Anda di halaman 1dari 5

Diterjemahkan dari bahasa Afrikans ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, O1C0ke5B9adalah5820 /0197,V6-Hai5l.51006 ,.SEBUAH
20Hai1.190.029075.39

Pengetahuan Perawat tentang Pencegahan Risiko Jatuh Pasien di


Ruang Rawat Inap RS Swasta Medan

Roymond H. Simamora1, Nurmaini2, Cholina Trisa Siregar1

1Fakultas Perawat Universitas Sumatera Utara,2Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Risiko jatuh adalah peningkatan kerentanan untuk jatuh, dapat menyebabkan kerusakan fisik. Jatuh
adalah kejadian yang menyebabkan seseorang tiba-tiba berbaring atau tidak sengaja terkapar di lantai.
Memberikan keselamatan kepada pasien sangat penting, dan untuk mewujudkan keselamatan pasien
terutama untuk mengurangi cedera akibat efek risiko jatuh, langkah pertama yang diperlukan adalah
pencegahan berbasis pengetahuan. Desain penelitian adalah deskriptif dengan teknik Proportional
random sampling. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang
pencegahan risiko pasien jatuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Swasta Medan.
Sampel sebanyak 150 pekerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,3% responden termasuk
dalam kategori tingkat pengetahuan baik.

Kata kunci:Identifikasi, Risiko Jatuh, Pengetahuan, Perawat, Pasien.

Latar belakang tidak melakukan pengkajian risiko pasien jatuh pada pasien
rawat inap, terdapat 14,2% perawat tidak melakukan
Berdasarkan angka kejadian pasien jatuh setiap tahun di
manajemen risiko pasien jatuh setelah dilakukan pengkajian.
semua rumah sakit yang ditemukan di Amerika Serikat dilaporkan
Hal ini membuktikan bahwa angka kejadian pasien jatuh masih
data 700.000 sampai 1.000.000 orang mengalami jatuh setiap
tinggi dan masih jauh dari standar akreditasi yang
tahun di rumah sakit. Laporan dari rumah sakit dan unit kesehatan
menunjukkan untuk kejadian pasien jatuh diharapkan tidak
mental di Inggris pada tahun 2011 setiap tahun 282.000 pasien
terjadi di rumah sakit atau kejadian 0%. Perawat harus
jatuh, di mana 840 pasien mengalami patah tulang pinggul, 550
berpengetahuan karena setiap intervensi yang akan
pasien mengalami patah tulang, dan 30 pasien mengalami cedera
diterapkan harus berbasis pengetahuan.
intra kranial.(1).Dalam buku "Mencegah Jatuh Di Rumah Sakit, Alat
Untuk Meningkatkan Kualitas Perawatan" (2013) menyarankan di Metode:Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
Inggris sekitar 152.000 kasus dilaporkan di rumah sakit akut setiap dengan teknik Proportional random sampling. Sampel
tahun, dengan lebih dari 26.000 dilaporkan dari unit kesehatan sebanyak 150 perawat. Penelitian ini dilaksanakan pada
mental dan 28.000 dari rumah sakit komunitas(2). Berdasarkan tanggal 21 April sampai dengan 28 Mei 2018. Instrumen yang
survei yang dilakukan Komite Rumah Sakit di Indonesia tentang digunakan adalah kuesioner.
kejadian pasien jatuh pada bulan Januari-April (2011) melaporkan
kasus kejadian tak terduga (KTD) dan kejadian hampir kecelakaan Hasil dan Diskusi
(KNC) yang disebabkan oleh pasien jatuh adalah 5,15%.(3).
Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase
Berdasarkan laporan kongres XII Ikatan Rumah Sakit Indonesia
karakteristik responden di ruang rawat inap
menunjukkan bahwa kejadian pasien jatuh termasuk dalam tiga
besar insiden medis rumah sakit dan menempati urutan kedua
Ciri Frekuensi Persentase (%)
setelah medicine error. Data dari laporan tersebut menunjukkan
Usia
bahwa sebanyak 34 kasus (14%) kejadian jatuh terjadi di rumah
20-29 28 25.3
sakit di Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari RS Swasta
Medan tentang penurunan risiko pasien jatuh dari bulan Januari 30-39 74 49.3
sampai Juni 2017 terdapat 9,2% perawat 40-49 30 20.1
50-59 18 5.3
760 Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Oktober 2019, Vol. 10, tidak. 10

Ciri Frekuensi Persentase (%) benar Palsu


Tidak. Pertanyaan
Jenis kelamin
F % F %
Saat melakukan
Pria 10 6.7
9 pemantauan risiko tinggi 82 54.7 68 45.3
Perempuan 140 93.3 pasien jatuh

Pendidikan Salah satu intervensi pada


10 120 80.0 30 20.0
pasien risiko tinggi jatuh
Sekolah Menengah Atas 4 2.7
tindakan pencegahan dari
Diploma 114 76 11 80 53.3 70 46.7
pasien resiko rendah jatuh

Sarjana 32 21.3 Saat perawat memberi


12 intervensi keamanan tempat 128 85.3 22 14.7
Pengalaman bekerja
tidur empat sisi
<1 Tahun 6 4 Saat perawat cut-in
1-3 Tahun 16 10.7 13 identifikasi 82 54.7 68 45.3
gelang kasus pasien.
> 3 Tahun 128 85.3
Warna gelang
14 pengenal pasien 118 78.7 32 21.3
Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden terbanyak
berisiko jatuh
pada rentang usia 30-39 tahun sebesar 49,3%, dengan jenis kelamin
penilaian skala
terbanyak wanita yaitu 93,3%, sebagian besar memiliki pendidikan 15 risiko jatuh pada 134 89.3 16 10.7
terakhir Diploma Keperawatan sebesar 76%, dan sebagian besar pasien anak
memiliki pengalaman bekerja. pada pelayanan keperawatan >3 tahun 16 Penggunaan Skala Jatuh Morse 120 80.0 30 20.0
sebesar 85,3%. Hal-hal yang akan terjadi

penilaian dari
17 150 100.0 0 0
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase pasien dengan menggunakan

timbangan humpty dumpty


Pengetahuan Identitas Perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Swasta di Medan Hal-hal yang harus dinilai dari
18 pasien dengan menggunakan 128 85.3 22 14.7
Morse Fall Scale
benar Palsu
Tidak. Pertanyaan Efek dari hasil
F % F %
perubahan penilaian
1
Apa yang dimaksud dengan
128 85.3 22 14.7 19 dari resiko jatuh yang rendah 128 85.3 22 14.7
insiden pasien jatuh? sampai resiko jatuh yang

Tahap mengurangi risiko tinggi.

cedera pasien dari jatuh 49.3


2 76 50.7 64 Pada pasien usia lanjut,
pada pasien 20 hal-hal yang harus dinilai ketika 122 81.3 28 18.7
tujuan keselamatan
melakukan penilaian risiko jatuh

faktor penyebab resiko


3 pasien jatuh di 116 77.3 34 22,7 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada pertanyaan
rumah sakit
nomor 17 lebih banyak responden yang menjawab benar, paling
Kapan penilaian banyak salah pada pertanyaan nomor 2.
4 awal risiko 120 80.0 30 20.0
pasien jatuh
Tabel 3. Distribusi dan Frekuensi Pengetahuan
kapan? Perawat tentang Pencegahan Risiko Jatuh
5 penilaian ulang risiko 104 69.3 46 30.7
pasien jatuh
Pasien di Ruang Rawat Inap RS Swasta Medan

Kapan pencegahan 4.0


6 144 96.0 6 Pengetahuan Perawat Frekuensi Persentase (%)
pasien risiko jatuh?
Tidak baik 64 42,7
Hasil Kesalahan
Bagus 86 57.3
7 penilaian resiko pasien 142 94.7 8 5.3
jatuh
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
Untuk mencegah pasien
jatuh, saat pasien pertama
pengetahuan perawat tentang Pencegahan Resiko
8 138 92.0 12 8.0 Pasien Jatuh di Ruang Rawat Inap RS Swasta Medan
kali datang ke ruangan. Apa
yang perawat lakukan?. berada pada kategori baik.
Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Oktober 2019, Vol. 10, tidak. 10 761
Tabel 4 Distribusi dan Frekuensi Komponen pengkajian awal risiko pasien jatuh, hal pertama yang
Pengetahuan Perawat tentang Pencegahan Risiko harus diketahui perawat adalah faktor risiko jatuh, agar
Pasien Jatuh di Ruang Rawat Inap RS Swasta di perawat tidak memberikan skor yang salah pada saat
Medan pengkajian awal pasien.

Bagus Tidak baik Sesuai dengan teori di IHSG(9), Rumah Sakit menerapkan
Tidak Komponen
F % F % proses asesmen kepada seluruh pasien rawat inap yang
pengertian kejadian berisiko jatuh dan menggunakan alat/metode asesmen yang
1 58 38.7 92
pasien jatuh 61.3 sesuai dengan pasien yang diberikan pelayanan. Pada
2 Faktor risiko jatuh 106 77.3 34 22,7 komponen elemen penilaian risiko jatuh ditemukan
Elemen Penilaian pengetahuan perawat dalam kategori baik yaitu sebanyak 43
3 86 57.3 64 42,7
Risiko Jatuh orang (57,3%). Hal ini menunjukkan bahwa masih ada perawat
Pencegahan Risiko Pasien yang belum mengetahui tentang unsur penilaian risiko risiko
4 68 45.3 82 54.7
Jatuh
yaitu sebanyak 32 orang (42,7%), kesalahan dalam penilaian
Skala penilaian
5 76 50.7 74 49.3 risiko jatuh dapat disebabkan oleh kurangnya ketelitian
risiko jatuh
perawat dalam hal penilaian penilaian. risiko jatuh, sedangkan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dampak kesalahan penilaian risiko jatuh sangat
komponen pengetahuan perawat tentang Pencegahan mempengaruhi implementasi atau intervensi yang akan
Risiko Pasien Jatuh paling banyak pada faktor risiko jatuh diberikan. kesalahan dalam penilaian ini bisa berakibat fatal,
yaitu 58 orang (77,3%). mengakibatkan pasien jatuh mempengaruhi masalah kualitas
dan citra sebuah rumah sakit(10).
Diskusi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat
Responden menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang pencegahan risiko komponen risiko masih dalam kategori
tentang pencegahan pasien risiko jatuh berada pada kategori baik. rendah yaitu 45,3%. Pengetahuan perawat tidak bisa disebabkan oleh
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh(4), pendidikan. Notoatmodjo : menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
terdapat 96% perawat memiliki tingkat pengetahuan tentang pengetahuan seseorang maka semakin baik pula pengetahuan orang
keselamatan pasien dengan kategori baik, Hal senada disampaikan tersebut(11). Menurut Simamora: pendidikan akan mempengaruhi
diperoleh 76,4% perawat memiliki tingkat pengetahuan baik(5). Dari seseorang dalam mengambil keputusan sehingga semakin tinggi
penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan akan sangat tingkat pendidikan seseorang semakin mengerti dan mengerti tentang
berpengaruh untuk mencegah resiko pasien jatuh. Diferensial suatu ilmu dan akan mempengaruhi perilakunya, sehingga perilaku
dengan Enie: 82% responden termasuk dalam kategori tingkat tersebut akan semakin tinggi kepatuhannya.(11). Hal ini sejalan dengan
pengetahuan rendah(6). Hal ini dapat terjadi karena perawat yang penelitian yang dilakukan oleh Kilateng: ditemukan hubungan antara
pekerjanya memiliki kesadaran yang rendah untuk mendalami pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan tindakan
ilmu pencegahan resiko pasien jatuh dan hal ini juga dapat pencegahan risiko turun(12). Rentang usianya adalah dewasa awal. Masa
disebabkan oleh kurangnya pelatihan yang diselenggarakan oleh dewasa awal merupakan rentang usia produktif, dimana pada rentang
pihak rumah sakit yang sangat berpengaruh terhadap ini seseorang biasanya dianggap lebih mampu menyelesaikan tugas-
peningkatan pengetahuan keperawatan. tugas sosial, lebih bertanggung jawab, berpikir rasional, memiliki
pengalaman hidup dan pendidikan yang memadai. Menurut Budiman :,
Berdasarkan komponen pengetahuan perawat didapatkan
usia mempengaruhi kemampuan dan pola pikir seseorang.
pengetahuan terendah adalah definisi risiko jatuh yaitu 29
Bertambahnya usia akan mengembangkan kemampuan menangkap
responden (38,7%). Hal ini dapat terjadi karena perawat yang
dan pola pikir seseorang sehingga ilmu yang diperoleh semakin baik.
bekerja kurang memiliki pemahaman yang jelas tentang risiko
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini dimana didapatkan hasil
jatuh. Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk
sebanyak 20 orang (54,1%) perawat berada pada rentang usia 30-39
memahami pengetahuan yang diterimanya. Pemahaman tentang
tahun memiliki pengetahuan dalam kategori baik. Hal lain yang
pengetahuan adalah aspek kognitif seseorang(7). Berdasarkan
mempengaruhi penelitian ini adalah jenis kelamin, dalam penelitian ini
penelitian Budiono, untuk meningkatkan pengetahuan tenaga
ditemukan bahwa responden lebih banyak berjenis kelamin perempuan
kesehatan khususnya perawat yang perlu dilakukan adalah
yaitu sebanyak 70 orang (93,3%), responden yang berpengetahuan baik
sosialisasi dan pelatihan(8). Berdasarkan hasil penelitian, 77,3%
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
perawat memiliki pengetahuan yang baik. Peneliti berasumsi
bahwa untuk melaksanakan
762 Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Oktober 2019, Vol. 10, tidak. 10

42 orang (60%). Budiman: menyatakan bahwa variabel individu Sumber Temuan:Direktorat Riset dan
jenis kelamin dapat mempengaruhi kinerja, pada dasarnya wanita Pengabdian kepada MasyarakatDirektorat Jenderal
lebih rajin daripada pria. Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo:
Indonesia sesuai dengan Perjanjian Pendanaan Riset
menyatakan bahwa lebih banyak perawat berjenis kelamin perempuan
dan Pengabdian Kepada Masyarakat Anggaran 2018
yaitu (83,3%), dalam penelitian ini dijelaskan bahwa perempuan lebih
baik dalam keselamatan pasien daripada laki-laki, karena keperawatan Pertimbangan etis:penelitian ini disetujui oleh
masih identik dengan pekerjaan yang sesuai dengan kodratnya. wanita komite etik pusat Fakultas 2000 Universitas
yang lebih sabar, lembut dan peduli pada pasien yang sedang dirawat(3) Sumatera Utara. Izin itu juga diperoleh dari Kepala
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden Perawat RSUD Medan. Konsentrat yang
memiliki latar belakang pendidikan terakhir Diploma Keperawatan yaitu diinformasikan diambil dari Perawat secara individu
sebanyak 57 orang (76,5%). Perawat yang memiliki tingkat setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.
pengetahuan dalam kategori baik lebih banyak responden yang
memiliki latar belakang pendidikan Ners yaitu sebanyak 15 orang Referensi
(93,8%) ,. Proses pendidikan merupakan pengalaman yang berfungsi
1. Nur, HA, Edi, D., & Agus, S. Penerapan risk assessment
untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas kepribadian
jatuh di rumah sakit. Jurnal keperawatan dan
seseorang. Menurut Budiman, semakin tinggi pendidikan seseorang
kebidanan Indonesia. Diakses pada tanggal 4
diharapkan juga semakin luas pengetahuannya. Namun bukan berarti
Februari 2018, dari http://ejournal.almaata.ac.id/
orang yang berpendidikan rendah memiliki pengetahuan yang rendah
index.php/JNKI/artikel/download/pdf.
pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak didapat dari pendidikan
2. Lombogia, A., Julia, R., & Michael, K. Hubungan
formal(13). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perawat lebih
perilaku dengan kemampuan perawat dalam
banyak yang memiliki pengalaman kerja >3 tahun yaitu 64 orang
melaksanakan keselamatan pasien di Instalasi
(85,3%), dengan tingkat pengetahuan dalam kategori baik lebih banyak
Gawat Darurat RSUP Prof.
dimiliki oleh perawat dengan pengalaman kerja 1-3 tahun sebanyak 7
DR. RD Kandou Manado. E-journal Keperawatan
orang. (87, 5%). Seiring bertambahnya usia, pengalaman seseorang
Volume 4 (2). Diakses pada 13 Desember 2017, dari
juga melibatkan indera yang memengaruhi pengetahuan. Pengalaman
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/ article/
sebagai sumber pengetahuan merupakan cara untuk memperoleh
view/pdf.
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang 3. Prasetyo, BID, & Hartati, RD Gambaran upaya
dihadapi di masa lalu. pengalaman belajar dalam bekerja pencegahan risiko yang dilakukan oleh perawat
dikembangkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan di ruang rawat inap RSUD
profesional dan pengalaman akan mampu mengembangkan KajenKabupatenPekalongan.Pers Studi Ners
kemampuan mengambil keputusan(14). Semakin lama perawat bekerja, STIKES Muhammadiyah Pekajanan Pekalongan.
semakin banyak hal yang dapat Anda pelajari melalui apa yang Anda Diakses tanggal 18 Januari 2018, dari http://
dengar, lihat, dan rasakan di tempat kerja. www.eskripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e-skripsi/pdf.
4. Arumaningrum, Ditjen Keperawatan Tingkat
pengetahuan tentang keselamatan pasien di unit
Kesimpulan anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit I dan RS PKU
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,3% responden
Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. 2014. Dikutip
termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan baik. Perlu
dari http: /Thesis.umy.ac.id/datapublik.pdf
dilakukan perbaikan yang mengarah pada peningkatan
pengetahuan dengan melakukan kegiatan: sosialisasi, 5. Simamora, Roymond. H. Keselamatan Pasien
workshop dan pelatihan pencegahan risiko pasien jatuh, melalui penerimaan pasien berdasarkan
serta mengembangkan supervisi dan pendampingan bagi komunikasi efektif: SBAR.USU Press, 2018
perawat. 6. Timur, RC, Maria., & Supriyadi. Hubungan Pengetahuan
dengan Kepatuhan Perawat Terhadap Standar
Konflik kepentingan:Para penulis menyatakan tidak ada
Operasional Prosedur Penurunan Risiko Jatuh di
potensi konflik kepentingan sehubungan dengan penelitian,
Ruang Dewasa RS CantiumPantiwilasa Semarang.
kepenulisan, dan / atau publikasi artikel ini
Jurnal keperawatan dan kebidanan
Jurnal Penelitian & Pengembangan Kesehatan Masyarakat India, Oktober 2019, Vol. 10, tidak. 10 763
(JIKK) 2016. Diakses tanggal 28 Oktober 2018, dari 10. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. Edisi
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ ilmu 1.Diakses pada 4 November 2018, dari www.
keperawatan / article / viewFile / pdf. pdpersi.co.id/manajemen_mutu/data/snarsedisi1.
7. Purba, IM & Enie, N. Pengetahuan perawat tentang pdf.
resiko pasien jatuh. Fakultas keperawatan. 2013 11. Simamora. RH Menjadi Perawat yang CIHHUY.
Universitas Indonesia: Depok. Penerbit Kekata. 2019
8. Budiono, S., Arief, A., & Tri, W. Implementasi program 12. Kilateng, EM, Julianus, A., & Estefina, M. Pengetahuan
manajemen pasien dengan risiko jatuh di rumah pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien
sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol 28 (1). 2014. dengan tindakan pencegahan risiko pasien jatuh di
Dikumpulkan pada tanggal 30 Oktober 2018, dari ruang internal RSUD Maria Walanda Maramis
http://jkb.ub.ac.id/index php/jkb/artikel/view. pdf. Airmadidi.E-Jurnal Sariputra. 2015.Jil.
2 (2).
9. SIAPA. Laporan Global Tentang Pencegahan Jatuh Di 13. Kuesioner Budiman & Riyanto, A. Kapitaselekta
Usia Lanjut. 2007. Diakses pada 20 Oktober 2018, pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan.
dari www.who.int/ageing/publications/ Jakarta: Salemba Medika. 2013
Falls_prevention7March.pdf

Anda mungkin juga menyukai