Anda di halaman 1dari 8

a

Laporan praktikum

Elektrolit &
non-elektrolit
Tugas praktek kimia

Disusun oleh :
Daffa Gevana Z.(11)
Davina Aulia N.(13)
Naufal Amiru Z.(25)
Rahmana Dewi (27)
A. Latar Belakang

Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Larutan kimia dapat dibagi
menjadi beberapa jenis. Berdasarkan wujud zat terlarut dan pelarutnya larutan dibagi menjadi
3 yaitu larutan padat, cair, dan gas. Berdasarkan daya hantar listrik larutan dibagi menjadi
dua yaitu laarutan elektrolitrt dan non elektrolit, tetapi larutan elektrolit dapat dibagi menjadi
dua lagi yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Untuk mengetahui bahwa suatu larutan merupakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
tidak dapat diketahui melalui ciri fisik. Maka, perlu dilakukan sebuah praktikum untuk
mengetahui sebuah larutan tergolong elektrolit atau bukan. Melalui praktikum ini kami akan
melakukan sebuah uji untuk membuktikan bahwa suatu larutan tergolong elektrolit atau non
elektrolit.

B. Rumusan Masalah dan Tujuan Praktikum


1. Rumusan masalah
a) Bagaimana karakteristik dari larutan elektrolit dan non elektrolit?
b) Apa saja perbedaan dari larutan elektrolit dan non elektrolit?
2. Tujuan
a) Mengetahui karakteristik dari larutan elektrolit dan non elektrolit
b) Mengetahui perbedaan dari larutan elektrolit dan non elektrolit
C. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada
Hari/ Tanggal : Kamis, 3 Maret 2022
Tempat : Kelas
2. Bahan dan Alat Praktikum

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain

1. Gelas 2. Isolatip
3. Paku 4. Gunting
5. kabel 6. Kardus
1. Baterai 2. Larutan air kapur
3. Lampu pijar 4. Larutan air gula
5. Air sumur 6. Larutan air garam
7. Larutan air jeruk 8. Larutan air cuka
9. Air suling

3. Langkah Kerja
a) Rangkaikan alat sebagai berikut

b) Gunakanlah kardus sebagai alas dari sumber listrik serta kabel

c) Amati keadaan lampu apakah menyala atau tidak

d) Amati keadaan larutan, apakah terdapat gelembung atau tidak

e) Ganti jenis larutan menggunakan gelas lain apabila telah mendapati hasil
langkah b dan c

f) Bershikan anoda sebelum dimasukkan ke jenis larutan yang akan duji


selanjutnya
D. Hasil praktikum
Menggunakan alat uji larutan elektrolit yang telah disebutkan di atas. Kami mendapati
bahwa pada sebagian larutan dapat menyalakan lampu serta berbuih, ada yang hanya berbuih
saja, ada pula yang tidak berbuih dan membuat lampu menyala.

Purba dan Sarwiyati (2016) menyatakan bahwa larutan elektrolit ditunjukkan dengan
hasil yang berbuih dan jika tidak berbuih maka itu menunjukkan bahwa larutan tersebut non
elektrolit. Sedangkan untuk membedakan elektrolit tersebut adalah elektrolit kuat atau lemah
dapat menggunakan nyala lampu. Apabila lampu menyala terang maka disebut elektrolit kuat
dan jika menyala redup atau mati maka disebut elektrolit lemah.

Berikut hasil uji larutan yang kami lakukan

a. Air Sumur

Berbuih: Tidak
Lampu pijar: Tidak menyala
Jenis larutan: Non elektrolit
Gambar: Lampiran no 1.4
b. Air Suling

Berbuih: Tidak
Lampu pijar: Tidak menyala
Jenis larutan: Non elektrolit
Gambar: Lampiran no 1.3
c. Larutan Air Garam

Berbuih: Ya, banyak


Lampu pijar: Menyala, terang
Jenis larutan: Elektrolit kuat
Gambar: Lampiran no 1.7
d. Larutan Air Cuka

Berbuih: Ya, sedikit


Lampu pijar: Mati
Jenis larutan: Elektrolit, lemah
Gambar: Lampiran no 1.5
e. Larutan Air Kapur

Berbuih: Ya, banyak


Lampu pijar: Mati
Jenis larutan: Elektrolit lemah
Gambar: Lampiran no 1.2
f. Larutan Air Jeruk

Berbuih: Ya, sedikit


Lampu pijar: Mati
Jenis larutan: Elektrolit lemah
Gambar: Lampiran no 1.1
g. Larutan Air Gula

Berbuih: Tidak
Lampu pijar: Mati
Jenis larutan: Non elektrolit
Gambar: Lampiran no 1.6
E. Lampiran

Larutan Air Jeruk (1.1) Larutan Air Kapur (1.2)

Air Suling (1.3) Air Sumur (1.4)

Larutan Air Cuka (1.5) Larutan Air Gula (1.6)


Larutan Air Garam (1.7)

Anda mungkin juga menyukai