MATA KULIAH
PENGANTAR EKONOMI
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 5 (1 MA8)
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “Kebijakan
Moneter Dan Kebijakan Fiskal” ini dapat selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Ekonomi. Selain itu, harapan kami adalah semoga dengan
penulisan makalah ini dapat membantu pembaca dan juga bagi penulis untuk
menambah wawasan tentang ekonomi.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut;
1.2.1. Bagaimana pengertian kebijakan moneter?
1.2.2. Bagaimana instrumen kebijakan moneter?
1.2.3. Bagaimana hubungan kebijakan moneter dengan keseimbangan
ekonomi?
1.2.4. Bagaimana efektivitas kebijakan moneter?
1.2.5. Bagaimana pengertian kebijakan fiskal?
1.2.6. Bagaimana pengaruh pajak terhadap pendapatan dan konsumsi?
1.2.7. Bagaimana pengaruh pajak terhadap keseimbanga ekonomi?
1.2.8. Bagaimana efektivitas kebijakan fiskal?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut;
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian kebijakan moneter.
1.3.2. Untuk mengetahui instrumen kebijakan moneter.
1.3.3. Untuk mengetahui hubungan kebijakan moneter dengan keseimbangan
ekonomi.
1.3.4. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan moneter.
1.3.5. Untuk mengetahui pengertian kebijakan fiskal.
1.3.6. Untuk mengetahui pengaruh pajak terhadap pendapatan dan konsumsi..
1.3.7. Untuk mengetahui pengaruh pajak terhadap keseimbangan ekonomi.
1.3.8. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan fiskal.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil.
5
dapat juga membantu masyarakay yang menjadi pengangguran. Semakin
besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan
produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga
kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan
kesejahteraan karyawan.
Kestabilan harga
Harga yang semakin tinggi kian membuat masyarakat menjadi resah, tiap
tahunnya harga barang bukannya menjadi turun tetapi semakin naik, untuk
mencegah harga yang semakin naik maka pemerintah menstabilkan harga
sehingga harga tidak mengalami kenaikan setiap tahunnya. Apabila
kestabilan harga tercapai maka akan menimbulkan kepercayaan di
masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang
akan sama dengan harga di masa depan.
Neraca pembayaran internasional
Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi
ekonomi disuatu negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang,
maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange)
dalam perekonomian.
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian
dan stabilitas tingkat harga.
Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan
ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat
terealisasi melalui penerimaan yang normal.
Untuk meningkatkan lapangan pekerjaan. Semua berawal dari pengusaha
yang apabila keuangan dalam kantoratau pabriknya stabil maka yang
terjadi adalah pengusaha akan membuka cabang yang ppastinya akan
membuka lapangan pekerjaan yang baru serta bisa juga berinvestasi.
6
mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat
(permintaan masyarakat). Kebijakan ini diterapkan pada saat
perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan ekonomi ekspansif ini juga disebut sebagai kebijakan
moneter longgar (easy monetary policy). Penerapan kebijakan ini seperti :
a) Politik diskonto (penurunan tingkat suku bunga)
b) Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat berharga, misalnya
saham dan obligasi
c) Politik cah ratio (penurunan cadangan kas)
d) Politik kredit selektif (pemberian kredit longgar)
2. Kebijakan Moneter kontraktif
Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang dilakukan dalam
rangka mengruangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan
pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif
disebut juga kebijakan uang ketat (tight money policy). Kebijakan ini
diterapakan berupa :
a) Politik diskonto (peningkatan tingkat suku bunga)
b) Politik pasar terbuka (penjualan surat-surat berharga, misalnya
saham dan obligasi
c) Politik cah ratio (peningkatan cadangan kas)
d) Politik kredit selektif (pengetatan kredit longgar)
2.2. Instrumen Kebijakan Moneter
7
Jika bank sentral sudah memutuskan untuk membeli surat berharga
tersebut, maka bank sentral akan menambah jumlah uang didalam peredaran
masyarakat. Bank sentral biusa membuat keputusan atau menjual surat berharga,
tergantung pada keperluan negara.
2. Menyesuaikan Tingkat Suku Bunga Diskonto
Sedangkan jika bank sentral memilih untuk menurunkan cadangan kasnya, maka
mereka akan menambah peredaran uang. Hal ini dilakukan guna mengatasi
deflasi. Bank umum diharuskan untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak lagi
ke masyarakat, sehingga jumlah uang yang beredar pun akan semakin banyak.
8
4. Kredit Selektif
Sedangkan kredit longgar adalah suatu kebijakan yang diambil oleh bank
sentral agar bisa mengatasi deflasi dengan menambah peredaran uang di
masyarakat. Setiap masyarakat akan diberikan kemudahan untuk memperoleh
kredit. Hal ini adalah sebagai sarana untuk meningkatkan jumlah peredaran uang
di masyarakat.
5. Pembujukan Moral
9
sentral, melalui beberapa instrumen, khususnya open markey operation (OMOs).
Dalam melaksanakan OMO, pada umumnya bank sentrak menjual atau membeli
obligasi negara jangka panjang. Jika likuiditas dalam perekonomian dirasakan
perlu ditambah, maka bank sentral akan membeli sejumlah obligasi negara di
pasar sekunder, sehingga uang beredar bertambah. Dilain pihak bank sentral
ingin mengurangi likuiditas dalam perekonomian, bank sentral akan menjual
Sebagian obligasi negara yang berada dalam portofolio bank sentral. Perlu
dipahami bahwa portofolio obligasi negara di bank sentral tersebut memberikan
pendapatan kepada bank sentral berupa bunga obligasi.
Dalam kasus Indonesia, sampai saat ini bank Indonesia belum memiliki
obligasi negara yang dapat dipakai untuk OMO. Walaupun pemerintah Indonesia
telah menerbitkan obligasi, yang dimulai pada masa krisis untuk rekapitalisasi
bank-bank yang bermasalah, tetapi pasar sekunder bagi obligasi negara baru pada
tahap awal dan volume transaksi jual beli dipasar sekunder tersebut masih
sedikit. Selama ini bank indosensia masih menggunakan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) untuk melaksanakan OMOs. Disamping menimbulkan beban
pada bank Indonesia, karena BI harus membayar bunga SBI yang cukup tinggi,
jangka waktu SBI juga sangat pendek, umumnya 1 (satu) bulan, sehingga
instrumen ini sebenarnya kurang memadai untuk dipakai dalam OMOs.
10
adanya suatu konsensus bahwa dalam jangka panjang, kebijakan moneter hanya
akan berdampak pada inflasi, dan tidak banyak pengaruhnya terhadap kegiatan
ekonomi riil.
11
C. Target rill Kebijakan fiskal
Meningkatkan produksi nasional(PDB) dan pertumbuhan ekonomi untuk
memperbaikikeadaan ekonomi.
Untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran atau
mengusahakan kesempatan kerja.
Untuk menjaga kestabilan harga-harga secara umum (mengatasi inflasi).
12
yang lain. Sebagai contoh untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi seringkali terjadi adanya distribusi pendapatan yang kurang/tidak merata.
Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi
Pengaruh pajak perseorangan terhadap kepuasan seseorang untuk melakukan
konsumsi dan menabung. Dalam analisis ini kita asumsikan bahwa seseorang
menabung dengan tujuan untuk melakukan konsumsi pada suatu waktu yang akan
datang. Peghasilan seseorang dapat digunakan untuk dua tujuan, yaitu untuk
konsumsi dan untuk tabungan (Y = C + S), jadi pertimbangan seseorang untuk
melakukan pengeluaran untuk konsumsi atau menabung.Kegiatan menabung tidak
lain adalah pertimbangan apakah pendapatan sekarang akan dikonsumsikan
sekarang ataukah akan dikonsumsi pada suatu waktu yang akan datang, jadi dalam
hal ini maka analisis yang harus digunakan adalah analisis antar-waktu atau inter-
temporal analysis. Untuk mempermudah analisis kita membedakan waktu menjadi
dua periode, yaitu periode 1 (waktu sekarang) dan periode 2 (waktu yang akan
datang).
2.7. Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Ekonomi
Pengertian Pajak
Pajak dapat diartikan sebagai iuran kepada kas Negara berdasarkan udnang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.
13
Contoh :
Y=C+I+G
Y= 500 + 0,8 Y
0,2Y = 500
Y = 2.500
Yd = Y – 100
C = 100 + 0,8Yd
= 100 + 0,8 Y – 80
= 20 + 0,8Y
AE = C + I + G
= 420 + 0,8 Y
Y = AE = C + I + G
Y = 420 + 0,8 Y
Y – 0,8Y = 420
0,2Y = 420
14
Ternyata dengan adanya pajak sebesar 100 telah menyebabkan output
keseimbangan berkurang sebesar 2500-2100=400.
Pajak atau tax pada dasarnya adalah daya beli masyarakat berupa uang yang
diserahakan kepada pemerintah. Dengan demikian, pajak akan mempengaruhi
nilai konsumsi (C), dan Output keseimbangan (Y).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah kebijakan atau otoritas moneter (bank sentral)
dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang
primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan. Kebijakan moneter adalah satu kebijakan
yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) demi tercapainya tujuan
ekonomi makro.
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/money/read/
2021/08/04/064319326/kebijakan-moneter-definisi-tujuan-instrumen-dan-
contohnya
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/instrumen-kebijakan-moneter/
http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2018/07/efektivitas-kebijakan-fiskal.html?
m=1
http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2018/07/pengaruh-pajak-terhadap-
pendapatan-dan.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter
https://www.academia.edu/43591483/
MAKALAH_EFEKTIVITAS_KEBIJAKAN_MONETER
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengaruh-pajak-terhadap-pertumbuhan-
ekonomi-suatu-negara/
http://himasta.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2021/01/Fiskal-Moneter.pdf
17