Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Arif Maulana

NIM : 205120501111046
Kelas : D-1 Ilmu Politik

Konsep Dasar Logika


Logika adalah ilmu penalaran yang berbeda dengan ilmu-ilmu pasti lainya seperti
matematika, fisika, biologi, atau pun psikologi. Logika adalah ilmu yang sewajibnya dimiliki
oleh manusia sebagai mahkluk hidup. Untuk menarik kesimpulan tidak bisa diambil dengan satu
pandangan, contohnya seperti bila ada asap berarti ada api hal itu tidak dapat disimpulkan seperti
itu dikarenakan mesin uap bisa menimbulkan asap. Suatu kesimpulan dapat diambil berdasarkan
beberapa macam fakta, informasi, keadaan guna menyederhanakan penyelidikan penalaran.
Logika menempatkan pernyataan-pernyataan sebagai kesimpulan yang disebut argumen,
suatu pernyataan dapat ditetapkan dalam dua hal, yaitu sebagai kesimpulan dan sisanya
ditetapkan sebagai premis. Pada umumnya apa yang dianggap benar dalam suatu argument
digunakan untuk mendukung atau membenarkan suatu kesimpulan dan argumen. Suatu argumen
terbentuk dikarenakan adanya kalimat-kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan yang mana hal
ini mampu menentukan benar atau salah. contoh dari pernyataan seperti, sedang hujan, tuhan itu
ada dan saya lapar, sedangkan contoh dari kalimat bukan pernyataan yaitu apa kau lapar, tolong
tutup pintu dan kata umpatan, kalimat-kalimat tadi adalah beberapa contoh dari sebuah
pernyataan dan bukan pernyataan.
Suatu pernyataan bisa berarti benar atau salah sedangkan suatu seruan dan perintah tidak
bisa diartikan benar atau pun salah.Agar suatu kalimat dapat terbentuk menjadi pernyataan kita
tidak perlu mengetahui segala hal dengan pasti apakah itu benar atau salah contohnya seperti
penyataan ‘ tuhan itu ada’.suatu pernyataan bisa bernilai benar bila terkandung premis atau fakta
didalamnya contohnya seperti ‘ ada asap ( bernilai premis) karena itu, ada api (bernilai
kesimpulan)’, kata ‘ karena itu’ tidak bernilai premis dikarenakan hanya sebagai pemicu atau
pendukung dari suatu premis. Dan premis dibutuhkan untuk membenarkan suatu kesimpulan.
Logika terbagi menjadi dua yaitu logika deduktif dan induktif terdapat perbedaanya nyata
pada keduanya. Logika induktif adalah penyelidikan kesimpulan secara tradisional dimana
menggunakan analogika kemungkinan dan masuk akal meskipun bisa salah, atau kata lainya
logika induktif mencaritau argumen dimana kebenaran premis membuat kemungkinan kebenaran
kesimpulanya.Sedangkan logika deduktif adalah logika yang mana bila premis benar maka
kesimpulanya juga pasti benar.
Pernyataan dan proposisi, logika menyelidiki kesimpulan dalam argumen yang
diwakilinya dan argumen berasal dari beberapa pernyataan-pernyataan. suatu pernyataan harus
dapat dibedakan berdasarkan proposisi kata, intonasi, bahasa dan urutan. Agar suatu pernyataan
dapat disampaikan dengan tepat proposisi juga harus digunakan dengan tepat .suatu pernyataan
akan lebih mudah digambarkan daripada proposisi. proposisi bersifat abstrak dan memiliki
makna berbeda-beda tergantung siapa yang menggunakanya. istilah juga terbagi atas dua hal
yaitu istilah deskriptif dan istilah logis .
ada juga perbedaan apakah suatu argumen bagus atau tidak dilihat dari konten yang
ditujukan . dalam logika silogisme terdapat perbedaan karakteristik yaitu silogisme memiliki 2
premis dan satu kesimpulan. invaliditas dapat ditunjukan dengan menggunakan metode
counterexamples yang mana dapat menghasilkan temuan bahwa kebenaran premis tidak
menjamin kebenaran kesimpulan dan premis tidak mendukung kesimpulan. menunjukan suatu
argument tidak valid yaitu dengan menunjukan bahwa argument dengan kesimpulan memiliki
perlawanan. pada logika sillogistik dapat di umpamakan dengan semua x adalah y semua y
adalah z semua x adalah z. benar atau tidaknya suatu argumen tidak penting untuk validitas
argumen.

Anda mungkin juga menyukai