Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Kuasa-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas dari Mata Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Di dalam makalah ini akan dibahas
tentang "Peraturan Perundang- undangan yang Terdapat dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja ".
Isi materi yaitu mengenai dasar peraturan yang menunjukkan pentingnya K3 dalam suatu
perusahaan. Penulis berusaha menyusun makalah ini secara urut dan rinci sehingga memudahkan
dalam pemahaman dan menciptakan suasana yang nyaman bagi pembaca, tidak terasa asing, dan
dapat menambah ketertarikan untuk mendalami materi. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Tetapi penulis berusaha untuk membuat makalah ini sebaik mungkin. Oleh
karena itulah, penulis siap untuk menerima segala saran dan kritikan yang bisa membangun ke arah
yang lebih baik. Penulis berharap dalam pembacaanya, berbagai materi tidak dilewatkan begitu saja,
karena hal itu merupakan bagian dari pemahaman konsep. Penulis berharap bahwa makalah ini bisa
bermanfaat, khususnya bagi kami selaku penyusun, dan umumnya bagi kalangan luas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Kesehatan
Kerja Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial
seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan
kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Paradigma baru dalam aspek
kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau
menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang
kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta
pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin. Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981)
ditentukan oleh empat faktor yakni : 1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia
(organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya
(ekonomi, pendidikan, pekerjaan). 2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku. 3.
Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan 4.
genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia. Pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi
kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan
kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik, Demikian pula status kesehatan pekerja sangat
mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja
yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya". Menurut
Suma'mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerjal masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan
setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap
penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta
terhadap penyakit umum. Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan
sekedar "keschatan pada sektor industri" saja melainkan
juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total
health of all at work). b. Keselamatan Kerja Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam
istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengertian Kecelakaan Kerja
(accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap
manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Karena pentingnya penerapan
kesehatan keselamatan kerja di lingkungan kerja, maka perlu adanya peraturan perundang-
undangan yang mengatur agar setiap perusahaan memiliki pedoman dalam peneran K3. 1.2 Tujuan
a. Mengetahui pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dalam suatu perusahaan b. Mengetahui
peraturan apa saja yang mendasari adanya kesehatan dan keselamatan dan keselamatan kerja
dalam suatu perusahaan

Anda mungkin juga menyukai