Anda di halaman 1dari 4

Nama : AKBAR DIKO RIFAKI

Kelas : XI IPS 1

Resume marginalisasi atau eksklusi social

Pengertian marginalisasi

Proses pemingiran kelompok kelompok tertentu dengan lembaga social


utama, seperti struktur ekonomi, pedidikan, dan lembaga social ekonomi lainnya.

Perbedaan antara populasi dan kelompok, seperti etnis, ras, agama, budaya,
bahasa, adat istiadat, penampilan dan afiliasi, memungkinkan populasi
dominan untuk meminggirkan kelompok yang lemah.
Biasanya semakin besar perbedaan antar kelompok kelompok itu, semakin
mudah bagi penduduk yang dominan untuk meminggirkan kelompok yang
lemah.
Marginalisasi orang selalu melibatkan kemampuan penduduk yang dominan
untuk melaksanakan beberapa tingkat control dan kekuasaan atas kelompok
kelompok yang terpinggirkan. Kelompok atas individu yang marjinal sering
dikecualikan dari layanan, program, dan kebijakan.

Eksklusi sosial atau marginalisasi sosial adalah tindakan penyingkiran atau


pengucilan ke pinggiran masyarakat. Ini adalah istilah yang banyak digunakan di
Eropa dan pertama kali dipakai di Prancis. Istilah ini digunakan dalam berbagai
bidang ilmu yang meliputi edukasi, sosiologi, psikologi, politik dan ekonomi.

 Eksklusi distruktur Edukasi

Tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat di bidang


edukasi. Hak atas pendidikan bersifat universal dan tidak memperbolehkan segala
bentuk pengecualian atau diskriminasi. Namun, baik negara berkembang maupun
maju menghadapi tantangan dalam menjamin kesempatan yang sama bagi semua
dalam mengakses pendidikan dan dalam sistem pendidikan. Kelompok marjinal
seringkali tertinggal oleh kebijakan pendidikan nasional yang menyangkal hak
banyak orang untuk mendapatkan pendidikan.
Orang-orang yang terpinggirkan sangat mungkin mengalami diskriminasi berlapis-
lapis karena mereka termasuk dalam lebih dari satu kelompok yang terpinggirkan.
Non-diskriminasi dan kesetaraan adalah prinsip hak asasi manusia utama yang
berlaku untuk hak atas pendidikan.
Diakui secara luas bahwa pendidikan memiliki peran penting untuk mencapai
derajat keadilan sosial yang lebih tinggi. Lembaga pendidikan diharapkan dapat
membekali anak-anak dengan pertaruhan kemampuan mereka untuk mendapatkan
tempat yang utuh dalam masyarakat dan dengan demikian mendorong proses
perkembangan masyarakat yang egaliter.

Contohnya: Adanya perbedaan edukasi pada anak kurang mampu sehingga


anak kurang mampu tersebut terpinggirkan

 Eksklusi di struktur Sosiologi

Tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat di bidang


sosiologi. Marginalitas dianggap berasal dan diperoleh dalam lingkungan sosial.
Pengalaman marjinalitas muncul dalam berbagai cara. Bagi sebagian orang,
mereka yang sangat cacat sejak lahir, atau mereka yang lahir dalam kelompok
marjinal (misalnya, kasta rendah atau Dalit dalam sistem kasta India, anggota
kelompok etnis yang menderita diskriminasi seperti orang Romawi di Eropa,
penduduk asli di Australia, dan seterusnya).
Bagi yang lain, marjinalitas diperoleh dengan kecacatan di kemudian hari atau oleh
perubahan dalam sistem sosial dan ekonomi. Ketika kapitalisme global
memperluas jangkauannya, membawa lebih banyak orang ke dalam sistemnya,
semakin banyak komunitas yang dirampas tanah, mata pencahariannya, atau
sistem dukungan sosialnya.
Orang-orang yang terpinggirkan secara sosial sebagian besar kehilangan
kesempatan sosial. Mereka mungkin menjadi terstigmatisasi dan sering menerima
sikap negatif publik. Kesempatan mereka untuk memberikan kontribusi sosial
mungkin terbatas, dan mereka dapat mengembangkan rasa percaya diri dan harga
diri yang rendah.
Kebijakan dan praktik sosial dapat berarti bahwa mereka memiliki akses yang
relatif terbatas ke sumber daya sosial yang berharga seperti layanan pendidikan dan
kesehatan, perumahan, pendapatan, kegiatan rekreasi, dan pekerjaan.
Contohnya: Praktek budaya yang berbeda dari lingkungan sekitar.
 Eksklusi di sturktur Psikologi.
Tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat di bidang
Psikologi.
Contohnya: Penyimpangan ajaran dalam suatu lingkungan.

 Eksklusi di struktur Politik

Tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat di bidang Politik.


Penduduk yang termarginalisasi adalah sekelompok orang yang tersisih dari
partisipasi penuh dalam masyarakat. Marginalisasi politik termasuk pemotongan
hak politik, peluang ekonomi dan integrasi sosial. Penduduk dapat menderita
marginalisasi baik di tingkat politik maupun di tingkat sosial yang lebih informal.
Modus marginalisasi yang diizinkan secara politik termasuk melarang kelompok
tertentu untuk memilih atau memegang jabatan publik. Orang kulit hitam di
Amerika Serikat dan Yahudi di Jerman adalah dua contoh paling terkenal dari
populasi yang terpinggirkan .
Marginalisasi politik tidak memungkinkan kelompok tersebut untuk berpartisipasi
secara demokratis dalam pengambilan keputusan, dan karenanya, mereka
kehilangan hak mereka atas setiap keuntungan sosial, ekonomi, dan politik.

Contohnya: Masih adanya diskriminasi terkait ras dan etnik untuk berkembang
di bidang politik.

 Eksklusi di struktur Ekonomi

Tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat di bidang


ekonomi. Pada biang ekonomi, marginalisasi juga bisa dilihat dari ukuran status
sosial dan peran sosial diberikan beradarkan penghasilan.
Kondisi inipula membentuk lingkaran setan, dimana terjadinya hubungan yang
kurang positif dan mendukung untuk kemudian dapat berpartisipasi dalam
kehidupan lokal, yang pada gilirannya mengarah pada isolasi lebih lanjut pada
masyarakat yang memiliki penghasilan cukup rendah.
Kondisi inipula memiliki dampak yang luar biasa pada perkembangan umat
manusia, serta pada masyarakat luas akhirnya mampu mengunivesalkan bahwa
ukuran jabatan (status sosial) hanya dilihat seberapa besar materi yang dimiliki
seseorang Contohnya: Pembagian kerja secara ekonomi

Anda mungkin juga menyukai