperlukan oleh plasenta dan pembuluh
darah uterin. Penarikan kembali estrogen menyebabkan diuresis terjadi, yang
secara mengurangi volume plasma kembali pada proposi normal. Aliran ini
terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini ibu
mengeluarkan banyak sekali jumlah urin. Hilangnya progesteron membantu
mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya vaskuler pada
jaringan tersebut selama kehamilan bersama-sama dengan trauma selama
persalinan. Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekitar 300-400
cc. Bila kelahiran melalui seksio sesarea, maka kehilangan darah dapat dua
kali lipat (Anggraini, 2016) .

F. Anemia Pada Ibu Nifas


Suatu keadaan dimana seorang ibu sehabis melahirkan sampai dengan
kira-kira 6 minggu dalam kondisi pucat,lemah dan kurang bertenaga. Menurut
Prawirohardjo (2005), faktor yang mempengaruhi anemia pada masa nifas
adalah persalinan dengan perdarahan, ibu hamil dengan anemia, nutrisi yang
kurang, penyakit virus dan bakteri. Anemia dalam masa nifas merupakan
lanjutan daripada anemia yang diderita saat kehamilan, yang menyebabkan
banyak keluhan bagi ibu dan mengurangi presentasi kerja, baik dalam
pekerjaan rumah sehari-hari maupun dalam merawat bayi (Wijanarko,2010).
Anemia nifas didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 10 gr/dl,
ini merupakan masalah yang umum dalam bidang kebidanan meskipun
wanita hamil dengan kadar besi yang terjamin konsentrasi hemoglobin
biasanya berkisar 11-12 gr/dl sebelum hamil (Siviana,2012).
Kira-kira selama kelahiran dan masa postpartum terjadi kehilangan darah
sekitar 200-500 ml. Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada
kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan hemotologi dan hemoglobin
pada hari 3-7 postpartum dan akan kembali normal dalam 4-5 minggu
postpartum (Anggraini, 2016).
Pengaruh anemia pada masa nifas adalah terjadinya subvolusi uteri yang
dapat menimbulkan perdarahan post partum, Memudahkan infeksi
puerperium, pengeluaran ASI berkurang dan mudah terjadi infeksi mamaen
(Prawirohardjo 2005).
Penyebab anemia defisiensi zat besi yaitu Kurangnya memadainya
asupan makanan sumber fe, meningkatnya kebutuhan fe saat menyusui
(perubahan fisiologi), dan kehilangan banyak darah. Anemia yang
disebabkan oleh ketiga faktor itu terjadi secara cepat saat cadangan fe tidak
mencukupi peningkatan kebutuhan Fe (Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2015).
Penatalaksanaan anemia pada ibu nifas adalah diberikan sulfas ferosus
60 mg dan lakukan pemeriksaan Hb post partum sebaiknya 3-4 hari setelah
anak lahir. Karena hemodialisis (pengenceran darah) lengkap setelah
perdarahan memerlukan waktu 2-3 hari (Wijanarko,2010) .
Klasifikasi anemia, Menurut Manuaba (2010), hasil pemeriksaan Hb
dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Hb >10 - 11 gr% : tidak anemia
2) Hb 9-10 gr% : anemia ringan
3) Hb 7-8 gr% : anemia sedang
4) Hb <7 gr% : anemia berat

G. Kerangka Teori
Kerangka teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
Wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau
mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (Notoatmodjo,2010)

Kadar Hemoglobin

Penatalaksaan Penatalaksaan
Pemberian Pemberian
Tablet Fe Tablet Fe Dan Vit C

Peningkatan Kadar
Hb

Gambar bagan 2.1


H. Kerangka Konsep
Suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,2010)
Adapun kerangka konsep penelitian yang berjudul “ Efektivitas
PemberianTablet Fe Dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar HB
Pada Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec.
Hamparan Perak“ dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Tablet Fe

Kadar HB Ibu
Postpartum
Tablet Fe Kombinasi
Vitamin C

Gambar bagan 2.2

Kerangka konsep dalam penelitian ini memiliki dua variabel yaitu


variabel independen dan variable dependen. Yang merupakan variabel
independen (bebas) adalah Tablet Fe Dan Tablet Fe kombinasi Vitamin C
Sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Kadar Hb Ibu Postpartum.

I. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan atau
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tersebut (Notoatmodjo,2010).
Variabel Definisi Hasil ukur & Skala
Operasional Alat Ukur ukur
Dependen

Kadar hb Kadar haemoglobin Easy Touch Ordinal


Ibu postpartum

Independen

Fe Suplementasi Zat besi Lembar Observasi

Tablet 60 mg

Yang diberikan

Kepada responden Nominal


Malam hari
Sebanyak 1 kali sehari
Selama 4 minggu
Fe Kombinasi Suplementasi zat besi Lembar Observasi

Vitamin C Tablet 60 mg dengan

Tambahan Vit C 50 mg

Yang diberikan

Kepada responden Nominal


Malam hari
Sebanyak 1 kali sehari
Selama 4 minggu

J. Hipotesis

Pemberian tablet Fe kombinasi Vitamin C lebih efektif terhadap kadar Hb


pada ibu postpartum di wilayah kerja puskesmas klambir v kebun kec.
Hamparan perak tahun 2018.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
Quasy experimental dengan rancangan two Group pre-test and post- test.
Penelitian ini menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I
diberikan suplementasi besi ( Fe) dan kelompok perlakuan II diberikan
suplementasi (Fe Kombinasi Vitamin C). perlakuan diberikan selama 4
minggu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


B.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Klambir V Kebun dengan alasan
masih ditemukan ibu yang mengalami anemia sehingga perlu dilakukan
penelitian tentang Efektivitas Pemberian Tablet Fe Dan Tablet Fe
Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar HB Pada Post Partum Di Wilayah
Kerja klambir V Kebun Kec.Hamparan Perak. Tepatnya Di Klinik
Zulfrianti, Klinik Syafrida dan Klinik Yuhanna Di Desa Klambir V Kebun
Kec. Hamparan Perak.

B.2. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan mulai dari pengajuan judul mulai bulan
Februari sampai Maret 2018, setelah mendapatkan persetujuan judul,
peneliti melakukan survei awal penelitian di Klinik Zulfrianti, Klinik
Syafrida dan Klinik Yuhanna, setelah dapat data survei awal penelii
melakukan konsul Bab I – Bab III dari bulan Maret sampai Mei 2018,
peneliti melakukan seminar proposal di bulan Mei 2018 dan setelah
proposal melakukan perbaikan proposal dan setelah acc perbaikan
proposal peneliti melakukan penelitian di Klinik Zulfrianti,Klinik Syafrida
dan Klinik Yuhanna serta pengumpulan data , pengolahan data dan
analisis data sampai bulan Juni 2018, peneliti konsulkan data yang
sudah di analisa ke pembimbing dan pembimbing mengacckan data
tersebut, setelah itu peneliti melakukan seminar hasil pada bulan Juli
2018
C. Populasi dan Sampel
C.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum yang ada
di Klinik Zulfrianti, Klinik Syafrida dan Klinik Yuhanna yang berada di
Desa Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak pada bulan April dan Mei
berjumlah 20 orang.

C.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel yang benar-
benar sesuai dengan bagian dari seluruh objek penelitian. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling yang
dilakukan dengan mengambil responden ibu post partum. Dengan Kriteria
inklusi Ibu postpartum 6 jam dan Ibu postpartum dengan persalinan
normal. Kriteria ekslusi adalah Ibu yang tidak bersedia menjadi
responden.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


D.1. Jenis Data
Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Data Primer adalah data yang langsung diperoleh / diambil peneliti
dengan menggunakan lembar isi, lembar ceklist dan dari pemeriksaan
Hb easy touch pada ibu post partum.

D.2. Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan terdiri atas identitas responden, tablet Fe
atau tablet Fe kombinasi Vitamin C dan kadar hemoglobin. Data
dikumpulkan melalui intervensi. Pada saat pendataaan ibu postpartum 6
jam, sebelumnya responden diminta kesediaannya untuk
menandatangani informed consent dan diberi penjelasan agar dilakukan
pemeriksaan darah responden dengan menggunakan alat Hb easy
touch. Lalu sudah diketahui kadar Hb ibu post partum sesuai kriteria
inklusi kemudian dijadikan sampel. Selanjutnya semua ibu postpartum
yang sesuai dengan kriteria dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
perlakuan I diberikan suplementasi tablet Fe selama 4 minggu dan
kelompok perlakuan II diberikan suplementasi tablet Fe kombinasi
Vitamin C selama 4 minggu. setelah itu ibu diberi lembar ceklist untuk
memantau atau menceklist setiap hari. Monitoring dilakukan untuk
menghindari sampel mendapatkan tablet Fe dan Vitamin C dari luar atau
bahkan tidak minum namun mengaku telah meminumnya. Setiap hari ibu
dipantau apakah malam hari ibu sudah meminum tablet Fe atau tablet
Fe kombinasi Vitamin C. Jika pusat bayi sudah pupus dan saya tidak
bisa datang memantau setiap hari kerumahnya saya akan memantau
dari telephone. Setelah 4 minggu saya kembali kerumah pasien untuk
mengecek atau memeriksa kadar Hb akhir ibu kembali untuk melihat
efek pemberian tablet Fe dan tablet Fe kombinasi Vitamin C pada ibu
postpartum.

E. Alat Ukur/ Instrumen dan Bahan Penelitian


Instrumen dalam penelitian ini meliputi: a) alat untuk mengukur kadar
haemoglobin (Hb) dengan alat pemeriksaan Hb Digital (easy touch). b) Tablet
Fe 60 mg dan Vitamin C 50 mg. c) Formulir lembar isi dan lembar Informed
consent.

F. Pengolahan dan Analisis Data

F.1. Pengolahan Data

Data yang didapatkan peneliti dari Klinik Zulfrianti, Klinik Syafrida dan
Klinik Yuhanna, diolah menggunakan uji Independent Sample T Test,
sebelum itu peneliti mengediting data untuk memeriksan kebenaran data
yang diperoleh dan setelah itu peneliti melakukan pengkodean disetiap
kategori yang diteliti agar memudahkan saat menganalisa data, setelah itu
peneliti memasukkan data ke master tabel atau menggunakan microsoft
excel dengan dan bila data sudah masuk ke master tabel peneliti melakukan
pengecekan kembali data yang sudah dientry ada kesalahan atau tidak.
Setelah itu data diuji dengan menggunakan uji t (Independent Sample T
Test).
F.2. Analisis data
Dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan adalah analisa data
univariat dan bivariat.
1. Analisis Univariat menggambarkan karakteristik masing-masing variabel
yang diteliti dengan menggunakan rata-rata pada masing-masing
kelompok, selanjutnya data ditampilkan dalam bentuk tabel dan narasi.
2. Analisa Bivariat ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kadar Hb
awal, Hb akhir dan perubahan kadar Hb antara kelompok perlakuan I dan
kelompok perlakuan II. Uji statistic yang digunakan adalah Uji
Independent Sample T Test.

G. Etika Penelitian
Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasiaan identitas responden,
melindungi, dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut
pernyataan persetujuan, peneliti menjelaskan judul penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan kepada responden bahwa
penelitian tidak akan membahayakan bagi responden. Penelitian ini
dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Poltekkes
Medan. Peneliti akan menjamin identitas responden, dimana data yang
diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan apabila
peneliti telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Zulfrianti, Klinik Syafrida dan Klinik
Yuhanna di wilayah kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan
Perak. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 20 orang ibu
postpartum setelah 6 jam yang dilakukan pemeriksan Hb yang dibagi menjadi
dua kelompok perlakuan yaitu 10 orang ibu diberikan suplemen Tablet Fe
selama 4 minggu dan 10 orang lagi diberikan suplemen Tablet Fe kombinasi
vitamin C selama 4 minggu. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur
penelitian. Penelitian ini menggunakan desain two group pre-tes and post-tes
yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet Fe dan tablet
Fe kombinasi vitamin C terhadap kadar Hb pada ibu postpartum di wilayah
kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak tahun 2018.

A.1. Analisis Data Univariat


1. Kadar Hb Ibu Postpartum Sebelum Dan Sesudah Mengkonsumsi
Tablet Fe
Rata-rata peningkatan kadar Hb ibu postpartum yang
mengkonsumsi Tablet Fe dari hari pertama sampai minggu ke-4 dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1.
Peningkatan Kadar Hb Hari Pertama Sampai Minggu ke-4 dari Ibu
Postpartum yang Mengkonsumsi Tablet Fe
Rerata Kadar Rerata Kadar Peningkatan
Hb Awal (g/dl) Hb Akhir (g/dl) Kadar Hb (g/dl)
10,51 11,11 0,60

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui ada perbedaan antara sebelum


dan sesudah mengkonsumsi tablet Fe dengan rerata ibu post partum
sebelum mengkonsumsi 10,51 menjadi 11,11 sesudah mengkonsumsi
tablet Fe.
2. Kadar Hb Ibu Postpartum Sebelum Dan Sesudah
Mengkonsumsi Tablet Fe Kombinasi Vitamin C
Berdasarkan penelitian mengenai pemeriksaan data kadar Hb
pada ibu postpartum sebelum dan sesudah mengkonsumsi Tablet Fe
Kombinasi Vitamin C didapatkan hasil sebagai berikut:
Rata-rata peningkatan kadar Hb ibu postpartum yang
mengkonsumsi Tablet Fe kombinasi vitamin C dari hari pertama sampai
minggu ke-4 dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2
Hasil Perbedaan Kadar Hb Ibu Postpartum sebelum Dan
sesudah PemberianTablet Fe kombinasi vitamin C
Rerata Kadar Rerata Kadar Peningkatan Kadar
Hb Awal (g/dl) Hb Akhir (g/dl) Hb (g/dl)
10,46 11,74 1,28

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui ada perbedaan antara sebelum


dan sesudah mengkonsumsi tablet Fe kombinasi vitamin C dengan rerata
ibu post partum sebelum mengkonsumsi 10,46 menjadi 11,74 sesudah
mengkonsumsi tablet Fe kombinasi vitamin C.

A.2. Analisis Data Bivariat


1. Efektivitas Kadar Hb Ibu Postpartum terhadap pemberian tablet Fe
dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C
Analisis Hb ibu post partum terhadap pemberian tablet Fe dan tablet Fe
kombinasi vitamin C terhadap peningkatan kadar Hb darahnya, di jabarkan
pada gambar dan tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Analisis Uji t Dua Sampel Bebas (Two
Independent Sample T Test) Kadar Hb pada Ibu
Postpartum yang Mengkonsumsi Tablet
Fe+Vitamin C dengan Fe

Two
Independ
ent
Fe Fe +Vitamin C sampel t
Hb Akhir (g/dl) Hb Akhir (g/dl) test p
Kelompok N Mean SD N Mean SD

Kadar Hb 10 0,60 0,17 10 1,28 0,40 4,983 0,00

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui ada perbedaan efektivitas kadar


Hb pada Ibu postpartum yang mengkonsumsi Tablet Fe + Vitamin C
dengan kadar Hb pada Ibu postpartum yang mengkonsumsi Tablet Fe
saja (p value = 0,00 < 0,05 maka Ha diterima). Hal ini berarti bahwa
pemberian Tablet Fe kombinasi Vitamin C kombinasi terbukti lebih efektif
dalam meningkatkan kadar Hb ibu postpartum dalam 4 minggu.

B. Pembahasan
B.1 Efektivitas Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hb Pada Post
Partum
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa rata-rata awal
kadar Hb pada ibu postpartum yang mengkonsumsi Fe saja adalah 10,51
g/dl yang menunjukkan bahwa kadar Hb kurang dari normal. Hal ini
disebabkan pada kondisi postpartum keadaan ibu masih belum pulih
seperti kondisi sebelum melahirkan. Hal ini akibat proses persalinan yang
banyak mengeluarkan darah. Teori menjelaskan bahwa penyebab
kekurangan zat besi paling umum pada orang dewasa adalah karena
kehilangan darah. Pemulihan kadar Hb kearah normal dapat dilakukan
dengan pemberian Tablet Fe.
Hasil penelitian Kadar Hb Akhir menunjukkan bahwa ibu
postpartum yang diberikan tablet Fe selama 4 minggu memiliki kadar Hb
rata-rata sebesar 11,11 g/dl. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
dengan mengkonsumsi tablet Fe selama 4 minggu dapat meningkatkan
kadar Hb ibu postpartum sebesar 0,60 g/dl dalam 4 minggu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Kristianti, dkk (2013) bahwa rerata peningkatan kadar Hb pada ibu nifas
yang mengkonsumsi tablet Fe saja adalah 0,58 g/dL, atau perlu waktu 6
minggu untuk terjadi peninggkatan 1 g/dl kadar Hb ibu nifas. Kadar Hb
rerata awal pada ibu nifas yang mengkonsumsi Fe saja adalah 10,6 g/dl
meningkat menjadi 11,2 g/dl dengan mengkonsumsi tablet Fe selama 3
minggu.
Zat besi merupakan elemen logam yang digunakan tubuh untuk
membuat hemoglobin. Defisiensi zat besi dapat menimbulkan anemia
yaitu suatu penurunan jumlah sel merah yang bersirkulasi sehingga
jumlah hemoglobin kurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan oksigen tubuh. Normal kadar hemoglobin pada hari keempat
postpartum adalah lebih dari 10 g/dl dengan kadar eritrosit paling sedikit
3,5 juta/ml. ketika kadar hemoglobin di bawah 10g/dl dan akadar eritrosit
kurang dari 3,5 juta/ml maka dapat didiagnosis anemia, jika kadar
hemoglobin diatas 8 g/dl disebut anemia ringan dan jika berada pada
level dibawahnya maka disebut anemia berat. Sedang anemia gizi besi
adalah keadaan dimana kadar Hb dalam darah lebih rendah dari normal
akibat kekurangan zat besi (Gunatmaningsih, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti berasumsi
bahwa pemberian tablet Fe sudah teruji efektif dalam membantu
meningkatkan kadar Hb ibu postpartum dalam empat minggu sebesar 0,60
g/dl. Akan tetapi peningkatan kadar Hb ibu postpartum dengan
menggunakan Tablet Fe masih terlalu lamban dalam meningkatkan kadar
Hb ibu postpartum selama 4 minggu.
B.2 Efektivitas Pemberian Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar
Hb Pada Post Partum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata peningkatan kadar Hb


pada ibu postpartum yang mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah
1,28 g/dl dalam 4 minggu. Hasil tersebut diperoleh dari selisih antara
pemeriksaan awal kadar Hb ibu postpartum setelah 6 jam yaitu dengan
rata-rata 10,46 g/dl sampai pada minggu ke empat dengan rata-rata kadar
Hb akhir pada ibu postpartum sebesar 11,74 g/dl. Selisih rata-rata kadar
Hb tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kadar Hb yang
signifikan sebelum dan sesudah diberikan tablet Fe kombinasi Vitamin C
selama empat minggu. Hal ini berarti pemberian tablet Fe yang
dikombinasikan dengan vitamin C memberikan efek positif bagi
peningkatan kadar Hb pada ibu postpartum dalam 4 minggu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Kristianti, dkk (2013) bahwa rerata peningkatan kadar Hb pada ibu nifas
yang mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin C adalah 1,44 g/dl dalam 3
minggu. Pemberian tablet Fe yang dikombinasikan dengan vitamin C
merupakan suatu inovasi yang berdampak positif bagi peningkatan kadar
Hb pada ibu postpartum.
Vitamin C mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penyerapan besi terutama dari besi nonhem yang banyak ditemukan dalam
makanan nabati. Bahan makanan yang mengandung besi hem yang
mampu diserap adalah sebanyak 37% sedang bahan makanan golongan
besi nonhem hanya 5% yang dapat diserap oleh tubuh. Penyerapan besi
nonhem dapat ditingkatkan dengan kehadiran zat pendorong penyerapan
seperti vitamin C dan faktor pendorong lain seperti daging, ayam, ikan.
Vitamin C bertindak sebagai enhancer yang kuat dalam mereduksi ion ferri
menjadi ion ferro, sehingga mudah diserap dalam pH lebih tinggi dalam
duodenum dan usus halus (Almatsier, 2009)
Disisi lain vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkatkan empat kali lipat bila ada vitamin C.
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam
plasma ke ferritin (Zarianis, 2014).
Didapatkannya kadar Hb rerata peningkatan kadar Hb sebesar 1,35
g/dl, hal tersebut dapat disebabkan selain adanya tambahan zat besi yang
berasal dari tablet Fe, maka dengan adanya vitamin C maka akan
mempermudah dalam penyerapan zat besi terutama dari besi nonhem
yang banyak ditemukan dalam makanan nabati. Penyerapan zat besi
nonhem yang hanya 5% (sedangkan normalnya untuk zat besi hem adalah
37) dapat ditingkatkan empat kali lipat dengan kehadiran zat pendorong
penyerapan seperti vitamin C. Peran Vitamin C juga sebagai enhancer
yang kuat dalam mereduksi ion ferri menjadi ion ferro, sehingga mudah
diserap dalam pH lebih tinggi dalam duodenum dan usus halus. Oleh
karena itu penyerapan tablet besi semakin optimal sehingga mampu
meningkatkan kadar Hb lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa
pember ian tablet Fe yang dikombinasikan dengan Vitamin C memberikan
efek yang lebih cepat dalam meningkatkan Kadar Hb ibu postpartum yang
rata-rata Kadar Hb awalnya 10,46 g/dl meningkat sebesar 1,28 g/dl
sehingga menjadi 11,74 g/dl. Hasil tersebut membuktikan bahwa kombinasi
antara tablet Fe dengan Vitamin C sangat efektif dalam meningkatkan
kadar Hb pada Ibu Postpartum dengan lebih cepat dibandingkan hanya
memberikan tablet Fe saja.

B.3 Efektivitas Vitamin C terhadap Kadar Hb pada Ibu Postpartum yang


Mengkonsumsi Tablet Fe dan tablet Fe kombinasi vitamin C
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara pemberian tablet vitamin C terhadap kadar Hb pada ibu
postpartum yang mengkonsumsi tablet Fe kombinasi vitamin C. Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan efektivitas kadar Hb pada Ibu
postpartum yang mengkonsumsi Tablet Fe Kombinasi Vitamin C dengan
kadar Hb pada Ibu postpartum yang mengkonsumsi Tablet Fe saja p = 0,00
< 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa pemberian Tablet Fe
kombinasi Vitamin C kombinasi terbukti lebih efektif dalam meningkatkan
kadar Hb ibu postpartum dalam 4 minggu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Kristianti, dkk (2013) bahwa pemberian vitamin C kombinasi dengan tablet
Fe terbukti efektif meningkatkan kadar Hb ibu nifas hampir 3 kali. Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa ada beda yang signifikan pemberian vitamin C
dan tablet Fe terhadap kadar Hb pada ibu nifas yang mengkonsumsi tablet
Fe p value = 0,037 < 0,05 maka Ho ditolak.
Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu
kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh (Yuliarti,
2014). Vitamin C berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam organik
dan terasa asam, tetapi tidak berbau. Asupan vitamin C dapat mencegah
anemia karena dapat membantu penyerapan zat besi (Proverawati,
2009).
Sebagaimana telah di kemukakan di atas bahwa vitamin C
mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyerapan besi
terutama dari besi nonhem yang banyak ditemukan dalam makanan
nabati. Disebutkan bahwa vitamin C juga meningkatkan absorpsi besi
dengan mereduksi ion feri menjadi fero di lambung. Peran vitamin C juga
didapatkan dalam pembentukan steroid adrenal (Sari, 2013). Sebagai
gambaran dapat dijelaskan bahan makanan yang mengandung besi hem
yang mampu diserap adalah sebanyak 37% sedang bahan makanan
golongan besi nonhem hanya 5% yang dapat diserap oleh tubuh.
Penyerapan besi nonhem dapat ditingkatkan dengan zat pendorong
penyerapan seperti vitamin C dan faktor pendorong lain seperti daging,
ayam, ikan. Vitamin C bertindak sebagai enhancer yang kuat dalam
mereduksi ion ferri menjadi ion ferro, sehingga mudah diserap dalam pH
lebih tinggi dalam duodenum dan usus halus (Almatsier, 2009).
Disisi lain vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkatkan empat kali lipat bila ada vitamin C.
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam
plasma ke ferritin (Zarianis, 200).
Didapatkannya ada pengaruh yang signifikan vitamin C terhadap
kadar Hb pada ibu postpartum yang mengkonsumsi tablet Fe disebabkan
dengan adanya tambahan vitamin C maka adanya faktor yang dapat
menghambat penyerapan zat besi yang didapat dari tablet Fe akan di
lawan oleh vitamin C. Disini asam organik seperti vitamin C sangat
membantu penyerapan zat besi selain dari table Fe misalnya yang berupa
non heme (dari nabati) dengan merubah bentuk feri menjadi bentuk fero.
Disamping itu dengan tambahan vitamin C maka vitamin C juga akan
membentuk gugus besi askorbat yang tetap larut pada pH lebih tinggi di
dalam duodenum. Sebagai bahan pereduksi maka vitamin C akan
menghasilkan asam askorbat yang mana akan melindungi zat besi dari
pembentukan feri-hidroksida yang bersifat tidak larut. Selain itu juga akan
membentuk kelat Fe-askorbat yang bersifat tetap larut meskipun terjadi
peningkatan pH dalam system pencernaan usus halus. Pengaruh asam
askorbat dalam memperkuat penyerapan zat besi hanya terjadi apabila
dikonsumsi bersama-sama bahan pangan.
Menurut asumsi peneliti, bahwa dari hasil penelitian diketahui
pemberian tablet Fe maupun Tablet Fe kombinasi Vitamin C, keduanya
sama-sama efektif dalam meningkatkan Kadar Hb ibu postpartum selama
4 minggu. Namun peningkatan yang terjadi pada ibu postpartum yang
mengkonsumsi tablet Fe saja hanya berkisar 0,77 g/dl, sedangkan yang
terjadi pada ibu postpartum yang mengkonsumsi tablet Fe kombinasi
Vitamin meningkat sebesar 1,35 g/dl. Hal ini berarti kombinasi tablet Fe
dengan Vitamin C lebih efektif dalam meningkatkan kadar Hb pada Ibu
Postpartum dalam 4 minggu dibandingkan dengan ibu postpartum yang
hanya mengkonsumsi tablet Fe.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang efektivitas


pemberian tablet Fe dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C terhadap Kadar Hb
Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan
Perak Tahun 2018 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Efektivitas peningkatan kadar Hb pada ibu postpartum yang
mengkonsumsi tablet Fe adalah sebesar 0,60 g/dl dalam 4 minggu,
2. Efektivitas peningkatan kadar Hb pada ibu postpartum yang
mengkonsumsi tablet Fe + vitamin C adalah 1,28 g/dl dalam 4 minggu,
3. Ada efektivitas yang signifikan pemberian tablet Fe kombinasi vitamin C
terhadap kadar Hb pada ibu postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas
Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak Tahun 2018. Pemberian tablet Fe
kombinasi Vitamin C terbukti efektif dalam waktu 4 minggu mampu
meningkatkan kadar Hb ibu postpartum sebesar 1,28 g/dl dibandingkan
dengan kadar Hb ibu postpartum yang diberikan tablet Fe saja.

B. Saran
1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dan
melakukan penelitian dengan variabel, skala penelitian dan tempat
penelitian yang berbeda yang berhubungan dengan tablet fe kombinasi
vitamin c dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar agar
hasil penelitian lebih efektif.
2. Diharapkan petugas kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V
Kebun Kec. Hamparan Perak untuk dapat memberikan tablet Fe tetap
disertai dengan vitamin C setiap mendapatkan pelayanan, khususnya
pada ibu postpartum. Selain itu, pihak Puskesmas dapat memberikan
promosi kesehatan pada wanita usia subur untuk mencegah anemia
dengan secara rutin minum tablet fe dan vitamin c.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.,2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

Anggraini, Y.,2016. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Pustaka Rihama.


Yogyakarta.

Departemen Gizi & Kesehatan Masyarakat, 2015. Anemia Gizi Dan


TabletTambah Darah Untuk Wanita Usia Subur. Jakarta.

Evi Desfauza dkk,2016, Prodi D-IV,Pedoman Penyusunan Skripsi ,Poltekkes


Medan.

Gizi Dan Kesehatan Masyarakat,2014, Gizi Dan Kesehatan


Masyarakat.Universitas Indonesia.

Gunatmaningsih,2014, Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia


pada remaja putri SMAN 1 kecamatan jatibarang kabupaten brebes.

http://lib.unnes.ac.id/1102/1/2676.pdf

Kemenkes RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar. Laporan Nasional 2013. Jakarta.
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf

[diakses tanggal 03 Maret 2018, 21:30:01]

, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2016.

http://www.depkes go.id

[diakses tanggal 03 Maret 2018]

Kristianti S,dkk, 2013, Kombinasi Vitamin C dan Tablet Fe Efektif Meningkatkan


Kadar HB Ibu Nifas, Jurnal STIKES, Vol.6 No 2, Desember 2013.

http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/STIKES/article/view/208

[diakses tanggal 03 Maret 2018]

Manuaba, I.G.B. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. E.G.C.
Jakarta
Mardalena, 2017. Dasar-dasar ilmu gizi dalam keperawatan. Pustaka Baru
Press. Yogyakarta

Maritalia, D.,2014, Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui,Yogyakarta : Pustaka


Pelajar.

Masthalina dkk, 2015 Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor Dan Enhancher Fe)
terhadap status anemia remaja putri, jurnal kesehatan masyarakat
(KESMAS) 11 (1) (2015) 80-86.

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3516/3572

[diakses tanggal 29 April 2018]

Misaroh,S,2010., Nutrisi Janin & Ibu Hamil.Muha Medika. Yogyakarta.

Natalia, EY.,2015. Kelainan Darah.Kota Gede, Yogyakarta : Nuha Medika.

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 2010

Patimah, S.,2017. Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan. Refika
Aditama.Bandung

Permaesih dkk 2011, Pengaruh Suplemantasi Zat Gizi Mikro Terhadap Status
Besi Dan Status Vitamin A Pada Siswa SLTP,Gizi Indon, 34 (1);14-22.

https://ejournal.persagi.org/index.php/Gizi_Indon/article/view/97/94

[diakses tanggal 29 April 2018]

Pradanti dkk, 2015, Hubungan Asupan Zat Besi (Fe) dan Vitamin C Dengan
Kadar Hemoglobin Pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 3 Brebes, Jurnal
Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, Volume 4, Nomor 1.

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1414

[diakses tanggal 29 April 2018]

Prawirohardjo, . 2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Proverawati,A,. 2010, Anemia dan Anemia Kehamilan.Muha Medika. Yogyakarta

Retno T.Y,2017. Pengaruh Pemberian Suplementasi Besi Dan Vitamin A


Terhadap Kadar Feritin Serum Pada Ibu Nifas Anemia Di Kecamatan
Bangko Kabupaten Merangin.

http://scholar.unand.ac.id/30324/7/BAB%20I.pdf
[Accssed 29 april 2018, 22:54:02]

Rukiyah, Y.A., Yulianti, L. & Liana, M. (2013). Asuhan Kebidanan III (Nifas).

CV. Trans Info Media. Jakarta

Sari,T,2013. Kombinasi Vitamin C dan Tablet Fe Efektif Meningkatkan Kadar Hb


Ibu Nifas, Jurnal Stikes.

http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/STIKES/article/view/205

[Accssed 4 agustus 2018, 20:15:02]

Shinta, K. et al.,2013, Kombinasi Vitamin C Dan Tablet Fe Efektif Meningkatkan


Kadar Hb Ibu Nifas,Jurnal Stikes.

http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/STIKES/article/view/208

[Accssed 01 maret 2018, 20:15:02]

Siviana. (2012). Anemia Postpartum. Terdapat dalam

https://silviana1021976.wordpress.com/2012/05/29/anemia-postpartum/

[Diakses tanggal 03 Maret 2018, 21:30:01]

Sjahmien moehji, Ahli gizi,2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi.Pustaka Kemang. Jakarta

Sofro,(2012). Darah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.

Salemba Medika. Jakarta

Susilo,W,dkk,2015. Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dan Tablet Besi Plus


Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil,Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, Vol.18 No.3 Juli 2015: 285-292.

Wijanarko, B. (2010). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Wirawan, S. et al.,2015,Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dan Tablet Besi Plus


Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil,Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan.

Yuliarti, S,2014,Vitamin C Baik Untuk Tubuh.Muha Medika. Yogyakarta


Yusari dkk, 2017, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.Trans Info
Media. Jakarta Timur

Zarianis, 2014. Efek Suplementasi Besi Vitamin C dan Vitamin C terhadap Kadar
Hemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia Di Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak Tesis Program Magister Gizi Masyarakat Universitas
Diponegoro.

http://eprints.Undip.ac.id/15967/1/Zarianis.pdf.Diakses

[pada 5 juni 2018]


PERNYATAAN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN TABLET KOMBINASI VITAMIN


C TERHADAP KADAR HB IBU POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KLAMBIR V KEBUN KEC.HAMPARAN PERAK
TAHUN 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut
dalam daftar pustaka.

Medan, 14 Agustus 2018

Nurul Ditta Amanda


P07524517061
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

“Efektivitas Pemberian Tablet Fe Dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C


Terhadap Kadar Hb Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V
Kebun Kec. Hamparan Perak Tahun 2018”

Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya
bersedia menjadi responden tanpa ada unsur paksaan, sebagai bukti saya akan
menandatangani surat persetujuan penelitian.

Medan, 2018
Hormat saya sebagai responden

( )
LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Assalamu„alaikum Wr.Wb

Dengan Hormat,
Saya, Nurul Ditta Amanda, Mahasiswi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Medan Jurusan Kebidanan Medan, saya sedang melakukan
penelitian yang berjudul “Efektivitas Pemberian Tablet Fe Dan Tablet Fe
Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar HB Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan Perak Tahun 2018”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya “Efektivitas Pemberian Tablet Fe
Dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar HB Ibu Postpartum.
Saya akan memberikan pertanyaan dan mengobservasi ibu tentang:
1. Saya akan mengecek Kadar Hb ibu.
2. Saya akan menanyakan kerutinitas minum tablet Fe dan Tablet Fe kombinasi
Vitamin C
Bagi ibu yang bersedia untuk dilakukan wawancara, akan saya lakukan
dan bagi yang tidak bersedia saya tidak memaksa. Partisipasi ibu / saudari
bersifat sukarela tanpa paksaan, setiap data yang ada dalam penelitian ini akan
dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini
tidak dikenakan biaya apapun. Bila ibu / saudari membutuhkan penjelasan, maka
dapat menghubungi saya :
Nama : Nurul Ditta Amanda
NIM : P07524517061
No.Hp : 085370243552
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu / saudari yang telah ikut
berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan ibu / saudari dalam penelitian ini
akan menyumbangkan sesuatu yang berguna untuk perbaikan dalam pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak.Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut
penelitian ini diharapkan ibu /saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang
telah kami persiapkan.

Medan, 2018

Nurul Ditta Amanda


LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Ibu/Saudara responden
Di Desa Klambir V Kebun

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi program D-IV alih jenjang


Kebidanan Medan, saya akan melakukan penelitian tentang Efektifitas
Pemberian Tablet Fe Dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar Hb
Ibu Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V Kebun Kec. Hamparan
Perak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Pemberian
Tablet Fe Dan Tablet Fe Kombinasi Vitamin C Terhadap Kadar Hb Ibu
Postpartum Di Wilayah Kerja Puskesmas Klambir V Kebun. Untuk keperluan
tersebut saya mohon bersedia / tidak bersedia, ibu untuk mengisi lembar isi dan
diperiksa haemoglobin (Hb) yang telah saya sediakan. Hasil pemeriksaan ibu
dijamin kerahasiaannya.

Medan, Mei 2018


Responden Peneliti

( ) (Nurul Ditta Amanda)


LEMBAR ISI PENELITIAN
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET FE DAN TABLET FE
KOMBINASI VITAMIN C TERHADAP KADAR HB PADA IBU
POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLAMBIR V
KEBUN KEC. HAMPARAN PERAK TAHUN 2018

A. IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Gravida :
Tablet yang diberikan :

B. Hasil Pemeriksaan Hb I Tanggal :

Hb :

a. Anemia
b. Tidak anemia

C. Hasil Pemeriksaan Hb II Tanggal :

Hb :

a. Anemia
b. Tidak anemia
MASTER TABEL

Data Kadar Hb Ibu Post Partum yang mengkonsumsi Tablet Fe


selama 4 minggu

Kadar Hb Kadar
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Selisih
Awal Hb Akhir
1 Ny. M 24 SMA IRT 10,4 10,8 0,4

2 Ny. T 28 SMA IRT 10,5 11 0,5

3 Ny. Sr 33 S-1 PNS 10,3 11,2 0,9

4 Ny. Mn 25 SMA IRT 10,8 11,5 0,7

5 Ny. N 27 SMA Wiraswasta 10,7 11,2 0,5

6 Ny. Ar 31 SMA IRT 10,8 11,2 0,4

7 Ny. I 26 SMA Wiraswasta 10,4 11 0,6

8 Ny. K 28 SMA IRT 10,5 11,2 0,7

9 Ny. F 24 SMP IRT 10,3 10,8 0,5

10 Ny. TN 31 SMA Wiraswasta 10,4 11,2 0,8

Rata-rata 10,51 11,11 0,60


MASTER TABEL

Data Kadar Hb Ibu Post Partum yang mengkonsumsi Tablet Fe


Kombinasi Vitamin C Selama 4 minggu

Kadar Hb Kadar
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Selisih
Awal Hb Akhir
1 Ny. IK 34 SMA IRT 10,5 12,2 1,7

2 Ny. R 27 S-1 PNS 10,4 11 0,6

3 Ny. D 29 SMA Wiraswasta 10,2 11,8 1,6

4 Ny. Ai 27 SMA IRT 10,5 11,2 0,7

5 Ny. As 35 SMA IRT 11,2 12,4 1,2

6 Ny. DK 29 S-1 Wiraswasta 10,2 11,4 1,2

7 Ny. Si 30 SMA IRT 10,8 12 1,2

8 Ny. SK 21 SMP IRT 10,2 11,5 1,3

9 Ny. S 29 SMA IRT 10,2 11,7 1,5

10 Ny. P 32 SMA IRT 10,4 12,2 1,8

Rata-rata 10,46 11,74 1,28


Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


Pre Tablet Fe 10 10,510 ,1912 10,3 10,8

Pre Tablet Fe + Vit C 10 10,460 ,3239 10,2 11,2


Post Tablet Fe 10 11,110 ,2132 10,8 11,5

Post Tablet Fe+Vit C 10 11,740 ,4648 11,0 12,4


UJI T-TES

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Selisih Hb Fe 10 ,600 ,1700 ,0537

Fe + Vit.C 10 1,280 ,3967 ,1254

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence

Mean Interval of the

Sig. (2- Differen Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) ce Difference Lower Upper

Selisih Equal 3,972 ,062 -4,983 18 ,000 -,6800 ,1365 -,9667 -,3933
Hb variances
assumed

Equal -4,983 12,197 ,000 -,6800 ,1365 -,9768 -,3832


variances not
assumed
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Nurul Ditta Amanda


TTL : Klambir lima, 3 0ktober 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Telp : 085370243552
e-mail : Nuruldittaamanda15@gmail.com
Alamat : Dusun IV Sidomulyo Klambir V Kebun
Kec. Hamparan Perak
II. Data Orang Tua

Nama Ayah : H. Muhammad Hasmy


Nama Ibu : Hj. Zulfrianti Am.Keb
III. Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan Pendidikan


TK IKAL
1997-1998
SD IKAL
1998-2005
SMP Kartika I-I Medan
2005-2008
SMA Negeri 12 Medan
2008-2011
D3 Kebidanan poltekkes
2011- 2014
kemenkes RI Medan

2017-2018 D4 Alih Jenjang Kebidanan


poltekkes kemenkes RI Medan

Anda mungkin juga menyukai