TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang
dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai
dengan program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal
dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output
ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara
sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu
perangkat/produk yang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di
dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat
pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah
jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan
saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler
pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan
ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan
mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte. Meskipun kecepatan
pengolahan data dan kapasitas memori pada mikrokontroler jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan komputer personal, namun kemampuan mikrokontroler
sudah cukup untuk dapat digunakan pada banyak aplikasi terutama karena
ukurannya yang kompak. Mikrokontroler sering digunakan pada sistem yang tidak
terlalu kompleks dan tidak memerlukan kemampuan komputasi yang tinggi.
Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut sebagai embedded
system atau dedicated system. Embeded system adalah sistem pengendali yang
tertanam pada suatu produk, sedangkan dedicated system adalah sistem
pengendali yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh,
printer adalah suatu embedded system karena di dalamnya terdapat
mikrokontroler sebagai pengendali dan juga dedicated system karena fungsi
3
4
pengendali tersebut berfungsi hanya untuk menerima data dan mencetaknya. Hal
ini berbeda dengan suatu PC yang dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan, sehingga mikroprosesor pada PC sering disebut sebagai general
purpose microprocessor (mikroprosesor serba guna). Pada PC berbagai macam
software yang disimpan pada media penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti
mikrokontroler hanya terdapat satu software aplikasi. Penggunaan mikrokontroler
antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
1. Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking
System, sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan,
pengkondisi udara, speedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif.
4. robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang
paling populer dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit
adalah data yang dapat diproses dalam satu waktu adalah 8 bit, jika data yang
diproses lebih besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data
yang masing-masing terdiri dari 8 bit.
Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan bahasa pemrograman yang
berbeda, sehingga program untuk suatu jenis mikrokontroler tidak dapat
dijalankan pada jenis mikrokontroler lain. Untuk memilih jenis mikrokontroler
yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga kriteria yaitu:
1. Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini
menyangkut kecepatan, kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM
dan ROM, jumlah I/O dan timer, harga per unit. 8
2. Bahasa pemrograman yang tersedia.
3. Kemudahan dalam mendapatkannya.
5
Q1 – Kristal
2.3 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering
ditemukan dalam rangkaian elektronika. Hampir setiap peralatan
elektronika menggunakannya.
Pada dasarnya resistor adalah komponen elektronika pasif yang
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya
sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi
sinar infra merah dari luar.
dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima
setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan
pembacaan pada sensor.
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan
sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar.
Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan
mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari
pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan
utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti
dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam
pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan
sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan
diseluruh lebar berkas cahaya.
2. IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang
gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga
panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar
antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
3. Pyroelectric Sensor
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat
celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada
lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap
oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga
menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium
nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa
menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini
membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus
listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif
14
tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika
sinar matahari mengenai solar cell.
4. Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk
pada material pyroelectric.
5. Komparator
Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh
komparator sehingga mengahasilkan output.
sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak
mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi
infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi
pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar
panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk
manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran
infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai
standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh
sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk
mendeteksi manusia).
2.7 Relay
Penyangga (Armature)
Kumparan (Coil)
Pegas (Spring)
Saklar (Switch Contact)
Inti Besi (Iron Core)
Berdasarkan gambar di atas, berikut ini adalah keterangan dari ketiga pin
yang sangat perlu kamu ketahui:
2.7.4 Jenis-Jenis Relay
1. Jenis relay berdasarkan trigger atau pemicunya
Sebelum membuat rangkaian, terlebih dahulu kamu harus tahu
bahwa ada dua jenis relay yang beredar di pasaran
berdasarkan trigger atau pemicunya, yaitu:
2. Jenis relay berdasarkan jumlah channel-nya
o Modul relay 1 channel
o Modul relay 2 channel
o Jenis modul relay 4 channel
o Modul relay 8 channel
o Modul relay 16 channel
o Jenis modul relay 32 channel
7
20
Ada hubungan langsung antara arus (I), Tegangan (V) dan Resistance (R).
Hubungan ini nyatakan dalam Hukum Ohm.
Ampere=Volts:Ohm
V
I= (2.1)
R
Dimana:
Satuan daya listrik adalah watt (W). Satu watt listrik sama dengan pekerjaan yang
dilakukan dalam satu detik per satu volt yang beda potensial dalam menggerakkan
satu coulomb. Satu coulumb per detik adalah ampere, itu berarti bahwa tenaga
P=V × I (2.2)
Watts sebagai unit daya adalah tingkat pekerjaan yang bekerja. Sebagai
contoh, jumlah energi yang digunakan untuk berjalan pada satu set tangga
dibandingkan dengan berjalan pada landasan ke tingkat yang sama adalah bernilai
sama namun tingkat dimana pekerjaan telah dilakukan bervariasi. Kilowatt adalah
istilah yang paling sering digunakan untuk jumlah besar tenaga yaitu
1000watt = 1 KW.
Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka
sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
W =V .i .t (2.3)
Dimana:
W = energi listrik dalam satuan watt jam atau watt hour (Wh)