DISUSUN OLEH :
ALPIN SYAHRIZAL
NIREM : 05.1.4.17.0776
KEMENTERIAN PERTANIAN
YOGYAKARTA - MAGELANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
Disusun Oleh:
Alpin Syahrizal
NIREM: 05.1.4.17.0776
Menyetujui:
Mengetahui:
Pembimbing I Pembimbing II
Screenshot
ACC Terlampir
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga pengajuan “Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II Pelaksanaan
Penyuluhan Pertanian dan Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Pertanian Di Desa
Bambulung Kecamatan Pematang karau, Kabupaten Barito Timur” dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................v
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................. 79
B. Saran ........................................................................................................... 80
LAMPIRAN .................................................................................................... 83
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong serta mengorganisasikan dirinya
lingkungan hidup.
Adapun tugas pokok Penyuluh Pertanian yang tertera dalam Peraturan Menteri
(Kementan, 2008).
Dalam pelaksanaan pendidikan untuk menghasilkan profil lulusan yang ahli dalam
Kegiatan praktik memiliki tujuan yang selaras dengan prinsip pembelajaran learning
yang dapat memberikan sebuah pemahaman yang lebih jelas pada suatu masalah
diri khususnya dalam mencapai kompetensi Penyuluh Pertanian. Salah satu upaya
1
Dengan meningkatnya kompetensi penyuluh pertanian tersebut, diharapkan program
pemberdayaan petani dan keluarganya terlaksana lebih optimal dan dapat membantu
belajar yang efektif bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan penyelenggaraan dan
Pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan pertanian ini sangat penting untuk kegiatan
B. Tujuan
Kegiatan PKL II bertujuan untuk memberi bekal kepada mahasiswa agar memiliki
2
penyuluhan.
3. Sikap : Mahasiswa mampu memiliki jiwa penyuluh profesional dan memiliki rasa
C. Manfaat
utama dan pelaku usaha, Mewujudkan jiwa penyuluh professional dan penuh
tanggung jawab.
2. Bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah, petani dan Stakeholder adalah
usaha.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha
terjadi perubahan perilaku pada diri semua stakeholder yang terlibat dalam proses
Tujuan dalam penyuluhan pertanian yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek hanya menumbuhkan perubahan yang lebih terarah pada
petani. Sedangkan tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan
4
sasaran utama dan sasaran antara. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama
dan pelaku usaha. Sasaran utama penyuluhan pertanian meliputi petani, pekebun,
peternak, baik individu maupun kelompok, dan pelaku usaha lainnya (Ceksa,
2011).
Sasaran dalam penyuluhan pertanian adalah pelaku utama dan pelaku usaha.
Pelaku utama adalah petani beserta keluarganya atau koperasi yang mengelola
tumbuhan di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi : usaha hulu, usahatani,
2006).
Dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian perlu ditentukan materi apa yang perlu
kelompok yang aktif. Di satu pihak adalah kelompok penyuluh dan yang kedua
adalah kelompok yang disuluh. Penyuluh adalah kelompok yang diharapkan mampu
Sedangkan yang disuluh adalah kelompok yang diharapkan mampu menerima paket
5
1. Menetapkan media penyuluhan pertanian
Menurut Redono (2013) bahwa kata media berasal dari bahasa latin medius
perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan,
sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan
untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang
sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Menurut Sujana dan Rivai (2001) terdapat beberapa jenis media yang
1) Media Grafis (Grafika) yang terdiri dari bagan, diagram, grafik, poster,
berarti sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat atau penyajian yang
2) Media Fotografi yaitu media berupa gambaran tetap (still picture) yang
terdiri dari dua kelompok, yaitu: 1) gambar datar tidak tembus pandang (flat
6
3) Media Terproyeksi yang terdiri atas overhead projector, slide, dan film
strip.
4) Media Audio yaitu media dalam bentuk pita suara atau piringan suara.
Termasuk dalam media ini adalah radio, kaset, radio kaset, piringan hitam.
5) Media Tiga Dimensi yang terdiri dari model dan boneka. Model dapat
dibagi atas 3 katagori yaitu model padat (solid model), mock up dan
dalam kegiatan penyuluhan pertanian dapat dilihat pada Tabel 1 Jenis Media
meliputi :
7
No Jenis Media Contoh-Contoh
3 Media Penyuluhan Siaran televisi, kaset video, sound slide dan film.
Audio-Visual Kelebihannya : dapat memberikan gambaran yang lebih
kongkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih
atraktif dan komunikatif.
Kelemahannya : Biaya produksi relatif mahal, produksi
memerlukan waktu dan diperlukan peralatan yang tidak
murah.
4 Media penyuluhan Menunjukan benda hidup secara nyata, berbentuk tiga
berupa Objek fisik dimensi dan alat peraga.
atau benda nyata Kelebihannya : Dapat menyediakan lingkungan belajar
yang amat mirip dengan lingkungan kerja sebenarnya,
memberikan stimulasi terhadap banyak indera, dapat
digunakan sebagai latihan kerja, latihan menggunakan
alat bantu dan atau latihan simulasi.
Kelemahannya : Relatif mahal untuk pengadaan benda
nyata.
Sumber:Redono, 2013
dan menggunakan berbagai metode dan teknik penyuluhan. Ada yang tidak
tujuan pemilihan adalah supaya media penyuluhan yang dipakai efektif dan
8
perilaku petani. Sehubungan dengan itu ada beberapa pemikiran sebagai
2) Tidak semua media penyuluhan yang diperlukan selalu tersedia atau mudah
3) Media penyuluhan yang mahal, tidak selalu merupakan jaminan untuk berhasil
5) Harus ada kesesuaian antara media penyuluhan yang dipilih dengan metode
2) Tahap adopsi sasaran yaitu pemilihan media disesuaikan dengan tahap adopsi
masing memerlukan media yang efektif misalnya untuk tahap adopsi penilaian
9
sedangkan untuk pendekatan massal dipilih media sesungguhnya melalui
siaran televisi.
dapat dibuat sendiri dengan harga relative murah merupakan alternative yang
salah pengertian yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan oleh penyuluh.
b) Membuat penyuluhan lebih efektif, karena sasaran lebih cepat menerima dan
10
2. Menerapkan Metode Penyuuhan Pertanian
anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka
materipenyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha
agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
lingkungan hidup.
pemilihan metode yang tepat sehingga memberikan hasil seperti yang dinginkan.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbanga pemilihan metode yaitu:
a. Keadaan sasaran
anggota keluarga, penyuluhan yang pernah diikuti, keadaan sosial budaya, dan
sebagainya.
b. Kemampuan penyuluh
11
penerapan metode, pemilihan media, penguasaan sasaran, kepandaian
Keadaan daerah menggambarkan kondisi riil yang ada di wilayah petani dan
penyuluhan cara penyajian dalam bentuk teori relatif murah. Biaya dalam
penyuluhan akan berkaitan dengan jumlah atau besarnya biaya yang diperlukan
dan sumber biaya. Besarnya biaya yang diperlukan tergantung dari bentuk
penyajian dan bentuk penyajian ini akan berkaitan dengan metode yang
ditetapkan.
e. Kebijakan pemerintah
yang bersifat nasional adalah dari pemerintah pusat. Kebijakan ini misalnya
12
tentang kecukupan pangan dan keamanan pangan yang didukung dengan
f. Materi
Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, bila dalam penyuluhan penyuluh
metode ceramah, diskusi akan tercapai. Tetapi bila diharapkan sasaran sampai
pada tingkat terampil, maka harus dengan yang menggunakan praktek. Sasaran
Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar penyuluhan dengan media dapat
13
1) Profitable, memberikan keuntungan kepada ssaran.
sekarang.
sasaran.
terlalu tinggi.
oleh sasaran.
10) Expandible, dapat dilaksanakan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas
meliputi :
14
3) Sekolah lapang (SL), metode penyuluhan pertanian yang kegiatannya berada
dan minat akan adanya teknologi baru dengan sasaran petani secara masal.
8) Temu karya, pertemuan antara petani atau poktan dengan petani dan poktan
dampak kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
merupakan proses yang sistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan
15
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pada perencanaan dan
Erwin, (2012). Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting bila dilihat
dari segi manfaat sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program atau
kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien dan dapat mencapai
dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman yang ditetapkan, atau
dengan keadaan yang dikehendaki atau seharusnya dapat dicapai, sehingga dengan
demikian akan dapat diketahui tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan yang telah
yang ditandai dengan perubahan perilaku petani yang menjadi sasaran didik
16
c. Untuk mengukur keefektifan dari metode dan alat bantu yang digunakan dalam
tenaga, dan biaya, dan sering terasa sangat sulit dan melelahkan.
seberapa jauh tujuan-tujuan yang direncanakan telah dapat dicapai, baik dalam
Sujono dkk (2019) tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan dan manfaat
17
b. Menentukan metode evaluasi
3) Wawancara 4) Survei
c. Instrument evaluasi
18
3) Menentukan jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada responden
menjawab
secara tepat, tetapi prinsipnya sampel tersebut mewakili populasi petani atau
sampel yang akan digunakan untuk kegiatan evaluasi sehingga kegiatan ini
benar-benar terstruktur.
berikut :
19
b) Ketepatan dan ketelitian sampel,
e) Jumlah sampel yang baik harus memiliki nilai keragaman dan kesalahan
(eror) yang dapat ditolerir, alat analisis yang akan digunakan tersedianya
tabel yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya, cara ini biasanya
bab yang paling orisinal dalam laporan evaluasi. Dalam kerangka metode
20
ilmiah, ada tiga aspek yang mungkin digunakan untuk menyusun dan
empiris, dan aspek implikasi hasil. Salah satu tujuan untuk melakukan
yakni:
bahasa serta tata tulis yang digunakan lebih populer, mudah dipahami
karena para pembaca laporan evaluasi lebih bervariasi dalam hal tingkat
21
c) Landasan-landasan teori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi.
bentuk lampiran)
dievaluasi
pembahasan secukupnya
i) Daftar pustaka
j) Lampiran-lampiran.
22
3) Psikomotor, yaitu gerak motor: kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan,
ketahanan dan keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah mengevaluasi sampai seberapa
jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan perilaku petani dan
keluarganya.
Menurut Mardikanto (1993), kegiatan evaluasi harus memperhatikan
prinsip-prinsip evaluasi yang terdiri atas :
a. Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari
kegiatan perencanaan program, artinya, tujuan evaluasi harus selaras dengan
tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan
programnya.
b. Setiap evaluasi harus memenuhi persyaratan :
1) Obyektif, artinya selalu berdasarkan pada fakta.
2) Menggunakan pedoman tertentu yang telah dibakukan (standardized).
3) Menggunakan metoda pengumpulan data yang tepat dan teliti.
c. Setiap evaluasi, harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur
tujuan evaluasi yang berbeda pula.
d. Evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk :
1) Data kuantitatif, agar dengan jelas dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan
dan tingkat penyimpangan pelaksanaannya.
2) Uraian kualitataif, agar dapat diketahui faktor-faktor; penentu keberhasilan,
penyebab kegagalan, dan faktor penunjang serta penghambat keberhasilan
tujuan program yang direncanakan.
e. Evaluasi harus efektif dan efisien, artinya :
1) Evaluasi harus menghasilkan temuan-temuan yang dapat dipakai untuk
meningkatkan efektivitas (tercapainya tujuan) program.
2) Evaluasi harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdayanya sehingga
tidak terjebak pada kegiatan-kegiatan yang terlalu rinci, tetapi tidak banyak
manfaatnya bagi tercapainya tujuan, melainkan harus dipusatkan pada
kegiatan-kegiatan yang strategis (memiliki dampak yang luas dan besar bagi
tercapainya tujuan program).
23
Langkah-langkah evaluasi penyuluhan yaitu menetapkan obyek,
menetapkan data atau informasi yang akan dikumpulkan, cara pengumpulannya,
alat/instrumen yang digunakan, cara mengolah data/informasi serta melaporkan
hasil-hasilnya. Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan sebagai berikut:
1. Memahami tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
Unsur-unsurnya dalam tujuan penyuluhan antara lain:
a) Sasaran (S)
b) Perubahan perilaku yang dikehendaki (P)
c) Materi (M)
d) Kondisi/situasi (K)
2. Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kamajuan yang
dicapai. Indikator-indikatornya meliputi:
a. Indikator perubahan kognitif
1) Penguasaan pengetahuan (knowledge)
2) Penguasaan pengertian (comprehension)
3) Kamampuan menerapkan (application)
4) kamampuan analisis (analisis)
5) Kemampuan sintesis (synthesis)
b. Indikator perubahan kemampuan afektif
1) menyadari ataumau memilih
2) Tanggap ataumau
3) yakin atau maumengikuti
4) Menghayati atau selalu menerapkan
5) Menghayati atau selalu menerapkan
c. Indikator perubahan psikomotor
1) Kecepatan
2) Kekuatan
3) Ketahanan
4) Kecermatan
5) Ketepatan
6) Ketelitian
7) Kerapihan
24
8) Keseimbangan
9) Keharmonisan
25
c. Lakukan tabulasi (tally,sheet, tabulasi sheet).
26
III. METODE PELAKSANAAN
Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, untuk penepatan lokasi PKL
B. Materi Kegiatan
27
Menyiapkan dan Mampu menyusun 1 Materi Sinopsis lengkap Sinopsis disusun
menggunakan materi penyuluhan 2 Media sesuai dengan maksimal 2
media penyuluhan pertanian dalam 3 LPM dan Sinopsis sistematika. Media lembar/halaman dan
pertanian bentuk sinopsis penyuluhan pertanian sesuai dengan materi ada pengesahan
dan media yang dan kondisi pembimbing
penyuluhan dibuat/digunakan pendukung.
pertanian
Menetapkan dan Mampu 1. Matrik/model urutan Adanya metode yang Metode dapat
menggunakan menetapkan dan penetapan metode ditetapkan tunggal atau
metode menggunakan 2. Metode yang kombinasi beberapa
penyuluhan metode ditetapkan metode yang ada
pertanian penyuluhan
pertanian
28
Mampu memilih 1. Ditetapkan metode Metode evaluasi Metode dapat 1, 2
metode evaluasi evaluasi yang dipilih sesuai dengan tujuan atau beberapa yang
yang dirumuskan dikombinasikan
Mampu 1. Kisi-kisi, indikator 1. Kisi-kisi dan Tujuan evaluasi
mempersiapkan dan item-item dari indikator harus terurai dalam
instrumen evaluasi materi penyuluhan 2. Kuisioner kuesioner dan sesua
2. Adanya kuisioner dengan metode
evaluasi yang dipilih
Mampu menyusun Laporan hasil evaluasi Rumusan laporan Bila perlu hasil ada
laporan hasil secara lengkap lengkap, di lampiran data
evaluasi sesuai menggunakan ejaan responden, olah
sistematika yang data, gambar, foto,
penulisan laporan disempurnakan, grafik, dll
ilmiah mengikuti kaidah
ilmiah
29
kegiatan evaluasi 2. Kuisioner evaluasi hasil atau penerapan mendatangi lokasi
hasil hasil /adopsi domisili/lokasi
usaha tani
Wawancara dengan
responden yang telah
dikumpulkan
sebanyak 10 orang
petani
30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Monografi Desa
33
2. Sumberdaya Manusia
a) Demografi
1) Jumlah Penduduk
b) Kelembagaan Penyuluhan
1) Kelompok Tani
34
4 KWT. Nusa Indah Prona I Titi Sumarni
5 KT. Bingkai Raya Jihi Aslipdinor
6 KWT. Berkat Subur Matandra Rihan Dardi
7 KT. Suka Maju Hayuput Maulana Saputra
8 KT. Kuranji Raya Hilir Barda
Sumber :Simaluhtan data kelompok tani desa Bambulung 2020
B. Hasil Kegiatan
menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk sinopsis dan media penyuluhan
evaluasi, mampu menetapkan sampel sesuai tujuan evaluasi, mampu menetapkan dan
mentabulasi jenis data hasil evaluasi, mampu menganalisa data yang dikumpulkan
sesuai dengan tujuan evaluasi, mampu menetapkan hasil evaluasi. Berikut ini adalah
1. Unit Kompetensi I
a. Elemen Kompetensi 1
35
media dan LPM serta sinopsis penyuluhan pertanian yang akan digunakan.
1) Materi
pertanian, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993). Materi yang efektif harus
pertanian yang akan disampaikan mahasiswa kepada pelaku utama dan pelaku
utama dan pelaku usaha pertanian. Materi disusun dari berbagai sumber yang
Materi yang telah dipilih dalam penyuluhan pertanian perlu disusun kedalam
panjang yang ditulis dalam bentuk narasi. Penyusunan sinopsis bertujuan untuk
padat, mudah dipahami dan terhindar dari bahan-bahan yang kurang relevan
menyuluh setidaknya berisi: Judul; Tujuan; Metode; Media; Waktu; Alat Bantu;
36
LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi
penyuluhan pertanian.
Jadi dari hasil analisis data sekunder berupa matrik programa BPP Kecamatan
lebih jelasnya hasil materi yang akan disuluhkan dapat dilihat pada Lampiran
EK 1.
Media penyuluhan yang dibuat dalam bentuk media cetak dan elektronik.
(KRPL) Budidaya Sayuran dengan Sistem Vertikultur yaitu Power Point dan
digunakan.
kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
pemilihan adalah supaya media penyuluhan yang dipakai efektif dan efisiensi
37
dalam mencapai tujuan penyuluhan pertanian, yakni perubahan perilaku petani.
b) Tidak semua media penyuluhan yang diperlukan selalu tersedia atau mudah
e) Harus ada kesesuaian antara media penyuluhan yang dipilih dengan metode
sasaran. Selain itu media yang dibuat juga disesuaikan dengan metode
penyuluhan yang digunakan. Sehingga media power point dan folder ditetapkan
sebagai media yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam kegiatan
penyuluhan.
LAMPIRAN EK 1.
38
3) LPM (Lembar Persiapan Menyuluh)
dengan Sistem Vertikultur berisikan judul materi, TIK, Sasaran Penyuluan, alat
pertanian. Untuk lebih jelasnya hasil LPM dapat dilihat pada Lampiran EK 1
4) Sinopsis
yang dibuat sebanyak dua halaman dengan tiga bagian yaitu bagian awal, bagian
utama dan bagian akhir. Sinopsis berisikan ringkasan materi secara garis besar,
yang digunakan sebagai materi penyuluhan, pada bagian isi sinopsis berisikan
yang berbentuk narasi singkat dari suatu materi yang panjang. Sinopsis sangat
(2017) tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
39
Sinopsis yang ditulis berisi (1) Bagian awal : bagian ini berisi ringkasan latar
Bagian utama : bagian utama berisi ringkasan gambaran isi materi “siapa, apa,
tersebut.
Sayuran dengan Sistem Vertikultur yang dibuat secara ringkas hal ini terbukti
dari sinopsis yang terdiri dari 2 halaman, persamaan dari pelaksanaan pembuatan
sinopsis dan teori adalah bahwa sinopsis yang dibuat terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian awal, bagian utama dan bagian akhir serta sinopsis ditulis dalam bentuk
narasi.
b. Elemen Kompetensi 2
Penyuluhan Pertanian”
Dalam pelaksanaan PKL II ini, unit kompetensi yang harus dipenuhi oleh
Adapun penjelasan lebih lanjut tentang output pelaksanaan unit kompetensi ini
40
metode dengan pertimbangan keadaan sasaran, keadaan penyuluh, keadaan
untuk menentukan hasil akhir metode tepat yang akan digunakan. Maka
dengan teori yang ada yaitu dalam penentuan metode penyuluhan perlu
2) Pelaksanaan Penyuluhan
(Anggota KWT Nusa Indah) Jalan Prona RT.02/ RW.01, Desa Bambulung,
41
Tangah. Kegiatan Penyuluhan Pertanian dilaksanakan pada hari Selasa 15
diskusi, demonstrasi cara serta melaui media folder dan slide power point.
hadir oleh peserta, kemudian dilakukan pre test, setelah melakukan pre test
b) Lembar evaluasi Pra Post dan Post Test yang telah terisi
Untuk lembar kuesioner pre test dan .post test/ lembar evaluasi yang
42
Budidaya Sayuran dengan Sistem Vertikultur dapat dilihat pada elemen
kompetensi 4.2
kompetensi 4.3.
2006).
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh sasaran atau petani. Sehingga
nanti nya setelah kegiatan penyuluhan, dapat merubah perilaku petani atau
sasaran sesuai dengan tujuan penyuluhan yang ditetapkan. Oleh sebab itu,
dengan baik dan terarah dengan membuat runtutan materi terlebih dahulu,
agar sasaran atau petani mengerti dan dapat menerima materi yang
43
Kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan tentang Pemanfaatan
2. Unit Kompetensi II
a. Elemen Kompetensi 3
Penyuluhan Pertanian”.
44
h) Menyusun laporan hasil evaluasi sesuai sistematika penulisan laporan
ilmiah
Sujono dkk (2019) tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan dan
45
a. Mencermati jenis-jenis evaluasi sebagai dasar untuk menentukan
diatas.
dilaksanakan.
46
b) Memilih Metode Evaluasi
1. Survey
- Analisis dokumen
- Observasi
- Wawancara
- Survey
47
- Permainan peran
- Peta (Maps)
- Studi kasus
dan survey. Hal ini dikarenakan agar tujuan evaluasi dapat tercapai,
sehingga data yang dikumpulkan juga harus jelas dan sesuai dengan
fakta dilapangan.
LAMPIRAN EK 3.
c) Instrumen Evaluasi
48
1. Kisi-kisi, indikator, dan item-item dari materi penyuluhan
49
- Aspek Keterampilan dengan tiga macam kriteria yaitu Terampil
2. Adanya Kuesioner
sunyoto (2013).
50
tersebut. Untuk lebih jelasnya instrumen evaluasi yang dipilih
dan peserta kegiatan, dan materi. Untuk lebih jelasnya hasil data
2. Data populasi
51
3. Data sampel
52
langkah atau cara yang digunakan dalam mentabulasi data hasil
wanita tani.
2. Data kualitatif
3. Data sekunder
4. Tabulasi data
53
Menurut Winna (2016) Tabulasi data dapat dilakukan melalui
data hasil kuesioner dari responden adalah dengan cara data langsung
Keterangan:
54
DP = Deskriptif Persentase (%)
2. 50%-75% Baik
3. 25%-50% CukupBaik
4. 1% - 25% KurangBaik
55
1. Persiapan Penyuluhan Pertanian
Petania
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 75% anggota 3 0 0 0
2 Hanya 50% 2 8 16 80
3 Hanya pengurus 1 2 2 20
Jumlah 10 18 100
56
b. Keterlibatan Anggota Dalam Menetapkan Waktu Dan Tempat
Penyuluhan
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 75% anggota 3 0 0 0
2 Hanya 50% 2 7 14 70
3 Hanya pengurus 1 3 3 30
Jumlah 25 17 100
57
2. Pelaksanaan Penyuluhan Pertania
• Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Penyuluhan Pertanian
1 Sesuai 3 8 24 80
2 Kurang Sesuai 2 2 4 20
3 Tidak sesuai 1 0 0 0
Jumlah 10 28 100
1 Sesuai 3 9 27 90
2 Kurang Sesuai 2 1 2 20
3 Tidak sesuai 1 0 0 0
Jumlah 10 29 100
58
untuk a) tercapainya tujuan penyuluhan pembangunan pertanian
secara efektif, efisien dan akuntabel, b) mendorong sasaran (pelaku
utama dan pelaku usaha) agar bias belajar menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses sumber daya,
teknologi, pasar maupun modal, c) mengembangkan kreativitas
sasaran bias meningkatkan produktivitas usahanya guna mencapai
kesejahteraannya sendiri, d) mempercepat proses adopsi inovasi
teknologi pertanian, e) mempermudah penyampaian materi oleh
penyuluh dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian (Wahyuti, 2013)
1 Sesuai 3 6 18 60
2 Kurang Sesuai 2 2 4 20
3 Tidak sesuai 1 2 2 20
Jumlah 10 24 100
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 Menerapkan 5 7 35 70
59
2 Mencoba 4 3 12 30
3 Menilai 3 0 0 0
4 Minat 2 0 0 0
5 Sadar 1 0 0 0
Jumlah 10 47 100
Laporan Ilmiah”
60
3. Lembar pengesahan 10. Bab III Metode evaluasi
61
3. Landasan-landasan teori dan konsep-konsep yang digunakan di
bentuk lampiran)
dievaluasi
9. Daftar pustaka
10. Lampiran-lampiran.
LAMPIRAN EK 3.
62
b. Elemen Kompetensi 4
Pertanian”.
selanjutnya yang penting dilakukan oleh seorang penyuluh atau pemateri adalah
elemen kompetensi yang harus dipenuhi dalam unit kompetensi ini adalah
sebagai berikut :
63
terhadap Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Budidaya Sayuran dengan
Sasaran (S), Perubahan perilaku yang dikehendaki (P), Materi (M), Kondisi/
situasi (K).
Sujono dkk (2019) tujuan evaluasi dibagi menjadi tiga tujuan dan manfaat
adalah untuk mengetahui seberapa jauh atau besarnya keadaan (tujuan) yang
ingin dicapai dalam kegiatan penyuluhan telah tercapai atau belum. Melalui
64
kegiatan evaluasi kegiatan ini, dapat diambil langkah tindak lanjut untuk
EK 4.
1. Survey
mengisi kuisioner. Hal ini untuk menghemat waktu dan tenaga dalam
pengumpulan data.
sampel.
65
Menurut Thomas (2005) kegiatan evaluasi dilakukan antara lain dengan
1 Analisis dokumen
2 Observasi
3 Wawancara
4 Survey
7) Permainan peran
8) Peta (Maps)
9) Studi kasus
(Grup Interviews) dan survey. Hal ini dikarenakan agar tujuan evaluasi dapat
tercapai, sehingga data yang dikumpulkan juga harus jelas dan sesuai dengan
fakta dilapangan.
Untuk lebih jelasnya metode evaluasi yang dipilih dalam kegiatan evaluasi
66
Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Budidaya Sayuran dengan
Instrumen evaluasi yang disiapkan berupa kuisioner pre dan post test yang
telah dilakukan.
instrumen yang berisi aspek tujuan evaluasi yaitu (pengetahuan, sikap dan
atau sumber lain, Membuat indikator atau parameter yang akan digunakan
serta pengukuran atau pemberian nilai atau skor hingga menjadi kuisioner.
67
- Aspek Sikap dengsan tiga macam kriteria yaitu setuju sesuai rekomendasi
(3), setuju belum sesuai rekomendasi (2) dan Tidak Setuju (1)
terampil (1).
2. Adanya Kuesioner
salah satu alat pengumpul data yang tepat untuk kegiatan evaluasi
hasil dari kegiatan evaluasi hasil tersebut. Untuk lebih jelasnya instrumen
68
evaluasi yang dipilih dalam kegiatan evaluasi hasil pelaksanaan
atau memilih beberapa sampel dari data populasi yang dinilai sesuai dengan
pelaksanaan penyuluhan.
2. Data populasi
orang.
3. Data sampel
mewakili.
69
Menurut Muliadin (2015) sampel dalam evaluasi penyuluhan pertanian
menentukan sampel sesuai teori yaitu bahwa sampel harus mewakili populasi
dari petani atau kelompok tani yang menerima penyuluhan. Untuk lebih
dengan cara data langsung, kemudian ditabulasikan dari hasil kuesioner. Hal
ini dikarenakan jumlah repsonden dan variabel yang digunakan sedikit yaitu
70
1. Data dasar/ Kuesioner yang telah terisi
Hasil Data dasar/ Kuesioner yang telah diisi oleh kelompok wanita tani
2. Data kualitatif
kompetensi 4.
3. Data sekunder
4. Tabulasi data
dengan tabel. Hasil tabulasi data dapat dilihat pada elemen kompetensi 4.
langsung yaitu data langsung ditabulasi dari kuesioner kedalam tabel yang
sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya, cara ini biasanya dilakukan untuk
penabulasian data secara langsung ini dikodekan dengan sistem Tally (lidi).
71
Jadi dalam kegiatan evaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan tentang
yang digunakan dalam mentabulasi data hasil kuesioner dari responden adalah
Dalam pelaksanaan nya cara analisis data kuesioner yang digunakan yaitu
72
Interval kelas = 22,22%
Hasil olah data evaluasi hasil adalah hasil penghitungan tabulasi data yang
73
statistik. Hasil penghitungan data dapat dilihat pada elemen kompetensi
4.
2. Data kualitatif
kompetensi 4.
3. Data sekunder
Berdasarkan hasil analisa dan olah data yang telah dilakukan, dapat
74
keterampilan petani yaitu sebesar 66% (sebelum dilakukan penyuluhan/Pra
dan komunikatif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
(Sugiyono,2015).
Untuk lebih jelasnya, hasil analisa dan olah data kegiatan evaluasi
75
g) Menetapkan Hasil Evaluasi
Sistem Vertikultur. Dari hasil 3 kegiatan evaluasi dari tebel tersebut, maka
pada LAMPIRAN EK 4.
Laporan Ilmiah”
76
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Budidaya Sayuran dengan Sistem
Sujono dkk (2019) pada prinsipnya, penulisan laporan evaluasi tidak berbeda
pokok-pokok isi laporan yang disampaikan, hanya bahasa serta tata tulis yang
lembaga/di lapangan dan maksud/tujuan dari evaluasi itu sendiri, tetapi secara
2. Pendahuluan, yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas mengenai
Pada bagian ini berisi masalah, tujuan evaluasi dan kegunaan evaluasi.
77
3. Landasan-landasan teori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi.
dievaluasi
pembahasan secukupnya
9. Daftar pustaka
10. Lampiran-lampiran.
78
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
mulai dari 05 Mei – 30 Juni 2020 Di Desa Bambulung, Kecamatan Pematang Karau,
Rumah Pangan Lestari (KPRL) budidaya sayuran sistem vertikultur (2) metode
vertikultur adalah ceramah, diskusi dan demcar (3) media yang digunakan dalam
79
vertikultur sesuai dengan kebutuhan sasaran dan tujuan penyuluhan, hal ini sesuai
pupuk organic pada tanaman padi sesuai kebutuhan tujuan penyuluhan (3)
metode ceramah, diskusi dan demcar Metode penyuluhan yang digunakan pada
responden atau 90% menyatakan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan
tujuan penyuluhan.
3. Tujuan kegiatan evaluasi hasil ini adalah untuk mengetahui perubahan perilaku
vertikultur dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Tingkat capaian untuk
Dapat dikatakan bahwa Kelompok wanita tani yang tadinya mengetahui tetapi
masih rendah tentang Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya sayuran
pengetahuan petani menjadi meningkat (2) Tingkat capaian untuk sikap dari
80
B. Saran
yang sudah dijalankan untuk dapat ditingkatkan, upaya peningkatan seperti : (1)
penyuluhan dan (4) memotivasi pribadi petani untuk selalu meningkatkan prestasi
kerja.
2. Diharapkan kelompok tani dan gabungan kelompok tani agar dapat meningkatkan
memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir, (5) dan
adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil
usaha/kegiatan.
81
DAFTAR PUSTAKA
82
Suhardiyono, L. (1990). Penyuluhan: petunjuk bagi penyuluh pertanian. Jakarta:
Erlangga.
Sujono. 2013. Metode Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: CV. Prineka.
Sujono, Munanto Totok Sevenek dan Arifin Miftahul. 2019. Modul Praktek Kerja
Lapangan (PKL) II. Yogyakarta : Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta-Magelang.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan. Jakarta.
_________. 2019. Petunjuk Teknis Praktek Kerja Lapangan (PKL) II. Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta.
83
LAMPIRAN
84
LAMPIRAN 1
ELEMEN KOMPETENSI I
85
A. Memilih Materi
86
yang kemudian diatur sedemikian rupa sehingga pertanaman
nantinya dapat tumbuh secara susun ke atas. Sehingga dalam
demikian, vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah
vertikal (Nitisapto, 1993).
3. KEUNGGULAN VERTIKULTUR
Menurut Sutarminingsih (2003), penerapan pola tanam
vertikultur, mempunyai beberapa keunggulan, yang antara lain
sebagai berikut.
a. Menghemat lahan
b. Menghemat air
c. Mendukung pertanian organik, karena lebih menganjurkan
penggunaan pupuk alami (pupuk kandang dan kompos) dan
sesedikit mungkin menggunakan pestisida anorganik.
d. Bahan-bahan yang digunakan sebagai wadah media tanam,
dapat disesuaikan dengan kondisi setempat/ketersediaan bahan
yang ada.
e. Umur tanaman relatif pendek
f. Pemeliharaan tanaman relatif sederhana
g. Dapat dillakukan oleh siapa saja yang sungguh-sungguh
berminat dan sayang akan tanaman
4. BENTUK-BENTUK VERTIKULTUR
Menurut Nitisapto (1993), beberapa rancangan wadah
media tanam yang sudah cukup banyak dicoba dan menunjukan
tingkat keberhasilan yang tinggi, adalah sebagai berikut
a. Kolom wadah media tanam disusun secara vertikal. Dalam hal
ini, setiap bahan yang akan digunakan sebagai kolom wadah
media dibuat dalam posisi berdiri tegak/vertikal dan diberi
lubang pada permukaannya sebagai tempat terbuka atau
sebagai lubang tana tanaman yang akan dibudidayakan
b. Kolom wadah media disusun secara horizontal. Dalam hal ini,
wadah media dibuat dalam bentuk kolom secara mendatar atau
87
dalam bentuk pot-pot, plastik, polybag yang kemudian disusun
dalam rak-rak ke arah vertikal.
c. Wadah media digantung. Dalam hal ini, wadah media dapat
disusun saling bersambung kemudian digantung, sehingga
menyerupai pot-pot gantung.
d. Pot susun. Wadah media sebaiknya dipilih dari bahan-bahan
yang cukup kokoh dan dapat tegak berdiri dengan bentuk
menyerupai pot. Bahan-bahan tersebut kemudian disusun pada
suatu tegakan dengan susunan menurut selera, sehingga
menjadi pot susun yang mirip degan pohon pot.
5. PENYIAPAN KOLOM/WADAH MEDIA TANAM
a. Kebutuhan Alat
Beberapa macam alat yang dibutuhkan dalam kegiatan
penyiapan kolom atau wadah media tanam sistem vertikultur,
adalah sebagai berikut.
1. Gergaji kayu dan besi
2. Pukul/palu
3. Gunting
4. Pensil/spidol
5. Penggaris
6. Pisau dan cutter
b. Kebutuhan Bahan
1. Secara vertikultur
Beberapa jenis bahan yang dapat digunakan dalam
pembuatan kolom atau wadah media tanam secara vertikal,
adalah sebagai berikut
1) Bambu
2) Plastik mulsa (plastik hitam perak)
3) Paku
88
c. Cara pembuatan Plastik Hitam Perak
Cara pembuatan kolom vertikultur yang terbuat dari karpet
talang, plastik tebal, plastik (mulsa) hitam perak, ataupun kassa
plastik menurut Sutarminingsih (2003), adalah sebagai berikut.
1. Potonglah karpet talang, plastik, plastik hitam perak, ataupun
kassa plastik dengan ukuran antara (70 atau 90) cm x 100 cm.
2. Tentukan letak lubang tanam secara berselang-seling pada
setiap bagian permukaanya dengan ketentuan dama seperti
pada bahan-bahan lainnya. Letak lubang tanam dapat
ditentukan dengan cara menggulungkan bahan-bahan
tersebut menadi suatu kolom bergaris tengah 30 cm, namun
dapat juga ditentukan ketika masih dalam bentuk lembaran-
lembaran.
3. Buatlah lubang tanam dengan menggunakan ginting/cutter
pada bagian yang telah ditandai sebelumnya
4. Kemudian, gulunglah bahan-bahan tersebut menjadi suatu
bentuk kolom dengan garis tengan 30 cm.
5. Jepitlah pertemuan antara keduan ujung lembaran bahan
tersebut dangan bambu dan kemudian pakulah.
6. Untuk lebih menegakkan dan menguatkan kolom tersebut,
tambahlah 2-3 punguat dari bambu yang dipasang dengan
cara dijepitkan pada kedua sisi permukaannya
7. Tempatkanlah kolom-kolom tersebut pada lokasi yang telah
disiapkan dan dapat segera diisi dengan media tanam (tanah).
6. BUDI DAYA TANAMAN SECARA VERTIKULTUR
a. Media Tanam/Tumbuh Tanaman
Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk
menunjang perakaran. Dari media tanam inilah tanaman
menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Agar
tanaman dapat berproduksi dengan baik, diperlukan adanya
sumber daya tanah yang baik pula, dalam arti mampu
mendukung pertumbuhan tanaman melalui ketersediaan unsur-
89
unsur hara, air, dan udara yang terkandung di dalamnya. Pada
pola budidaya tanaman secara vertikal ini, jenis yang dapat
digunakan adalah yang bersetruktur rema, media tanam yang
digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan
sekam dengan perbandingan 1:1:1. Perbandingan tersebut
digunakan dengan tujuan agar tanah yang digunakan sebagai
media tanam mempunyai butiran-butiran yang tidak begitu
lepas-lepas, namun gembur, dapat cukup menahan dan
meloloskan air, serta cukup banyakmengandung zat makanan.
Sementara, penggunaan sekam padi ditunjukan agar proses
penyerapan air serta hara dapat terjadi merata, sehingga tanah
tidak mudah menjadi mampat dan keras.
Media tanam tersebut dapat digunakan secara terus-
menerus. Hanya setelah digunakan sebanyak 2-3 kali tanam,
perlu ditambahkan kembali pupuk kandang/kompos, dan
apabila perlu dapat pula ditambahkan pupuk buatan (pabrik)
agar unsur hara tetap tersedia secara memadai.
Penambahan/pembaharuan pupuk tersebut dilakukan dengan
cara membingkar media tanam yang lama atau dapat juga
dengan menambahkan pupuk melalui pengadukan atau
pengeboran ke dalam media tanam yang lama (Sutarminingsih,
2003).
b. Jenis Tanaman Yang Dibudidayakan
Pada perinsipnya semua jenis tanaman semusim dapat
diusahakan dengan sistem vertikultur ini. Tanaman semusim
adalah tanaman yang hasilnya dapat dipungut/dipanen 2-3 kali
selama masa pertumbuhannya yang berkisar antara 6 bulan.
Namun, untuk vertikultur, umumnya yang diusahakan adalah
tanaman sayuran yang sejenisnya sangat ditentukan oleh ukuran
dan susunan kolom wadah media tanam yang telah disiapkan.
Berbagai jenis sayuran berbatang kecil sepertinya misalnya
sawi, selada, seledri, dan bunga kol dapat ditanam dalam klom
90
wadah media berukuran kecil. Sementara, sayuran berbatang
lebih besar, seperti misalnya tomat dan cabai, diusahakan dalam
kolom yang lebih besar, demikian seterusnya. Tanaman dengan
sistem perakaran pendek lebih baik ditanam pada kolom-kolom
horizontal, sedangkan yang mempunyai sistem perakaran agak
luas dan dalam diusahakan dalam kolom-kolom vertikal.
7. PEMBIBITAN
a. Biji/Benih
Agar tanaman yang diusahakan atau dibudidayakan
nantinya memberikan hasil yang optimal, maka biji yang
akan dipersiapkan sebagai benih harus memenuhi beberapa
persyaratan sebagai berikut.
1. Dihasilkan dari tanaman/buah yang baik dan sehat
(unggul)
2. Biji harus murni, artinya bersih dan tidak tercampur
dengan varietas lainya
3. Bebas dari hama dan penyakit
4. Mempunyai daya kecambah dan daya tumbuh yang
tinggi
b. Pesemaian
Persemaian pada dasarnya bertujuan sebagai berikut
1. Melindungi benih yang sedang mengalami proses
perkecambahan dari berbagai gangguan, seperti
misalnya serangan serangga dan pengaruh fisik lainnya
(hujan lebat, terik sinar matahari dan sebagainya)
2. Memusatkan bibit pada suatu tempat sehingga
perawatan dapat dilakukan secara lebih intensif
3. Menghasilakan bibit yang lebih baik
91
Media pesemaian benih dapat dibuat dari campuran
antara tanah yang ada di sekitar kita, pasir halus, dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Sebelum
digunakan, campur media tersebut dapat disiram
terlebih dahlu dengan air panas atau dijemur di bawah
terik sinar matahari untuk menhambat pertumbuhan
organisme penganggu bakal bibit/tanam
92
h. Letakan kotak persemaian pada tempat yang aman dari
gangguan serangga atau lainnnya, termasuk air hujan,
namun usahakan agar memperoleh cukup sinar matahari
i. Bila kain/karung penutup kering sebelum benh
berkecambah, dapat dilakukan penyiraman dengan
membasahi kain/karung penutupnya sehingga tidak
merusak lokasi dan kondisi persemaian.
b) Pemeliharaan
Setelah benih berkecambah, kain/karung penutup kotak
pesemaian dibuka agar bibit mendapatkan cukup sinar
matahari. Penyiraman dapat dilakukan dengan
menggunakan semprotan tangan (Sprayer kecil) ataupun
dengan menyelupkan kotak persemaian secara hati-hati ke
dalam kolam atau bak air sehingga terjadi perembedan air
melalui lubang-lubang yang terdapat pada bagian dasar dan
samping kotak. Perawatan tersebut dilakukan terus hingga
bibit diperkirakan sikap untuk dipindahtanamkan.
c) Pembibitan bibit
Sebelum bibit dipindah tanamkan ke dalam kolom-kolom
wadah media tanam, kondisi tanah di dalamnya harus
cukup dengan air. Selanjutnya, dapat dibuat lubang-lubang
tanam pada tempat-tempat yang telah dengan
menggunakan tujah ataupun peralatan lainnya.
8. PEMELIHARAAN TANAMAN
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman pada fase-fase awal pertumbuhan, dapat
dilakukan sebanyak 2-3 hari sekali atau dengan melihat tingkat
kekeringan tanah. Pada tingkat pertumbuhan yang lebih lanjut,
perlu dilakukan pada sore hari agar kehilangan air melalui
penguapan pada siangharinya dapat segera tergantikan.
Sehingga dengandemikian, keesokan harinya tanaman dapat
93
menjadi sehat dan segar kembali. Penyiraman dapat dilakukan
dengan menggunakan gayung, gembor, selang dari tempat
penampungan (tandon) air ataupun dengan sistem tetes melalui
pengaliran air dalam paralon-paralon kecil yang dilewatkan
diatas kolom-kolom tanaman
b. Penyiangan
penyiangan atau pembersihan terhadap tanaman pesaing
(gulma) perlu dilakukan, mengingat gulma tersebut dapat
menghalangi pertumbuhan tanaman pokok (tanaman sayuran)
dan merebut zat-zat makanan yang diperlukan tanaman pokok.
Selain itu, gulma tersebut justru dapat menjadi tempat hidup
atau sumber makanan bagi hama dan penyakit yang nantinya
dapat menyerang tanaman pokok. Penyiangan dalam hal ini
hanya dilakukan pada bagian-bagian kolom/wadah media yang
terbuka saja.
c. Pemupukan
Pemupukan merupakan proses penamambahan zat-zat
makanan (unsuar hara) ke dalam tanah, agar kebutuhaan
tanaman akan zat-zat tersebut dapat terpenuhi dan tanaman
dapat tumbuh secara optimal. Beberapa zat yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman, namun sering kali hanya tersedia
dalam jumlah yang sedikit (kurang).
d. Pengendalian Hama dan penyakit
hama dan penyakit merupakan sala satu faktor pembatas dalam
usaha buddaya pertanian. Maksudnya adalah bahwa bila hama
atau penyakit kemudia datan dan menyerang tanaman yang kita
usahakan, maka kemungkinan produksi tanaman tersebut akan
terganggu atau menrun. Oleh karena itu, diperlukan adanya
upaya pengendalian hama dan penyakit secara tepat, sehingga
peroduksi tanaman tetap dapat dipertahankan dan bahkan jika
mungkin ditingkatkan
94
9. PANEN
a. Penentuan Umur Panen
Umur tanaman dan beberapa ciri fisik tanaman seperti
misalnya tingkat pertumbuhan tanaman serta ukuran dan warna
buah, dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan
umur panen yang optimal. Adapun umur tanaman dan ciri fisik
bebrapa jenis tanaman sayuran yang dapat dijadikan sebagai
indikator waktu pemanenan yang tepat.
b. Cara Pemanenan
Pemanenan sayuran dapat dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda tergantung pada macam atau jenis sayurannya.
Namun demikian, pada umumnya terdapat 3 cara pemanenan
sayuran yang sering dilakukan, yaitu.
a. Dipetik: misalnya cabai, tomat, terung, kacang-kacangan,
dan sebagainya
b. Dipotong: misalnya petsai, selada, kol bunga, kailan,
seledri, dan sebagainya
c. Dicabut: misalnya bayam, bawang merah, bawang putih,
selada, wortel dan sebagainya.
95
B. Memilih Media
96
2. Power Point (PPT)
97
C. LPM dan Sinopsis
1. LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
Pokok
Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
• Perkenalan 2 menit • Memberikan salam pembuka dan menyamakan
• Penjelasan Tujuan 3 menit persepsi
15 menit • Penjelasan kepada sasaran tentang tujuan
• Ice breaking (Pra Test)
Pendahuluan diadakannya penyuluhan
• Memberikan Soal Pra Test untuk
membandingkan sebelum dan sesudah
penyuluhan ( pemberian leaflet)
• Pengertian KRPL
3 menit • Penjelasan tetang pengertian,dan Model KRPL
• Penjelasan Model KRPL
5 menit • Penjelasan salah satu model KRPL yang
• Penjelasan Vertikultur 7 menit
digunakan yaitu Vertikultur
Isi / Materi • Tujuan/ Keunggulan Model 5 menit • Memberikan pengetahuan terhadap keunggulan
KRPL Vertikultur KRPL dengan Vertikultur
• Tahapan pembuatan • Tahapan pembuatan dengan menggunakan
vertikultur untuk budidaya 30 menit demontrasi cara
sayuran
• Evaluasi 5 menit • Melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada
• Post Test 10 menit petani tentang manfaat penggunaan lahan
3 menit
• Kesimpulan perkaragan dengan menggunakan metode
2 menit
• Penutup budidaya vertikultur dan tatacara membuat
vertikultur
Pengakhiran
• Memberikan soal Post Test
• Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan
penyuluhan tersebut
• Mengakhiri dengan memberikan salam penutup
kepada seluruh petani yang hadir
98
2. Sinopsis
99
perak) dan Paku. Proses pembuatan 1) Potonglah plastik hitam perak
dengan ukuran antara (70 atau 90) cm x 100 cm. 2) Tentukan letak
lubang tanam secara berselang-seling pada setiap bagian
permukaanya dengan ketentuan sama seperti pada bahan-bahan
lainnya. Letak lubang tanam dapat ditentukan dengan cara
menggulungkan bahan-bahan tersebut menjadi suatu kolom bergaris
tengah 30 cm, namun dapat juga ditentukan ketika masih dalam
bentuk lembaran-lembaran. 3) Buatlah lubang tanam dengan
menggunakan ginting/cutter pada bagian yang telah ditandai
sebelumnya. 4) Kemudian, gulunglah bahan-bahan tersebut menjadi
suatu bentuk kolom dengan garis tengan 30 cm. 5) Jepitlah
pertemuan antara keduanya ujung lembaran bahan tersebut dengan
bambu dan kemudian pakulah. 6) Untuk lebih menegakkan dan
menguatkan kolom tersebut, tambahlah 2-3 punguat dari bambu
yang dipasang dengan cara dijepitkan pada kedua sisi
permukaannya. 7) Tempatkanlah kolom-kolom tersebut pada lokasi
yang telah disiapkan dan dapat segera diisi dengan media tanam
(tanah).
Budidaya sayuran dengan sistem vertikultur yang
menggunakan plastik hitam perak merupakan hal yang dibilang
cukup mudah untuk dilakukan. Namun walau mudah dilakukan,
tetap saja membutuhkan keterampilan untuk membuat kontruksi.
Selanjutnya membutuhkan ketekunan untuk perawatan tanaman,
walau sederhana hanya melakukan penyiraman namun harus
dilakukan secara rutin, supaya tanaman tetap memperoleh nutrisi.
100
LAMPIRAN 2
ELEMEN KOMPETENSI II
101
A. Metode Yang Ditetapkan
Dasar
No Indikator Nilai/Hasil Kesimpulan
Pertimbangan
1 Keadaan 1. Usia 35-50 tahun Tingkat pendidikan
sasaran 2. Pendidikan SD-PT( Perguruan reponden jenjang SD-
Tinggi) PT yang didominasi
3. Jenis Kelamin Perempuan SLTP dan SLTA
102
Dasar
No Indikator Nilai/Hasil Kesimpulan
Pertimbangan
e. Jenis kelamin e. Laki-Laki berjenis kelamin
f. Bidang keahlian f. Pertanian Laki-laki, dan bidang
kehlian pertanian.
Hanya memadai
menggunakan
metode ceramah dan
diskusi.
3 Keadaan 1. Keadaan hamparan Datar
Wilayah
2. Luas Lahan 8.971 Ha
103
Matriks Skala Prioritas Penentuan Metode Penyuluhan
Ceramah
Aspek yang Demonstrasi Bimbingan Studi
dan
Dinilai Cara Teknis Banding
Diskusi
Sasaran *** *** ** **
Praktikan *** *** ** **
Keadaan Wilayah *** *** *** ***
Biaya dan Sarana *** *** * *
Kebijakan *** *** ** **
Materi *** *** * *
JumlahSkor 18 18 11 11
Keterangan : ***= Sesuai, **= Kurang sesuai, *= tidak sesuai
104
LAMPIRAN 3
105
A. Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian
106
c. untuk mengidentifikasi meningkatnya penilaian tentang pemanfaatan
lahan pekarangan budidaya sayuran dengan sistem vertikultur
C. Sampel
Lebih jelasnya metode pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar.1
berikut :
Desa Bambulung
107 Mulyo
purposive sampling
10 Responden
D. Instrumen Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi diperlukan instrumen yang harus digunakan
untuk mencapai tujuan evaluasi. Instrumen yang digunakan merupakan alat
untuk menghimpun data secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
1 2 3 4 5
108
Pekarangan Budidaya Pemanfaatan Lahan wanita tani Pemanfaatan Lahan
Sayuran sistem Vertikultur Pekarangan pelaksana Pekarangan Budidaya
Budidaya Sayuran Sayuran sistem
sistem Vertikultur Vertikultur
apakah :
1. Sadar dan
menghayati
2. Berminat dan
tertarik
3. Menilai
4. Mencoba
5. Menerapk
2. Kuisioner
109
a) Keterlibatan anggota dalam
menetapkan materi, Media dan Metode
Penyuluhan.
3
a. 75% anggota terlibat
2
b. 50% anggota terlibat
1
c. Hanya pengurus yang teribat
b) Keterlibatan anggota dalam
menetapkan waktu dan tempat kegiatan
penyuluhan
3
a. 75% anggota terlibat
2
b. 50% anggota terlibat
1
c. Hanya pengurus yang teribat
c) Materi Penyuluhan
a. Sesuai dengan kebutuhan petani 3
b. Kurang sesuai dengan kebutuhan 2
petani
1
c. Tidak sesuai dengan kebutuhan petani
d) Pemilihan metode dan teknik
penyuluhan pertanian
3
a. Sesuai dengan tujuan penyuluhan
2
b. Kurang sesuai dengan tujuan
1
penyuluhan
c. Tidak sesuai dengan tujuan penyuluhan
e) Penggunaan media penyuluhan
a. Sesuai dengan tujuan penyuluhan 3
b. Kurang sesuai dengan tujuan 2
penyuluhan
1
c. Tidak sesuai dengan tujuan penyuluhan
f) Setelah kegiatan penyuluhan dapat
menyebabkan meningkatnya
………………tentang pemanfaatan
lahan pekarangan buddidaya sayuran
sistem vertikultur
1
110
a. kesadaran dan penghayatan 2
b. minat dan merasa tertarik 3
c. penilaian 4
d. mencoba 5
e. diterapkan
E. Analisis Data
Data dari angket dalam evaluasi ini merupakan data kuantitatif yang akan
dianalisis secara deskriptif persentase dengan langkah-langkah menurut Riduan
(2004:71-95) sebagai berikut:
1. Menghitung nilai responden dan masing-masing aspek atau sub variabel.
2. Merekap nilai.
3. Menghitung nilai rata-rata.
4. Menghitung persentase dengan rumus:
DP = n : N x 100%
Keterangan:
111
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan
dengan tabel kriteria.
2. 50%-75% Baik
3. 25%-50% CukupBaik
4. 1% - 25% KurangBaik
112
Untuk mengetahui keadaan sasaran penyuluhan pada kegiatan PKL II
dapat dilihat pada table dibawah ini identifikasi keadaan responden sebagai
berikut:
Jumlah 396 60
Rata-rata 36,9 6
Dari data diatas menunjukkan bahwa tingkat umur petani mitra berada pada
kisaran 35 sampai dengan 48 tahun, tingkat pendidikan rata-rata SLTA, pengalaman
berusaha tani rata-rata 3 tahun.
113
Pengalaman menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi cenderung
mengakibatkan dan menghasilkan adanya diri yang timbal balik serta penyesuaian
kecakapan dengan situasi baru. Selain itu, pengalaman juga dapat membentuk sikap
sebagai proses semakin meningkatnya pengetahuan yang dimiliki petani termasuk
didalamnya pengalaman penggunaan teknologi baru (Purwanto, 2005).
F. Analisis Data Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertaian
1. Persiapan Penyuluhan Pertanian
a. Keterlibatan Anggota Dalam Menetapkan Materi Penyuluhan
Petanian
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 75% anggota 3 0 0 0
2 Hanya 50% 2 8 16 80
3 Hanya pengurus 1 2 2 20
Jumlah 10 18 100
114
%) dan 2 orang responden (20%) mengatakan hanya pengurus yang
terlibat, hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan anggota pada
penetapan materi penyuluhan sangat kurang.
Total Persentase
No Kriteria Skore Responden
skore %
1 75% anggota 3 0 0 0
2 Hanya 50% 2 7 14 70
3 Hanya pengurus 1 3 3 30
115
Jumlah 25 17 100
116
Tabel Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Penyuluhan Pertanian
No Kriteria Skor Responden Total skor Persentase %
1 Sesuai 3 8 24 80
2 Kurang Sesuai 2 2 4 20
3 Tidak sesuai 1 0 0 0
Jumlah 10 28 100
117
Tabel Kesesuaian Metode Dengan Tujuan Penyuluhan
No Kriteria Skor Responden Total skor Persentase %
1 Sesuai 3 9 27 90
2 Kurang Sesuai 2 1 2 20
3 Tidak sesuai 1 0 0 0
Jumlah 10 29 100
1 Sesuai 3 6 18 60
2 Kurang Sesuai 2 2 4 20
118
3 Tidak sesuai 1 2 2 20
Jumlah 10 24 100
1 Menerapkan 5 7 35 70
119
2 Mencoba 4 3 12 30
3 Menilai 3 0 0 0
4 Minat 2 0 0 0
5 Sadar 1 0 0 0
Jumlah 10 47 100
120
LAMPIRAN 4
ELEMEN KOMPETENSI IV
121
A. Rumusan Tujuan Evaluasi Hasil
1. Langkah-Langkah Dalam Menetapkan Tujuan Evaluasi
a. Mencermati jenis-jenis evaluasi sebagai dasar untuk
menentukan tujuan yang ingin dicapai
b. Tuliskan rumusan tujuan dengan tahapan
1) Tentukan satu jenis kegiatan penyuluhan yang telah
dilakukan
2) Tentukan materi yang disampaikan pada saat penyuluhan
3) Tentukan lokasi, peserta, waktu kegiatan penyuluhan
4) Pahami tujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
Unsur-unsur dalam tujuan penyuluhan antara lain sasaran,
perubahan perilaku yang dikehendaki, materi, dan kondisi/
situasi.
5) Susun rumusan tujuan, dengan mengacu unsur-unsur tersebut
diatas.
2. Rumusan Tujuan Evaluasi.
a. Salah satu kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan di
Desa Bambulung, Kecamatan Pmatang Karau, Kabupaten
Barito Timur yaitu Pemanfaatan lahan pekarangan konsep
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
b. Salah satu materi yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan
adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya
sayuran dengan sistem vertikultur.
c. Peserta kegiatan penyuluhan ini adalah 10 orang kelompok
wanita tani yang merupakan pengurus dan anggota dari KWT
Nusa Indah Desa Bambulung.
d. Lokasi diadakannya kegiatan penyuluhan adalah Rumah Ibu
Titi Sumarni (Anggota KWT Nusa Indah) Jalan Prona RT.02/
RW.01, Desa Bambulung, Kecamatan Pematang Karau,
Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pada hari Selasa, 15 Juni 2020
f. Unsur-unsur dalam tujuan penyuluhan adalah
122
1) Sasaran (S) yaitu Kelompok Wanita Tani Mira Lestari
2) Perubahan perilaku yang dikehendaki (P) adalah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
3) Materi (M) adalah Pemanfaatan lahan pekarangan konsep
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya sayuran
dengan sistem vertikultur.
4) Kondisi/ situasi (K) adalah sesuai dengan rekomendasi.
g. Rumusan Tujuan Evaluasi
Rumusan tujuan Evaluasi hasil ini adalah mengetahui
perubahan perilaku (Pengetahuan, Sikap, Keterampilan)
Kelompok Wanita Tani Nusa Indah terhadap Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) budidaya sayuran dengan sistem
vertikultur melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di
Desa Bambulung, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten
Barito Timur.
123
B. Metode Evaluasi Hasil
1. Langkah-Langkah Memilih Metode Evaluasi
a. Menghimpun dan menganalisa data sasaran melalui penyuluh
dan kelengkapannya (programa kecamatan, Programa Desa,
dan laporan akhir kegiatan),
b. Menetapkan metode evaluasi.
c. Menentukan waktu dan tempat
d. Menentukan jumlah sasaran
e. Pelaksanaan
✓ Penyebaran kuesioner
✓ Pengumpulan dan pengolahan data
✓ Analisa data
2. Metode Evaluasi Yang Dipilih
Berdasarkan tujuan evaluasi melihat sejauh mana Pengetahuan,
Sikap, Keterampilan Kelompok Wanita Tani Nusa Indah terhadap
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya sayuran dengan
sistem vertikultur, metode yang digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Survey
Menentukan jumlah sampling yang akan menjadi
responden dalam mengisi kuisioner. Hal ini untuk menghemat
waktu dan tenaga dalam pengumpulan data.
b. Group Interviews (Wawancara kelompok)
Wawancara kelompok, metode ini dilakukan dengan cara
mengadakan pertemuan dengan responden yang mengikuti
kegiatan penyuluhan Pemanfaatan lahan pekarangan konsep
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya sayuran
dengan sistem vertikultur. Metode ini digunakan untuk
pengisian kuisioner dengan melakukan wawancara dengan
petani yang telah dipilih menjadi responden melalui penarikan
sampel.
124
C. Instrumen Evaluasi Hasil
1. Kisi – Kisi, Indikator, dan Item – Item Dari Materi Penyuluhan
Variabel Sub Variabel Tujuan Rekomendasi/ Standar Kriteria dan Skor Alat Ukur
Pengetahuan Pengertian Kelompok Wanita Pada dasarnya KRPL merupakan suatu himpunan a. Mengetahui sesuai Apakah bapak/ibu
KRPL Tani mampu rumah yang mampu mewujudkan kemandirian dengan rekomendasi mengetahui apa itu
mengetahui KRPL pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan (skor 3) KRPL?
b. Mengetahui tetapi
Sumber: Mardiharini (2011). belum sesuai
rekomendasi (skor 2)
c. Tidak mengetahui
(skor 1)
Pengertian Kelompok Wanita Cara bertani/bertanam, yang di lakukan dengan a. Mengetahui sesuai Apa bapak/ibu
Budidaya Tani mampu menempatkan media tanam dalam wadah-wadah dengan rekomendasi mengetahui
sistem mengetahui yang disusun secara vertikal (keatas. Sehingga b. Mengetahui tetapi pengertian
Vertikultur Sistem Budidaya dalam demikian, vertikultur merupakan upaya belum sesuai budidaya dengan
Vertikultur pemanfaatan ruang ke arah vertikal rekomendasi sistem vertikultur?
Sumber: Nitisapto (1993) c. Tidak mengetahui
Bentuk/jenis- Kelompok Wanita Bentuk/jenis-jenis vertikultur adalah sebagai a. Mengetahui sesuai Apakah bapak/ibu
jenis Tani mampu berikut. dengan rekomendasi mengetahui
vertikultur mengetahui - Kolom wadah media tanam disusun secara b. Mengetahui tetapi bentuk/ jenis-jenis
bentuk/ jenis vertikal. belum sesuai vertikultur?
vertikultur - Kolom wadah media disusun secara horizontal. rekomendasi
- Wadah media digantung. c. Tidak mengetahui
- Pot susun.
Sumber: Sutarminingsih (2003)
125
Media Kelompok Wanita Pada pola budidaya tanaman secara vertikal ini, a. Mengetahui sesuai Apakah bapak/ibu
tanaman/tumb Tani mampu jenis yang dapat digunakan adalah yang dengan rekomendasi mengetahui media
uh tanaman mengetahui media bersetruktur rema, media tanam yang digunakan b. Mengetahui tetapi tanamdan
tanaman adalah campuran antara tanah, pupuk kompos, dan belum sesuai perbandingan yang
sekam dengan perbandingan 1:1:1 rekomendasi digunakan dalam
Sumber: Sutarminingsih (2003) c. Tidak mengetahui budidaya sistem
vertikultur ?
Media Kelompok Wanita Media tanam tersebut dapat digunakan secara a. Mengetahui sesuai Apakah bapk/ibu
tanaman/tumb Tani mampu terus-menerus. Hanya setelah digunakan sebanyak dengan rekomendasi mengetahui berapa
uh tanaman mengetahui 2-3 kali tanam, perlu ditambahkan kembali pupuk b. Mengetahui tetapi kali media dapat
berapa kali media kandang/kompos, dan apabila perlu dapat pula belum sesuai digunakan?
dapat di gunakan ditambahkan pupuk buatan (pabrik) agar unsur rekomendasi
hara tetap tersedia secara memadai c. Tidak mengetahui
Sumber: Sutarminingsih (2003)
Sikap Keunggulan Kelompok Wanita Keunggulan budidaya sistem vertikultur: a. Setuju sesuai Apakah bapak/ibu
budidaya Tani mampu - Menghemat lahan rekomendasi setuju banyak
sistem memberikan - Menghemat air b. Setuju tetapi belum keunggulan dari
vertikultur sikap terhadap - Umur tanaman relatif pendek sesuai rekomendasi pemanfaatan lahan
keunggulan - Pemeliharaan tanaman relatif sederhana c. Tidak setuju pekaragan dengan
budidaya mengggunakan
vertikultur Sumber: Sutarminingsih (2003) sistem Vertikultur?
Persyaratan Kelompok Wanita Agar tanaman yang diusahakan atau a. Setuju sesuai Apakah bapak/ibu
benih Tani mampu sikap dibudidayakan nantinya memberikan hasil yang rekomendasi setuju memenuhi
terhadap optimal, Benih harus memenuhi beberapa b. Setuju tetapi persyaratn benih
persyaratan benih persyaratan sebagai berikut. belum sesuai dapat memberikan
yang digunakan - Dihasilkan dari tanaman/buah yang baik dan rekomendasi hasil yang optimal
dalam budidaya sehat (unggul) c. Tidak setuju ?
- Biji harus murni, artinya bersih dan tidak
tercampur dengan varietas lainya
- Bebas dari hama dan penyakit
126
- Mempunyai daya kecambah dan daya tumbuh
yang tinggi
Sumber: Sutarminingsih (2003)
Tujuan Persemaian pada dasarnya bertujuan sebagai a. Setuju sesuai Apakah bapak/ibu
Persemaian berikut rekomendasi setuju tujuan
- Melindungi benih yang sedang mengalami b. Setuju tetapi persemaian dapat
proses perkecambahan dari berbagai gangguan, belum sesuai menghasilkan bibit
seperti misalnya serangan serangga dan rekomendasi yang lebih baik?
pengaruh fisik lainnya (hujan lebat, terik sinar c. Tidak setuju
matahari dan sebagainya)
- Memusatkan bibit pada suatu tempat sehingga
perawatan dapat dilakukan secara lebih intensif
- Menghasilakan bibit yang lebih baik
Sumber: Sutarminingsih (2003)
Jenis tanaman Pada perinsipnya semua jenis tanaman semusim a. Setuju sesuai Apakah bapak/ibu
yang dapat diusahakan dengan sistem vertikultur ini. rekomendasi setuju semua jenis
dibudidayakan Tanaman semusim adalah tanaman yang hasilnya b. Setuju tetapi belum tanaman semusim
dapat dipungut/dipanen 2-3 kali selama masa sesuai rekomendasi dapat
pertumbuhannya yang berkisar antara 6 bulan. c. Tidak setuju dibudidayakan
Sumber: Sutarminingsih (2003) degan sistem
vertikultur?
Panen Umur tanaman dan beberapa ciri fisik tanaman a. Setuju sesuai Apakah bapak/ibu
seperti misalnya tingkat pertumbuhan tanaman rekomendasi setuju umur panen
serta ukuran dan warna buah, dapat digunakan b. Setuju tetapi belum tanaman yang
sebagai indikator dalam menentukan umur panen sesuai rekomendasi optimal dapat
yang optimal. c. Tidak setuju dilihat dari ciri-ciri
Sumber: Sutarminingsih (2003) fisik?
127
Keterampilan Penyiapan Kebutuhan Alat: a. Terampil sesuai Apakah bapak/ibu
Kolom/Wadah Gergaji kayu dan besi, palu, gunting, pensil, rekomendasi terampil dalam
Media Tanam penggaris, dan pisau/ cutter b. Terampil tetapi menyiapkan alat
Kebutuhan Bahan: belum sesuai dan bahan
Bambu,Plastik mulsa (plastik hitam perak)dan rekomendasi pembuatan
Paku c. Tidak terampil vertikultur?
Sumber: Sutarminingsih (2003)
Pembuatan Potonglah karpet talang, plastik, plastik hitam a. Terampil sesuai Apakah bapak/ibu
Konstruksi perak, ataupun kassa plastik dengan ukuran antara rekomendasi terampil dalam
(70 atau 90) cm x 100 cm dst. b. Terampil tetapi pembuatan
belum sesuai konstruksi
Sumber: Sutarminingsih (2003) rekomendasi vertikultur?
c. Tidak terampil
Media Media pesemaian benih dapat dibuat dari a. Terampil sesuai Apakah bapak/ ibu
persemaian campuran antara tanah yang ada di sekitar kita, rekomendasi terampil dalam
pasir halus, dan pupuk kandang dengan b. Terampil tetapi membedakan
perbandingan 1:1:1. Sebelum digunakan, campur belum sesuai antara membuat
media tersebut dapat disiram terlebih dahlu dengan rekomendasi media persemaian
air panas atau dijemur di bawah terik sinar c. Tidak terampil dengan media
matahari untuk menhambat pertumbuhan tanam?
organisme penganggu bakal bibit/tanam
Sumber: Sutarminingsih (2003)
Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman a. Terampil sesuai Apakah bapak/ibu
Tanaman - Penyiraman rekomendasi terampil dalam
- Penyiangan b. Terampil tetapi pemeliharaan
- Pemupukan belum sesuai tanaman budidaya
- Pengendalian hama dan penyakit rekomendasi sistem vertikultur?
Sumber: Sutarminingsih (2003) c. Tidak terampil
128
Cara Terdapat 3 cara pemanenan sayuran yang sering a. Terampil sesuai Apakah bapak/ibu
Pemanenan dilakukan, yaitu. rekomendasi terampil dalam
- Dipetik: misalnya cabai, tomat, terung, kacang- b. Terampil tetapi pemanenan
kacangan, dan sebagainya belum sesuai sayuran budidaya
- Dipotong: misalnya petsai, selada, kol bunga, rekomendasi sistem vertikultur?
kailan, seledri, dan sebagainya c. Tidak terampil
- Dicabut: misalnya bayam, bawang merah,
bawang putih, selada, wortel dan sebagainya.
Sumber: Sutarminingsih (2003)
129
D. Kuisoner
No. Responden :
Hari/Tanggal :
Paraf :
1. Nama : ...................................................................
2. Jenis kelamin : Laki-laki/ Perempuan *)
3. Umur : ………..Tahun
4. Pendidikan terakhir : SD / SLTP / SLTA / PerguruanTinggi *)
5. Pekerjaan : ...................................................................
6. Alamat
Desa : ...................................................................
Kecamatan : ...................................................................
Kabupaten : ...................................................................
Propinsi : ...................................................................
7. Kelompok wanita tani .................................................................. :
8. Status dalam kelompok ................................................................ : Pengurus /
Anggota *)
9. Lamanya Menjadi anggota .......................................................... :
10. Lamanya Berusaha Tani .............................................................. : ............Tahun
Enumerator/ Pencacah
130
Petunujuk :Berilah tanda lingkaran (O) pada jawaban A,B dan C di bawah ini
yansesuai dengan kondisi/fakta dilapangan wilayah bapak/ibu masing-masing.
A. Aspek pengetahuan
1. Apakah bapak/ibu mengetahui apa itu KRPL?
Rekomendasi:
Pada dasarnya KRPL merupakan suatu himpunan rumah yang mampu
mewujudkan kemandirian pangan keluarga melalui pemanfaatan
pekarangan
Sumber: Mardiharini (2011).
a. Mengetahui sesuai dengan rekomendasi
b. Mengetahui tetapi belum sesuai rekomendasi
c. Tidak mengetahui
131
4. Apakah bapak/ibu mengetahui media tanam dan perbandingan yang digunakan
dalam budidaya sistem vertikultur ?
Rekomendasi:
Pada pola budidaya tanaman secara vertikal ini, jenis yang dapat digunakan
adalah yang bersetruktur rema, media tanam yang digunakan adalah
campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam dengan perbandingan
1:1:1
Rekomendasi:
Media tanam tersebut dapat digunakan secara terus-menerus. Hanya setelah
digunakan sebanyak 2-3 kali tanam, perlu ditambahkan kembali pupuk
kandang/kompos, dan apabila perlu dapat pula ditambahkan pupuk buatan
(pabrik) agar unsur hara tetap tersedia secara memadai
132
B. Aspek sikap
1. Apakah bapak/ibu setuju memenuhi persyaratan benih dapat memberikan hasil
yang optimal ?
Rekomendasi:
Agar tanaman yang diusahakan atau dibudidayakan nantinya memberikan
hasil yang optimal, Benih harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai
berikut.
- Dihasilkan dari tanaman/buah yang baik dan sehat (unggul)
- Biji harus murni, artinya bersih dan tidak tercampur dengan varietas
lainya
- Bebas dari hama dan penyakit
- Mempunyai daya kecambah dan daya tumbuh yang tinggi
Rekomendasi:
Keunggulan budidaya sistem vertikultur:
- Menghemat lahan
- Menghemat air
- Umur tanaman relatif pendek
- Pemeliharaan tanaman relatif sederhana
133
3. Apakah bapak/ibu setuju tujuan persemaian dapat menghasilkan bibit yang lebih
baik?
Rekomendasi:
Persemaian pada dasarnya bertujuan sebagai berikut
- Melindungi benih yang sedang mengalami proses perkecambahan dari
berbagai gangguan, seperti misalnya serangan serangga dan pengaruh
fisik lainnya (hujan lebat, terik sinar matahari dan sebagainya)
- Memusatkan bibit pada suatu tempat sehingga perawatan dapat
dilakukan secara lebih intensif
- Menghasilakan bibit yang lebih baik
134
5. Apakah bapak/ibu setuju umur panen tanaman yang optimal dapat dilihat dari
ciri-ciri fisik?
Rekomendasi:
Umur tanaman dan beberapa ciri fisik tanaman seperti misalnya tingkat
pertumbuhan tanaman serta ukuran dan warna buah, dapat digunakan
sebagai indikator dalam menentukan umur panen yang optimal.
C. Aspek keterampilan
1. Apakah bapak/ibu terampil dalam menyiapkan alat dan bahan pembuatan
vertikultur?
Rekomendasi:
Kebutuhan Alat:
- Gergaji kayu dan besi
- Pukul/palu
- Gunting
- Pensil/spidol
- Penggaris
- Pisau dan cutter
Kebutuhan Bahan:
- Bambu
- Plastik mulsa (plastik hitam perak)
- Paku
135
2. Apakah bapak/ ibu terampil dalam membedakan antara membuat media
persemaian dengan media tanam?
Rekomendasi:
Media pesemaian benih dapat dibuat dari campuran antara tanah yang ada
di sekitar kita, pasir halus, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Sebelum digunakan, campur media tersebut dapat disiram terlebih dahlu
dengan air panas atau dijemur di bawah terik sinar matahari untuk
menhambat pertumbuhan organisme penganggu bakal bibit/tanam
136
4. Apakah bapak/ibu terampil dalam pemanenan sayuran budidaya sistem
vertikultur?
Rekomendasi:
Terdapat 3 cara pemanenan sayuran yang sering dilakukan, yaitu.
- Dipetik: misalnya cabai, tomat, terung, kacang-kacangan, dan
sebagainya
- Dipotong: misalnya petsai, selada, kol bunga, kailan, seledri, dan
sebagainya
- Dicabut: misalnya bayam, bawang merah, bawang putih, selada, wortel
dan sebagainya.
E. Data Populasi
137
Populasi merupakan seluruh peserta KWT Nusa Indah. Berikut adalah data
anggota KWT Nusa Indah :
Nama Kelompok Tani : Kelompok Wanita Tani Nusa Indah
Alamat : RT 02, RW 01, Desa Bambulung, Kecematan Pematang
Karau, Kabupatan Barito Timur
Ketua : Titi Sumarni
Jumlah Anggota : 30 Orang
Jenis
No. Nama Alamat Jabatan
Kelamin
1. Titi Sumarni RT 02,RW 1,Desa Bambulung Ketua Perempuan
2. Masratu RT 02,RW 1,Desa Bambulung Sekretaris Perempuan
3. Huweini, A.Md RT 02,RW 1,Desa Bambulung Bendahara Perempuan
4. Wartiana RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
5. Siti Sulasmi RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
6. Siti Wahidah RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
7. Hite Bidjan RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
8. Hele T RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
9. Elna RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
10. Supit Namara RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
11. Hariani RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
12. Fatmawati RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
13. Ariani RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
14. Merti RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
15. Wineini Wg, S.Pd RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
16. Arbayah RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
17. Titiani RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
18. Budiana RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
19. Rusleniati RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
20. Rahmaniah RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
21. Martini RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
22. Rustine RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
23. Enni RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
24. Mariati RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
25. Asmah RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
26. Nor Karamah RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
138
27. Galuh Kasmiri RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
28. Mariani RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
29. Santi RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
30. Sanah RT 02,RW 1,Desa Bambulung Anggota Perempuan
Dari keseluruhan anggota KWT Nusa Indah diambil 10 orang sebagai peserta
kegiatan penyuluhan pertanian dan evaluasi. Berikut merupakan data 10 anggota KWT
tersebut:
Kelompok
Jenis
No Nama Umur Pekerjaan Wanita Alamat
kelamin
Tani
RT 02,RW
Titi Sumarni Ibu Rumah
1. P 36 Nusa Indah 1,Desa
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
Masratu Ibu Rumah
2. P 35 Nusa Indah 1,Desa
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
3. Huweini, A.Md P 42 PNS Nusa Indah 1,Desa
Bambulung
RT 02,RW
Wartiana Ibu Rumah
4. P 35 Nusa Indah 1,Desa
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
Siti Sulasmi Ibu Rumah
5. P 48 Nusa Indah 1,Desa
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
Siti Wahidah Ibu Rumah
6. P 48 Nusa Indah 1,Desa
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
7. Hite Bidjan P 40 Pedagang Nusa Indah 1,Desa
Bambulung
Wineini Wg, RT 02,RW
8. P 35 Guru Nusa Indah 1,Desa
S.Pd
Bambulung
RT 02,RW
9. Arbayah P 37 Guru Nusa Indah 1,Desa
Bambulung
RT 02,RW
Ibu Rumah
10. Sanah P 40 Nusa Indah 1,Desa
Tangga
Bambulung
139
F. Data Sampel
Desa Bambulung
purposive sampling
Mulyo
10 Responden
140
DATA SAMPEL
Lama jadi
No Umur Pekerjaan Status dalam
Nama Jenis Kelamin Pendidikan Alamat anggota Kelompok Tani
(tahun) Pokok kelompok
(tahun)
RT 02,RW
Titi Sumarni Ibu Rumah Ketua
1 36 Perempuan SLTP 1,Desa 6 Nusa Indah
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
Masratu Ibu Rumah Sekretaris
2 35 Perempuan SLTA 1,Desa 6 Nusa Indah
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
3 Huweini, A.Md 42 Perempuan Sarjana PNS 1,Desa Bendahara 6 Nusa Indah
Bambulung
RT 02,RW
Wartiana Ibu Rumah
4 35 Perempuan SLTA 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
Siti Sulasmi Ibu Rumah
5 48 Perempuan SLTA 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
Siti Wahidah Ibu Rumah
6 48 Perempuan SLTP 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Tangga
Bambulung
RT 02,RW
7 Hite Bidjan 40 Perempuan SLTA Pedagang 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Bambulung
RT 02,RW
8 Wineini Wg, S.Pd 35 Perempuan Sarjana Guru 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Bambulung
RT 02,RW
9 Arbayah 37 Perempuan SLTA Guru 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Bambulung
RT 02,RW
Ibu Rumah
10 Sanah 40 Perempuan SD 1,Desa Anggota 6 Nusa Indah
Tangga
Bambulung
141
G. TABULASI DATA
Keterangan:
MR/SR/TR : Mengetahui/Setuju/Terampil sesuai Rekomendasi
MBR/SBR/TBR : Mengetahui/Setuju/Terampil belum sesuai
Rekomendasi
TM/TS/TT : Tidak Mengetahui/Setuju/Terampil
1. PRE TEST
Pre Test
No. Nama Aspek Pengetahuan Aspek Sikap Aspek Keterampilan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Titi Sumarni
1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 1
Masratu
2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2
Huweini, A.Md
3 1 1 1 2 1 3 3 2 3 2 1 2 1 1 1
Wartiana
4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siti Sulasmi
5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siti Wahidah
6 1 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1
Hite Bidjan
7 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1
Wineini Wg,
8 S.Pd 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
Arbayah
9 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2
10 Sanah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1
142
2. POST TEST
Post Test
No. Nama Aspek Pengetahuan Aspek Sikap Aspek Keterampilan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Titi Sumarni
1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
Masratu
2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2
Huweini, A.Md
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
Wartiana
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siti Sulasmi
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
Siti Wahidah
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
Hite Bidjan
7 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
Wineini Wg,
8 S.Pd 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Arbayah
9 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
10 Sanah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
143
H. HASIL OLAH DATA
Keterangan:
MR/SR/TR : Mengetahui/Setuju/Terampil sesuai Rekomendasi
MBR/SBR/TBR : Mengetahui/Setuju/Terampil belum sesuai Rekomendasi
TM/TS/TT : Tidak Mengetahui/Setuju/Terampil
a. Pre Test
➢ Pengetahuan
Pre Test
No. Nama Aspek Pengetahuan Jumlah Rerata Persen Kategori
1 2 3 4 5
Titi Sumarni
1 2 2 2 2 2 10 2 67% MBR
Masratu
2 1 3 2 1 2 9 1,8 60% MBR
Huweini, A.Md
3 1 1 1 2 1 6 1,2 40% TM
Wartiana
4 1 3 3 3 3 13 2,6 87% MR
Siti Sulasmi
5 1 3 3 3 3 13 2,6 87% MR
Siti Wahidah
6 1 1 2 2 1 7 1,4 47% TM
Hite Bidjan
7 2 2 2 2 1 9 1,9 60% MBR
Wineini Wg, S.Pd
8 2 2 3 3 3 13 2,6 87% MR
144
Arbayah
9 1 1 2 2 2 8 1,6 53% MBR
Mengetahui Sesuai
Nilai (3) Skor 77,78% - 100%
Rekomendasi (MR)
Mengetahui Belum Sesuai
Nilai (2) Skor 55,55% - 77,77%
Rekomendasi (MBR)
Tidak Mengetahui (TM) Nilai (1) Skor 33,33% - 55,54%
➢ Sikap
Pre Test
No. Nama Aspek Sikap Jumlah Rerata Persen Kategori
1 2 3 4 5
Titi Sumarni 2,4
1 3 2 3 2 2 12 80% SR
Masratu 2,2
2 2 2 2 2 3 11 73% SBR
Huweini, A.Md 2,6
3 3 3 2 3 2 13 87% SR
Wartiana 3
4 3 3 3 3 3 15 100% SR
Siti Sulasmi 3
5 3 3 3 3 3 15 100% SR
Siti Wahidah 2,8
6 3 3 3 3 2 14 93% SR
Hite Bidjan 2,2
7 2 2 2 2 3 11 73% SBR
Wineini Wg, S.Pd 3
8 3 3 3 3 3 15 100% SR
Arbayah 1,8
9 2 1 2 2 2 9 60% SBR
Setuju Sesuai
Nilai (3) Skor 77,78% - 100%
Rekomendasi(SR)
Setuju Belum Sesuai
Nilai (2) Skor 55,55% - 77,77%
Rekomendasi (SBR)
Tidak Setuju (TS) Nilai (1) Skor 33,33% - 55,54%
145
➢ Keterampilan
Pre Test
No. Nama Aspek Keterampilan Jumlah Rerata Persen Kategori
1 2 3 4 5
Titi Sumarni 7 1,4
1 1 2 2 1 1 47% TT
Masratu 12 2,4
2 2 2 3 3 2 80% TR
Huweini, A.Md 6 1,2
3 1 2 1 1 1 40% TT
Wartiana 15 3
4 3 3 3 3 3 100% TR
Siti Sulasmi 15 3
5 3 3 3 3 3 100% TR
Siti Wahidah 10 2
6 2 2 3 2 1 67% TBR
Hite Bidjan 7 1,4
7 2 2 1 1 1 47% TT
Wineini Wg, S.Pd 13 2,6
8 3 2 3 3 2 86% TR
Arbayah 7 1,4
9 2 1 1 1 2 47% TT
Terampil Sesuai
Nilai (3) Skor 77,78% - 100%
Rekoemdasi (TR)
Terampil Belum Sesuai
Nilai (2) Skor 55,55% - 77,77%
Rekomendasi(TBR)
Tidak Terampil (TT) Nilai (1) Skor 33,33% - 55,54%
146
b. Post Test
➢ Pengetahuan
Post Test
No. Nama Aspek Pengetahuan Jumlah Rerata Persen Kategori
1 2 3 4 5
Titi Sumarni
1 2 3 2 2 2 11 2,2 73% MBR
Masratu
2 3 3 2 2 3 13 2..6 86% MR
Huweini, A.Md
3 3 3 2 2 3 13 2,6 86% MBR
Wartiana
4 3 3 3 3 3 15 3 100% MR
Siti Sulasmi
5 3 3 3 3 3 15 3 100% MR
Siti Wahidah
6 3 3 3 3 3 15 3 100% MR
Hite Bidjan
7 3 3 3 3 3 15 3 100% MR
Wineini Wg, S.Pd
8 3 3 3 3 3 15 3 100% MR
Arbayah
9 2 2 2 2 2 10 2 67% MR
10 Sanah 2 2 2 2 2 10 2 67% MR
Jumlah 21 23 23 24 24 132 26,4 879%
Rerata 2,1 2,3 2,3 2,4 2,4 13,2 2,64 88% MR
Mengetahui Sesuai
Nilai (3) Skor 77,78% - 100%
Rekomendasi (MR)
Mengetahui Belum Sesuai
Nilai (2) Skor 55,55% - 77,77%
Rekomendasi (MBR)
Tidak Mengetahui (TM) Nilai (1) Skor 33,33% - 55,54%
➢ Sikap
Post Test
No. Nama Aspek Sikap Jumlah Rerata Persen Kategori
1 2 3 4 5
Titi Sumarni 15 3
1 3 3 3 3 3 100% SR
Masratu 12 2,4
2 2 3 2 2 3 80% SR
Huweini, A.Md 15 3
3 3 3 3 3 3 100% SR
147
Wartiana 15 3
4 3 3 3 3 3 100% SR
Siti Sulasmi 15 3
5 3 3 3 3 3 100% SR
Siti Wahidah 15 3
6 3 3 3 3 3 100% SR
Hite Bidjan 12 2,4
7 2 3 2 2 3 80% SR
Wineini Wg, S.Pd 15 3
8 3 3 3 3 3 100% SR
Arbayah 15 3
9 3 3 3 3 3 100% SR
Setuju Sesuai
Nilai (3) Skor 77,78% - 100%
Rekomendasi(SR)
Setuju Belum Sesuai
Nilai (2) Skor 55,55% - 77,77%
Rekomendasi (SBR)
Tidak Setuju (TS) Nilai (1) Skor 33,33% - 55,54%
➢ Keterampilan
Post Test
No. Nama Aspek Keterampilan Jumlah Rerata Persen Kategori
1 2 3 4 5
Titi Sumarni 2 2 2 2 2 10 2 67% TBR
1
Masratu 2 2 3 3 2 12 2,4 80% TR
2
Huweini, A.Md 2 2 2 2 2 10 2 67% TBR
3
Wartiana 3 3 3 3 3 15 3 100% TR
4
Siti Sulasmi 3 2 2 2 2 11 2,2 73% TBR
5
Siti Wahidah 2 3 3 3 2 12 2,4 80% TR
6
Hite Bidjan 3 3 3 3 3 15 3 100% TR
7
Wineini Wg, S.Pd 3 3 3 3 3 15 3 100% TR
8
148
Arbayah 2 2 2 2 2 10 2 67% TBR
9
Terampil Sesuai
Nilai (3) Skor 77,78% - 100%
Rekoemdasi (TR)
Terampil Belum Sesuai
Nilai (2) Skor 55,55% - 77,77%
Rekomendasi(TBR)
Tidak Terampil (TT) Nilai (1) Skor 33,33% - 55,54%
149
b) Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Sikap
Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai evaluasi terhadap
suatu perilaku tertentu atau objek sikap. Pengukuran sikap seseorang
kaitannya dengan persepsi yang ditimbulkan setelah adanya adopsi
dan inovasi sehingga akan timbul penolakan maupun penerimaan
dalam diri seseorang. Berikut hasil analisis data pada aspek sikap
kelompok wanita tani:
Tabel 20. Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Sikap
No Kegiatan Nilai Klasifikasi
1 Aspek Sikap (Pre-Test) 83% SR
2 Aspek Sikap (Post-Test) 93% SR
Sumber: Hasil Olah Data Primer PKL II Tahun 2020
Berdasarkan analisis data dari segi sikap dapat dilihat bahwa hasil
Pre Test – Post Test mengalami peningkatan . Disimpulkan dan
ditetapkan bahwa penyuluhan pertanian untuk aspek sikap meningkat
dari 83 % menjadi 93% berawal dari setuju setuju sesuai rekomendasi
(SR) menjadi setuju sesuai rekomendasi (SR) atau meningkat sebesar
10 %.
c) Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Keterampilan
Aspek keterampilan merupakan tahapan akhir dalam indikator
perilaku yang sangat penting untuk dilakukan sebagai penerapan
teknologi pertanian. Berikut hasil analisis data pada aspek
keterampilan kelompok wanita tani:
Tabel 21. Hasil Pre Test dan Post Test Aspek Keterampilan
No Kegiatan Nilai Klasifikasi
Aspek Keterampilan
1 66% TBR
(Pre-Test)
Aspek Keterampilan
2 80% TR
(Post-Test)
Sumber: Hasil Olah Data Primer PKL II Tahun 2020
150
meningkat dari 66 % menjadi 80% berawal dari terampil belum
sesuai rekomendasi (TBR) menjadi terampil sesuai rekomendasi
(TR) atau meningkat sebesar 14 %.
d) Perubahan Perilaku
Berdasarkan tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui perubahan
perilaku (Pengetahuan, Sikap, Keterampilan) Kelompok Wanita Tani Mira
Lestari terhadap Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya
sayuran dengan sistem vertikultur Dari hasil 3 kegiatan evaluasi dari
tebel tersebut, maka dapat ditetapkan bahwa tujuan dari pelaksanaan
penyuluhan petani dapat mengetahui, setuju dan terampil
menerapkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Sistem
Vertikultur sesuai dengan rekomendasi.
Tabel 22. Perubahan perilaku
No Variabel Nilai Keterangan
Aspek Pengetahuan Mengetahui sesuai
1 88%
(Kognitif) rekomendasi
Setuju sesuai
2 Aspek Sikap (Afektif) 93%
rekomendasi
Aspek Ketrampilan Terampil sesuai
3 80%
(Psikomotorik) rekomendasi
Sumber: Hasil Olah Data Primer PKL II Tahun 2020
Dari hasil olah data pretest dan postest yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pelaksanaan penyuluhan tentang Pemanfaatan
lahan pekarangan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
budidaya sayuran dengan sistem vertikultur bertujuan untuk menilai tingkat
pengetahuan, sikap, dan ketermapilan petani mengalami peningkatan,
Tujuan sudah di capai dan dapat di simpulkan sebagai berikut :
a. Tingkat capaian untuk pengetahuan dari kegiatan penyuluhan di Desa
Bambulung 88% (meningkat). Dapat dikatakan bahwa Kelompok
wanita tani yang tadinya mengetahui tetapi masih rendah tentang
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) budidaya sayuran dengan
sistem vertikultur setelah dilakukan penyuluhan maka tingkat
pengetahuan petani menjadi meningkat.
b. Tingkat capaian untuk sikap dari kegiatan penyuluhan di Desa
Bambulung 93% (meningkat).
151
c. Tingkat capaian untuk terampil dari kegiatan penyuluhan di Desa
Bambulung 80% (meningkat).
152
Lampiran 5. Lembar Konsultasi PKL II
153