Makalah Rencana Keperawatan Dengan Kasus Remathoid Arthriti Klompok 1
Makalah Rencana Keperawatan Dengan Kasus Remathoid Arthriti Klompok 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan
judul “Konsep Dasar Kehamilan Fisiologis” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Keperawatan
Maternitas. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……………………………………………………… 4
D. Manfaat ……………………………………………………. 4
A. Kesimpulan ………………………………………… 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan kasus panjang yang sangat sering diujikan. Bisanya terdapat banyak tanda-
tanda fisik. Diagnosa penyakit ini mudah ditegakkan. Tata laksananya sering
merupakan masalah utama. Insiden pucak dari artritis reumatoid terjadi pada umur
dekade keempat, dan penyakit ini terdapat pada wanita 3 kali lebih sering dari pada
laki- laki. Terdapat insiden familial ( HLA DR-4 ditemukan pada 70% pasien ).
Artritis reumatoid diyakini sebagai respon imun terhadap antigen yang tidak
diketahui. Stimulusnya dapat virus atau bakterial. Mungkin juga terdapat predisposisi
terhadap penyakit.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Penulis mampu :
reumatoid.
6. menyusun laporan hasil pengamatan dan asuhan keperawatan kasus dalam bentuk asuhan
keperawatan dengan pedoman yang telah di tetapkan Rumusan Masalah
B. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang menyebabkan proses persalinan itu sendiri terjadi
C. Agar kita bisa mengetahui lebih dalam tentang persalinan normal maupun persalinan secara
caesar beserta tahap dan jenis persalinan itu sendiri
2.1 Definisi
manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh (Kapita
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui
mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.(Susan Martin
Tucker.1998).
membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan nyeri persendian,
kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan ( Diane C. Baughman. 2000 ).
pada organ sinovium dan menyebar ke struktur sendi di sekitarnya seperti tulang rawan,
kapsul fibrosa sendi, legamen dan tendon. Inflamasi ditandai dengan penimbunan sel
sinovium, terjadi hambatan aliran darah dan nekrosis sel dan inflamasi berlanjut.
Pembentukan panus terjadi oleh penebalan sinovium yang dilapisi jaringan granular.
parut memacu kerusakan sendi dan deformitas. Biasanya jaringan ikat yang pertamakali mengalami
kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisa sendi,yaitu membran sinovium.
2.2 Etiologi
Penyebab utama penyakit reumatik masih belum diketahui secara pasti. Biasanya
merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem
reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri,
Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis reumatoid, yaitu:
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolik
Pada saat ini artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan
infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin
disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang
menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita. Faktor pencetus
mungkin adalah suatu bakteri, mikoplasma, virus yang menginfeksi sendi atau mirip
dengan sendi secara antigenis. Biasanya respon antibodi awal terhadap mikro-
organisme diperantarai oleh IgG. Walaupun respon ini berhasil mengancurkan mikro-
biasanya IgM atau IgG, terhadap antibodi IgG semula. Antibodi yang ditujukan ke
komponen tubuh sendiri ini disebut faktor rematoid ( FR ). FR menetap di kapsul sendi,
Perubahan patologis yang dapat terjadi pada jaringan ekstra artikuler adalah :
-Nodul subkutan
-pembuluh darah perifer : terjadi proliferasi tunika intima,lesi pada pembuluh darah arteriol dan venosa
-Kelenjar limfe : terjadi pembesaran limfe yang berasal dari aloiran limfe sendi,hiperplasi
folikuler,peningkatan aktifitas system retikuloendotelial dan proliferasi yang mengakibatkan
splenomegali
- visera
Persendian fibrosa
Persendian kartilago
Persendian sinovial.
atau kartilago.
Amfiartrosis
-diartrosis
"Sendi ini dapat bergerak bebas, disebut juga sendi sinovial. Sendi ini
memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul sendi
yang menyambung kedua tulang, dan ujung tilang pada sendi sinovial
dan ulna.
kanan setiap tulang. Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang
karpal.
Pergerakan
Produksi panas.
Ciri-ciri otot
Kontraktilitas
Eksitabilitas
Ekstensibilitas
Elastisitas
(sadar) atau involunter (tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi, seperti otot
Jenis-jenis Otot
Otot rangka adalah otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus,
jantung.
Patofisiologi
vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial
menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian
ini granulasi membentuk panus, atau penutup yang menutupi kartilago. Panus masuk
kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena
jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang
menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau
dislokasi dari persendian. Invasi dari tulang sub chondrial bisa menyebabkan
osteoporosis setempat.
Lamanya arthritis reumatoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa
adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari
serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi yang lain terutama yang
Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial.
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial, dan akhirnya
membentuk panus. Panus akan meghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi
Faktor metabolic,infeksi
informasi
fisik
sobcondria
kartilago artikularis
sendi
ankilosis fibrosa
sendi