Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN EMBOLI PARU

Kelompok 10 :
Wilda Salsabila Arianti
Umi Kalsum Jabumir
Vega Virginia Ankumona
Venesia C. Amasaman
Videl Ramos Segidifat
Yumima Tasya Yatam
Emboli paru–paru merupakan oklusi atau penyumbatan
bagian pembuluh darah paru-paru oleh emboli. Embolus
ialah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu
tempat dalam sirkulasi darah. Benda tersebut ikut
DEFINISI terbawa oleh aliran darah yang berasal dari suatu tempat
lain dalam sirkulasi darah. Proses timbulnya embolus
disebut embolisme. Hampir 99% emboli berasal dari
trombus. Bahan lainnya adalah tumor, gas, lemak,
sumsum tulang, cairan amnion, dan trombus septik
(Somantri, 2007).
Enter title

ETIOLOGI
Penyebab emboli paru belum diketahui pasti, tetapi hasil
penelitian dari autopsi paru pasien yang meninggal karena
penyakit ini menunjukan jelas bahwa penyebab penyakit
ini adalah trombus pada pembuluh darah vena di tungkai
bawah atau dari jantung kanan. Sumber emboli paru yang
lain misalnya tumor yang telah mengivasi sirkulasi vena,
amnion, udara, lemak, sumsung tulang, fokus septik, dan
lain-lain. Kemudian material emboli beredar dalam
peradaran darah sampai sirkulasi pulmonal dan
tersangkut pada cabang-cabang arteri pulmonal,
memberikan akibat timbulnya gejala klinis. Emboli pura
dapat terjadi sebagai komplikasi dari beberapa kondisi
medik yang membuat predisposisi terjadi trombosis vena.
Enter title

  TANDA DAN GEJALA


1. Tanda-tanda yang muncul pada pasien dengan emboli paru
adalah :
• Dispnea (sesak napas)
• Nyeri dada pleuritik
• Batuk
• Hemoptisis
• Kesemasan
2. Gejala yang muncul pada pasien dengan emboli paru adalah :
• Takipnea
• Crackles
• Takikardia
• Bunyi jantung S3, bunyi S3 adalah suara ketiga saat
jantung berkontraksi. Pada orang dewasa merupakan
sesuatu yang abnormal dan sering kali mengindikasikan
adanya kelainan jantung. Terdengar pada apeks jantung,
dan sering disebut ventricular gallop
• Jika tidak ada bunyi S3 bisa jadi bunyi S4
• Keringat berlebihan
• Demam
Enter title

添加标题
PATOFISIOLOGI
Enter subtitle
Bekuan darah merupakan kumpulan platelet untuk memperbaiki kerusakan pembuluh
darah, yang membentuk jaringan dengan sel darah merah dan fibrin. Pada keadaan normal
bekuan terbentuk untuk menghentikan perdarahan akibat luka, namun kadang-kadang
bekuan timbul tanpa ada luka. Bekuan darah yang terbentuk dalam vena disebut trombus,
sedangkan bekuan darah yang lepas dan berpindah ke bagian tubuh yang lain menimbulkan
emboli yang menyumbat arteri. Kebanyakan bekuan darah berasal dari lutut hingga tangkai
ke atas, dan pelvis. Bekuan dari vena dalam dapat bermigrasi melalui aliran darah menujuh
jantung kanan, kemudian masuk ke dalam arteri paru (Lesmana, 2010). Menurut Virchow,
terdapat tiga faktor penting yang memegang peranan timbulnya trombus (Trias Virchow)
yaitu statis vena, kerusakan pembuluh darah, dan hiperkoaguabilitas.
Kebanyakan emboli paru terjadi akibat lepasnya trombus yang berasal dari pembuluh
vena di ekstremitas inferior. Trombus terbentuk dari beberapa elemen sel dan fibrin-fibrin
yang kadang-kadang berisi protein plasma seperti plasminogen. Trombus dapat berasal dari
pembuluh arteri dan pembuluh vena. Trombus terjadi karena rusak dinding pembuluh darah
(Muttaqin, 2008).
Enter title

 
1 PENGOBATAN

Pengobatan emboli paru bertujuan untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah


baru dan agar gumpalan darah yang sudah terbentuk tidak membesar. Ada beberapa
motode untuk menangani embilo paru yaitu :
 
• Pemberian obat antikoagulan, untuk menghambat pembentukan gumpalan darah,
2 dan obat trombolitik untuk memecahkan bekuan darah
• Pemasangan kateter, untuk menghambat gumpalan darah agar tidak masuk ke
paru-paru. Prosedur ini di tujukan pada pasien yang tidak boleh di berikan obat
antikoagulan atau tidak merespon obat antikoagulan
• Bedah embolektomi, untuk mengeluarkan gumpalan darah. Prosedur ini dilakukan
jika gumpalan darah terlalu besar dan mengancam nyawa pasien
Enter title

1 ASUHAN KEPERAWATAN
Enter title
PENGKAJIAN
 
1. Identitas Klien
- Nama : Ny. R
- Umur : 50 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : PNS
- Agama : Islam
2 - Tgl Masuk RS : 15 Maret 2019
- Dx medis : Emboli paru
2. Keluhan Utama
Klien sering mengeluh lemas, nyeri dada ketika melakukan aktifitas berat dan sesak napas . Keluhan utama akan
menentukan prioritas intervensi dan mengkaji pengetahuan klien tentang kondisinya saat ini. Keluhan utama yang biasa
muncul pada klien emboli paru antara lain: batuk, sesak napas, hemoptisis, kecemasan dan chest pain.
3. Riwayat Kesehatan
Klien merasa lemah, nyeri dada, nyeri kepala, sesak napas.
4. Riwayat Penyakit Terdahulu
Enter title

 
Apakah ada riwayat emboli paru-paru sebelumnya, pembedahan, stroke, serangan jantung, obesitas, patah tulang
tungkai-tungkai / tulang panggul, trauma berat. Perawat menanyakan tentang riwayat penyakit pernafasan klien. Secara
umum perawat menanyakan tentang :
a. riwayat merokok
b. Pengobatan saat ini dan masa lalu
c. Alergi
d. Tempat tinggal
2 5. Riwayat Kesahatan Keluarga
Apakah ada di antara keluarga klien yang mengalami penyakit yang sama dengan penyakit yang dialami klien. Tujuan
menanyakan riwayat keluarga dan sosial pasien penyakit paru-paru sekurang-kurangnya ada tiga, yaitu:
a. Penyakit infeksi tertentu: khususnya tuberkulosa, ditularkan melalui satu orang ke orang lainnya; jadi dengan
menanyakan riwayat kontak dengan orang terinfeksi dapat diketahui sumber penularannya.
b. Kelainan alergis, seperti asthma bronchial, menunjukkan suatu predisposisi keturunan tertentu; selain itu serangan
asthma mungkin dicetuskan oleh konflik keluarga atau kenalan dekat.
c. Pasien bronchitis kronik mungkin bermukim di daerah yang polusi udaranya tinggi. Tapi polusi udara tidak
menimbulkan bronchitis kronik, hanya memperburuk penyakit tersebut.
Enter title

 
6. Pemeriksaan fisik berfokus pada pengkajian sistem pernafasan (ApendiksA) dan sistem kardiovaskuler
(Apendiks G) dapat menujukkan :
a. Nyeri dada yang berat pada saat inspirasi, kulit yang lembab hangatatau lembab dingin tergantung
derajat dari hipoksemia
b. Terjadi sesak nafas yang tiba-tiba disertai dengan takipnea
c. Takikardi (frekuensi nadi lebih dari 100 kali / menit)
2 d. Demam ringan
e. Tekanan darah turun lebih dari normal
f. Rales, ronki pada kasus emboli paru yang luas
g. Batuk produktif disertai bercak darah, atau sputum kemerahan atau batuk tidak produktif
h. Sianosis (jika terjadi penyumbatan total pada arteri pulmonal)
i. Distensi vena jugularis pada saat posisi duduk
j. Petekie di dada, aksila atau di konjungtuva (akibat emboli lemak)
Enter title

ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI

DS: Gangguan rasa nyaman : nyeri Penekana pada rongga


- Klien mengatakan dada terasa nyeri saat paru
melakukan aktifitas berat ↓
- Klien mengatakan badan terasa lemas Penyempitan pada
- Klien mengatakan sulit melakukan aktifitas ruang alveoli
karena nyeri yang dirasakan ↓
Pasien merasa nyeri
DO: ketika beraktifitas
- Pasien tampak terbaring lemah ditempat tidur ↓
- Wajah pasien tampak meringis, skala nyeri 3 gangguan rasa nyaman :
nyeri
Enter title

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan saraf oleh tumor
paru ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan dada terasa nyeri saat melakukan aktifitas berat
- Klien mengatakan badan terasa lemas
- Klien mengatakan sulit melakukan aktifitas karena nyeri yang dirasakan

DO:
- Pasien tampak terbaring lemah ditempat tidur
- Wajah pasien tampak meringis, skala nyeri 3
Enter title

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC INTERVENSI

Gangguan rasa nyaman : nyeri Tujuan : 1. Ajarkan teknik


berhubungan dengan penekanan saraf Setelah dilakukan intervensi keperawatan relaksasi : Tarik napas
oleh tumor paru ditandai dengan diharapkan nyeri yang dirasakan pasien dalam
pasien merasakan nyeri ketika dapat berkurang atau menghilang 2. Observasi dan catat
beraktivitas berat, skala nyeri 3 dan skala, lokasi dan
wajah pasien terkadang tampak Kriteria hasil : intensitas nyeri
meringis. - Mampu mengendalikan nyeri 3. Kolaborasi pemberian
- Skala nyeri berkurang atau hilang analgetik
- Menunjukkan ekspresi wajah rileks 4. Berikan program
latihan aktivitas
sesuai toleransi
Enter title

添加标题
EVALUASI
Enter subtitle
S:
Pasien mengatakan sesak masih ada namun sudah sedikit berkurang. Pasien mengatakan
masih merasa nyeri pada dada.
O:
Sesak
TD : 130/90 mmHg
RR : 27x/menit
Nafas pendek dan dangkal, pasien dalam keadaan semi fowler kanul oksigen terpasang 5 liter
per menit. Suara nafas ronki. Skala nyeri masih 3 namun pasien sudah mampu melakukan
teknik relaksasi
A : masalah sebagian teratasi
P : intervensi dilanjutkan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai