Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT PENILAIAN

PEMBELAJARAN KIMIA DI SMK N 1 MANDAU

Rizky Hajj Pertiwi1), Dhea Ananda2), Ilmi Syahputra, S.Pd3), Dra. Herdini, M. Si4)

1. FKIP, Universitas Riau, email:mahendra.saputra0485@student.unri.ac.id


2. SMK N 1 Mandau, email: hidayatunnisa48@guru.smk.belajar.id
3. FKIP, Universitas Riau, email: herdini@lecturer.unri.ac.id

Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya perubahan strategi pembelajaran yang terjadi
pada masa pandemi covid-19. Awalnya sistem pembelajaran dilakukan secara tatap muka
dikelas, namun pada masa pandemi covid-19 berubah menjadi pembelajaran daring (dalam
jaringan) atau pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi
siswa pada pelajaran kimia dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data non tes. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X dan XI MIA SMA Nurul Falah Pekanbaru. Hasil penelitian
menunjukkan partisipasi siswa tergolong “tinggi” dalam pembelajaran daring.
Keywords: Pembelajaran daring, partisipasi siswa.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu indikator penilaian kemajuan suatu bangsa. Sehingga
pendidikan menjadi pusat penting dari sebuah bangsa. Di arus globalisasi ini
pendidikan harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang selalu berubah di setiap
tahunnya.

Beberapa isu mendasar yang secara serius mempengaruhi sifat lembaga pendidikan
terus diupayakan oleh pemerintah dengan berbagai cara, seperti: pengembangan
kurikulum, pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru, pembelian buku dan
perangkat pembelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan
kualitas pengajaran.

Pada Desember 2019, virus corona yang mematikan muncul di Wuhan, China, dan
dengan cepat menyebar ke seluruh belahan dunia. Hal ini membuat Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) sebagai World Health Organization menetapkan virus
Corona atau COVID-19 sebagai pandemi. Pandemi adalah situasi di mana seluruh
penduduk dunia dapat terinfeksi dengan infeksi ini dan dapat menyebabkan beberapa
dari mereka menjadi sakit. Pandemi COVID-19 berdampak pada semua bidang
kehidupan termasuk ekonomi, masyarakat, pendidikan dan budaya.

Pelajar dari semua jenjang sekolah, lembaga pendidikan nonformal hingga universitas
dan lembaga layanan pendidikan lainnya telah merasakan dampak yang sangat besar.
Untuk mengatasi wabah ini, perlu ditingkatkan kesadaran untuk menjaga jarak sosial
selama interaksi sosial (social distancing), isolasi diri dan isolasi, sehingga setiap
individu yang rentan tidak akan terkena virus. Pekerjaan ini merupakan metode yang
digunakan untuk menekan atau menghentikan penyebaran COVID-19. Model ini
menuntut setiap orang untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan kemampuannya dan
membantu memperlambat penyebaran virus COVID-19. Demi kelangsungan proses
1
pendidikan dan ikut memutus mata rantai penyebaran virus corona, pelaksanaan
pembelajaran harus menyesuaikan dengan kebijakan social distancing yang
dicanangkan pemerintah.Kegiatan belajar mengajar semua jenjang dilakukan dirumah
peserta didik masing-masing dan dilakukan melalui media daring (online), sehingga
semua jenjang pendidikan ditutup sementara.

Guru harus memastikan siswa dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar walaupun
di rumah.Inovasi pembelajaran merupakan solusi yang menuntut guru untuk
merancang dan mengimplementasikan dengan memaksimalkan penggunaan media
yang ada (seperti media online). Guru dapat menggunakan metode e-learning untuk
belajar, yaitu belajar menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Sistem
pembelajaran dilakukan melalui perangkat komputer (PC) atau laptop yang terhubung
dengan internet. Guru dapat menggunakan grup di media sosial untuk belajar secara
bersamaan, seperti Whatsapp (WA), Telegram, aplikasi Zoom atau media sosial
lainnya. untuk Alat pembelajaran untuk memastikan siswa dapat belajar pada waktu
yang sama bahkan di tempat yang berbeda, guru juga dapat memberikan pekerjaan
rumah yang terukur, tetapi tetap memastikan bahwa pembelajaran harian siswa
dilakukan langkah demi langkah dari tugas.

Banyak lagi inovasi lainnya yang bisa dilakukan oleh pendidik demi memastikan
pembelajaran tetap berjalan dan siswa mendapatkan ilmu sesuai kurikulum yang telah
disusun pemerintah. Pelaksanaan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari penilaian
hasil belajar. Penilaian hasil belajar di era covid-19 ini juga diaksanakan secara daring.
Banyak aplikasi daring yang dapat digunakan dalam penilaian pendidikan, salah
satunya adalah google form.

Google Form
Google Formulir atau Google Formulir adalah alat yang berguna untuk membantu
merencanakan acara, mengirim survei, memberikan kuis untuk siswa atau orang lain,
atau mengumpulkan informasi sederhana dengan cara yang efektif. Formulir dapat
ditautkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan formulir, respons akan
otomatis dikirim ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihatnya di halaman
"Ringkasan Respons" yang diakses dari menu "Umpan Balik".
Google Forms adalah komponen dari layanan Google Docs. Aplikasi Google Form
sangat cocok untuk pelajar, guru, dosen, pekerja kantoran, dan profesional yang rutin
melakukan kuis, formulir, dan survei online. Fitur Google Formulir dapat dibuat secara
publik atau dibagikan secara eksklusif dengan pemilik akun Google melalui opsi
aksesibilitas, seperti hanya-baca (read only) atau dapat diedit (dokumen dapat diedit).
Beberapa fitur Google Forms dalam bidang pendidikan antara lain:1) Memberikan
tugas latihan/ ulangan online melalui laman website,Mengumpulkan pendapat orang
lain melalui laman website, 3) Mengumpulkan berbagai data siswa/ guru melalui
halaman website, 4) Membuat formulir pendaftaran online untuk sekolah, 5)
Membagikan kuesioner kepada orang-orang secara online (Hamdan Husein Batubara,
2016:4041).

Bahan dan Metode


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan mencatat, mengklasifikasikan mendeskripsikan, dan
menganalisis masalah yang ada dengan kondisi yang ada sekarang. Penelitian dilakukan
di SMA Nurul Falah Pekanbaru pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2020 dengan
subjek siswa kelas X dan XI.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan teknik non
tes. Bentuk instrument yang digunakan berupa lembar observasi dan lembar wawancara.
Narasumber yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian di SMA
2
Nurul Falah Pekanbaru adalah Kepala sekolah SMA Nurul Falah yang juga berperan
sebagai guru pamong peneliti.

Hasil dan Pembahasan


Hasil partisipasi siswa pada pelajaran kimia dalam pembelajaran daring di SMA
Nurul Falah Pekanbaru pada masa pandemi covid-19 dapat dilihat dari 5 aspek diantaranya
kehadiran siswa, disiplin dalam mengerjakan tugas, diskusi dalam proses, ketepatan dalam
menjawab tugas, dan mengikuti UTS dan UAS. Data hasil partisipasi

3
siswa pada pelajaran kimia dalam pembelajaran daring di SMA Nurul Falah Peknabaru
pada masa pandemi covid-19 disajikan dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil partisipasi siswa kimia kelas X dan XI dalam pembelajaran daring di
SMA Nurul Falah Pekanbaru
N Aspek Sebelum Ses
o Pembelajar udah
. an Daring Pembelaj
aran
Daring
1 Kehadiran Sangat Tinggi
siswa tinggi
2 Disiplin Sangat Sedang
dalam tinggi
mengerjakan
tugas
3 Diskusi Tinggi Sedang
dalam proses
4 Ketepatan Tinggi Sedang
dalam
menjawab
tugas
5 Mengikuti Sangat Tinggi
UTS dan tinggi
UAS

Tabel 1 menunujukkan perbandingan antara partisipasi siswa sebelum dan


sesudah pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 diSMA Nurul Falah
Pekanbaru. Data persentase partisipasi siswa disajikan dalam Diagram 1 berikut ini.
Diagram 1. Hasil partisipasi siswa kimia kelas X dan XI dalam pembelajaran daring
di SMA Nurul Falah Pekanbaru

Partisipasi Siswa
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5 Partisipasi Siswa
0

Kehadiran Disiplin dalam Diskusi dalam Ketepatan Pelaksanaan


Siswa Mengerjakan Proses dalam UTS dan UAS
Tugas Menjawab
Tugas

4
Berdasarkan Diagram 1 diatas, diketahui bahwa rata-rata hasil partisipasi siswa
kelas X dan XI pada 5 aspek partisipasi sebesar 3,4. Skor tersebut termasuk kategori
tinggi tetapi mendekati sedang. Berdasarkan hasil tersebut, maka penerapan
pembelajaran secara daring pada materi kimia pada masa pandemi covid-19
memberikan hasil yang baik dalam partisipasi siswa. Namun, jika dibandingkan
dengan pembelajaran sebelum masa pandemi covid-19, partisipasi siswa lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran secara daring. Hal tersebut dikarenakan siswa

5
belum terbiasa dengan proses pembelajaran daring yang dilaksanakan, sehingga
terjadi penurunan partisipasi siswa pada proses pembelajaran yang baru.
Kehadiran Siswa
Penyebaran covid-19 yang terjadi begitu cepat menyebabkan segala aspek
termasuk pendidikan mau tidak mau berjuang dalam keadaan seperti ini. Dimana situasi
sebelumnya proses pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka dengan bimbingan
langsung bertemu dengan guru dikelas, sekarang sudah tidak bisa lagi dilaksanakan karena
adanya kebijakan pemerintah untuk segera memutuskan mata rantai penyebaran covid-19
dengan menerapkan belajar dari rumah. Dalam kondisi seperti ini siswa tetap dituntut
untuk mempunyai semangat menjalani aktivitas belajar (Armiani, 2020)
Hasil penelitian menunujukkan bahwa partisipasi kehadiran siswa dikategorikan
tinggi, hanya saja beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran secara daring ini.
Tetapi guru bidang studi yang mengajar kimia tetap berupaya mengkomunikasikan kepada
wali kelasnya kenapa siswa tersebut tidak mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan.
Pihak sekolah juga menyusun jadwal baru yang akan digunakan selama pandemi dengan
menyesuaikan keadaan yang ada. Penyususan ulang jadwal tidak lain supaya tujuan
pembelajaran dapat tetap tercapai walaupun di tengah mewabahnya pandemi covid-19.
Disiplin dalam Mengerjakan Tugas
Perkembangan e-learning sebagai media pembelajaran jarak jauh menjadikan
peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa sebagai peserta aktif dalam proses
belajar-mengajar. Pelaksanaan pembelajaran daring menuntut siswa untuk melakukan
aktivitas belajar secara mandiri. Keterampilan belajar mandiri salah satunya adalah disiplin
dalam mengerjakan tugas. Disiplin merupakan perilaku yang menjadi hasil pemikiran
sekaligus kesepakatan bersama, dimana diperlukan unsur kesukarelaan dan adanya
kesadaran diri (Putra, et al, 2020). Sejalan dengan Pratama dan Pratiwi (2019) yang
menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi lebih baik
daripada hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah.
Berdasarkan data yang didapatkan, kedisiplinan siswa dalam mengerjakan
tugas tergolong “sedang”. Ini bisa terjadi karena kurangnya rasa tanggung jawab siswa
karena proses pembelajaran yang dilakukan jarak jauh. Guru memberikan materi
berupa video pembelajran yang dikirimkan ke google classroom dan memberikan
tugas yang diberikan tenggang waktu sebelum memasuki materi baru. Dengan begitu,
siswa yang telah mengerjakan tugas dimateri tersebut telah siap untuk memasuki
materi selanjutnya, dimana materi kimia ini sangat saling berakitan disetiap
materinya. Menurut Elvandari (2016) tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tidak
dinilai seperti biasanya di Sekolah, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang
sifatnya memberi motivasi kepada siswa dan hasil belajar diperoleh melalui
pengamatan terhadap sikap siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Diskusi dalam Proses
Pelaksanaan aktivitas belajar di rumah, siswa dituntut untuk menguasai cara
penggunaan media pembelajaran daring. Aktivitas pembelajaran daring meskipun
dilaksanakan secara mandiri dirumah, namun tidak membatasi adanya diskusi dalam
proses pembelajaran. Menurut Khusna, Kanzunnudin, dan Purbasari (2020) dengan

6
berdiskusi antar siswa maka dapat memberikan kesempatan untuk siswa bekerja sama
membangun kekompakkan dan kebersamaan. Dengan menggunakan media
komunikasi whatsApp memungkinkan siswa dapat dengan mudah komunikasi antar
individu.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas diskusi
dalam proses pembelajaran tergolong “sedang”. Dari hasil data yang didapatkan,
diskusi dalam berbasis online menunjukkan kesulitan. Hal tersebut dikarenakan siswa
dengan kondisi jaringan internet di rumah masing-masing yang berbeda-beda. Dengan
demikian, pelaksanaan pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan kondisi
masing-masing siswa. Guru perlu memperhatikan semua kondisi lingkungan siswa,
termasuk ketersediakan alat komunikasi dan akses terhadap internet.
Ketepatan dalam Menjawab Tugas
Proses pembelajaran daring yang menuntut siswa untuk belajar mandiri,
menjadikan siswa dapat lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran. Tetapi dari hasil
penelitian yang dilakukan bahwa rata-rata ketepatan siswa dalam menjawab tugas
tergolong “sedang”. Hasil yang didapatkan ini menunjukkan adanya penurunan hasil
belajar siswa akibat dari proses pembelajaran daring. Ketidaksiapan siswa dalam
menghadapi proses pembelajaran daring ini bisa juga menjadi faktornya. Dengan tidak
adanya proses belajar tatap muka siswa terdapat kesulitan dalam memahami materi
yang diberikan sehingga hasil belajar pun terjadi penurunan.
Pelaksanaan UTS dan UAS secara Daring
Tidak hanya proses pembelajaran saja yang dilakukan secara daring, namun
penilaian akhir semester juga dilakukan secara daring. Dalam pembelajaran daring
guru sebagai fasilitator dituntut untuk terampil dalam menggunakan media
pembelajaran (Astra dan Wahidah 2017; Hanib and Indriwati 2017; Mayasari, et al.,
2015). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan UTS dan
UAS siswa melalui daring pada masa pandemi covid-19 tergolong “tinggi”.
Pelaksanaan ujian di SMA Nurul Falah Pekanbaru dilaksanakan melalui aplikasi
google form. Guru dituntut untuk memahami aplikasi-aplikasi baru untuk tercapainya
pembelajaran daring yg maksimal. Guru memasukkan soal kedalam google form
dimana digoogle form ini sudah ada kunci jawabannya. Dengan begitu, setelah siswa
mengikuti ujian guru dapat langsung memantau hasil dari siswa tersebut. Terbukti
bahwa dari pihak sekolah sudah merancang perencanaan untuk pelaksanaan Ujian
Akhir Semester daring dengan matang.

Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan hasil data yang diperoleh, partisipasi siswa kelas X dan XI pada
pelajaran kimia dalam pembelajaran daring pada masa covid-19 tergolong “tinggi” yang
mendekati sedang. Hal tersebut dapa dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar
3,4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 5 bentuk partisipasi siswa yaitu :
kehadiran siswa, disiplin dalam mengumpulkan tugas, diskusi dalam proses, ketapatan
dalam menjawab tugas, dan pelaksanaan UTS dan UAS. Dengan hasil partisipasi siswa
yang mendekati sedang, maka aktivitas belajar daring ini perlu ditingkatkan kembali
karena aktivitas belajar merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai tujuan belajar.
Adanya beberapa kesulitan dalam pelaksanaan aktivitas daring diharapkan bisa menjadi
evaluasi kedepannya agar lebih matang lagi menjalani

7
pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19 ini. Pada masa pandemi covid-19 seperti
sekarang ini media pembelajaran menjadi tiang penentu kesuksesan pembelajaran. Media
daring yang dapat mudah dijangkau oleh guru dan siswa seperti whatsapp, google
classroom, zoom dan google meet.

Daftar Pustaka

Abdussomad Alwazir, 2020. Pengaruh Covid-19 terhadap Penerapan Pendidikan Karakter dan
Pendidikan Islam. Qalamuna : Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama, 12 (2): 107-
115.

Adhe, Kartika Rinakit, 2018. Model Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di
Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Journal of
Early Childhood Care & Education, 1 (1): 26-31.

Agustin, Farida., Oganda, Fitra Putri., Luthfiani, Ninda., dan Harahap, Eka Purnama, 2020.
Manajemen Pembelajaran Daring Menggunakan Education Smart Courses.
Technomedia Journal (TMJ), 5 (1): 40-53.

Armiani, Sucika., dan Fajri, Siti Rabiatul., dan Sukri, Akhmad., dan Pidiawati, Baiq Yulia,
2020. Pelatihan Pembuatan Masker sebagai Upaya Antisipasi Penyebaran Covid-19 di
Desa Anyar Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pengabdian UNDIKMA, 1 (1): 22-27.

Astra, I Made., dan Wahidah, Rifa Syarifatul, 2017. Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Peserta Didik Melalui Model Guided Discovery Learning Kelas XI MIPA Pada Materi
Suhu dan Kalor. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 3 (2): 181-
190.

Dokumen Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dalam format PDF ini
ditandatangai oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada tanggal 24
Maret 2020.

Elvandari, Helivia., dan Supradi, Kasmadi Imam, 2016. Penerapan Model Pembelajaran
Probing-Prompting Berbasis Active Learning untuk Meningkatkan Ketercapaian
Kompetensi Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 10 (1): 1651-1660.

Hanib, Mohamad Tofan., dan Indriwati, Sri Endah, 2017. Penerapan Pembelajaran Process
Oriented Guided Inquiry Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Karakter Siswa Kelas X. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. 2(1): 22–31.

Hanum, N.S, 2013. Keefektifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi evaluasi model
pembelajaran e-learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto. Jurnal pendidikan
vokasi, vol.3, no.1.

Khusna F.L., Kanzunnudin Moh., dan Purbasari Imaniar, 2020. Sikap Kerjasama Siswa
Pada Pembelajaran Sosial Melalui Model Think Pair Share (TPS).

8
Jurnal Prakarsa Paedagogia, 3 (1): 118-124.

Khusniyah, Nurul Lailatul., dan Hakim, Luqman, 2019. Efektifitas Pembelajaran Berbasis
Daring: Sebuah Bukti pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pemikiran dan
Penelitian Pendidikan, 17 (1): 19-33.

Mayasari, Tantri., Kadarohman, Asep., Rusdiana, Dadi., dan Kaniawati, Ida, 2015. Apakah
Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Project Based Learning Mampu
Melatihkan Keterampilan Abad 21?. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan, 2
(2):50-51.

Riyanda, A. R., Herlina, K., & Wicaksono, B. A, 2020. Evaluasi Implementasi Sistem
Pembelajaran Daring Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Ikra-
Ith Humaniora : Jurnal Sosial dan Humaniora, 4(1), 66-71.

Putra H. M., Setiawan, Deka., dan Fajrie, Nur, 2020. Perilaku Kedisiplinan Siswa Dilihat Dari
Etika Belajar Di Dalam Kelas. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 3 (1): 97-104.

Pratama, R. A., dan Pratiwi, I. M, 2019. Hasil Belajar Sejarah Indonesia Melalui Pembelajaran
Aktif Tipe Everyone is a Teacher Here Berdasarkan Kemandirian Belajar. Sosial
Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6 (1): 96- 107.

Anda mungkin juga menyukai