Machine Translated by Google

Dalgleish dkk. Percobaan (2015)

16:116 DOI 10.1186/s13063-015-0632-2
PERCOBAAN

S TUD YP RO TOCO L Akses terbuka

Terapi perilaku kognitif yang berfokus pada trauma

versus pengobatan seperti biasa untuk gangguan
stres pascatrauma (PTSD) pada anak kecil berusia 3
hingga 8 tahun: protokol penelitian untuk uji coba
terkontrol secara acak
Tim Dalgleish1,2*, Benjamin Goodall2 , Isobel Chadwick2 , Aliza Werner-Seidler1,2, Anna McKinnon1,2, Nicola Morant3 ,
Susanne Schweizer1, Inderpal Panesar2, Ayla Humphrey2 , Peter Watson1, Louise Lafortune4 , Patrick Smith5
dan Richard Meiser-Stedman6

Abstrak
Latar Belakang: Setelah peristiwa mengerikan atau mengancam jiwa, sekitar 10 hingga 15% anak kecil mengalami gangguan stres
pasca trauma (PTSD). Gejala gangguan ini menyedihkan - mimpi buruk, kilas balik, ledakan kemarahan, dan permainan yang
terganggu. Gejala-gejala ini menyebabkan gangguan besar pada fungsi anak dan, jika tidak diobati, dapat bertahan selama bertahun-
tahun. Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang divalidasi secara empiris untuk PTSD pada anak kecil. Terapi perilaku kognitif yang
berfokus pada trauma (TF-CBT) adalah intervensi psikologis yang efektif dalam mengobati gangguan pada anak yang lebih tua (8 sampai
12 tahun), remaja dan orang dewasa. Penelitian ini mengkaji TF-CBT yang diadaptasi untuk anak usia antara 3 dan 8 tahun.

Metode/Desain: Protokol ini menjelaskan uji coba terkontrol acak eksplorasi dua lengan yang membandingkan TF-CBT dengan
pengobatan seperti biasa (TAU) pada anak usia 3 hingga 8 tahun dengan diagnosis utama PTSD setelah trauma diskrit peristiwa
tunggal. Menggunakan desain half-crossover, 44 peserta akan dialokasikan secara acak untuk menerima intervensi atau menerima TAU.
Mereka yang dialokasikan untuk TAU akan ditawarkan TF-CBT pada akhir periode 'pengobatan' (sekitar 12 minggu) jika masih
diindikasikan. Hasil utama adalah diagnosis PTSD menurut kriteria DSM-5 untuk anak-anak 6 tahun dan lebih muda setelah perawatan.
Hasil sekunder termasuk efek pada diagnosis komorbiditas dan perubahan emosi dan gejala trauma pada setiap titik tindak lanjut (pasca
perawatan, 3 bulan, 12 bulan). Selain itu, kemanjuran yang lebih luas akan dipertimbangkan berkaitan dengan kelayakan pengobatan,
penerimaan dan pemanfaatan layanan. Target utama intervensi adalah memori trauma, interpretasi makna peristiwa, dan pengelolaan
gejala.
Diskusi: Ini adalah percobaan Eropa pertama yang menguji kemanjuran TF-CBT dalam mengurangi PTSD pada anak-anak yang sangat
muda. Selain memberikan data yang sangat dibutuhkan tentang kegunaan intervensi, uji coba eksplorasi ini juga akan memungkinkan
kami untuk mengumpulkan informasi penting tentang kelayakan pemberian perawatan di pengaturan Layanan Kesehatan Nasional
Inggris (NHS), dan penerimaannya terhadap anak-anak dan keluarga mereka. Studi ini akan menyoroti aspek intervensi yang memerlukan
perbaikan atau modifikasi dalam persiapan untuk evaluasi skala penuh dalam sampel yang lebih besar.
Pendaftaran uji coba: ISRCTN35018680, terdaftar pada 18 November 2013.

Kata kunci: Gangguan stres pasca trauma, Kecemasan, Anak, Terapi perilaku kognitif yang berfokus pada trauma, PTSD

* Korespondensi: tim.dalgleish@mrc-cbu.cam.ac.uk
1
Unit Kognisi dan Ilmu Otak Dewan Riset Medis, Cambridge, Inggris
2
Cambridgeshire dan Peterborough NHS Foundation Trust, Cambridge, Inggris
Daftar lengkap informasi penulis tersedia di akhir artikel

© 2015 Dalgleish dkk.; pemegang lisensi BioMed Central. Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah
persyaratan Lisensi Atribusi Creative Commons (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0), yang mengizinkan penggunaan,
distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya aslinya dikreditkan dengan benar. Pengabaian Dedikasi
Domain Publik Creative Commons (http://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/) berlaku untuk data yang disediakan dalam
artikel ini, kecuali dinyatakan lain.
Machine Translated by Google
Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116
Latar belakang
Gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang
sangat mengganggu dan melumpuhkan yang terdiri dari gejala-gejala
trauma yang dialami kembali (misalnya, kilas balik,
mimpi buruk), penghindaran (misalnya, penarikan sosial,
mati rasa emosional), dan hiper-gairah (misalnya,
ledakan kemarahan). Anak-anak, seperti orang dewasa, dapat berkembang
PTSD berikut paparan sejumlah peristiwa traumatis diskrit, termasuk
kekerasan interpersonal, tabrakan lalu lintas jalan dan luka bakar [1-3].
Hingga terbitnya
manual Diagnostik dan statistik gangguan mental
Edisi ke-5 (DSM-5: [4]) kriteria diagnostiknya adalah
berorientasi pada orang dewasa, yang menyebabkan kurang terdiagnosis
PTSD bila dibandingkan dengan kriteria perkembangan yang lebih sensitif
[5]. Anak kecil memiliki kemampuan yang terbatas untuk
menyampaikan pengalaman subjektif mereka, sebagai hasil dari
keterampilan bahasa kognitif dan ekspresif yang terbatas [6] dan
oleh karena itu, perlu untuk lebih fokus pada penanda perilaku distres.
Anak kecil biasanya
menunjukkan berbagai perilaku yang berbeda untuk orang dewasa, yang
Tukang kayu dan Tumpukan diringkas sebagai termasuk: penolakan
makan atau kesulitan menahan makanan; kesulitan ekstrim
tertidur atau sering terbangun di malam hari; atau perubahan respons
terhadap upaya orang dewasa untuk menenangkan mereka yang
mungkin termasuk menanggapi dengan iritabilitas yang meningkat,
ekspresi ketakutan, menangis atau ekspresi kosong di bawah keadaan
yang biasanya tidak menghasilkan efek ini
(yaitu bermain tatap muka atau upaya menghibur) [7].
PTSD sering komorbid dengan psikiatri lainnya
kondisi seperti kecemasan dan depresi dan secara nyata
mengganggu fungsi pendidikan, sosial dan sehari-hari [5].
Peristiwa traumatis dialami oleh hingga dua pertiga dari
anak-anak pada usia 16 [8] termasuk di prasekolah dan awal
tahun sekolah, bahkan ketika tidak termasuk pelecehan. Signifikan
proporsi (10 hingga 40%) dari anak-anak yang lebih muda ini yang
terkena trauma non-penyalahgunaan sangat terpengaruh
dan terus mengembangkan PTSD [3,9-12]. Misalnya, 10 sampai
14% dari anak-anak berusia 3 hingga 8 tahun didiagnosis dengan PTSD
ketika dinilai dengan kriteria yang sesuai dengan perkembangan
6 bulan setelah datang ke Unit Gawat Darurat (ED) Inggris setelah trauma
akut [3]. Ada bukti
bahwa jika tidak diobati, PTSD pada anak-anak dan muda
orang dapat menjalani perjalanan kronis yang berlangsung selama beberapa
tahun [13]. Untuk mendukung hal ini, 10 hingga 15% dari anak berusia 3
hingga 8 tahun sebelumnya telah ditemukan memiliki PTSD 3 tahun
setelah trauma, yang sejalan dengan konsensus di
bidang yang PTSD kronis pada anak kecil berikut
trauma diskrit menunjukkan sedikit remisi spontan [3].
Bagian dari kesulitan adalah bahwa mengalami trauma di a
usia muda dapat mengganggu proses perkembangan yang khas,
jadi tingkat suasana hati dan masalah perilaku yang lebih tinggi adalah
terlihat dibandingkan dengan kelompok kontrol, peningkatan kesulitan
mengatasi frustrasi, serangan ketakutan yang intens, tidur
gangguan, regresi dalam pencapaian perkembangan
Halaman 2 dari 9
dan penarikan sosial [14], yang jelas dapat menyebabkan
kesulitan kumulatif jika tidak diobati.
Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan
(Bagus; [15]) pedoman merekomendasikan perawatan psikologis
untuk PTSD, 'standar emas' yang berfokus pada trauma
terapi perilaku kognitif (TF-CBT). Yang penting,
pedoman mengakui bahwa saat ini tidak ada bukti
dasar untuk TF-CBT pada anak yang lebih muda [15]. Meskipun jelas
permintaan klinis, sebagian besar anak-anak dengan PTSD tidak diobati.
Sekarang ada kebutuhan mendesak untuk pembangunan
dari basis bukti untuk pengobatan PTSD pada anak kecil. Studi saat ini
memenuhi kebutuhan ini.
Penelitian mengevaluasi TF-CBT pada anak yang lebih besar dan
orang dewasa telah membentuk basis empiris yang mendukung
kemanjuran intervensi [16]. Mengingat perkembangan pesat terlihat pada
anak-anak yang lebih muda, maka perlu untuk mengevaluasi paradigma
ini secara terpisah untuk orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar.
Sampai saat ini, hanya ada satu uji klinis percontohan kecil
memeriksa TF-CBT pada anak-anak yang lebih muda, di mana anak-anak
dialokasikan baik untuk menerima 12 sesi TF-CBT manual atau ke
kelompok kontrol daftar tunggu [17]. Hasil penelitian ini, yang dilakukan di
New Orleans, AS,
mendukung kelayakan dan dampak CBT yang disesuaikan dengan
perkembangan dengan ukuran efek yang besar dan keuntungan pengobatan
dipertahankan pada follow-up 6 bulan. Namun, hasil dari penelitian ini
tidak mungkin digeneralisasikan,
khususnya di Inggris, mengingat bahwa persidangan dilakukan di kelompok
sosial-ekonomi yang kurang mampu
dalam pengaturan perkotaan Amerika [17]. Berdasarkan kami sebelumnya
bekerja dengan anak-anak dan remaja yang lebih besar, berusia 8 hingga
17 tahun, menunjukkan bahwa TF-CBT memperbaiki gejala
PTSD, kecemasan, dan depresi, dibandingkan dengan daftar tunggu
kelompok kontrol, kami mengadaptasi program ini [18] untuk menyediakan
intervensi 12 sesi yang cocok untuk anak kecil (TF CBT-YC) berusia 3
hingga 8 tahun, setelah peristiwa traumatis insiden tunggal.
Studi ini telah dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan utama:
pertanyaan. Pertama, apakah anak yang didiagnosis PTSD mengalami
penurunan gejala ke tingkat subklinis setelah TF-CBT-YC? Kedua, apakah
perawatan itu layak?
dan dapat diterima? Ketiga, apakah biaya penerapan TF CBT-YC
cenderung merupakan penghematan bagi Nasional Inggris?
Layanan Kesehatan (NHS) dalam hal mengurangi keseluruhan
biaya yang terkait dengan penggunaan layanan pasca-trauma?
Metode/Desain
Desain studi
Penelitian ini merupakan uji coba terkontrol secara acak dengan dua lengan
(RCT) membandingkan TF-CBT-YC dengan pengobatan seperti biasa
(TAU). Desain half-crossover akan digunakan seperti:
bahwa peserta yang dialokasikan ke lengan TAU akan ditawarkan intervensi
setelah masa tunggu 12 minggu jika
masih terindikasi. Peserta akan dinilai 4 kali selama penelitian - pada awal,
pada pasca-TAU atau -pengobatan,
Machine Translated by Google
Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116
dan pada tindak lanjut 3 bulan dan 12 bulan untuk peserta
dialokasikan untuk kondisi pengobatan (lihat Gambar 1). Itu
penilaian pasca perawatan akan dilakukan di
minggu setelah pengobatan selesai dan pasca-TAU
penilaian akan berada pada durasi yang sebanding dalam
lengan TAU.
Peserta
Sebanyak 44 anak usia 3 sampai 8 tahun dengan kepala sekolah
diagnosis PTSD akan diacak ke salah satu TAU (n =
22) atau TF-CBT-YC (n = 22). Untuk studi inklusi, peserta akan
memenuhi kriteria diagnosis PTSD untuk anak-anak
6 tahun dan lebih muda menurut DSM-5 [4], as
dinilai menggunakan Diagnostic Infant and Preschool Assesment
(DIPA; [19]). Peserta yang memenuhi syarat akan mengalami stresor
tersendiri (misalnya, kecelakaan, menyaksikan
atau mengalami kekerasan, keadaan darurat medis atau prosedur).
Anak-anak dengan kedua akut (1 sampai 6 bulan pasca-trauma) dan
kronis (>6 bulan pasca-trauma) PTSD akan dimasukkan,
mengingat ada bukti bahwa TF-CBT-YC menguntungkan keduanya
kelompok [17].
Kriteria eksklusi terdiri dari trauma kepala (Glasgow
Skor koma < 8); ketidakmampuan belajar, tetapi tidak spesifik
kesulitan belajar; autisme; psikiatri primer lainnya
diagnosis yang memerlukan pengobatan menggunakan pendekatan psikologis
terapi menjelang respons stres traumatis; ketidakmampuan
untuk berbicara bahasa Inggris dalam keluarga; paparan berkelanjutan
ancaman; dan riwayat kerusakan otak organik. Korban dari
pelecehan seksual atau fisik kronis tidak akan diundang ke
sidang karena kebutuhan untuk melibatkan layanan spesialis. Rujukan
yang sesuai akan dibuat dalam kasus ini.
Penentuan ukuran sampel
Meskipun perhitungan kekuatan standar berdasarkan deteksi efek
pengobatan adalah pendekatan konvensional untuk menentukan
ukuran sampel untuk uji klinis definitif,
Tujuan utama dari uji coba percontohan saat ini adalah untuk menyelidiki
protokol inti dan ketidakpastian prosedural, dalam persiapan untuk
evaluasi intervensi yang ditingkatkan nanti
sejalan dengan panduan saat ini [20]. Meskipun demikian, kami akan
mendapatkan pengetahuan kerja tentang kemungkinan ukuran efek dari
intervensi itu sendiri. Tujuh belas peserta per kelompok (TF CBT-YC
versus TAU) sudah cukup untuk mendeteksi perbedaan dalam
persentase pemulihan sekecil 44% pada DIPA
diagnosis PTSD, dengan kekuatan 80% pada 1-tailed 5%
tingkat signifikansi (45% di TAU versus 89% di TF CBT-YC). Angka-
angka ini termasuk dalam intent-to-treat
hasil dalam percobaan kami sebelumnya pada anak-anak yang lebih tua [18]
(WL: 42% versus TF-CBT: 92%). Ukuran grup ini
juga akan mendeteksi perbedaan sekecil 1,0 unit standar deviasi (SD)
pada hasil berkelanjutan PTSD
simtomatologi, mengingat kekuatan dan tingkat signifikansi yang sama.
Ini akan memberikan kekuatan yang cukup untuk
mendeteksi perbedaan kelompok baik dalam percobaan kami sebelumnya [18]
Halaman 3 dari 9
(ukuran efek yang disesuaikan: Skala Gejala PTSD Anak [21] =
2,48 unit SD) dan dalam percobaan New Orleans [17] (ukuran efek
yang disesuaikan: jumlah gejala PTSD = 1,32 unit SD).
Untuk memperhitungkan potensi gesekan 20%, kami akan, oleh karena itu,
merekrut 22 anak kecil per lengan ke persidangan. Penting untuk
dicatat bahwa penggunaan desain half-crossover
dengan peserta TAU awal yang ditawarkan TF-CBT YC menambah
ukuran sampel untuk perbandingan hasil sebelum dan sesudah
pengobatan.
Pengerahan
Ada dua jalur yang akan dilalui peserta
direkrut. Yang pertama adalah melalui calon tertanam
studi longitudinal anak-anak yang terpapar trauma, yang memiliki
menghadiri UGD di East Anglia, Inggris. Anak-anak hadir
UGD di rumah sakit di East Anglia setelah satu peristiwa
trauma (biasanya kecelakaan lalu lintas atau penyerangan, tetapi
juga termasuk jatuh dan juri kecelakaan atau medis lainnya) akan
diundang untuk mengambil bagian dalam studi penyaringan
komponen proyek ini. Awalnya, orang tua dari anak-anak
terkena trauma diskrit memenuhi kriteria inklusi studi akan dikirim
rincian studi melalui pos dan
kemudian dihubungi oleh anggota tim UGD dalam waktu 1 sampai
2 minggu pasca-trauma untuk menilai kelayakan dan untuk mendapatkan
persetujuan lisan untuk mengambil bagian dalam studi prospektif
longitu dinal ini. Keluarga yang menyetujui kemudian akan dihubungi
pada 2 sampai 4 minggu dan lagi pada 3 bulan pasca-trauma, pada
peserta titik mana yang memenuhi diagnosis PTSD
akan diundang ke persidangan.
Jalur kedua yang akan dilalui peserta
direkrut adalah melalui rujukan dari sumber komunitas, termasuk
Layanan Kesehatan Mental Anak dan Remaja
(CAMHS), sekolah, lembaga Dukungan Korban, Umum
Praktisi, polisi (misalnya, Petugas Penghubung Keluarga) dan iklan
yang dipasang di koran lokal,
di Internet, di pusat anak-anak dan dokter
operasi.
Alokasi peserta
Peserta yang memenuhi syarat akan diacak ke TF-CBT-YC
atau TAU menggunakan prosedur minimalisasi yang sesuai untuk
sampel kecil, dibatasi oleh kelompok usia (3 hingga 5 tahun atau
6 sampai 8 tahun), jenis kelamin, dan tingkat keparahan klinis awal sebagai
dinilai pada DIPA (tinggi dan rendah). Variabel ini
dipilih karena kemungkinan pengaruhnya terhadap respons pengobatan.
Pengacakan akan terjadi setelah persetujuan
telah diambil dan langkah-langkah dasar telah diselesaikan. Tim
percobaan akan mengirimkan email kepada ahli statistik independen
(PW) rincian dari tiga stratifier dan, menggunakan:
program minimisasi MinimPy [22], ahli statistik
akan mengacak peserta dan mengirimkan hasilnya melalui email ke
koordinator sidang. Setelah pengacakan, peserta akan diberitahu
alokasinya melalui telepon,
yang kemudian ditegaskan secara tertulis. Lihat Gambar 2
Machine Translated by Google

Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116 Halaman 4 dari 9

PYCES: Orang Tua dan Anak Kecil di bawah Stres Ekstrim

Peserta potensial diidentifikasi di Darurat

Departemen di East Anglia

Informed consent untuk fase penyaringan

penilaian & kuesioner telepon pasca-trauma 2 minggu

T ~ 300
Studi
penyaringan
tertanam
Penilaian & kuesioner telepon pasca-trauma 3 bulan
Rujukan non-rumah sakit
(CAMHS, sekolah,
T ~ 300
polisi, Victim Support,
dokter umum, anak-anak

Layanan, rujukan mandiri)

Informed consent untuk percobaan dan/atau studi kasus

kontrol (jika sesuai)

Undang peserta PTSD ke dalam uji coba

Undang peserta PTSD & non-PTSD ke dalam studi kasus

kontrol

kasus PTSD Tidak ada PTSD

Studi
kasus N = 44 (Terkena
trauma)
kontrol
N = 22

Lakukan pengacakan (2-3 bln pasca trauma)

Klinis Dialokasikan ke TAU Dialokasikan ke TF-CBT

uji coba
N = 22 N = 22

Dinilai Pasca-TAU Dinilai Pasca-TF-CBT

CBT jika diperlukan 3 bulan tindak lanjut

Tindak lanjut 12 bulan Versi 3

th
17 Oktober 2013

Gambar 1 Diagram alir peserta.

Machine Translated by Google
Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116
Gambar 2 Diagram Trial Consolidated Standards of Reporting Trials (CONSORT).
untuk Standar Terkonsolidasi dari Percobaan Pelaporan
(CONSORT) diagram.
Intervensi
TF-CBT-YC adalah perawatan terstruktur, manual, diadaptasi
dari paket perawatan yang dikembangkan untuk uji coba sebelumnya
CBT untuk PTSD kronis (yaitu gejala selama > 6 bulan)
pada anak-anak dan remaja [18]. Perawatan ini didasarkan
pada konseptualisasi kognitif PTSD [23,24] dan
Halaman 5 dari 9
secara khusus menargetkan tiga faktor pemeliharaan gangguan
yang terlibat dalam etiologi PTSD di
pemuda: kenangan trauma, penilaian negatif dan koping adaptif mal
[23].
TF-CBT-YC dikirimkan ke anak dan orang tua atau
pengasuh selama 12 sesi 60 hingga 90 menit, ditambah dengan
tugas pekerjaan rumah. Teknik TF-CBT untuk ini
kelompok usia telah diturunkan baik dari protokol pub lished kami
sendiri untuk anak-anak dan remaja yang lebih tua
Machine Translated by Google
Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116
dikembangkan untuk percobaan sebelumnya [25], serta New
Protokol Orleans, digunakan dalam satu-satunya RCT yang diterbitkan untuk
PTSD pada kelompok usia ini [17]. Bahan pengobatan untuk
percobaan ini sensitif secara perkembangan dengan latihan kognitif
yang lebih kompleks diperkenalkan untuk yang lebih tua
anak-anak, sebagaimana mestinya, dalam rentang usia 6 sampai 8 tahun.
Teknik khusus untuk anak dan/atau orang tua/pengasuh
meliputi pendidikan tentang PTSD, pengakuan perasaan,
pelatihan dalam keterampilan mengatasi, paparan lulus terhadap
trauma melalui pencitraan, gambar, dan karya in-vivo,
pengembangan narasi trauma yang koheren, mengidentifikasi dan
menilai kembali kesalahan terkait trauma, dan perencanaan
keselamatan. Tiga sesi berlangsung dengan
anak dan orang tua/pengasuh bersama-sama. Yang tersisa
sesi dibagi menjadi dua bagian. Paruh pertama hanya melibatkan
terapis dan anak, tetapi informasinya
dibagikan dengan orang tua atau pengasuh melalui terapis dengan
sepengetahuan anak. Ini memfasilitasi pembelajaran paralel dari
materi dan penyelarasan pengasuh dengan anak
kebutuhan dan perasaan. Paruh kedua dari setiap sesi hanya
melibatkan terapis dan orang tua atau pengasuh dan menyediakan
forum untuk mendiskusikan masalah apa pun, untuk membantu
terapis dalam mengembangkan pemahaman anak
perilaku di luar sesi, dan untuk merencanakan dan
memecahkan masalah pekerjaan rumah.
Peserta di lengan TAU awalnya tidak menerima
TF-CBT apa pun dari tim uji coba. Namun, mereka mampu
untuk melanjutkan masukan terapeutik apa pun yang telah mereka
miliki selama periode ini, dan apa pun yang baru mereka rujuk, dan
jika pada penilaian pasca perawatan anak masih
memenuhi kriteria PTSD, mereka kemudian ditawarkan TF-CBT YC,
persis seperti yang dijelaskan di atas.
Integritas pengobatan
Psikolog klinis akan memberikan intervensi. Kesetiaan dan kepatuhan
klinis akan dibangun melalui
pemantauan lanjutan dan pemeringkatan independen. Sekutu khusus,
dokter akan menyelesaikan versi modifikasi dari
Daftar Periksa Kesetiaan Terapis (TFC; [26]), yang merupakan
ukuran kepatuhan sesi demi sesi dengan
protokol, dan ini akan dievaluasi selama pengawasan klinis mingguan.
Selain itu, sesi perawatan akan
direkam dengan video dan semua penilaian direkam. Acak
sampel 20% rekaman akan ditinjau oleh pemimpin
pengembang TF-CBT (PS), yang tidak terlibat dalam menjalankan uji
coba sehari-hari.
Pengukuran
Hasil klinis primer
Hasil utama adalah pemulihan dari PTSD menggunakan
DIPA pada pasca perawatan. DIPA adalah wawancara semi-terstruktur
laporan orang tua yang kuat secara psikometri
dirancang untuk kelompok usia ini [19].
Halaman 6 dari 9
Hasil klinis sekunder
Sebagai hasil sekunder, DIPA PTSD pada 3 bulan dan
Tindak lanjut 12 bulan, efek pada diagnosis komorbiditas
(dinilai dengan DIPA) dan perubahan pada orang tua melengkapi
Daftar Periksa PTSD Anak Muda [26],
Skala Distress Emosional Anak (PEDS; [27]), dan
Daftar Periksa Perasaan Prasekolah (PFC: [28]), akan dievaluasi.
Langkah-langkah kuesioner ini memberikan
penilaian gejala psikologis gejala PTSD, tekanan umum, dan fungsi
emosi, dengan hormat. Peserta di kedua lengan percobaan
menyelesaikan ini
kuesioner pada awal dan pasca perawatan, dengan
lengan percobaan juga menyelesaikan langkah-langkah pada 3 bulan dan
12 bulan pasca perawatan.
Hasil tambahan
Kemanjuran yang lebih luas akan dipertimbangkan sehubungan
dengan hasil pengobatan, penerimaan pengobatan, dan efektivitas
biaya. Data untuk menilai hasil tambahan ini
akan mencakup data kualitatif, kuantitatif dan ekonomi kesehatan
seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Wawancara semi-terstruktur
Hasil pengobatan akan dievaluasi menggunakan kuantitatif
pengukuran potensi pengurangan gejala PTSD
dari pra dan pasca perawatan seperti yang disebutkan di atas, serta
sebuah studi kualitatif tertanam untuk memperoleh pengalaman hidup
orang tua dan anak-anak dari pengobatan. Semi terstruktur
wawancara akan dilakukan dengan sub-bagian kecil
(n 15) dari mereka yang terlibat di berbagai tahap persidangan;
khususnya, penyempurna pengobatan, non penyempurna pengobatan,
non-pemberi persetujuan, dan mereka yang
beralih dari TAU ke TF-CBT-YC. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
pandangan mereka yang menerima pengobatan, baik segera, atau
setelah TAU. Pandangan mereka yang tidak setuju atau mengundurkan
diri dari persidangan juga akan diminta
bantu kami untuk memahami alasannya. Wawancara
akan mencakup topik yang mencakup: pengalaman orang tua dan
anak-anak dalam proses penilaian; sesi perawatan;
tugas rumah; kepraktisan menerima pengobatan
dan dampak pengobatan yang dirasakan. Mereka akan dilakukan
pada 3 bulan pasca perawatan, atau pada 3 bulan berikutnya
penarikan diri dari studi. Diakui bahwa ini
mungkin sulit dalam kasus mereka menarik diri atau tidak
menyetujui untuk menjadi bagian dari penelitian dan, oleh karena itu,
wawancara dapat dilakukan lebih awal jika sesuai. Interview akan
dilakukan secara tatap muka, kecuali jika ada peserta
menolak, pada saat itu wawancara telepon akan dilakukan
ditawarkan.
Langkah-langkah kuantitatif tambahan
Kelayakan dan penerimaan intervensi akan menjadi
dinilai melalui campuran metode kuantitatif dan kualitatif. Kelayakan
dan penerimaan TF
Machine Translated by Google
Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116
CBT-YC akan diperiksa dalam tiga cara. Pertama, versi modifikasi
dari Kemampuan Adaptasi yang diselesaikan oleh dokter
Checklist-Child (ACC16; [26]) akan digunakan, yaitu a
ukuran kelayakan kuantitatif dari kemampuan anak untuk
terlibat dan mendapat manfaat dari berbagai komponen
dari TF-CBT-YC (juga digunakan dalam uji coba sebelumnya yang dilakukan
di Amerika Serikat, [17]). Kedua, item kredibilitas pengobatan
dan Skala Aliansi Terapi [29,30] akan diisi oleh orang tua atau
wali dengan masukan anak mereka, di
pertengahan perawatan dan pasca perawatan, untuk memberikan gambaran umum
dari penerimaan pengobatan untuk anak dan
orang tua atau wali mereka. Ketiga, wawancara semi terstruktur
seperti yang dijelaskan di atas mengkaji aspek pengobatan
kelayakan dan akseptabilitas.
Langkah-langkah ekonomi kesehatan
Pengumpulan data untuk evaluasi ekonomi kesehatan akan memakan waktu
perspektif masyarakat yang luas, merekam semua penggunaan rumah
sakit, kesehatan masyarakat dan layanan sosial. Kehilangan produktivitas
akibat cuti kerja oleh orang tua atau wali sebagai akibat dari PTSD
anaknya akan dihitung dengan menggunakan:
pendekatan modal manusia, penggandaan hari libur
karena sakit menurut tingkat gaji individu [31]. Data akan
dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang disesuaikan untuk
penelitian ini tetapi berdasarkan Layanan Anak dan Remaja
Gunakan Jadwal (CASUS), instrumen yang sebelumnya digunakan dalam a
percobaan CBT untuk gangguan depresi mayor pada remaja
[32]. Data waktu kontak TF-CBT-YC dan tidak langsung
waktu (misalnya, pengawasan) yang dihabiskan untuk memberikan
intervensi juga akan dikumpulkan. Informasi biaya akan
diambil dari publikasi nasional. Bersama-sama, data ini akan
izinkan kami menguji instrumen pemanfaatan sumber daya kami dan
izinkan perkiraan awal potensi TF-CBT-YC
efektivitas biaya.
Aspek metodologis
Pengumpulan data
Data variabel hasil kuantitatif untuk uji coba akan menjadi
dikumpulkan pada awal, pasca perawatan, 3 bulan dan 12-
bulan tindak lanjut. Data wawancara kualitatif pada pelengkap
pengobatan akan dikumpulkan pada follow-up 3 bulan,
kecuali dalam hal peserta yang drop out lebih awal
yang akan ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Data ekonomi
kesehatan akan dikumpulkan secara retrospektif (untuk 3 bulan
sebelumnya) di semua 4 titik waktu penilaian.
membutakan
Penilaian hasil dilakukan oleh pihak independen
penilai dari The Cambridge Center for Affective Disor ders (C2:AD)
yang tidak memiliki hubungan terapeutik dengan
pasien dan buta terhadap kondisi pengobatan. Itu
penilai independen adalah lulusan psikologi, psikolog pasca
doktoral dan psikolog klinis. Semua
telah menerima pelatihan tambahan khusus dalam penggunaan
Halaman 7 dari 9
penilaian hasil, kesempatan untuk mendengarkan
melakukan penilaian dan memiliki umpan balik langsung tentang
penilaian mereka melalui pengawasan. Lebih jauh dari ini,
dipilih secara acak 20% dari rekaman akan ditinjau oleh
pengembang utama TF-CBT (PS).
Double-blinding pasien dan terapis tidak mungkin karena sifat
percobaan (yaitu psikologis
intervensi). Dalam keadaan apa pun tidak akan menyilaukan
pasien atau terapis dimungkinkan karena mereka tidak
buta terhadap alokasi intervensi.
Rencana analisis statistik
Analisis awal dari data hasil primer dan sekunder kuantitatif akan
dilakukan atas dasar niat untuk mengobati, dengan analisis
selanjutnya berdasarkan protokol
(berdasarkan kehadiran pada 50% dari sesi yang ditawarkan), dan
dilakukan oleh ahli statistik percobaan (PW) mengikuti standar
CON SORT [33]. Perbandingan akan dilakukan di seluruh
kelompok pada semua ukuran hasil. Untuk terus menerus
skala, ukuran berulang analisis varians (ANO VAs) akan digunakan
tanpa penyesuaian pada sikap pertama, dan kemudian
menyesuaikan untuk tingkat dasar dari
tindakan yang relevan sebagai kovariat jika diindikasikan. Untuk
ukuran kasus PTSD, analisis non-parametrik akan
digunakan (misalnya, uji Chi square/Fisher's exact).
Data wawancara kualitatif akan dianalisis menggunakan tematik
analisis [34], difasilitasi oleh perangkat lunak NVivo 8 (QSR Inter
nasional). Untuk data ekonomi kesehatan, rata-rata diperkirakan
biaya pengobatan di dua kelompok percobaan akan dibandingkan
menggunakan ANOVA dan kekokohan tes parametrik
dikonfirmasi menggunakan bootstrap. Analisis utama akan
mengeksplorasi efektivitas biaya dalam hal hilangnya diagnosis
PTSD (yaitu 'pemulihan'). Jika perbedaan yang signifikan dalam
hasil utama diamati antara kedua pengobatan
lengan, efektivitas biaya akan dieksplorasi melalui perhitungan
rasio efektivitas biaya tambahan dan analisis sensitivitas.
Pemantauan dan manajemen data
Sebagai uji coba Fase I, Komite Manajemen Data adalah
dianggap tidak perlu dan tim percobaan, oleh karena itu,
bertanggung jawab untuk memantau dan mengelola data. Data
akan dipantau untuk kelengkapan, konsistensi, dan
plausibility menggunakan spot check dan plausibility check car
yang dilakukan oleh ahli statistik percobaan. Pimpinan sidang, ahli
statistik, dan koordinator sidang akan memiliki akses penuh ke
kumpulan data percobaan akhir. Data studi akan dilaporkan sejalan
dengan rekomendasi CONSORT saat ini [33].
Aspek keamanan
Efek samping mengacu pada kejadian medis yang tidak diinginkan (untuk
misalnya, gejala yang memburuk) terjadi di seluruh
persidangan, terlepas dari apakah mereka terkait secara kausal
terhadap prosedur persidangan. Efek samping dikelola di
Machine Translated by Google

Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116 Halaman 8 dari 9

sejalan dengan garis panduan Dewan Riset Medis Inggris (MRC)
[20,35,36] dan, dalam kasus yang tidak diinginkan dari efek samping
acara, akan didokumentasikan dengan tepat. Tindakan pencegahan
telah diambil untuk mengurangi kemungkinan
peristiwa yang terjadi; misalnya intervensi
disampaikan oleh psikolog klinis yang berpengalaman dalam
manajemen risiko dan pengobatan PTSD dan gangguan penyerta. Dalam
kasus efek samping, partisipasi dalam persidangan akan didiskusikan
dengan anak dan
orang tua mereka untuk memastikan hasil terbaik tercapai untuk
individu yang terlibat. Persidangan ini ditanggung oleh
UK MRC jika ada individu yang dirugikan atau
membutuhkan perawatan pasca-percobaan.
Persetujuan etis dan amandemen protokol
Proyek ini telah menerima persetujuan etika NHS (Cambridge
Komite Etik Penelitian Selatan, nomor MREC 12/EE/
0458) dan persetujuan tata kelola penelitian lokal telah diperoleh untuk
semua lokasi perekrutan; Tabel 1 mencakup daftar situs
dan persetujuan yang ada. Personil studi, Percobaan
Grup Manajemen dan Komite Pengarah Percobaan akan
memastikan bahwa penelitian dilakukan dalam NHS yang sesuai
dan pedoman etika profesional. Praktik Klinis yang Baik
pelatihan akan dilakukan oleh semua orang yang terlibat langsung dalam
menjalankan penelitian. Informed consent penuh akan
diperoleh dari semua keluarga yang berpartisipasi. Protokol
amandemen akan diedarkan ke dewan etik, tim penelitian dan
pengembangan, dan tim uji coba. Penyesuaian yang relevan akan dibuat
untuk setiap protokol yang diterbitkan.
Kerahasiaan
Semua peserta akan memberikan persetujuan tertulis terlebih dahulu
untuk dinilai kelayakannya untuk dimasukkan dalam bagian mana pun
dari studi. Untuk menjaga kerahasiaan, semua peserta
Tabel 1 Daftar situs rekrutmen dan persetujuan
Situs rekrutmen Spesifik Situs Identifikasi Peserta
Informasi (SSI)* Pusat (PIC)*
MRC CBU ÿ.
diberi nomor percobaan sehingga dapat diidentifikasi secara pribadi
informasi tidak terkait dengan penilaian atau percobaan
informasi.
Kebijakan penyebaran
Tidak ada batasan publikasi dan temuan akan
disebarluaskan secara luas kepada peserta, profesional kesehatan,
masyarakat, dan kelompok terkait lainnya.
Diskusi
PTSD adalah kondisi kesehatan mental yang menyedihkan dan
melemahkan. Jika dibiarkan tidak terdiagnosis dan tidak diobati, PTSD dapat
perjalanan kronis dan menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan
[13]. TF-CBT adalah pengobatan berbasis bukti dengan
menunjukkan kemanjuran untuk anak-anak yang lebih tua, remaja dan
dewasa [25]. Namun, tidak ada dasar bukti untuk kemanjurannya pada
anak-anak yang lebih muda. Ada pengakuan yang berkembang tentang
kebutuhan untuk mengembangkan pengobatan yang sesuai dengan usia
model untuk anak kecil; RCT eksplorasi ini bertemu
tujuan ini. Sifat tepat waktu dari uji coba ini digarisbawahi
dengan dimasukkannya kriteria usia prasekolah yang termasuk dalam
DSM-5 baru-baru ini, mencerminkan pengakuan yang berkembang bahwa
PTSD pada kelompok usia ini perlu ditangani.
Data yang mengevaluasi efektivitas TF-CBT-YC akan
memberikan langkah awal menuju penyediaan empiris
dasar untuk pengobatan anak-anak dengan PTSD. Jika
keunggulan TAU dapat ditunjukkan, hasilnya
dari uji coba ini akan mendukung kebutuhan untuk bertenaga penuh
percobaan definitif untuk memeriksa TF-CBT-YC sebagai pengobatan
pilihan untuk anak kecil dengan PTSD. Tidak hanya ini
uji coba diperlukan untuk menguji kemanjuran, kelayakan, dan
kemampuan menerima, tetapi evaluasi ekonomi dari perawatan ini
akan menentukan efektivitas biaya atas media untuk
jangka panjang dan, oleh karena itu, penerapan TF-CBT-YC untuk
pengiriman melalui saluran NHS. Dengan demikian, TF-CBT YC
berpotensi membawa manfaat bagi anak-anak
dipengaruhi oleh PTSD, tetapi juga lebih banyak ke sistem kesehatan
secara luas.

HSB ÿ. Status percobaan

CPFT ÿ. Rekrutmen dimulai pada Juli 2013.

CUH ÿ. Singkatan
ACC: Daftar Periksa Adaptasi-Anak; ANOVA: analisis varians; C2:AD: The
Rumah Sakit Suffolk Barat
Pusat Gangguan Afektif Cambridge; CAMHS: Anak dan Remaja
Cambridgeshire PCT ÿ. Layanan Kesehatan Jiwa; CASUS: Jadwal Penggunaan Layanan Anak dan Remaja;

Bedfordshire PCT ÿ. CONSORT: Mengkonsolidasikan Standar Percobaan Pelaporan; CPFT: Cambridgeshire

dan kepercayaan yayasan Peterborough NHS; CUHFT: Universitas Cambridge
PCT Essex Barat ÿ. Rumah Sakit Yayasan NHS Trust; DIPA: Diagnostik Bayi dan Prasekolah
Penilaian; DSM-5: Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental -
PCT Norfolk ÿ.
Edisi ke -5; ED: Departemen Darurat; (MRC) CBSU: (Penelitian Medis
Rumah Sakit Peterborough ÿ. Dewan) Unit Kognisi dan Ilmu Otak; NHS: Layanan Kesehatan Nasional;
BAGUS: Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan; PED: Pediatri
Cambridgeshire ÿ.
Skala Distress Emosional; PFC: Daftar Periksa Perasaan Prasekolah; PTSD: posting
Layanan Masyarakat gangguan stres traumatis; RCT: uji coba terkontrol secara acak; REKAM: Penelitian
*Apakah sebuah situs memiliki SSI atau PIC dipandu oleh Riset lokal dan Komite Etik; TAU: pengobatan seperti biasa; TFC: Daftar Periksa Kesetiaan Terapis;
Preferensi pengembangan dan jenis rekrutmen yang dilakukan di lokasi tersebut. TF-CBT: terapi perilaku kognitif yang berfokus pada trauma; TF-CBT-YC: TF-CBT anak
PCT, Kepercayaan Perawatan Primer. kecil.
Machine Translated by Google

Dalgleish dkk. Uji Coba (2015) 16: 116 Halaman 9 dari 9

Kepentingan yang bersaing
Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan yang bersaing.
Kontribusi penulis TD dan
RMS bertanggung jawab atas konsepsi penelitian. TD adalah kepala penyelidik
untuk penelitian ini, telah mendapatkan dana untuk persidangan. TD, RMS, PS,
AWS, dan BG berkontribusi pada pengembangan protokol penelitian. BG, AWS dan TD
menyusun protokol ini. BG, TD, AM, RMS, dan AWS akan memberikan terapi. IC, SS
12. ACD Muda, Kenardy JA, Cobham VE. Diagnosis stres pascatrauma
gangguan pada anak prasekolah. J Clin Anak Remaja Psikolog. 2011;40:375–84.
13. Yule W, Bolton D, Udwin O, Boyle S, O'Ryan D, Nurrish J. Efek psikologis jangka
panjang dari bencana yang dialami pada masa remaja: I: Insiden dan perjalanan
PTSD. J Psikiatri Psikolog Anak. 2000;41:503–11.
14. Lieberman AF, Knorr K. Dampak trauma: kerangka pengembangan untuk bayi dan anak
usia dini. Psikiater Ann. 2007;37:416–22.
15. Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (NICE). Pasca-trauma

dan IP akan melakukan blind assessment. BG bertanggung jawab untuk gangguan stres (PTSD). Manajemen PTSD pada orang dewasa dan anak-anak di
mengkoordinasikan persidangan. NM adalah pemimpin kualitatif uji coba. PW adalah perawatan primer dan sekunder. 2005. (Maret): :1–41.
ahli statistik percobaan dan bertanggung jawab atas pengacakan peserta percobaan. 16. Bisson J, Andrew M. Perawatan psikologis gangguan stres pascatrauma (PTSD). Basis
LL adalah konsultan ekonomi kesehatan percobaan. AH adalah pemimpin klinis untuk anak lokal data Cochrane Syst Rev. 2007;3:1–118.
layanan dan konsultasi dalam perekrutan dan pengiriman terapeutik. Semua penulis 17. Scheeringa MS, Weems CF, Cohen JA, Amaya-Jackson L, Guthrie D.
menyetujui naskah akhir. Terapi perilaku kognitif yang berfokus pada trauma untuk gangguan stres
pascatrauma pada anak-anak berusia tiga hingga enam tahun: uji klinis acak.

Ucapan Terima Kasih J Psikiatri Psikolog Anak. 2011;52:853–60.

18. Smith P, Yule W, Perrin S, Tranah T, Dalgleish T, Clark DM. Terapi perilaku kognitif
Penelitian ini menerima dukungan keuangan dari Institut Nasional untuk Penelitian
Kesehatan dan dari Dewan Penelitian Medis Inggris. untuk PTSD pada anak-anak dan remaja: uji coba terkontrol acak awal. J Am Acad
Psikiatri Anak Remaja. 2007;46:1051–61.
19. Scheeeringa MS, Haslett N. Reliabilitas dan validitas kriteria dari
Pendanaan
Penilaian Bayi dan Prasekolah Diagnostik: instrumen diagnostik baru untuk anak kecil.
Percobaan ini didanai oleh Institut Nasional untuk Penelitian Kesehatan (NIHR),
Psikiatri Anak Hum Dev. 2010;41:299–312.
Inggris dan dari Dewan Penelitian Medis Inggris (MRC). Pendanaan NIHR adalah
20. Dewan Riset Medis. Mengembangkan dan mengevaluasi intervensi
melalui hibah program Penelitian untuk Manfaat Pasien yang diberikan kepada Tim
kompleks: Panduan Baru. London: MRC; 2008.
Dalgleish (PB-PG-0211-24045). Pendanaan MRC melalui Hibah Program Intramural
21. Foa EB, Johnson KM, Feeny NC, Treadwell KR. Gejala PTSD Anak
yang diberikan kepada Tim Dalgleish (MC-A060-5PQ60). Harap dicatat bahwa badan
Skala: pemeriksaan pendahuluan sifat psikometriknya. J Clin Psikolog Anak.
pendanaan tidak memiliki wewenang atas jalannya uji coba - semua keputusan ada di
tangan tim uji coba. 2001;30:376–84.
22. Saghaei M, Saghaei S. Implementasi sumber terbuka yang dapat disesuaikan
program minimalisasi untuk alokasi pasien ke kelompok paralel dalam uji klinis. J Biomed
Detail penulis 1
Sci Eng. 2011;04:734–9.
Unit Kognisi dan Ilmu Otak Dewan Riset Medis, Cambridge, 2 Inggris.
23. Dalgleish T. Pendekatan kognitif untuk gangguan stres pascatrauma: the
Cambridgeshire dan Peterborough NHS Foundation Trust, Cambridge,
3 evolusi teori multirepresentasional. Banteng Psiko. 2004;130:228–60.
Inggris. 4 Departemen Psikologi, Universitas Cambridge, Cambridge, Inggris. 5 Institut
24. Ehlers A, Clark DM. Sebuah model kognitif gangguan stres pasca trauma.
Institut Kesehatan Masyarakat, Universitas Cambridge, Cambridge, Inggris.
6 Perilaku Ada. 2000;38:319–45.
Psikiatri, Kings College London, London, Inggris. Departemen Klinis
25. Smith P, Perrin S, Yule W, Clark DM. Gangguan stres pasca trauma: kognitif
Psikologi, Universitas East Anglia, Norwich, Inggris.
terapi dengan anak-anak dan remaja. London. New York: Routledge; 2010.
26. Balai Kesehatan Jiwa Bayi dan Anak Usia Dini. http://www.infantinstitute.org/
Diterima: 21 Oktober 2014 Diterima: 4 Maret 2015
measures-manuals/ .
27. Saylor CF, Swenson CC, Reynolds SS, Taylor M. Skala Distress Emosional Pediatrik:
ukuran skrining singkat untuk anak-anak kecil yang terpapar peristiwa traumatis. J
Referensi 1.
Clin Psikolog Anak. 1999;28:70–81.
Graf A, Schiestl C, Landolt MA. Stres pasca trauma dan masalah perilaku pada bayi
28. Luby JL, Heffelfinger A, Koenig-McNaught AL, Brown K, Spitznagel E. Daftar Periksa
dan balita dengan luka bakar. J Pediatr Psikolog. 2011;36:923–31.
Perasaan Prasekolah: ukuran skrining singkat dan sensitif untuk depresi pada anak
2. Lieberman AF, Van Horn P, Ozer EJ. Saksi anak prasekolah kekerasan perkawinan:
kecil. J Am Acad Psikiatri Anak Remaja. 2004;43:708–17.
prediktor dan mediator masalah perilaku anak. Dev Psikopat. 2005;17:385–96.

29. Shirk SR, Karver MS, Brown R. Aliansi dalam psikoterapi anak dan remaja.
3. Meiser-Stedman R, Smith P, Glucksman E, Yule W, Dalgleish T. The
Psikoterapi (Chic). 2011;48:17–24.
diagnosis gangguan stres pasca trauma pada anak usia prasekolah dan sekolah
30. Syirik SR, Saiz CC. Perspektif klinis, empiris, dan perkembangan tentang
dasar yang terpapar kecelakaan kendaraan bermotor. Am J Psikiatri.
hubungan terapeutik dalam psikoterapi anak. Dev Psikopat. 1992; 4:713–28.
2008;165(Oktober)::1326–37.
31. Beras D, Cooper B. Nilai ekonomi kehidupan manusia. Am J Public Heal Nations
4. Asosiasi Psikiater Amerika. Manual diagnostik dan statistik dari Heal. 1967;57:1954–66.
cacat mental. edisi ke-5. Arlington, VA: Penerbitan Psikiatri Amerika; 2013.
32. Goodyer IM, Dubicka B, Wilkinson P, Kelvin R, Roberts C, Byford S, Breen S, Ford C,
Barrett B, Leech A, Rothwell J, White L, Harrington R. Uji coba terkontrol secara acak
5. Scheeringa MS, Zeanah CH, Cohen JA. PTSD pada anak-anak dan remaja: menuju
dari terapi perilaku kognitif di remaja dengan depresi berat diobati dengan inhibitor
algoritma berbasis empiris. Menekan Kecemasan. 2011;28:770–82.
reuptake serotonin selektif. Percobaan ADAPT. Penilaian Teknologi Kesehatan. 2008:
6. Scheeringa MS, Zeanah CH, Drell MJ, Larrieu JA. Dua pendekatan untuk 12(14):iii-iv, ix-60.
diagnosis gangguan stres pasca trauma pada masa bayi dan anak usia dini. J Am Acad
33. Altman DG, Schulz KF, Moher D, Egger M, Davidoff F, Elbourne D, dkk. Pernyataan
Psikiatri Anak Remaja. 1995;34:191–200.
CONSORT yang direvisi untuk melaporkan uji coba acak: penjelasan dan elaborasi.
7. Carpenter GL, Stacks AM. Efek perkembangan dari paparan Kekerasan Mitra Intim Ann Intern Med. 2001;134:663–94.
pada anak usia dini: tinjauan literatur. Pelayanan Pemuda Anak Rev. 2009;31:831–9.
34. Braun V, Clarke V. Menggunakan analisis tematik dalam psikologi. Kualitas Res Psiko.
2006; 3:77-101.
8. Copeland KAMI, Keeler G, Angold A, Costello EJ. Peristiwa traumatis dan
35. Dewan Riset Medis. Pedoman MRC untuk praktik klinis yang baik dalam uji klinis.
stres pasca trauma di masa kecil. Psikiatri Jendral Agung. 2007;64:577–84. 1998.
9. Levendosky AA, Huth-Bocks AC, Semel MA, Shapiro DL. Gejala trauma pada anak usia
36. Dewan Riset Medis. Kerangka kerja untuk pengembangan dan evaluasi RCT untuk
prasekolah yang terpapar kekerasan dalam rumah tangga. J Interpers Kekerasan.
intervensi kompleks untuk meningkatkan kesehatan. 2000. April.
2002;17:150–64.
10. Ohmi H, Kojima S, Awai Y, Kamata S, Sasaki K, Tanaka Y, dkk. Gangguan stres pasca-
trauma pada anak-anak pra-sekolah setelah ledakan gas. Eur J Pediatr. 2002;161:643–8.

11. Scheeringa MS, Zeanah CH, Myers L, Putnam FW. Temuan baru di
kriteria alternatif untuk PTSD pada anak-anak prasekolah. J Am Acad Psikiatri Anak
Remaja. 2003;42:561–70.