Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TEKS CERITA SEJARAH

Oleh :
Nasya Aulia Rahma
XII Busana 2
SMK Negeri 24 Jakarta
1. Perbedaan cerita Novel Sejarah dengan Teks Sejarah ?
Dalam teks sejarah, setiap peristiwa yang terjadi bersifat faktual, benar-benar terjadi di masa
lalu sesuai sejarah. Dalam novel, peristiwa nya hanya bersifat fiktif, yakni imajinasi belaka
dan tidak benar-benar terjadi dalam dunia nyata.

2. Bagian bagian peristiwa faktual sisi lain kehidupan ?

Novel Sejarah yang saya suka adalah "Tenggelam nya Kapal Van Wijck, Karya Buya
Hamka"

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah sebuah karya sastra roman yang ditulis oleh Haji
Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka. Roman yang dikarang
oleh Prof. Dr. Hamka ini diterbitkan tahun 1939.
Roman ini menceritakan tentang Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang mengisahkan
tentang perselisihan persoalan dari adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar
belakang sosial yang menghalangi hubungan percintaan dari sepasang kekasih sehingga
berakhir dengan kematian.
Pada suatu masa di wilayah mengkasar di tepi pantai yang berada di antara kampung baru
dan kampung mariso, berdirilah sebuah rumah yang berbentuk sebuah ciri khas daerah
Mengkasar. Yang di dalamnya hiduplah seorang pemuda yang berumur 19 tahun, pemuda itu
bernama Zainuddin. Zainudin adalah seorang pemuda dari hasil perkawinan campuran
Minangkabau dan Mengkasar.
Selama hidupnya Ia berkeinginan untuk selalu mendengarkan cerita dari orang tua
angkatnya, Mak Base. Zainuddin tidak pernah bosan mendengarkan cerita Mak Base tentang
ayahnya saat muda, pada saat ia termenung teringatlah pesan dari ayahnya ketika beliau akan
meninggal, ayahnya mengatakan bahwa kampungnya bukanlah Mengkasar.
Di Negeri Batipuh Sapuluh Koto (Padang panjang) 30 tahun lampau, hiduplah seorang
pemuda bergelar Pendekar Sutan, pendekar sutan kemenakan Datuk Mantari Labih yang
merupakan alih pewaris tunggal dari harta peninggalan ibunya yang dikarenakan tidak
memiliki saudara perempuan, maka harta bendanya diurus oleh mamaknya dari Datuk
Mantari Labih.
Datuk Mantari Labih inilah mamak yang diamanahkan oleh ibu Pendekar sutan untuk
menjaga warisan anak Pendekar Sutan, akan tetapi Datuk Mantari labih serakah akan harta
yang diwarisinya itu, dan ia hanya bisa menghabiskan harta tersebut, sedangkan untuk
kemenakannya Pendekar Sutan dianjurkan untuk tidak menggunakannya dan memiliki
warisan tersebut.
Hingga suatu hari, ketika Pendekar Sutan ingin menikah namun tidak diizinkan untuk
menggunakan harta warisan tersebut. Pendekar Sutan marah kepada Datuk Mantari labih dan
akhirnya terjadilah pertengkaran antara Pendekar Sutan dan Datuk Mantari Labih yang
membuat Datuk Mantari labih meninggal lebih dahulu.
Setelah kematian Datuk Mantari Labih, Pendekar Sutan pun ditangkap dan dibuang, pada saat
itu ia baru berusia 15 tahun dan iapun dibuang ke Cilacap. Kemudian ia dibawa ke Tanah
Bugis dikarenakannya ada Perang Bone, dan akhirnya ia sampai di Tanah Mengkasar dan
Pendekar Sutan bebas dari hukumannya, setelah ia bebas ia pun pergi ke daerah mengkasar
dan setelah itu ia menemukan pujaan hatinya dan ia menikah dengan Daeng Habibah putri
dari seorang penyebar agama islam yang berketurunan Melayu.
Empat tahun kemudian Daeng habibah Putri melahirkan seorang anak laki laki yang
bernama Zainuddin, saat Zainuddin berusia masih kecil ibunya Daeng Habibah putri
meninggal, dan beberapa bulan kemudian ayahnya Pendekar Sutan menyusul ibunya, dan
Zainuddin diasuh oleh Mak Base. Mak base adalah orang terdekat dari Pendekar Sutan dan
Daeng Habibah Putri dan beliaulah yang merawat dan mendidik Zainuddin sehingga ia
tumbuh dewasa dan menjadi seorang yang berakhlak mulia.
Setelah Zainuddin tumbuh dewasa Zainuddin pun berfikir keras dalam upaya meminta izin
kepada Mak Base untuk pergi ke kampung ayahnya di daerah Padang Panjang. Dengan berat
hati, Mak Base melepas Zainuddin pergi. Zainuddin pun pergi ke kampung halaman ayahnya
dengan berat hati, karna ia tidak tega meniggalkan Mak Base sendirian.
Sampai di Padang Panjang Zainuddin langsung menuju kampung Batipuh. Disanalah
ayahnya dilahirkan. Sesampainya di sana ia sangat gembira, namun lama-kelamaan
kegembiraan nya itu hilang karena semuanya ternyata tidak seperti yang ia harapkan, karna ia
masih dianggap sebagai orang asing, dianggap orang Bugis oleh masyarakat setempat, dan
hanya karena di lahirkan dari seorang wanita yang bukan keturunan ninik mamaknya. Tetapi
Zainuddin tetap tabah menghadapi omongan orang-orang di kampung tersebut.
Betapa malang dirinya Zainuddin, karena di negeri ibunya ia juga dianggap sebagai orang
asing oleh orang Padang. Ia pun jenuh dan tidak tahu lagi harus kemana dan iapun berfikir
untuk kembali lagi ke kampung Mak Base. Tetapi pada saat ia akan pergi ia pun bertemu
Hayati seorang gadis cantik Minang yang membuat hatinya gelisah dan menjadikannya
alasan untuk tetap tinggal di sana.
Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja antara Zainuddin dan Hayati di sebuah jalan
pada waktu turunnya hujan dan dari surat menyurat itulah mulainya sebuah percintaan dari
sepasang kekasih yang penuh penderitaan ini dimulai. Mereka selalu berkirim surat untuk
nmenyurahkan isi hati mereka yang saling mencintai.
"Sebagai kukatakan dahulu, lebih bebas saya menulis surat daripada berkata-kata dengan
engkau. Saya lebih pandai meratap,menyesal dan mengupat dalam sebuah surat. Karena,
bilamana saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai Bintang Timur itu
senantiasa menghilangkan susun kataku."

Sebuah surat dari Zainuddin yang berisi tentang perasaan yang susah untuk diucapkan kepada
sahabat perempuan yang dicintainya yaitu Hayati.
Berawal dari pertemuan singkat di daerah Padang yang berada didekat rumah Hayati. Hayati
yang berbudi pekerti yang baik, sopan dan memiliki tutur kata yang indah, juga parasnya
yang cantik, yang bisa membuat tergugahnya hati Zainuddin untuk memiliknya. Sehingga
hati Zainuddin pun terpikat. Merekapun berkenalan dengan baik dan saling menjalin
persahabatan yang dimulai dari pertemuan itu, hingga akhirnya terjalinlah sebuah hubugan
yang saling mencintai, mereka saling bertemu dengan melibatkan adik laki-laki Hayati
sebagai orang ketiganya.
Hubungan kisah Zainuddin dan Hayati tidak disetujui oleh ninik dan mamaknya Hayati.
Dikarenakan Zainuddin tidak bersuku dan bebeda adat. Zainuddin dianggap sebagai anak
orang Mengkasar oleh orang-orang Minangkabau, sekalipun ayahnya adalah asli orang situ,
karena ayahnya menikah bukan dengan orang sesama sukunya. Begitu pula di Mengkasar
Zainuddin dianggap asing oleh masyarakat padang tersebut karena ibunya memiliki suami
yang merupakan orang buangan dari Minangkabau.
Setalah keluarga dari hayati mengetahui asal usul Zainuddin, mereka tidak menyetujui
hubungan antara Zainuddin dan Hayati sekalipun memutuskan silahturahmi antara mereka.
Akhirnya Zainuddin yang malang harus bisa menerima dan meghilangkan perasaan cintanya
kepada Hayati.
Karena mengingat statusnya sebagai pemuda yang tidak jelas asal usulnya. Ia pun harus
menelan mentah-mentah kehidupannya yang berbeda suku adat dan tidak memiliki jaminan
harta yang begitu banyak untuk menyandingkan Hayati di sisinya. Karena Hayati terlahir dari
keluarga yang terpandang dan tinggal di suatu tempat yang masih kental suku peradatannya,
dengan terpaksa Zainuddin pun harus dengan ikhlas untuk pisah dari Hayati meskipun
keduanya saling mencintai.
Cinta yang suci atas nama Ilahi, mereka tetap berkomunikasi lewat surat-surat yang indah
bahasanya, saling mengungkapkan perasaan rindu antar mereka di dalam surat. Hayati
berjanji pada Zainuddin bahwa ia akan menunggu kepulangan Zainuddin sampai kapanpun,
dan sampai saat itu ia tak akan mengubah perasaannya untuk memberikan cintanya pada
siapapun selain Zainuddin.
Kabar kedekatan mereka tersebar luas dan menjadi bahan gunjingan oleh masyarakat
Minang. Karena keluarga Hayati merupakan keturunan terpandang , maka hal itu menjadi aib
bagi keluarganya, Zainuddin dipanggil oleh mamak Hayati dengan alasan demi keselamatan
Hayati, mamak Hayati menyuruh Zainuddin pergi meninggalkan Batipuh.
Dan Zainuddin pun pindah ke Padang Panjang dengan berat hati, selain menunggu pujaan
hatinya, di Padang Panjang Zainuddin memperdalam ilmu agama dan pengetahuannya,
karena di kota tersebut telah berdiri sekolah-sekolah bagus tentang memperdalam ajaran
islam. Tetapi penantian Zainuddin tidak berujung indah karena Hayati akhirnya memilih
untuk diperistri oleh Aziz, kakak dari sahabatnya yang bernama Khadijah.
Luluh lantaklah hati si Yatim-Piatu yang terbuang itu, terlebih lagi disaat yang sama
Zainuddin mendapat kabar kalau Mak Base, pengasuhnya juga telah berpulang. Mak Base
meninggal dan mewariskan banyak harta kepada Zainuddin. Lalu akhirnya Zainuddin
memberanikan diri mengirim surat lamaran kepada Hayati di Batipuh.
Tetapi sayangnya hal itu bersamaan pula dengan datangnya rombongan dari pihak Aziz yang
juga hendak melamar Hayati. Zainuddin tanpa menyebutkan harta kekayaan yang
dimilikinya, akhirnya ia ditolak oleh ninik mamak Hayati, dan ninik mamak hayati pun
menerima pinangan Aziz yang di mata mereka lebih beradab dan kaya raya.
Hayati akhirnya menikah dengan Azis kakak dari sahabatnya Khadijah yang tinggal di
Padang Panjang atas dasar pilihan Hayati dan keputusan mamaknya yang sepakat menerima
Azis dan menolak lamaran Zainuddin. Azis anak orang berada yang masih sesuku dan terikat
kerabat walaupun jauh dengan mamaknya hayati.
Awal pernikahan Hayati dan Azis sangat bahagia karena Azis pandai mengambil dan
menyenangkan hati Hayati. Namun tanpa sepengetahuan Hayati Azis adalah tipe pemuda
yang suka menghamburkan uang, berjudi, mabuk-mabukkan dan senang main perempuan.
Zainuddin tidak mampu menerima penolakan tersebut, apalagi kata sahabatnya Muluk, Aziz
adalah seorang yang bejat moralnya, Hayati juga merasakan kegetiran. Namun apalah
dayanya di hadapan ninik mamaknya tersebut.
Setelah pernikahan Hayati, Zainuddin pun jatuh sakit, sakitnya di akibatkan terlalu
memikirkan seseorang ia cintai pergi bersama orang lain. Dan sakitnya itu seperti orang tidak
waras yang selalu memanggil nama Hayati setiap harinya. Atas permintaan dokter dan izin
dari Azis suami hayati, akhirnya hayati pun menjenguk Zainuddin.
Dengan sekejap sakitnya langsung sembuh. Setelah sembuh dari sakit Zainuddin pun mulai
bangkit untuk melupakan pujaan hatinya yaitu Hayati. Berselingnya waktu Zainuddin pun
menjadi penulis yang hebat dan terkenal di tanah Jawa, dan ia berusaha Untuk melupakan
masa lalunya bersama Hayati.
Akhirnya Zainuddin dan Muluk pindah ke Jakarta. Di sana Zainuddin mulai menunjukkan
kepandaiannya menulis dan mulai bangkit dari keterpurukan yang dirasakannya selama ia
hidup. Karyanya dikenal masyarakat dengan nama letter “Z”. Karna semangat dari Muluklah
Zainuddin berhasil dan bisa bangkit dari keterpurukan yang di alaminya hingga sampai saat
ia bisa melupakan hayati.
Hayati dan Aziz hijrah ke Surabaya. Semakin lama watak asli Aziz semakin terlihat juga. Ia
suka berjudi dan main perempuan. Kehidupan perekonomian mereka makin memprihatinkan
dan terlilit banyak hutang. Mereka diusir dari kontrakan dan secara kebetulan mereka
bertemu dengan Zainuddin, mereka singgah di rumah Zainuddin karena tak kuasa
menanggung malu atas kebaikan Zainuddin, Aziz meninggalkan istrinya untuk mencari
pekerjaan ke Banyuwangi.
Beberapa hari kemudian, datang dua surat dari Aziz yang pertama berisi surat perceraian
untuk Hayati, yang kedua berisi surat permintaan maaf dan permintaan agar Zainuddin mau
menerima Hayati kembali. Setelah itu datang berita bahwa Aziz ditemukan bunuh diri di
kamarnya. Hayati juga meminta maaf kepada Zainuddin teleh merelakan kembali mengabdi
kepadanya. Namun karena masih merasa sakit hati Zainuddin menyuruh Hayati pulang ke
kampung halamannya saja.
Esok harinya, dengan terpaksa Hayati menolak untuk pulang kembali ke kampungnya
dengan berat hati dan perasaan sedih menaiki kapal Van Der Wijck. Setelah Hayati pergi,
barulah Zainuddin menyadari bahwa ia tidak bisa hidup tanpa Hayati. Apalagi setelah
membaca surat Hayati yang bertulis “aku cinta engkau dan kalau kumati adalah kematianku
di dalam mengenang engkau.” Maka segeralah ia menyusul Hayati ke Jakarta.

Saat sedang bersiap-siap Zainuddin tersiar kabar bahwa kapal Van Der Wijck tenggelam.
Kapal Van Der Wijck kapal yang ditumapangi oleh hayati. Setelah Zainuddin mendengar
kabar berita itu pun Zainuddin langsung syok dan langsung pergi ke Tuban bersama Muluk
sahabtnya untuk mencari Hayati.
Sebelum kapal tenggelam, Muluk menyesali sikap nya sendiri karna ia tidak memberi tahu
Zainuddin bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya. Hayati meninggal setelah
Zainuddin mengajarkannya mengucapkan kalimah syahadat.
Zainuddin juga meniggal tidak lama setelah Hayati meninggal, Zainuddin meninggal karena
tidak bisa berhenti memikirkan hayati wanita yang selalu dicintainya sampai kapanpun itu.
Sehingga ia menjadi sakit-sakitan sampai akhirnya meninggal dan Jasadnya dimakamkan
oleh sahabatnya muluk , Zainudin dimakam kan di dekat pusara Hayati dan cinta sejatinya
kekal abadi.

3. Peristiwa penting yang di dapat ?


Saat itu kapal berlayar dengan rute Bali ke Jakarta, menyinggahi Surabaya dan Semarang.
Namun usai meninggalkan Tanjung Perak Surabaya, kapal dengan kapten B.C Akkeman
mengalami kecelakaan di Teluk Lamong, yang masuk wilayah Kabupaten Lamongan.
4. Rangkaian cerita berdasarkan daya khayal ?

Kapal Senja Terakhir

Aku berlari terus berlari sejauh mungkin bahkan aku tak tahu lagi di mana aku berada, tak
seorang pun yang dapat ku temui hanya bayangan hitam yang kian mengejarku, entah
mengapa bayangan hitam itu kian mengikutiku aku tak mengerti di setiap langkahku aku
mendengar sorakan banyak orang tapi mengapa aku tak mampu melihatnya, mengapa begini?
Aku terus berlari dalam sesak di dadaku aku terus menghela napas kakiku terasa semakin
sulit untuk digerakkan terasa kaku yang berlebihan. Tak ada cahaya tak ada satu pun
penerang gelap, hambar di mana aku? Mungkinkah aku telah sampai di dunia gila? (world
grazy) Apakah dunia itu benar adanya? Dunia apa ini gelap sangat gelap. “tidak, tidak, tidak
mungkin!!” teriakku.

Terasadar aku, aku tengah duduk di antara orang-orang gila yang sangat hoby akan belajar,
terkadang aku berpikir kenapa aku harus mengerti semua.
“Sudah puas tidurnya?” tanya Miss. Raya tersenyum tipis penuh makna.
“Kara? Apa yang kau mimpikan bertemu SMASH?” tanyanya lagi.

Dan entah mengapa aku harus selalu merasakan derita sebagai siswa yang tak mengerti apa-
apa yang ku tahu hanya tidur, apa ini? Bahkan dunia ini lebih gila dari pada World grazy,
semua di duniaku gila hanya aku yang paham bahwa hidup harus dinikmati dan yang paling
penting bukan seperti ini caranya. Sejurus aku terus memandang Miss. Raya dengan muka
yang sok polos dan penuh rasa bersalah.

“sungguh! kau tak mengerti cara menikmati hidup” benakku. Perlahan dia menggerakkan
kakinya melangkah melewati lorong bangku melintasi setiap bangku dan berhenti di bangku.
“memangnya bagaimana cara menikmati hidup?” tanyanya dengan mata yang setengah
melotot.
“hey! mengapa dia tahu isi hati ku?” tanyaku pada Tifany, dia Fakri.
“entahlah” jawabnya menggeleng.

Kini matanya bukan lagi setengah melotot tapi sudah melotot penuh, bibirku mulai kaku aku
gugup untuk bicara, bahkan kini bola mataku tak dapat ku gerakkan. Dengan hasil akhir
mataku dan mata Miss. Raya saling melotot, bukan ini bukan adu mata hanya salah paham
Miss. Raya melotot padaku ini gerak refleks semua terasa kaku.
“Kara.” teriaknya.
“yes Miss” jawabku dengan menelan ludah.
“keluar!” perintahnya.

Aku, apa yang ku lakukan? tidak aku tak menolak saat disuruh keluar, bukan aku tidak
bandal kalau aku bandal aku pasti telah menolak perintah guruku, tapi berhubung aku siswa
yang penurut aku akan melaksanakannya. Kakiku memebawaku berjalan terkadang aku
bingung mengapa kaki kejar-kejaran? Padahal kalau dipikir-pikir kaki pocong aja bisa
berjalan bersama. Aneh!

Ternyata di sela-sela kejar-kejaran itu, kaki kananku tergelincir sayang berhubung kakiku
sedang musuhan jadi kaki kiriku tak membantunya dan aku membuka mata seorang pangeran
telah menolong kaki kananku, bak sinetron di TV aku terjatuh ditangkap seorang pangeran
lalu dia berkata,
“kau tak apa?” tanyanya halus.
“tidak” jawabku sambil menebar segelincir senyuman mempesona.
“Kara!!” panggil sahabat-sahabatku yang biasa dipanggil The five girl (TFA).

Walaupun sebenarnya or sesungguhnya kami bersahabat enam orang aku, si CEWEK


LEMOT tapi tetap manis Rizyka si CEWEK CUEK tapi rada-rada ada dua, rada-rada pintar
and rada bego, Michel apa yang harus ku katakan, dia adalah manusia teraneh karena dia
sangat suka berbicara pada buku-buku padahal buku-buku itu tak pernah mau bicara padanya
ekh, maksud saya membaca. Ada Rasya sekretaris kelas yang punya pipi segede bakso Risky
heemm yuami, ada juga Stephany Chika Willy gadis centil gak tahu aturan dia suka nyanyi di
mana aja, udah kayak pengamen tapi gak ada yang mau nyumbang, so temenku yang satu
lagi yang gak pernah dihitung sama si ketua genk Rizyka dia adalah Tifany. Dia adalah
manusia terlebay tahun 20**, Selesai perkenalan lanjut!

“heey kenapa tidak meminta maaf?” tanya Rizy.


“hemm apa harus?” tanyaku melihat mereka.
“Hello menurutku kau harus minta maaf karena seseorang yang meminta maaf tak akan
menjadikan dirinya rendah” nasihat prof. Ustadzah Michella. Enam Pasang mata tertuju
padanya, 6 karena pangeran ikut melihatnya.
“Baik” kataku menghentikan kehomangan kami.
“aku akan meminta maaf, tapi kalian boleh pergi sebentar?” pintaku penuh harap. Mereka
berjalan serentak seperti PASKIBRA.

Mulai lagi aku hanya tinggal berdua dengan pangeranku aku menatapnya halus dan kembali
memulai bicara.
“terima kasih!” ucapku dengan senyuman.
“sama-sama kak” balasnya meninggalkanku. Haa? Kakak? Dia adik kelas, aku malu tak
terhingga rasanya aku ingin menutup wajahku kalau aku bisa tidak memmbawanya tak akan
ku bawa kau wajahku. Aku mengejar TFA lebih satu aku ditemani mereka semua ke kantor
untuk minta maaf dengan terpaksa palu terakhir memutuskan bahwa Kara Liana tidak
bersalah.

Hari-hariku selalu penuh warna dengan mereka aku tak pernah merasa kesepian tak pernah
ku bayangkan hidup tanpa mereka walau kami hanya bersahabat 3 tahun tapi kami merasa
sudah mengerti, kami sering bertengkar seperti kakiku kami selalu dan selalu bertengker
namun dalam beberapa detik saja kami dapat berteman. Kini sudah 3 SMP masing-masing
punya tujuan terutama Rizyka dan Michel mereka sama-sama optimis untuk melanjutkan
sekolah yang jauh, mereka memang sering bertengkar tapi tak ku kira TFA harus bubar
dalam hitungan bulan. Bukan hanya saling mengerti kami mempunyai idola satu, bermimpi
agar dapat bertemu mereka saling memerebutkan yang tampan aku tahu kelak semua itu akan
hilang.

Persahabatan kami bagai Bajak laut di kapal di tengah lautan dengan Rizy yang membawa
kapal kami dan Michel membawa peta, kini kapal kami mulai diterjang ombak hanya
tergantung pada mereka berdua apakah kapal ini akan hanyut diterjang ombak atau akan
menjadi Kapal Senja terakhir. Bukan hanya sekolah, kami juga ikuti Les alias belajar di luar
sekolah, hebat kami melalui itu semua tanpa libur.

Menurutku ini sebuah kegilaan tapi aku dan kakiku (always) tak akan lelah demi sebuah
angka 9 di Ijazah ku nanti. Bersama dengan Tifany selalu ku lalui perang dengan jalan
menabraki setiap semut yang melintas dan ku rasa sejuta nyawa di kotaku bukan, tidak hilang
tapi telah menyumpah kami. Tapi sering kali Tifany malas untuk Les soaku si pembawa
beban harus nebeng dengan duo racun Michel and Rizyka dan ku nikmati angin yang
berhembus bersama mereka tak ada semut apalagi manusia yang tertabrak, aku juga tak tahu
mengapa begitu? tapi alasan yang paling nyata adalah Michel tak mampu membawa dosa-
dosa aku dan Rizy sebab itulah aku selalu meminta kepada ALLAH SWT agar dosa
dikurangi.
Tak akan terlupakan kenangan itu semua tak akan tertuliskan setiap kenangan itu, tak akan
ada yang mampu menggantikan kenangan itu. Setiap tahun semua orang akan melewati
Ulang tahun atau bahasa indonesianya Birthday. Hingga nanti pun sweet seventeen ku tak
akan ada karena aku telah lalui SWEET FIVETEN hari itu tepat tanggal 17 february 20**,
aku terpaksa mengakuinya padahal jujur aku tak ingin mengakuinya bukan hanya ultahku
hari itu di hari yang sama juga ultah Rizyka dia bukan hanya sahabat tapi dia saudara
kembarku yang paling menyebalkan.

Ini semua harus ku akui demi cerita ini. Tak ada yang spesial dari pagi namun saat pulang
sekolah seperti minggu semalam dan minggu semalanya lagi dan lagi aku beserta TFA LS
(LEBIH SATU) harus menjadi pembantu alias menyapu ruangan semua berjalan begitu cepat
aku tahu semua akan terjadi percaya atau tidak semua telah ku tebak “BAAAPPPP!!!”
Ratusan telur pecah di kepalaku, oke! Hanya beberapa tapi kejadian lucu terjadi, Rizyka dia
seperti kucing dikejar tikus kebalikan, berlari kesana-kemari tanpa lelah dia terus
mempertahankan semuanya, memasuki setiap lokal dan dengan kekuatan super Michella
dapat mengalahkan Rizy dia tertangakap “baap!!!” telur lebih banyak pecah di kepalanya.

Itu memang bukan hal indah karena hal indah terjadi di rumah ku bukan Rizy, berhubung hari
itu aku kan les jadi dengan penuh semangat Michel datang menjemput kami, memasuki
kamar dengan alasan M***s.
“Rizy, Kara kesini deh!” panggilku.

Berhubung aku pintar aku tidak masuk karena pasti akan ada telur lagi “Happy brithday to
you” nyanyi Michel dengan lilin ya dengan kue juga, aku berlari ke kamar suasana jadi haru
biru kami meniup lilin, rasa maluku bertambah Kami memakan kue bersama dia memberi
kado mainan kunci boneka Hello kitty dan liontin bintang aja katanya karena gak ada bulan.
Semuanya belum berhenti di hari senin perayaan ulang tahunku atau Rizy berlanjut hari itu
dia lagi -Michel- membawa agar-agar dan kue-kue kecil atau CUP CAKE senang bertumpah
di hatiku, kami merayakannya di “ruang buang suntuk” alias lagi Perpustakaan bersama Ibu
penjaga perpus yang paling lama -keponakan- sayang. Tiup lilin ditiadakan langsung makan
kue rasanya enak tapi kurang banyak, seperti tahun biasanya aku dapat lebih banyak kado
dari pada Rizy.

Kisah kami masih terus berlanjut. Skenario Tuhan masih memutuskan kami bersahabat ya
masih dengan sekolah SMP. Namun ini tak akan lama lagi tapi sebelum semua usai ku
tuliskan kisah di mana kami belajar gitar. Aku dan Rizy terpaksa sok-sok menginap di rumah
Michel dan ada satu malam yang menarik tali gitar putus kami dengan roda dua kereta Mio or
vario milik Michel mencari tali gitar. Suasana sunyi senyap sepanjang jalan gelap aku sangat
takut bayangan hitam itu menghampiriku, mengejarku lagi tapi seperti yang ku bilang aku
murid yang pintar ku atasi semua ketakutanku dengan menyanyikan lagu CHERRYBELLE
“Dilema” hening sejenak -pura-pura denger lagu.
Tak akan ada yang bayangkan semua itu kami lakukan agar mendapat nilai yang baik.
Seminggu dalam tiga hari kami lakukan itu berulang-ulang. Entah rasa bosan atau tak
menemui titik jenuh (sama aja) kami hentikan itu semua, sebelum usai lagi ya. 24 Maret 20**
saat itu ujian. Kami membuat kejutan untuk Michel dengan kue dan kado bingkai plus
fotonya, tak seberapa tapi kami telah menyiapkan itu dengan penuh rasa semangat. Dia
melangkah dari kejauhan kami melihatnya dari jendela sasaran semakin mendekat tepat dia
tiga per empat jengkal dari pintu dengan membawa kue dan lilin-lilin nyanyi lagi. Berbagi
kue dengan semua teman-temanku mungkin tak seindah yang ku bayangkan tapi semuanya
berjalan lancar. (gak nyambung).

Suatu saat, Kami bertengkar TFA Bertengkar hanya karena salah paham hampir berdetik-
detik, berjam-jam, dan 2 hari bermusuhan terasa berat bahkan saat ujian TRY OUT, kami tak
berteguran semua terasa berbeda seperti pohon sawit di tengah-tengah pohon kelapa yang
berada di belakang kelas (lupa), atau di belakang kantin Nek Taing semua berbeda, tak sama,
sakit luar biasa, ku kira semua telah berkhir di situ UN tak akan seindah yang ku bayangkan
dan tak akan ada perpisahan yang indah.

Kapal kami akan tenggelam tak akan menemui senja, kapal itu telah kandas tak tujuan karena
si pembawa peta telah pergi meninggalkan kapal. Singkat cerita pagi hari dengan suasana
riuh di kelas Michel mengeluarkan Gros dari tasnya.
“ini grosmu?” Michel mengembalikannya kepada Rizyka.
“ini kamus mu?” Rizy mengembalikan kamus. Sekali lagi Aneh!

Itulah awal kembalinya kami ke kapal kami walaupun kapal kami telah mendekat ke senja.
Ujian Nasional berlanjut kalau dulu sewaktu kelas 2 SMP. Seseorang membuat cerita abal-
abal TWENTY DAYS BE HAPPY kami memiliki FOUR DAYS BE SAD, UN Kami lalui
dengan hati yang deg-degan namun sayang kapal yang akan kami tumpangi akan menemui
senjanya. Membosankan! Padahal aku sudah menunggu ini sangat lama, belajar mati-matian
tapi apa? Apa ini? Dasar dunia gila! Percuma belajar lama-lama serius, seserius mungkin tapi
hasilnya hanya tergantung 4 hari dan semua tergantung malaikat yang datang memberi
jawaban.
Ending

Si pembawa kapal dan si pembawa peta memutuskan jalan sendiri-sendiri, dan yang lainnya
memilih perahu kecil untuk melewati senja mereka masing, menggapai mimpi masing-
masing, dengan orang-orang baru di kapal mereka, mencari kembali peta yang baru. Kisah
mereka akan berawal lagi dengan lembaran baru, mengisi catatan-catatan kecil mereka
dengan dunia baru, takkan ada lagi WORLD GRAZY yang ada hanyalah kehidupan nyata -
real.

Takkan ada lagi orang abnormal yang ada hanyalah orang-orang normal. Dan untuk terakhir
kalinya mereka berpisah dengan senyuman dan akan menjadi senyuman persahabatan

Anda mungkin juga menyukai