Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang
dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai
dengan program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal
dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output
ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara
sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu
perangkat/produk yang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di
dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat
pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah
jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan
saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler
pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan
ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan
mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte. Meskipun kecepatan
pengolahan data dan kapasitas memori pada mikrokontroler jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan komputer personal, namun kemampuan mikrokontroler
sudah cukup untuk dapat digunakan pada banyak aplikasi terutama karena
ukurannya yang kompak. Mikrokontroler sering digunakan pada sistem yang tidak
terlalu kompleks dan tidak memerlukan kemampuan komputasi yang tinggi.
Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut sebagai embedded
system atau dedicated system. Embeded system adalah sistem pengendali yang
tertanam pada suatu produk, sedangkan dedicated system adalah sistem
pengendali yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh,
printer adalah suatu embedded system karena di dalamnya terdapat
mikrokontroler sebagai pengendali dan juga dedicated system karena fungsi

3
4

pengendali tersebut berfungsi hanya untuk menerima data dan mencetaknya. Hal
ini berbeda dengan suatu PC yang dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan, sehingga mikroprosesor pada PC sering disebut sebagai general
purpose microprocessor (mikroprosesor serba guna). Pada PC berbagai macam
software yang disimpan pada media penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti
mikrokontroler hanya terdapat satu software aplikasi. Penggunaan mikrokontroler
antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
1. Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking
System, sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan,
pengkondisi udara, speedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif.

2. perlengkapan rumah tangga dan perkantoran : sistem pengaman alarm,


remote control, mesin cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan
digital, mesin foto kopi, printer, mouse.

3. pengendali peralatan di industri.

4. robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang
paling populer dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit
adalah data yang dapat diproses dalam satu waktu adalah 8 bit, jika data yang
diproses lebih besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data
yang masing-masing terdiri dari 8 bit.
Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan bahasa pemrograman yang
berbeda, sehingga program untuk suatu jenis mikrokontroler tidak dapat
dijalankan pada jenis mikrokontroler lain. Untuk memilih jenis mikrokontroler
yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga kriteria yaitu:
1. Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini
menyangkut kecepatan, kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM
dan ROM, jumlah I/O dan timer, harga per unit. 8
2. Bahasa pemrograman yang tersedia.
3. Kemudahan dalam mendapatkannya.
5

Gambar 2.1 Chip Mikrokontroler


Sumber: https://mulung-ilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-penerapan
-aplikasi-mikrokontroler.html

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu


sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari
suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler
dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana,
komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang
diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer,
mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang
diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu
sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh
seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk
melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan
tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan
I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga
mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja
secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem. Sistem running bersifat
berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter
komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau
program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan
mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan
6

banyak perintah. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk


pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan
sistem.

2.2 Arduino Uno


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sebagai output Pulse Width Modulation), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack,
sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang
dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke
sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah
adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. ATmega328
pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk
mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan pemograman hardware
eksternal.

2.2.1 Hardware Arduino

Q1 – Kristal

Gambar 2.2 Hardware Arduino


Sumber: https://www.edukasielektronika.com/2016/05/arduino-uno.html

Penjelasan bagian masing-masing seperti berikut : 


7

 USB Plug digunakan untuk menghubungkan Arduino Uno dengan komputer,


melalui sepasang kabel USB.
 Colokan catu daya eksternal digunakan untuk memasok sumber daya listrik
untuk Arduino Uno ketika tidak dihubungkan ke komputer. Jika Arduino Uno
dihubungkan ke komputer melalui kabel USB, pasokan daya diberi oleh
komputer. Arduino Uno sudah dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau
dengan catu daya eksternal. Penggunaan daya pada USB ini memungkinkan
pengguna bisa melakukan percobaan prototyping sebuah sistem control secara
praktis sebelum board diaplikasikan langsung dengan daya eksternal seperti
adaptor dan baterai. Penggunaan adaptor sebagai catu daya eksternal dapat
dihubungkan dengan cara menghubungkannya plug pusat-positif 2.1mm ke
dalam plug DC listrik yang terdapat pada board. Sedangkan untuk
penggunaan catu daya dari baterai dapat dilakukan dengan langsung
mengkoneksikan kutub positif (+) baterai pada pin Vin dan kutub negatif (-)
baterai pada pin Gnd.
 Pin digital mempunyai label 0 sampai dengan 13. Disebut pin digital karena
mempunyai isyarat digital, yakni berupa 0 atau 1. Dalam praktik, nilai 0
dinyatakan dengan tegangan 0 Volt dan nilai 1 dinyatakan dengan tegangan 5
Volt.
 Pin analog berarti pin-pin ini mempunyai nilai yang bersifat analog (nilai
yang berkesinambungan). Dalam program, nilai setiap pin analog yang
berlaku sebagai masukan (hasil dari sensor) berkisar antara 0 sampai dengan
1023
 IC Mikrokontroller yang digunakan dalam Arduino Uno adalah
ATMEGA328.
 Ada 2 pin yang dapat digunakan untuk memasok catu daya ke komponen
elektronis yang digunakan dalam menangani proyek, misalnya sensor gas,
sensor jarak, dan relay. Tegangan yang tersedia adalah 3.3 Volt dan 5 Volt.
Komponen – komponen elektronis yang diberi tegangan oleh Arduino Uno
adalah yang memerlukan arus kecil. Sebagai contoh, motor DC yang menarik
arus lebih dari 500 mA harus menggunakan catu daya sendiri. Arduino Uno
8

dilengkapi dengan static random-acces memory (SRAM) berukuran 2 KB


untuk memegang data, Flash memory berukuran 32 KB, dan erasable
programmable read-only memory (EEPROM). SRAM digunakan untuk
menampung data atau hasil pemrosesan data selama Arduino menerima
pasokan catu daya. Flash memory untuk menaruh program yang Anda buat.
 EEPROM digunakan untuk menaruh program bawaan dari Arduino Uno dan
sebagian lagi dapat dimanfaatkan untuk menaruh data milik Anda secara
permanen.
 Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator), komponen ini menghasilkan detak-
detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi
untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik
(16MHz)

2.2.2 Software Arduino IDE (Arduino Integrated Development


Environment)

Gambar 2.3 Software Arduino IDE


Sumber: Database

Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan


meng-upload ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X,
dan Linux. IDE Arduino adalah software yang cukup sederhana yang dibuat
dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
9

 Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis


dan mengedit program dalam bahasa Processing  
 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program
(bahasa Processing  ) menjadi kode biner. Bagaimanapun
sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa Processing  .
Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnya dalam hal ini compiler diperlukan.
 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memory di dalam papan Arduino Walaupun tampak seperti program
Windows pada umumnya, namun sebetulnya program ini adalah sebuah
program Java. Sehingga untuk menjalankan program ini diperlukan  Java
Runtime Environment (JRE) atau Java Development Kit (JDK) yang telah
terinstal.

2.3 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering
ditemukan dalam rangkaian elektronika. Hampir setiap peralatan
elektronika menggunakannya.
Pada dasarnya resistor adalah komponen elektronika pasif yang

memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk

membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang sering dipakai

orang. Resistor digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir

dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat


7

dari bahan karbon. Dari hukum ohm diketahui hambatan berbanding


terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.
10

Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm. Tipe resistor


yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kedua
kakinya.

Gambar 2.4 Resistor dan simbol resistor


Sumber: https://zonaelektro.net/mengenal-komponen-elektronika-dan-fungsinya
/bentuk-dan-simbol-resistor/

2.4 Lampu LED


LED adalah sejenis diodasemikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal,
LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop,
dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n

junction. Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan warnanya,


tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Tidak
seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip
LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila
diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang
hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah
sebaliknya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah.
Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik dioda
yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila
diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang
diberikan adalah tegangan maju.
7

Cahaya pada LED adalah energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam


bagian spektrum yang dapat dilihat. Cahaya yang tampak merupakan hasil
kombinasi panjang – panjang gelombang yang berbeda dari energi yang dapat
11

terlihat, mata bereaksi melihat pada panjang – panjang gelombang energi


elektromagnetik dalam daerah antara radiasi ultra violet dan infra merah. Cahaya
terbentuk dari hasil pergerakan elektron pada sebuah atom.
Pada LED ada empat hal yang harus dibuktikan melalui proses binning,
yaitu konsistensi warna, colour rendering, usia pakai (lifetime), dan efikasi
(jumlah cahaya per daya) yang dinyatakan dalam satuan lumen per watt (LPW).
Fungsi binning adalah memastikan setiap LED yang dihasilkan memenuhi
standar tersebut. Jika sebuah lampu LED memenuhi setiap standar, maka ia akan
memperoleh predikat Bin 1. Predikat ini terus menurun ke Bin 2, Bin 3, dan
seterusnya, sesuai dengan tingkat pemenuhan standar kualitas dari setiap lampu
LED yang diuji.Makin besar angka Bin-nya, artinya makin tidak memenuhi
standarlah si lampu yang diuji.
Dari hasil binning ini, hanya lampu berpredikat Bin 1 dan Bin 2 yang
dinyatakan lulus dan siap dipasarkan. Bagaimana nasib lampu–lampu LED
dengan predikat Bin 3 dan seterusnya. Lampu lampu ini tetap dijual juga, karena
tidak lulus binningbukan berarti tidak bisa dipakai. Harganya pun jelas lebih
rendah daripada LED yang lulus uji.

Gambar 2.5 Lampu LED


Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/06/Bentuk-Dan-Simbol-LED
12

2.5 Kabel Jumper


Jumper pada komputer adalah connector atau penghubung sirkuit elektrik yang
digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit.
Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan elektrik.

Gambar 2.6 Kabel Jumper


Sumber: https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-jumper-
arduino.html

2.6 Sensor PIR (Passive Infra Red)

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya
sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi
sinar infra merah dari luar.

Gambar 2.7 Sensor PIR


Sumber: http://sainsdanteknologiku.blogspot.com/2011/07/sensor-pir-passive-infra-red.html

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan


berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan
akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia)
melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal:
13

dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima
setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor.
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan
sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar.
Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan
mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari
pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan
utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti
dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam
pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan
sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan
diseluruh lebar berkas cahaya.

2. IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang
gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga
panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar
antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

3.       Pyroelectric Sensor
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat
celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada
lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap
oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga
menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium
nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa
menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini
membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus
listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif
14

tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika
sinar matahari mengenai solar cell.

4.       Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk
pada material pyroelectric.

5.       Komparator
Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh
komparator sehingga mengahasilkan output. 

Gambar 2.8 Blok Diagram sensor PIR 


Sumber: http://sainsdanteknologiku.blogspot.com/2011/07/sensor-pir-passive-infra-red.html

2.6.1 Cara kerja pembacaan sensor PIR


Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai
sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas
maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor
pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium
nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan
menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian
sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator
dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi
15

sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak
mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi
infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi
pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar
panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk
manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran
infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai
standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh
sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk
mendeteksi manusia).

2.6.2 Jarak pancar sensor PIR


Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung
karakteristik sensor. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan
sebagai berikut:

Gambar 2.9 Jangkauan Sensor PIR


Sumber: http://sainsdanteknologiku.blogspot.com/2011/07/sensor-pir-passive
-infra-red.html

Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif


hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human
detector.
16

2.7 Relay

Relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip


elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke
OFF atau sebaliknya dengan memanfaatkan tenaga listrik.
Peristiwa tertutup dan terbukanya kontaktor ini terjadi akibat adanya efek induksi
magnet yang timbul dari kumparan induksi listrik. Perbedaan yang paling
mendasar antara relay dan sakelar adalah pada saat pemindahan dari posisi ON ke
OFF.
Relay melakukan pemindahan-nya secara otomatis dengan arus listrik, sedangkan
sakelar dilakukan dengan cara manual.

Gambar 2.10 Jenis - jenis relay


Sumber: https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html

Pada dasarnya, fungsi utama relay adalah sebagai saklar elektrik. Dimana


ia akan bekerja secara otomatis berdasarkan perintah logika yang diberikan.
17

Kebanyakan, relay 5 volt DC digunakan untuk membuat project yang


salah satu komponennya butuh tegangan tinggi atau yang sifatnya AC
(Alternating Current).

2.7.1 Fungsi Relay


Sedangkan fungsi relay secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

 Menjalankan fungsi logika dari mikrokontroler Arduino


 Sarana untuk mengendalikan tegangan tinggi hanya dengan
menggunakan tegangan rendah
 Meminimalkan terjadinya penurunan tegangan
 Memungkinkan penggunaan fungsi penundaan waktu atau fungsi time
delay function
 Melindungi komponen lainnya dari kelebihan tegangan
penyebab korsleting.
 Menyederhanakan rangkaian agar lebih ringkas.

2.7.2 Cara Kerja Relay


Untuk dapat memahami prinsip kerja relay, terlebih dahulu kamu
wajib tahu dulu kelima komponen inti penyusun relay berikut ini.

 Penyangga (Armature)
 Kumparan (Coil)
 Pegas (Spring)
 Saklar (Switch Contact)
 Inti Besi (Iron Core)

Adapun untuk penempatan-nya, kira-kira gambarnya seperti di bawah ini.

Gambar 2.11 Bagian – bagian relay


Sumber: https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html
18

Berdasarkan gambar tersebut, kita dapat memahami bahwa relay


dapat bekerja karena adanya gaya elektromagnetik. Ini tercipta dari inti
besi yang dililitkan kawat kumparan dan dialiri aliran listrik.
Saat kumparan dialiri listrik, maka otomatis inti besi akan jadi magnet dan
menarik penyangga sehingga kondisi yang awalnya tertutup jadi terbuka
(Open).
Sementara pada saat kumparan tak lagi di aliri listrik, maka pegas
akan menarik ujung penyangga dan menyebabkan kondisi yang awalnya
terbuka menjadi tertutup (Close).
Secara umum kondisi atau posisi pada relay terbagi menjadi dua, yaitu :

 NC (Normally Close), adalah kondisi awal atau kondisi dimana


relay dalam posisi tertutup karena tak menerima arus listrik.
 NO (Normally Open), adalah kondisi dimana relay dalam posisi
terbuka karena menerima arus listrik.

2.7.3 Skema Relay

Gambar 2.12 Skema relay


Sumber: https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html
19

Berdasarkan gambar di atas, berikut ini adalah keterangan dari ketiga pin
yang sangat perlu kamu ketahui:

 COM (Common), adalah pin yang wajib dihubungkan pada salah satu


dari dua ujung kabel yang hendak digunakan.

 NO (Normally Open), adalah pin tempat menghubungkan kabel yang


satunya lagi bila menginginkan kondisi posisi awal yang terbuka atau
arus listrik terputus.

 NC (Normally Close), adalah pin tempat menghubungkan kabel yang


satunya lagi bila menginginkan kondisi posisi awal yang tertutup atau
arus listrik tersambung.

2.7.4 Jenis-Jenis Relay

1. Jenis relay berdasarkan trigger atau pemicunya
Sebelum membuat rangkaian, terlebih dahulu kamu harus tahu
bahwa ada dua jenis relay yang beredar di pasaran
berdasarkan trigger atau pemicunya, yaitu:

o LOW LEVEL TRIGGER, adalah relay yang akan


berfungsi (menyala) jika diberikan kondisi LOW.
o HIGH LEVEL TRIGGER, adalah relay yang akan
berfungsi (menyala) jika diberikan kondisi HIGH.

2. Jenis relay berdasarkan jumlah channel-nya

o Modul relay 1 channel
o Modul relay 2 channel
o Jenis modul relay 4 channel
o Modul relay 8 channel
o Modul relay 16 channel
o Jenis modul relay 32 channel
7
20

2.8 Real Time Clock (RTC)


RTC (Real Time Clock) merupakan chip IC yang mempunyai fungsi
menghitung waktu yang dimulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan,
hingga tahun dengan akurat.
Untuk menjaga atau menyimpan data waktu yang telah di-ON-kan pada
module terdapat sumber catu daya sendiri yaitu baterai jam kancing, serta
keakuratan data waktu yang ditampilkan digunakan osilator kristal eksternal.
Sehingga saat perangkat mikrokontroler terhubung dengan RTC ini sebagai
sumber data waktu dimatikan, data waktu yang sudah terbaca dan ditampilkan
tidak akan hilang begitu saja. Dengan catatan baterai yang terhubung pada RTC
tidak habis dayanya.
Contoh yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari – hari yaitu pada motherboard
PC yang biasanya letaknya berdekatan dengan chip BIOS. Difungsikan guna
menyimpan sumber informasi waktu terkini sehingga jam akan tetap up to date
walaupun komputer tersebut dimatikan.

2.9 Hukum Ohm, Daya dan Energi listrik

Ada hubungan langsung antara arus (I), Tegangan (V) dan Resistance (R).
Hubungan ini nyatakan dalam Hukum Ohm.
Ampere=Volts:Ohm

V
I= (2.1)
R

Dimana:

I = Kuat arus yang mengalir pada penghantar (ampere)

V = Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (volt)

R = Hambatan atau beban listrik.


21

Satuan daya listrik adalah watt (W). Satu watt listrik sama dengan pekerjaan yang

dilakukan dalam satu detik per satu volt yang beda potensial dalam menggerakkan

satu coulomb. Satu coulumb per detik adalah ampere, itu berarti bahwa tenaga

dalam watts adalah sama dengan produk volt x Ampere.

Power ( Watts )=Volt x Ampere

P=V × I (2.2)

Watts sebagai unit daya adalah tingkat pekerjaan yang bekerja. Sebagai

contoh, jumlah energi yang digunakan untuk berjalan pada satu set tangga

dibandingkan dengan berjalan pada landasan ke tingkat yang sama adalah bernilai

sama namun tingkat dimana pekerjaan telah dilakukan bervariasi. Kilowatt adalah

istilah yang paling sering digunakan untuk jumlah besar tenaga yaitu

1000watt = 1 KW.

Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka

sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:

1. Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).

2. Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i)

3. Waktu atau lamanya arus mengalir (t).

Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = I.R, maka persamaan


energi listrik dapat dirumuskan dalam bentuk :

W =V .i .t (2.3)

Dimana:

W = energi listrik dalam satuan watt jam atau watt hour (Wh)

t = waktu (jam) [1 jam = 60 menit = 3600 detik]

Anda mungkin juga menyukai