Contoh : Program Audit Untuk Pengujian Rinci Saldo Siklus Penjualan dan
Pengumpulan Piutang Pada PT ABC (format untuk dilaksanakan)
1. Reviu daftar umur piutang, perhatikan kemungkinan adanya piutang
bersaldo besar dan tidak biasa, serta adanya piutang yang bersaldo kredit. 2. Lakukan prosedur analitis dan lakukan tindak lanjut atas setiap perubahan dari tahun lalu yang signifikan. 3. Reviu piutang yang tercantum dalam daftar umur piutang, perhatikan kemungkinan adanya piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 4. Tanyakan kepada manajemen apakah dalam daftar umur piutang terdapat piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa atau piutang berjangka panjang. 5. Reviu notulen rapat dalam dewan komisaris dan tanyakan kepada manajemen apakah ada piutang yang digadaikan, dialihkan atau dijual. 6. Telusur daftar umur piutang ke akun piutang dalam master file untuk memeriksa kebenaran saldo dan penentuan umurnya. 7. Periksa kebenaran jumlah vertikal dalam kolom-kolom rupiah dalam daftar umur piutang dan jumlahkan seluruh halaman. 8. Telusur saldo ke buku besar. 9. Telusur dari master file piutang ke daftar umur piutang. 10. Konfirmasi piutang usaha, gunakan konfirmasi positif, konfirmasi semua piutang bersaldo di atas Rp50 jt dan sisanya dipilih secara acak dengan sampling nonstatistik. 11. Lakukan prosedur alternatif untuk debitur yang tidak menjawab konfirmasi setelah dikirimi konfirmasi kedua kalinya. 12. Diskusikan dengan manajer kredit kemungkinan bisa ditagihkan piutang-piutang yang telah lama tak tertagih. Periksa penerimaan kas kemudian dan evaluasi kolektibilitas piutang. 13. Evaluasi apakah cadangan mencukupi setelah dilakukan prosedur audit lain tentang kolektibilitas piutang. 14. Pilih 20 transaksi penjualan terakhir dari jurnal penjualan tahun ini dan 20 transaksi penjualan pertama dari tahun berikutnya dan telusur setipa ayat jurnal tersebut ke bukti pengiriman barang, periksa tanggal pengiriman sesungguhnya, dan kebenaran jumlahnya. 15. Periksa retur penjualan berjumlah besar sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menentukan bahwa retur telah dicatat pada periode yang benar. Contoh Rasio dalam Prosedur Alternatif Siklus Penjualan dan pengumpulan piutang adalah sebagai berikut : Rasio laba kotor dibanding penjualan bersih Rasio retur penjualan dibanding penjualan kotor Rasio beban kerugian piutang dibanding Rasio penyisihan (cadangan) kerugian piutang dibanding piutang usaha Rasio piutang bersih dibanding total aset lancar 16. Piutang usaha menurut SAK di indonesia disajikan sebesar nilai bersih yang dapat terealisir yaitu dengan mencantumkan total piutang dikurangi secara terpisah penyisihan kerugian piutang 17. Piutang yang bersaldo kredit akan disajikan sebagai kewajiban 18. Piutang yang berelasi (mempunyai hubungan istimewa-khusus) harus diungkap dalam laporan keuangan sesuai SAK