Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Konsep produksi dan biaya produksi


A. Teori Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara
mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill.
Produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan
suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha
untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat
(place utility), dan menyimpan (store utility). Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor
produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi.
Faktor-faktor produksi antara lain adalah manusia (tenaga kerja = TK), modal (uang atau
alat modal seperti mesin = M), SDA (tanah = T) dan skill (teknologi =T). Bila faktor produksi
tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi,
modal dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam,
sedangkan produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut
produksi rekayasa.
B. Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua "beban" yang harus ditanggung oleh produsen
untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi
(nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya benupa uang untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh:
biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang
dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
2.2 Produksi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi
pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek đan jangka panjang. Analisis
terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian
dari fuktor produksi dianggap tetap jumlahnya .
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tídak dapat menambah jumlah faktor
produksi yang dianggap tetap. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
a. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus diperguna kan. Untuk membuat keputu san, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga
kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
b. Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10
tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi
bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
A. Biaya Produksi Jangka Pendek
Jangka pendek mengacu pada jangka waktu yang mana satu atau lebih faktor produksi
tidak bisa diubah. Dengan kata lain, dalam jangka pendek paling tidak terdapat satu faktor yang
tidak dapat divariasikan, seperti sebuah faktor yang disebut input tetap. Macam-macam konsep
biaya produksi Dalam biaya produksi jangka pendek yaitu :

1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)


2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
4. Biaya Total (Total Cost/TC)
6. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
7. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
8. Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
B. Biaya Produksi Jangka Panjang

Jangka panjang adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membuat semua input
menjadi variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua
biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka
panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan. Biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya
rata-rata,dan biaya marginal.

2.4 Hubungan Produksi dengan Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua "beban" yang hanus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen. Biaya dalam pengertian Produksi
ialah Semua "beban" yang harus ditanggung oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor- faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai
adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut
sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi
yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
A. Hubungan Dalam Jangka Pendek Antara Biaya Marginal Perusahaan Dan Biaya Total Rata-
Rata
Jangka pendek mengacu pada fixed plant period ketika modal dan tanah tetap dan
tenaga kerja merupakan satu-satunya variabel sumber daya. Seiring dengan peningkatan output
SR, produk marjinal tenaga tenaga kerja meningkat pada awalnya karena meningkatnya
spesialisasi, kemudien berkurang karena lebih banyak tenaga kerja yang ditambahkan ke tanah
dan modal. Biaya marjinal, yang merupakan biaya untuk perusahaan dari unit terakhir yang
diproduksi, akan jatuh dengan MP meningkat karena perusahaan mendapatkan lebih banyak
output per dolar yang dihabiskan untuk input, kemudian meningkat sebagai MP menurun.
Total biaya rata-rata, yang merupakan biaya per unit output, akan jatuh selama biaya
marjinal lebih rendah dari rata-rata. MC akhirnya akan meningkat karena semakin berkurang
dan berpotongan ATC pada titik terendah. Ketika MC lebih tinggi dari ATC, ATC akan mulai
naik sejak unit terakhir yang diproduksi biaya yang lebih kepada perusahaan daripada biaya
rata-ratanya.

Anda mungkin juga menyukai