0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas konsep dasar logika. Logika adalah ilmu penalaran yang berbeda dari ilmu pasti lainnya seperti matematika dan fisika. Logika terbagi menjadi deduktif dan induktif. Logika deduktif adalah logika dimana premis yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang pasti benar, sedangkan logika induktif menggunakan analogi kemungkinan meski kesimpulannya bisa salah.
Dokumen ini membahas konsep dasar logika. Logika adalah ilmu penalaran yang berbeda dari ilmu pasti lainnya seperti matematika dan fisika. Logika terbagi menjadi deduktif dan induktif. Logika deduktif adalah logika dimana premis yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang pasti benar, sedangkan logika induktif menggunakan analogi kemungkinan meski kesimpulannya bisa salah.
Dokumen ini membahas konsep dasar logika. Logika adalah ilmu penalaran yang berbeda dari ilmu pasti lainnya seperti matematika dan fisika. Logika terbagi menjadi deduktif dan induktif. Logika deduktif adalah logika dimana premis yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang pasti benar, sedangkan logika induktif menggunakan analogi kemungkinan meski kesimpulannya bisa salah.
Logika adalah ilmu penalaran yang berbeda dengan ilmu-ilmu pasti lainya seperti matematika, fisika, biologi, atau pun psikologi. Logika adalah ilmu yang sewajibnya dimiliki oleh manusia sebagai mahkluk hidup. Untuk menarik kesimpulan tidak bisa diambil dengan satu pandangan, contohnya seperti bila ada asap berarti ada api hal itu tidak dapat disimpulkan seperti itu dikarenakan mesin uap bisa menimbulkan asap. Suatu kesimpulan dapat diambil berdasarkan beberapa macam fakta, informasi, keadaan guna menyederhanakan penyelidikan penalaran. Logika menempatkan pernyataan-pernyataan sebagai kesimpulan yang disebut argumen, suatu pernyataan dapat ditetapkan dalam dua hal, yaitu sebagai kesimpulan dan sisanya ditetapkan sebagai premis. Pada umumnya apa yang dianggap benar dalam suatu argument digunakan untuk mendukung atau membenarkan suatu kesimpulan dan argumen. Suatu argumen terbentuk dikarenakan adanya kalimat-kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan yang mana hal ini mampu menentukan benar atau salah. contoh dari pernyataan seperti, sedang hujan, tuhan itu ada dan saya lapar, sedangkan contoh dari kalimat bukan pernyataan yaitu apa kau lapar, tolong tutup pintu dan kata umpatan, kalimat-kalimat tadi adalah beberapa contoh dari sebuah pernyataan dan bukan pernyataan. Suatu pernyataan bisa berarti benar atau salah sedangkan suatu seruan dan perintah tidak bisa diartikan benar atau pun salah.Agar suatu kalimat dapat terbentuk menjadi pernyataan kita tidak perlu mengetahui segala hal dengan pasti apakah itu benar atau salah contohnya seperti penyataan ‘ tuhan itu ada’.suatu pernyataan bisa bernilai benar bila terkandung premis atau fakta didalamnya contohnya seperti ‘ ada asap ( bernilai premis) karena itu, ada api (bernilai kesimpulan)’, kata ‘ karena itu’ tidak bernilai premis dikarenakan hanya sebagai pemicu atau pendukung dari suatu premis. Dan premis dibutuhkan untuk membenarkan suatu kesimpulan. Logika terbagi menjadi dua yaitu logika deduktif dan induktif terdapat perbedaanya nyata pada keduanya. Logika induktif adalah penyelidikan kesimpulan secara tradisional dimana menggunakan analogika kemungkinan dan masuk akal meskipun bisa salah, atau kata lainya logika induktif mencaritau argumen dimana kebenaran premis membuat kemungkinan kebenaran kesimpulanya.Sedangkan logika deduktif adalah logika yang mana bila premis benar maka kesimpulanya juga pasti benar. Pernyataan dan proposisi, logika menyelidiki kesimpulan dalam argumen yang diwakilinya dan argumen berasal dari beberapa pernyataan-pernyataan. suatu pernyataan harus dapat dibedakan berdasarkan proposisi kata, intonasi, bahasa dan urutan. Agar suatu pernyataan dapat disampaikan dengan tepat proposisi juga harus digunakan dengan tepat .suatu pernyataan akan lebih mudah digambarkan daripada proposisi. proposisi bersifat abstrak dan memiliki makna berbeda-beda tergantung siapa yang menggunakanya. istilah juga terbagi atas dua hal yaitu istilah deskriptif dan istilah logis . ada juga perbedaan apakah suatu argumen bagus atau tidak dilihat dari konten yang ditujukan . dalam logika silogisme terdapat perbedaan karakteristik yaitu silogisme memiliki 2 premis dan satu kesimpulan. invaliditas dapat ditunjukan dengan menggunakan metode counterexamples yang mana dapat menghasilkan temuan bahwa kebenaran premis tidak menjamin kebenaran kesimpulan dan premis tidak mendukung kesimpulan. menunjukan suatu argument tidak valid yaitu dengan menunjukan bahwa argument dengan kesimpulan memiliki perlawanan. pada logika sillogistik dapat di umpamakan dengan semua x adalah y semua y adalah z semua x adalah z. benar atau tidaknya suatu argumen tidak penting untuk validitas argumen.