Disusun Oleh :
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“AKTUALISASI DIRI” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Academic Writing.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Aktualisasi Diri, baik
untuk pembaca maupun penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Ageng Widodo. selaku dosen Mata Kuliah Academic Writing.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna dan menambah
wawasan untuk teman-teman sekalian. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan ilmu
pengetahuan yang kami dapatkan. Oleh karena itu, kami meminta maaf sebesar-
besarnya dan berharap mendapatkan kritik, saran, dan usulan agar makalah ini menjadi
lebih baik. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh teman-teman yang membacanya.
Jazakumullahu Khairan Katsiran.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. i
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... i
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. i
C. Tujuan................................................................................................................ ii
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 1
A. Pengertian Aktualisasi Diri................................................................................1
B. Kebutuhan Beraktualisasi Diri.......................................................................... 1
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri........................................3
D. Karakteristik Aktualisasi Diri............................................................................3
E. Langkah-Langkah Beraktualisasi Diri...............................................................8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 9
A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Kritik dan Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
i
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
konsep aktualisasi diri, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi
diri, untuk mengetahui langkah-langkah mengaktualisasi diri, untuk mengetahui apa
saja kebutuhan beraktualisasi diri, dan untuk mengetahui karakteristik aktualisasi diri.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Carl Rogers dan Abraham Maslow adalah tokoh dalam aliran psikologi
pertumbuhan yang menyebutkan aktualisasi diri sebagai tingkatan dalam menuju
kepribadian yang sehat. Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang telah
dibawa sejak lahir untuk menciptakan, dan hasil ciptaan yang sangat penting adalah
menjadi diri sendiri (Schlutz, 1991). Abraham Maslow juga mendasarkan teorinya
yang dikutip oleh Hasyim Muhammad bahwa aktualisasi diri pada sebuah asumsi
dasar, yaitu manusia pada hakekatnya memiliki nila intrinsik berupa kebaikan. Dari
sinilah manusia memiliki peluang untuk dapat mengembangkan dirinya.
Dari uraian di atas maka aktualisasi diri merupakan kebutuhan puncak dari setiap
manusia ketika semua kebutuhan dasarnya telah terpenuhi. Namun apabila kebutuhan
dasar lainya tidak dapat terpenuhi maka aktualisasi diri akan mengalami hambatan.
1
kegiatan, istirahat, seks, proteksi dari cuaca yang ekstrem, dan rangsangan-
rangsangan sensoris.
3. Kebutuhan Sosial
suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan
hubungan afektif atau ikatan emosional dengan individu lain, baik dengan
sesama jenis maupun lawan jenis, dalam keluarga maupun dalam kelompok
masyarakat. Kebutuhan ini muncul dalam bentuk merasa diterima dalam
keanggotaan kelompok, mengalami rasa kekeluargaan, persahabatan,
kekaguman, dan kepercayaan.
2
menyempurnakan dirinya melalui pengungkapan segenap potensi yang
dimilikinya.
1. Pemeliharaan (maintenance)
Kebutuhan yang timbul dalam rangka memuaskan kebutuhan dasar
seperti makan, udara dan keamanan, serta kecenderungan untuk menolak
perubahan dan mempertahankan keadaan sekarang. Pemeliharaan bersifat
konservatif, dalam bentuk keinginan untuk mempertahankan konsep diri yang
dirasa nyaman.
Menurut Maslow (1943 dalam Asmadi, 2008) ada beberapa karakteristik yang
menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri, yaitu sebagai berikut :
3
1. Mampu melihat realita secara lebih efisien.
Karakteristik ini memungkinkan seseorang untuk mampu menganalisis
berbagai persoalan kehidupan menusia secara kritis dan mendalam.
Kemampuan melihat realitas kehidupan apa adanya akan menumbuhkan sikap
tidak emosional dan lebih objektif. Individu akan mendengar apa yang
seharusnya ia dengar, bukan mendengar apa yang diinginkan atau ditakuti oleh
orang lain. Pengamatan yang tajam terhadap realitas hidup akan menghasilkan
pola pikir yang cemerlang, menerawang jauh ke depan tanpa dipengaruhi oleh
kepentingan atau keuntungan sesaat.
4
Bagi individu yang telah mencapai aktualisasi diri, seluruh pikiran,
prilaku, dan gagasan individu berpusat pada persoalan yang tengah dihadapi
umat manusia, bukan pada persoalan yang sifatnya egoistis.
5. Memisahkan diri : kebutuhan akan kesendirian.
Pada umumnya, individu yang telah mencapai aktualisasi diri
cenderung memisahkan diri dari lingkungan, sikap ini didasarkan atas
persepsinya mengenai sesuatu yang dianggap benar tanpa perlu menunjukkan
sikap egois, dimana seorang individu merasa tidak bergantung atas pikiran
orang lain, sikap yang demikian membuatnya tenang dan tentram dalam
menghadapi hujatan dari orang lain. Individu ini senantiasa menjaga martabat
dan harga dirinya meski berada dilingkungan yang kurang terhormat. Sifat
memisahkan diri ini terwujud dalam otonomi pengambilan keputusan,
keputusan yang ia ambil tidak dipengaruhi orang lain, dan ia akan bertanggung
jawab atas segala keputusan/kebijakan yang diambilnya.
5
mengapresiasikan dirinya dapat membuatnya menjadi manusia yang serakah
dan berprilaku melanggar hak asasi orang lain.
8. Kesadaran sosial.
Orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya cenderung memiliki
perasaan simpati, iba, kasih sayang, dan ingin membantu orang lain walaupun
orang tersebut berprilaku jahat terhadap dirinya. Dorongan ini akan
memunculkan kesadaran sosial yang membuat individu memiliki rasa
bermasyarakat.
9. Hubungan interpersonal.
Orang yang mampu mengaktualisasikan diri cenderung memiliki
hubungan yang baik dengan orang lain. Meskipun ia tidak cocok dengan prilaku
orang-orang disekitarnya.
10. Demokratis.
Orang yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki sifat demokratis.
Sifat ini dimanifestasikan dengan prilaku yang tidak membedakan orang lain
berdasarkan golongan, etnis, agama, suku, ras, status, sosial-ekonomi, partai,
dan lain-lain. Sikap demokratis ini lahir karena individu yang mampu
mengaktualisasikan diri tidak memiliki perasaan risih bergaul dengan orang
lain, rendah hati, dan senantiasa menghormati orang lain.
6
pendidikan. Humornya benar-benar mencerminkan hakikat manusiawi-
menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
12. Kreativitas.
Kreatif merupakan karakteristik yang dimiliki oleh individu yang
mampu mengaktualisasikan dirinya. Kreativitas ini tanpa pengaruh dari pihak
manapun dan diwujudkan dalam kemampuan individu melakukan inovasi
spontan, asli, dan tidak dibatasi oleh lingkungan ataupun orang lain. misalnya
yaitu seseorang mampu memberikan pendapat dan mengembangkan potensi
yang ia miliki tanpa bantuan orang lain dan percaya diri dengan kemampuan
yang ia miliki.
13. Kemandirian.
Individu yang telah mencapai aktualisasi diri akan mampu
mempertahankan pendirian dan keputusan yang ia ambil dan tidak akan goyah
atau terpengaruh oleh berbagai guncangan atau kepentingan.
7
E. Langkah-langkah Mengaktualisasi Diri
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Carl Rogers dan Abraham Maslow adalah tokoh dalam aliran psikologi
pertumbuhan yang menyebutkan aktualisasi diri sebagai tingkatan dalam menuju
kepribadian yang sehat. Abraham Maslow juga mendasarkan teorinya yang dikutip
oleh Hasyim Muhammad bahwa aktualisasi diri pada sebuah asumsi dasar, yaitu
manusia pada hakekatnya memiliki nila intrinsik berupa kebaikan. Dari sinilah
manusia memiliki peluang untuk dapat mengembangkan dirinya.
9
mengapresiasikan segala yang ia miliki. Dorongan ini akan memunculkan kesadaran
sosial yang membuat individu memiliki rasa bermasyarakat.
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA