Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBUTUHAN MEMILIKI DAN DIMILIKI

Di susun oleh:
1. Muhammad fahrul akbar 252023010032
2. Nailus syafiyah 252023010035
3. Tiara 252023010047
4. Heni kurmalasari 252023010050

Dosen Pengampu:
M. Jauhar, M.Kep

PROGAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS


KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat,
taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KebutuhanDasarMemilikidanDimiliki”dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan
masyarakat dan pembaca.

Bogor, Februari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 teori menurut para ahli...........................................................................2

2.2 pengertian rasa memiliki dan dimiliki....................................................3

2.3 kebutuhan cinta dan rasa memiliki.........................................................4

2.4 kegagalan dalam memenuhi rasa memiliki dan dimiliki........................5

2.5 Faktor – faktor pendukung rasa memiliki dan dimiliki..........................6

BAB III PENUTUP..............................................................................................12


3.1 Kesimpulan...........................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


kesepian sekarang menjadi masalah kesehatan global karena sifatnya yang
mewabah. Menurut john cacoioppo, seorang neurologist, kesepian ini bisa
didefinisikan sebagai perasaan bahwa lingkungan sosial mengisolasi dirinya. Salah
satu alasan yang menyebabkan wabah kesepian ini terjadi adalah kegagalan
seeorang untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Oleh karena itu, narasi ini cukup menjelaskan bahwa perasaan diterima,
dimiliki, dan memiliki, menjadi suatu hal yang penting, tidak hanya untuk
menghindari kesepian, tetapi juga untuk kepentingan survival seseorang.
Bagi maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mersa
antara dua orang, termasuk sikap saling percaya. Seringkali cinta menjadi rusak
jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan kelemahan serta kesalahan-
kesalahnnya. Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta
yang memberi dan cinta yang menerima.

1.2 rumusan masalah


berdasarkan latar belakang diatas, muncul beberapa masalah adapun masalah
itu adalah sebagai berikut.
1. Apa itu kebutuhan dasar memiliki dan dimiliki
2. Apa saja yang mencangkup kebutuhan dasar memiliki dan dimiliki
1.3 Tujuan
Tulisan ini adaalah sesuai dengan masalah diatas. Adapun tujuan itu adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui tentang kebutuhan dasar memiliki dan dimiliki.
2. Untuk mengetahu apa saja yang mencakup kebutuhan dasar memiliki dan
dimiliki
BAB 2
Pembahasan

2.1 Teori menurut para ahli


A. Hierarki kebutuhan Maslow
Teori kebutuhan maslow yaitu teori hierarki kebutuhan memuat
kebutuhan dasar manusia. Manuia diposisikan sebagai makhluk yang
lemah dan terus berkembang, memiliki potensi diri untuk suatu
pencapaian dan dipengaruhi oleh lingkungan untuk dapat tumbuh tinggi,
lurus, dan indah. Teori hierarki kebutuhan maslow memiliki lima
tingkatan kebutuhan dasar. Untuk mencapai kebutuhan dasar yang lebih
tinggi, manusia tidak perlu memenuhi tingkatan sebelumnya.

1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yaitu terkait dengan kebutuhan tubuh secara biologis.
Kebutuhan fisiologis termasuk makanan air, oksigen, dan suhu tubuh
normal.
Kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan dasar yang menyokong
kehidupan manusia. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar pertama
yaang akan dicari oleh manusia untuk mencapai kepuasan hidup. Apabila
salah satu dari kebutuhan fisiologis ini tidak didapatkan, maka akan
mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar selanjutnya.
2. Kebutuhan keamanan
Kebutuhan dasar yang kedua adalah keamanan. Ketika kebutuhan dasar
pertama sudah terpenuhi, kebutuhan akan keamanan menjadi aktif.
Kebutuhan keamanan ini lebih banyak pada anak-anak karena kesadaran
mereka terhadap batasan diri masih kurang. Sehingga perlu adanya orang
lain untuk memberikan keamanan bagi mereka. Pada orang dewasa,
kebutuhan keamana sedikit kecuali pada keadaan darurat, bencana, atau
kegagalan organisasi dalam struktur sosial. Adanya situasi yang tidak
menyenangkan membuat orang dewasa mencari tempat atau orang yang
dapat memenuhi kebutuhan keamanannya.
3. Kebutuhan cinta, sayang, kepemilikan
Ketika kebutuhan fisiologis dan keamanan sudah terpenuhi, tingkatan
selanjutanya adalah kebutuhan akan cinta, kasih sayang, dan kepemilikan.
Maslow menyatakan bahwa orang mencari cara untuk mengatasi rasa
kesepian atau kesendirian. Manusia membutuhkan rasa cinta, kasih sayang
dan rasa memiliki. Tidak hanya dicintai, namun juga mencintai yaitu
memberikan kebutuhan yang sama terhadap orang lain juga akan
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
Terhadap dua jenis cinta yaitu deficiency atau disebut juga dengan D-
Love dam being atau B-Love.kebutuhan cinta karena kekurangan termasuk
D-Love dan orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya,misalnya
pernikahan,hubunagn spesial,harga diri.D-Love adalah cinta yag berfokus
pada diri sendiri,yang lebih mementingkan cara memperoleh daripada cara
memberi.sedangkan B-Love merupakan penilaian seseorang yang apa
adanya tanpa adanya keinginan untuk memanfaatkan orang tersebut.cinta
yang tidak berniat memiliki,cinta yang memberikan dukungan sama orang
lain untuk berkembang , cinta yang memberikan dampak positif , penerimaan siri
dan rasa dicintai.

4. Kebutuhan Esteem
Kebutuhan esteem bisa termasuk kebutuhan harga diri maupun
penghargaan dari orang lain. Ketika kebutuhan pada tingkat ketiga
terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan esteem.manusia memiliki
kebutuhan untuk dihormati oleh orang lain,dipercaya oleh orang lain,dan
stabil diri.ketika kebutuhan ini sudah dicapai maka tingkat percaya diri
seseorang tersebut juga akan meningkat dan memiliki harga diri yang
tinggi.hal ini akan berpengaruh terhadap peran sosial dan aktivitasnya
dalam interaksi sosial.apabila kebutuhan esteem ini tidak bisa
dicapai,maka orang menjadi depresi,tidak percaya,harga diri rendah,dan
merasa tidak berharga atau berguna.

Bentuk harga diri dibagi menjadi dua jenis :


a. Menghargai diri sendiri : prestasi , kepercayaan diri , kemandirian ,
kebebasan , kekuatan , kemampuan , kompetensi.
b. Mendapatkan peenghargaan dari orang lain : status, populer, terkenal,
dominasi, apresiasi atas kerja keras, prestise, penghargaan berupa
pujian dari orang lain, penilaian baik dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan selanjutnya yang perlu dipenuhi setelah keempat kebutuhan


yang lain terpenuhi adalah kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri
merupakan suatu bentuk nyata yang mencerminkan keinginan seseorang
terhadap dirinya sendiri. Maslow menggambarkan aktualisasi diri
sebagai kebutuhan seseorang untuk mencapai apa yang ingin dia
lakukan. Misalnya seorang musisi harus bermusik, seorang seniman
harus melukis, seorang penari harus berlatih gerak, dan lainnya.
Bentuk aktualisasi diri bukanlah hal yang mudah untuk dicapai karena
perlunya dukungan dari berbagai pihak. Apabila kebutuhan ini tidak
bisa dicapai akan memunculkan suatu kegelisahan, tidak tenang,
tegang, merasa harga diri kurang. Apabila kebutuhana kan rasa kasih
sayang kurang, tidak dicintai, lapar, tidak aman, maka akan mudah
untuk mengetahui apa yang membuatnya gelisah. Namun kurangnya
kebutuhan aktualisasi diri sulit untuk memahami dengan jelas apa yang
seseorang inginkan.

B. Imogine King King

berpendapat bahwa manusia merupakan individu reaktif yang dapat bereaksi


terhadap situasi orang dan objek tertentu. Beliau juga mengatakan bahwa
manusia sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, dia tidak terlepas dari
tiga kejadian dalam hidupnya, yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa yang
akan datang. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersama orang lain dan
selalu berinteraksi satu sama yang lain. Sesuai dengan hal tersebut, King
membagi kebutuhan manusia menjadi: 1) Kebutuhan akan informasi kesehatan
2) Kebutuhan akan pencegahan penyakit 3) Kebutuhan akan perawatan jika
sakit.
C. Martha E. Rogers Beliau
berpendapat bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta
memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam proses
kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan nya masing-
masing. Dengan kata lain, setiap
2.1 Pengertian Rasa Memiliki danDimiliki

Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan


dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan,
persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok
dan lingkungan sosialnya.

Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki (love and belonging needs),
ketika kebutuhan fisik akan makann papan, sandang berikut kebutuhan
keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih kebutuhan berikutnya yakni
kebutuhan untuk dicintai dan di sayangi (love and belonging needs).
Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan
menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti
mencari kekasih atau memiliki anak, itu adalah pengaruh dari munculnya
kebutuhan ini setelah kebutuhan dasar dan rasa aman terpenuhi.

Manusia secara umum membutuhkan perasaan di cintai oleh


keluarga, di terima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini
meningkat setelah kebutuhan fisiologik dan keselamatan terpenuhi di RS
klien terikat oleh aturan, rutinitas, pembatasan lingkungan, dan pembatasan
berkunjung.
Kemudian ada teori kasih saying ( attachment theory) Bowlby (1980)
menggambarkan pengalaman berkabung. Kasih sayang, suatu perilaku

berdasarkan naluri menyebabkan perkembangan ikatan kasih saying antara


anak dan perawat primer mereka. Ikatan hubungan ada dan aktif sepanjang
siklus kehidupan individu selanjutnya akan menyamakannya dengan individu
dalam hubungan yang lain. Perilaku kasih sayang menjamin ketahanan hidup
karena hal ini menjaga individu dengan semua yang menawarkan cinta,
perlindungan dan dukungan.

2.2 Kebutuhan cinta dan rasa memiliki


1. Memberikan dan menerima cinta dan kasih sayang

2. Membjutuhkan teman hidup dan bergaul

3. Membutuhkan hubungan interpersonal dan kasih sayang

4. Membutuhkan peran yang memuaskan

5. Membutuhkan perlakuan yang halus

6. Membutuhkan kebersamaan

7. Membutuhkan pergaulan yang intim

2.3 Kegagalan dalam memenuhi rasa memiliki dan di miliki

1. Stres
2. Merasa di kucilkanatautersendiri
3. Tidakmempunyaiteman
4. Kurangnyaperhatiandankasihsayang
5. Rasa inginmati

2.4 Faktor-faktor pendukung rasa memiliki dan di miliki

1. Kesamaan.
Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan, baik secara
fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar belakang.
Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta dengan orang
yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik.
Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik,

Maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan
memilih orang yang kurang lebih setara dalam daya tarik fisik. Begitu pun
kita lebih tertarik pada orang yang sama- sama menyukai kegiatan tertentu,
misalnya sama-sama suka jalan-jalan lalu sama-sama satu agama, sama-
sama memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam
hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya.
Anda bisa melihat, sebagian besar pasangan memiliki banyak
kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam
hal etnisitas, kondisi ekonomi keluarga, umur, keyakinan, pendidikan,
dan lainnya.
2. Keakraban
Semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan cenderung
semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga akan ‘merasa’
semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah mengherankan bila banyak
hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Banyak yang
mula- mula berteman saja akhirnya menjadi sepasang kekasih.

3. Kedekatan fisik.
Orang yang berada dekat secara fisik, cenderung lebih disukai. Interaksi
mereka lebih kerap sehingga memungkin kan tumbuhnya rasa tertarik.

4. Daya tarik pribadi.


Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai
seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi
yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik
kepribadian, dan daya tarik sosial.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan
dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan,
persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok
dan lingkungan sosialnya, dan dengan memahami hal tersebut maka kita dapat
memahami bahwa kebutuhan ini memiliki faktor penunjang yaitu:Kesamaan,
Keakraban, Kedekatan fisik,dan Daya tarik pribadi. Dengan memahi hal
tersebut maka dapat memahami apa saja yang kita butuhkan dalam memenuhi
kebutuhan ini.

3.2 Saran

Sebagai seorang perawat yang akan memberikan asuhan keperawatan seharusnya


kita memperhatikan nilai-nilai dan norma yang sesuai dengan konsep kebutuhan
rasa memiliki dan dimiliki sehingga kita dapat memberikan asuhan keperawatan
yang maksimal kepada pasien.
Daftar pustaka

http://linalamarunga.blogspot.com/2016/07/makalah-kdm-kebutuhan-rasa-memiliki-

dan_28.html

http://sahabat-rianti.blogspot.com/2014/05/makalah-kebutuhan-dasar-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai