Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

“REPTIL”

NAMA : SHERLY KHAROL VERONICA


NIM : 08041182126009
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : PUTRI AYU LESTARI

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA HEWAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hewan reptil atau reptilia merupakan sekelompok hewan darat pertama
yang sepanjang hidupnya bernapas dengan menggunakan paru-paru. Reptil juga
termasuk ke dalam kelompok hewan vertebrata yang memiliki tulang belakang.
Selain itu, reptil juga bersifat poikiloterm atau berdarah dingin. Tidak seperti
hewan berdarah panas yang dapat mengatur suhu internal tubuhnya, hewan
poikiloterm sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk dapat mengatur
suhu tubuhnya dengan baik. Misalnya, dengan cara berjemur di bawah sinar
matahari atau berada dekat wilayah perairan. Pada periode antara Jurasik dan
Kretasea di era Mesoziok, planet bumi didominasi oleh kelas reptilia terutama
dinosaurus (Tapilatu, 2020).
Ciri-ciri umum yang biasanya dimiliki oleh reptil di antaranya
permukaan tubuh dilindungi oleh kulit bersisik dari zat tanduk, bernapas
menggunakan paru-paru, berkembang biak dengan bertelur atau ovipar dan
beberapa di antaranya ada yang bertelur-melahirkan atau ovovivipar,
mengalami pembuahan di dalam tubuh hewan betina atau disebut fertilisasi
internal serta ada yang memiliki kaki ada juga yang tidak memiliki kaki
contohnya ular. Reptil adalah salah satu satwa yang memiliki daya tarik yang
cukup menarik atau atraktif (Subeno, 2018).
Pembagian klasifikasi pada reptil terdiri atas berbagai jenis. Secara
umum, reptilia dibedakan menjadi empat ordo yaitu Squamata yang terdiri dari
bangsa kadal dan bangsa ular. Testudinata yaitu bangsa kura-kura dan penyu,
Crocodilia yaitu bangsa buaya serta Rhynchocephalia yang merupakan ordo
yang paling primitif contohnya tuatara. Beberapa jenis reptil memiliki
kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan habitat seperti
Hemidactylus frenatus dan Eutropis multifasciata (Kartika et al., 2021).

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur morfologi dan
anatomi anggota dari kelas reptil.

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reptilia atau Reptil


Reptilia berasal dari kata reptum yang artinya melata. Dengan demikian,
reptil adalah sekelompok hewan yang bergerak dengan cara melata yang
memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptil termasuk salah satu hewan
vertebrata atau memiliki tulang belakang, tetropoda atau memiliki empat buah
alat gerak dan juga bersifat poikiloterm atau berdarah dingin. Perbedaan kelas
reptil dengan kelas lainnya yaitu merayap atau melata, anggota tubuhnya dekat
dengan permukaan tanah. Reptil dapat menjadi bioindikator dan dapat
mendeteksi kerusakan habitatnya, serta termasuk salah satu keanekaragaman
hayati yang cukup penting dalam suatu ekosistem (Kartika et al., 2021).

2.2 Herpetologi
Herpetologi adalah salah satu cabang ilmu biologi dalam bidang zoologi
yang mempelajari tentang kehidupan pada anggota reptilia dan amfibia.
Sesungguhnya, objek kajian ilmu ini adalah vertebrata berkaki empat atau
tetrapoda yang berdarah dingin atau poikiloterm karena reptilia dan amfibia
tidak banyak memiliki kemiripan. Hewan yang termasuk ke dalam bidang ilmu
ini dapat disebut juga dengan herpetofauna. Pada umumnya herpetofauna jenis
reptil dapat hidup pada suhu berkisar antara tiga hingga empat puluh satu derajat
celcius (Sanhayani et al., 2020).

2.3 Sisik
Semua reptil memiliki bagian atau permukaan kulit yang tertutup oleh
sisik. Sisik adalah epidermal namun berlawanan dengan dermal pada sisik ikan,
yang mengandung protein dan lemak sebagai suatu pelindung antara
lingkungan dengan tubuh organisme, berupa lapisan yang keras dengan keping-
keping. Sisik yang terdapat pada tubuh ikan lebih tipis dan tidak dapat
melakukan pengelupasan. Sisik pada umumnya terbuat dari protein keratin.
Cangkang pada anggota penyu dan kura-kura sebenarnya juga termasuk jenis
sisik pada reptil. Sisik juga memiliki fungsi ganda yaitu untuk melindungi organ
dalam tubuh dan juga membantu mengurangi kehilangan air (Tapilatu, 2020).

Universitas Sriwijaya
2.4 Keratin
Keratin merupakan salah satu jenis protein alami yang berfungsi untuk
membentuk jaringan pada rambut, kuku maupun lapisan luar kulit seperti sisik.
Protein ini dapat ditemukan di berbagai organ dan kelenjar pada tubuh
organisme. Manfaat dari keratin antara lain yakni untuk menjaga struktur kulit,
mendukung penyembuhan luka, dan menjaga rambut, kuku ataupun sisik agar
tetap sehat. Protein ini termasuk jenis protein struktural yang paling umum yang
kuat dan berserat. Keratin termasuk protein berserat yang mengandung belerang
dan menjadi dasar jaringan tanduk serta memberikan perlindungan eksternal
bagi vertebrata (Ruswadi, 2021).

2.5 Tetrapoda
Anggota kelas tetrapoda adalah golongan hewan vertebrata yang
memiliki kaki empat atau empat tungkai, kaki atau seperti kaki. Kelas amfibia,
reptil, dinosaurus, unggas, dan mamalia merupakan bagian dari golongan
hewan tetrapoda, dan bahkan ular yang tidak memiliki kaki juga merupakan
golongan tetrapoda menurut keturunan, artinya ular merupakan keturunan dari
anggota tetrapoda meskipun ular tidak memiliki kaki atau tungkai. Sehingga
semua kelompok reptilia merupakan tetrapoda. Tetrapoda awal berasal dari
Sarcopterygii atau ikan bersirip lobus. Ichthyostega sebangsa amfibia yang
dijumpai pada batuan yang berumur Devon di daerah Greenland dan dianggap
sebagai golongan tetrapoda yang tertua (Sukandarrumidi, 2021).

2.6 Perkembangbiakan Reptil


Jenis perkembangbiakan pada anggota kelas reptil dilakukan dengan
cara bertelur atau yang disebut dengan ovipar. Namun, beberapa di antaranya
ada juga yang berkembangbiak dengan cara bertelur-melahirkan atau yang
disebut dengan ovovivipar, misalnya pada ular anakonda yang berkembangbiak
dengan cara ovovivipar. Dengan demikian, reptil mengalami fertilisasi internal
yang mana pembuahannya dilakukan di dalam tubuh hewan betina, sebelum
cangkang disekresikan melalui saluran reproduksi betinanya. Embrio pada telur
yang dihasilkan dari hasil perkembangbiakan pada reptil dilapisi atau
diselubungi oleh membran amniotik atau bercangkang (Wardhani, 2022).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 11 Maret 2022
pukul 13.30 WIB sampai dengan selesai. Bertempatan di Laboratorium
Biosistematika Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan di dalam praktikum ini yaitu buku
kerja,alat tulis, baki bedah dan gunting bedah. Sedangkan bahan yang
digunakan di antaranya cicak, tokek, penyu dan kadal.

3.3 Cara Kerja


Disiapkan bahan yang akan diamati, selanjutnya diletakkan di atas
baki. Lalu diamati morfologi dan anatomi yang menjadi ciri khas dari masing-
masing bahan. Barulah digambar di dalam buku kerja.

Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai
berikut:
Gambar Klasifikasi

Universitas Sriwijaya
Gambar Klasifikasi

Universitas Sriwijaya
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diamati empat jenis
hewan reptil yakni Hemydactilus frenatus, Gecko gecko, Chelonia midas dan
Mabouya multifasciata. Menurut Putra et al. (2017), tokek merupakan reptilia
yang memiliki sisik dan juga bintik-bintik hitam yang besar. Kadal dan cicak
memiliki kemampuan melepaskan ekornya sendiri atau autotomi dan
meregenerasinya. Adapun tubuh penyu memiliki cakar dan cangkang yang
digunakan untuk melindungi dirinya dari predator. Penyu termasuk reptil yang
hidup di laut tetapi meletakkan telur-telurnya di tepi pantai. Penyu berenang
menggunakan kakinya yang berbentuk seperti sirip.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo yaitu Squamata, Testudinata,
Crocodilia dan Rhynchocephalia. Menurut Wardhani (2022), tuatara adalah
reptilia yang mirip dengan kadal, namun mereka bukan termasuk kadal. Ordo
Squamata terdiri atas bangsa ular dan kadal yang mengalami pengelupasan kulit
karena kulit akan terus bertumbuh. Ordo Testudinata berupa kura-kura dan
penyu yang tubuhnya dilindungi karapaks di bagian atas dan plastorn di bagian
bawah. Pada Crocodilia tidak mengalami pengelupasan, disebut juga dengan
predator besar. Sedangkan Rhynchocepalia hanya tersisa satu yaitu tuatara atau
kadal New Zealand yang memiliki duri di bagian kepala.
Hemydactilus frenatus, Gecko gecko, dan Mabouya multifasciata
termasuk ke dalam ordo Squamata tepatnya sub ordo Lacertilia atau bangsa
kadal. Menurut Hernawati dan Diki (2020), sub ordo Lacertilia umumnya
merupakan hewan pentadactylus dan bercakar, memiliki kelopak mata, lubang
telinga, lidah yang panjang dan ada yang bercabang, sisik berbagai variasi dan
ada yang mengalami modifikasi membentuk spina dan tuberkulum. Sisik pada
Lacertilia ini dapat mengelupas namun sebagian, jadi tidak semua sisik ini
mengelupas secara bersamaan.
Chelonia midas atau penyu termasuk salah satu reptil yang tergolong
ke dalam dalam ordo Testudinata atau bangsa penyu dan kura-kura yang
memiliki cangkang. Menurut Widiya et al. (2021), Testudinata terdiri dari dua
sub ordo yaitu Ceryptodira dan juga Paleorodira. Penyu sendiri termasuk salah
satu ordo Testudinata ke dalam sub ordo Ceryptodira khususnya Cheloniidae.

Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut:

1. Reptilia tergolong hewan vertebrata yang pada umumnya bergerak dengan


cara merayap atau melata.
2. Ordo reptil terbagi menjadi empat yaitu Squamata, Testudinata,
Crocodilia dan Rhynchocephalia.
3. Rhynchocephalia hanya tersisa satu yaitu tuatara atau kadal New Zealand.
4. Hemydactilus frenatus, Gecko gecko, dan Mabouya multifasciata
termasuk ke dalam ordo Squamata tepatnya sub ordo Lacertilia.
5. Chelonia midas termasuk ke dalam ordo Testudinata dengan berciri utama
memiliki cangkang.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Hernawati, D., dan Diki, M. C. 2020. Reptilia Tasikmalaya dan Sekitarnya.


Tasikmalaya: Edu Publisher.

Kartika, N. A., Bainah, S. D., Rusita, dan Yulia., R. F. 2021. Keanekaragaman dan
Kesamarataan Reptil pada Beberapa Tipe Habitat di Universitas Lampung.
Jopfe Journal. 1(2): 21-30.

Putra, A. R., Arief, S., dan Sitti, R. 2017. Eksplorasi Jenis Reptil di Suaka
Margasatwa Tanjung Santigi Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Warta
Rimba. 5(1): 87-92.

Ruswadi, I. 2021. Ilmu Gizi dan Diet untuk Mahasiswa Keperawatan. Indramayu:
Adanu Abimata.

Sanhayani, R., Supartono, T., dan Hendrayana, Y. 2020. Keanekaragaman Jenis


Ordo Anura di Blok Palutungan Seksi Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah I Kuningan Taman Nasional Gunung Ciremai. Prosiding. 9(1): 93-
101.

Subeno. 2018. Distribusi dan Keanekaragaman Herpetofauna di Hulu Sungai


Gunung Sindoro, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Keutanan. 12(1): 40-51.

Sukandarrumidi. 2021. Geologi Sejarah. D.I Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.

Tapilatu, R. F. 2020. Mega Reptil Laut Dunia dan Indonesia: Memahami dan
Berperan Membantu Upaya Pelestariannya. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Wardhani, S. P. R. 2022. Intisari Biologi Dasar Volume 2. Yogyakarta: Diandra


Kreatif.

Widiya, M., Reny, D. R., dan Yuli, F. 2021. Bioekologi, Morfometrik, dan Persepsi
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kura-kura di Danau Aur. Malang:
Ahlimedia Book.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Hemydactilus frenatus Gecko gecko

Chelonia midas Mabouya multifasciata

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai