Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“Pengertian dan Penjelasan daripada Konsep


Takhalli, Tahalli, dan Tajalli”

Tugas Mata Kuliah Ilmu Akhlak Tasawuf


Dosen Pengampu Faiz Barohinul Umam M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Dinda Puput Novita NIM (214110102037)


2. Ika Nova Larasati NIM (214110102197)
3. Rangga Gusti Pangestu NIM (214110102102)
4. Roid Fauzan NIM (214110102034)

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
PROF. K.H SYAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
Tahun Ajaran 2021

1
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
Latar Belakang ................................................................................................................ 3
A. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
B. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………………………. 3

BAB II ................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
A.Pengertian Takhalli ..................................................................................................... 4
B.Pengertian Tahalli ……………………….…..……………………….………………5
C.Pengertian Tajalli .........................................................................................................5

BAB III ........................................................................................................................... 6


PENUTUP ...................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 7

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tasawuf adalah bidang ilmu keislaman untuk menghiasi diri dengan akhlak yang luhur dan
keluar dari akhlak yang rendah. Tasawuf juga diartikan sebagai kebebasan, dermawan dan
murah hati. Maka dari itu mempelajari ilmu tasawuf sangatlah penting untuk membangun
kepribadian bagi setiap umat muslim agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan
tertanamnya akhlak yang luhur.
Secara garis besar tasawuf terbagi menjadi tasawuf sunni dan tasawuf falsafi. Tasawuf
falsafi ialah tasawuf yang ajarannya tersusun secara kompleks dan mendalam dengan bahasa-
bahasa simbolik filosofis. Sedangkan tasawuf sunni adalah tasawuf yang di dasarkan pada Al-
Qur’an dan sunnah. Tasawuf sunni dibagi dalam dua tipe, yaitu tasawuf akhlaqi dan tasawuf
amali.
Di dalam tasawuf akhlaqi, para sufi memandang manusia cenderung mengikuti hawa nafsu.
Manusia di kendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu pribadi, bukan manusia yang
mengendalikan nafsu. Seseorang yang telah dikendalikan oleh nafsu memilki kecenderungan
mental yang kurang baik , hubungan dengan Tuhan sebagai hamba Alloh kurang harmonis
karena waktu yang imili habis untuk mengurus kepentingan duniawi.
Untuk mengembalikan manusia ke kondisi yang baik tidak hanya dari aspek lahiriah semata
melainkan melalui aspek batiniah. Dalam tasawuf proses batiniah meliputi tahapan-tahapan.
Tujuannya untuk menguasai hawa nafsu dalam rangka pembersihan jiwa agar bisa lebih dekat
dengan Alloh. Tahapan-tahapan itu adalah Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
B. Rumusan Masalah
Dalam tulisan ini akan dijelaskan pengertian serta pembahasan daripada apa yang dimaksud
dengan Takhalli, Tahalli, serta Tajalli yang mana hal tersebut harus dipahami oleh masyarakat
luas terlebih bagi para kaum akademisi yang mempelajari perihal ilmu Akhlak Tasawuf yang
mana hal tersebut merupakan istilah daripada tingkatan dalam mempelajari Ilmu Akhlak dan
Tasawuf.
C. Tujuan Penulisan Makalah
Penulis berharap dapat memberikan suatu pemahaman serta penjelasan kepada pembaca
dalam memahami konsep Takholli, Tahalli, dan Tajalli sehingga dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari – hari. Kemudian selain daripada itu, penulis juga berharap agar
pembaca juga dapat menyebar luaskan pemahaman serta penjelasan daripada konsep Takhalli,
Tahalli, dan Tajalli sebagaimana yang telah dijelaskan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Takhalli
Takhalli merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang sufi. Takhalli
adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku dan akhlak tercela. Salah satu dari akhlak
tercela yang paling banyak menyebabkan akhlak jelek antara lain adalah kecintaan yang
berlebihan kepada urusan duniawi. Takhalli juga dapat diartikan mengosongkan diri dari sifat
ketergantungan terhadap kelezatan duniawi. Hal ini akan dapat di capai dengan jalan
menjauhkan diri dari kemaksiatan dalam segala bentuknya dan berusaha melenyapkan
dorongan hawa nafsu jahat.
Ada beberapa sifat yang perlu dibersihkan ketika seorang salik ingin mempraktekkan tingkatan
takhalli ini, yaitu:
1. Hasud : Iri/dengki
2. Hiqh : benci/mendengus
3. Su’udzon : Buruksangka
4. Takabbur :Sombong/pongah
5. Ujub :Berbangga diri
6. Riya’ : Suka pamer kemewahan
7. Sum’ah : Mencari kemasyhuran
8. Bakhil : Kikir
9. Hubb al mal : Materialistis
10. Tafakhur : Bersaing dalam kebanggan diri
11. Ghadab : Marah
12. Namimah : Menyebar fitnah
13. Kidzib : Berbohong
14. Khianat : Tidak jujur/tidak amanah
15. Ghibah : Membicarakan kejelekan oranglain

4
B. Pengertian Tahalli
Setelah melalui tahap pembersihan diri dari segala sifat dan sikap mental yang tidak baik
dapat dilalui, usaha itu harus berlanjut terus ke tahap kedua yang disebut tahalli. Tahalli berarti
mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji, dengan taat lahir dan batin. Dalam hal ini Alloh SWT
berfirman: Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat dan Alloh melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Qs.An Nahl :90).
Sikap mental dan perbuatam luhur yang sangat penting diisikan ke dalam jiwa seseorang
dan dibiasakan dalam kehidupannya adalah taubah, sabar, kefakiran, zuhud, tawakkal, cinta,
ma’rifah dan kerelaan. Apabila manusia mampu mengisi hatinya dengan sifat-sifat terpuji ,
maka ia akan menjadi cerah dan terang. Manusia yang mampu mengosongkan hatinya dari
sifat-sifat tercela (takhalli) dan mengisinya dengan sifat-sifat tepuji (tahalli), segala perbuatan
dan tindakannya sehari-hari selalu berdasarkan niat yang ikhlas. Seluruh hidup dan gerak
kehidupannya diikhlaskan untuk mencari keridhoan Alloh semata. Karena itulah manusia yang
sepeti ini dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
C. Pengertian Tajalli
Pada tahap ini,hati selalu disibukkan dengan dzikir dan mengingat Alloh. Dengan
mengingat Alloh melepas selain-Nya,akan mendatangkan kedamaian.Tidak ada yang
ditakutkan selain lepasnya Alloh dari hatinya. Hilangnya dunia bagi hati yang telah tahalli,tidak
akan mengecewakan.Waktunya sibuk hanya untuk Alloh bersenandung dalam dzikir. Pada saat
tahalli, lantaran kesibukan dengan mengingat dan berdzikir kepada Alloh dalam hatinya,
anggota tubuh lainnya bergerak dengan sendirinya ikut bersenandung dzikir. Lidahnya basah
dengan lafadz kebesaran Alloh yang tidak henti-hentinya didengungkan setiap saat. Tangannya
berdzikir untuk kebesaran Tuhannya dalam berbuat. Begitu pula mata, kaki dan anggota tubuh
lain . Dalam menempuh jalan (tarekat) untuk memperoleh kenyataan Tuhan (tajalli) , kaum
sufi berusaha melalui riyadhoh (latihan-latihan) dan Mujahaddah dengan menempuh jalan,
antara lain melalui suatu dasar pendidikan 3 tingkat :Takhalli, Tahalli, Tajalli.
Murotabatual-thariqah yang terdiri dari empat tingkat (seperti sistem yang dipakai oleh tarekat
naqsabandiyah).
1.Taubat
2.Istiqomah : Taat lahir dan batin
3. Tahzib : Yang terdiri dari beberapa riyadloh (latihan) seperti puasa, mengurangi tidur
dan menyendiri
4.Taqarrub : Mendekatkan diri kepada Alloh dengan jalan Berkhalwat, dzikir terus
menerus.

5
BAB III
PENUTUP
Demikian penjelasan daripada konsep Takhalli, Tahalli, dan Tajalli yang dapat penulis
sajikan dalam bentuk makalah ini. Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan untuk penulis dan
pembaca dalam memahami konsep konsep yang sebagaimana dijelaskan diatas. Apabila
terdapat kesalahan dalam menyusun serta menyampaikan redaksi, itu adalah murni kesalahan
daripada penulis, sekian Assalamualaikum Wr.Wb.

6
DAFTAR PUSTAKA
TASAWUF: JALAN RUMPIL MENUJU TUHAN
Karya : Ismail Hasan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madiun
Abu Al-Wafa’ Al-Ghamini al-Taftazani, op.cit., Abuddin Nata, M.A,
2006:
AbudinNata,AkhlakTasawuf,(Jakarta:RajaGrafindoPersada,1996) Achamd Mustofa,
Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 2007)
Ali,Sayyid NurSayyid,At-TashawwufAsy-Syar’i,terj.M.YaniyullahJud.
Tasawuf Syar’i, Jakarta: Hikmah-Mizan, 2003
Asmaran As, MA, Pengantar Studi Tasawuf Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996
Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1983)
Hasan, ftalhah, Mukhtashar Ilmu Tasawuf,1998
Nata M.A, Prof. Dr.H. Abudin, AkhlakTasawuf,Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2003,cet.
Kelima,
Rosihon Anwar, amukhtar Solihin, ilmu Tasawuf.
Said Aqil Siraj, Dialog Tasawuf Kiai Said, (Khalista,cet-I, September, 2012), Siregar, Prof.
H. A.
Rivay, Tasawuf Dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme, cet.
Kedua, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000,
Taftazani, op.cit.,
UsmanSaid,dkk,PengantarIlmuTasawuf(Medan:NasparDjaja,1981),.

Anda mungkin juga menyukai