BAB II
ORGANISASI PROYEK
kontraktor untuk meminta dana kepada pemilik proyek guna membiayai pekerjaan
pelaksana selanjutnya dan juga memiliki wewanang untuk memberikan teguran kepada
pihak kontraktor apabila dalam pelaksaanaan pekerjaan bertentangan dari spesifikasi dan
gambar-gambar teknis.
Mengawasi rencana kerja dan jadwal pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor
Melakukan pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas bahan, peralatan, tenaga kerja,
prosedur, cara pelaksanaan serta rencana yang sudah ditetapkan
3. Kontraktor / Pelaksana
Kontraktor adalah orang atau badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakn
pelaksanaan pekerjaan sesua dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar
rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang telah di tetapkan pada proyek ini yang menjadi
Kontraktor adalah Cv Tifanny Karya, badan ini juga memiliki beberapa tugas dan
wewenang adalah sebagai berikut:
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak yang telah disepakati,
Mematuhi segala petunjuk yang diberikan oleh pemilik,konsultan supervisi,
Menyerahkan gambar – gambar kerja dan metode kerja sebelum pekerjaan dimulai,
Mengadakan perubahan – perubahan yang diperlukan apabila dikehendaki oleh pemilik
proyek,
Melaporkan rencana kerja dan hasil kegiatan serta sumber dana,
Bertanggung jawab atas kebenaran dan kesempurnaan proyek,
PEMBANGUNAN PUSKESMAS NAIBONAT
Struktur organisasi dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu struktur organisasi dari keseluruhan proyek
OWNER
DINAS KESEHATAN
KONTRAKTOR PELAKSANA
CV TIFANNY KARYA
CV.JOSHOU ENGGINEERING
KONSULTAN PENGAWAS
(Nama)
(Nama) (Nama)
Manajemen proyek adalah suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan
intensif. Hal ini merupakan usaha agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan
sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu, dan lain-lain. Sedangkan efisien diartikan
penggunaan sumber daya dan pemilihan sub-kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis,
saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu, manajemen proyek pada suatu
proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena tanpa
hal ini, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun
kualitas.
Pada sebuah proyek Gedung Puskesmas Naibonat pengelolaan manejemen proyeknya dapat
diterjemahkan sebagai standar operasional procedure yang disusun sendiri oleh pihak CV.
JOSHUA ENGINNERING sebagai pihak pengawas melalui manejer konstruksinya. Dalam
standar operasional terdapat work instruction yang memuat tata cara dalam menjalankan
kegiatan dalam proyek tersebut. Berikut hal-hal menyangkut work instruction yang terdapat
dalam standar operasional prosedur :
Persiapan pelaksanaan
Master time schedule
Persetujuan material
Persetujuan shop drawing
Metode kerja
Penguji material
izin pelaksanaan pekerjaan
pembayaran prestasi pekerjaan
a) Mengelola Resiko
PEMBANGUNAN PUSKESMAS NAIBONAT
Keberhasilan pelaksanaan proyek tak lepas dari ‘trial and error’ selama
menjalani prosesnya. Resiko bisa saja mengganggu keberlangsungan suatu
proyek, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Dengan melakukan manajemen
proyek, kita dapat mengatasi resiko yang mungkin terjadi.
b) Memaksimalkan Potensi Tim
Kualitas sumber daya manusia turut mengambil peran penting dalam
melaksanakan proyek. Manajemen proyek menggerakan setiap individu agar
dapat memainkan perannya dengan maksimal, mampu membuat perencanaan
yang baik serta memiliki kemampuan dalam mengelola proyek.
c) Menciptakan Perencanaan Yang Tepat
Manajemen proyek mengarahkan pada perencanaan yang tepat mencakup
seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan
kapabilitas.
d) Memanfaatkan Peluang
Manajemen proyek sangat membantu mengelola sebuah peluang untuk
dimanfaatkan bagi perkembangan perusahaan tanpa mengurangi nilai utama
yang ingin dicapai perusahaan
e) Mengelola Integrasi
Membuat proyek tetap konsisten dan tetap berada pada jalur yang tepat
dibutuhkan integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi.
Kesinambungan antara ketiga elemen tersebut membuat kunci dari nilai sebuah
proyek tetap terjaga, sehingga tujuanpun dapat tercapai. Manajemen proyek
berperan penting dalam mengidentifikasi dan mempertahankan integrasi.
Perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu
proyek dimulai.
c) Project Planning (perencanaan proyek)
Menguraikan dengan jelas bagaimana sebuah proyek harus dijalankan. Pada
project planning ini, akan terlihat dengan jelas pentingnya segitiga manajemen
proyek yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup suatu proyek.
d) Project Execution (pelaksanaan proyek)
Melakukan pekerjaan agar proyek yang dimaksud tersebut berhasil sesuai
dengan keinginan.
e) Project Monitoring and Control ( pemantauan dan pengendalianproyek)
Pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian proyek
berjalan dengan lancar
f) Project Closure (penutupan proyek)
Menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan semua penggunaan sumber
daya. ( sumber :jurnal, dina amalia. Modul I pengelolaan proyek. Bambang-
herumanta.blogspot.com/2009).
Konsep Manajemen :
Pelaksanaan
10 M Pekerjaan Produk Konstruksi
Konstruksi
Pengguna/Masyarakat
Proses transformasi : proses kegiatan dalam mengelolah input menjadi output dengan cara
yang efektif dan efisien.
b. Pengorganisasian (organizing)
Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi serta penetapan
yang menyangkut hubungan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan
Pemilik Proyek
Konsultan Pengawas
Kontraktor pelaksana
e
Cv.Joshua Enginnering
cv.tifanny karya
Keterangan:
: Garis Konsultasi / Koordinasi
: Garis Komando
c. Pendorong (actuating/motivating)
proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat kerja
serta kerelaan kerja para karyawan, misalnya kenaikan pangkat, pendidikan,
pengembangan karier, penambahan pengalaman, system upah dan gaji yang wajar,
tunjangan, perumahan, kendaraan, jaminan kesehatan, cuti dan lain-lain.
d. Pengendalian (controlling)
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan,
penyempurnaan dan penilaian (evaluasi) untuk menjamin bahwa tujuan dapat tercapai.
Jadi manajemen proyek adalah kegiatan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan secaraterencana
dan terorganisir dengan melibatkan sumber daya yang ada dan dalam batas waktu tertentu
untuk keberhasilan suatu pekerjaan
PEMBANGUNAN PUSKESMAS NAIBONAT
Kontrak pada proyek menentukan hak dan kewajiban antara dua belah pihak
atau lebih yang terlibat dalam kontrak, biasa dilakukan antara pemilik dengan
konsultan atau kontraktor, kontraktor dengan pemasok, dan lain sebagainya.
Kontrak bersifat mempunyai aspek hukum yang kuat serta mengikat, sehingga
para pihak yang terlibat mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi, dimana
ditulis dengan jelas dalam dokumen kontrak. Oleh karena itu penting untuk
memahami berbagai jenis kontrak yang berlaku dalam dunia konstruksi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak dengan penawaran bersaing yaitu :
1) Pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada peserta penawaran yang
bertanggung jawab dan mempunyai harga penawaran terendah.
2) Kontrak penawaran bersaing dilakukan untuk proyek publik dan pribadi.
3) Estimasi biaya dilakukan oleh owner, dengan ketentuan :
a. Lelang gagal bila penawaran terendah dari kontraktor lebih besar dari
estimasi owner.
b. Dapat dijadikan acuan untuk mengoreksi kesalahan dalam
penawaran/lelang seperti ketidakseimbangan dalam unit price dan
kesalahan pelaksanaan peserta lelang.
4) Pernyataan tentang penyerahan bukanlah wewenang pernyataan untuk
memulai pengerjaan.
Kontrak penawaran bersaing terdiri atas :
1) Kontrak lump sump
Kontrak ini merupakan kontrak dimana biaya yang harus dikeluarkan
pemilik proyek adalah suatu jumlah tetap yang didapat dari perhitungan
seluruh aspek pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak, seperti gambar
PEMBANGUNAN PUSKESMAS NAIBONAT
Jenis kontrak ini juga sama dengan cara kontrak penawaran bersaing,
namun harga ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Time Schedule adalah suatu bentuk rencana yang berupa tabel dan diagram
batang serta berisi jenis-jenis pekerjaan disertai waktu dimulainya suatu
pekerjaan sampai berakhirnya pekerjaan tersebut. Tetapi pada umumnya,
Time Schedule tidak memperhatikan masalah biaya dan kurang jelas
menunjukkan hubungan antara jenis pekerjaan satusama lain.
2.5 Kurva S