Anda di halaman 1dari 37

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1dari 37 17 Februari 2017

BAHAN AJAR

Mata Kuliah : Pembelajaran Mikro


2 SKS

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 37 17 Februari 2017
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3dari 37 17 Februari 2017

VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini Senin bulan Februari tahun 2021 Bahan Ajar Mata Kuliah
Pembelajaran Mikro Program Studi Ekonomi Koperasi Fakultas Ekonomi telah
diverifikasi oleh Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Mengetahui Semarang, 16 Februari 2021


Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Tim penulis

Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Pd


NIP. 198201302009121005
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 37 17 Februari 2017

PRAKATA
Hand out ini merupakan bahan ajar mata kuliah Pembelajaran Mikro. Mata
Kuliah Pembelajaran Mikro merupakan mata kuliah wajib bagi jurusan
Kependidikan di Pendidikan Ekonomi. Dalam mata kuliah ini dikaji mengenai
pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan. Mata kuliah ini merupakan
implementasi dan lanjutan dari mata kuliah sebelumnya seperti mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Media Pembelajaran dan
Strategi pembelajaran.
Hand out ini berisi mengenai review dari materi pembelajaran meliputi
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran serta keterampilan dasar
mengajar yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon guru.
Akhir kata, semoga hand out ini bermanfaat dalam perkuliahan. Masukan
dan saran kami harapkan untuk perbaikan hand out selanjutnya.

Tim Penulis
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 37 17 Februari 2017

DESKRIPSI MATAKULIAH

Capaian Pembelajaran Lulusan dari mata kuliah Pembiayaan Pendidikan ini


adalah :
Mampu melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan
memanfaatkan lingkungan sumber belajar.

Capaian Pembelajaran Mata kuliah Pembiayaan Pendidikan, meliputi :


 Mampu membuat perencanaan pembelajaran
 Menguasai model, pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran untuk
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran ekonomi sesuai
perkembangan peserta didik
 Menguasai keterampilan dasar mengajar
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6dari 37 17 Februari 2017

BAB 1
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Perencanaan Pembelajaran disusun dalam rangka melaksanakan


pembelajaran. Hakekat pembelajaran adalah memahamkan siswa sejumlah
pengetahuan sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Siswa adalah objek pembelajaran, oleh karena itu pembelajaran harus berpusat
pada siswa (Student Centred Approach) bukan berpusat pada guru (Teacher
Centred Approach).
Perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai petunjuk arah dalam pencapaian
tujuan, pola dasar dalam mengatur dan wewenang bagi setiap unsure yang terlibat,
dan sebagai pedoman kerja baik bagi guru/siswa

Perangkat Perencanaan Pembelajaran

PAHAM KUASAI
KURIKULU BAHAN
M AJAR

GUR SUSUN
PROGRAM
MENILAI U PEMBELAJARA
PROGRAM N
& HASIL
PBM
LAKSANAKA
N PROGRAM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 37 17 Februari 2017

Penyusunan perangkat pembelajaran disesuaikan dengan pedoman penulisan


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum 2013. Salah satu revisi terhadap
Kurikulum 2013 pada tahun 2016 adalah pada komponen Proses revisi tersebut
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun
2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang
dilaksanakan. Berdasarkan lampiran pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
Komponen RPP terdiri atas:

 Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

 Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

 Kkelas/semester;

 Materi pokok;

 Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD


dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

 Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan


menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8dari 37 17 Februari 2017

 Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

 Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang


relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;

 Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai;

 Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk


menyampaikan materi pelajaran;

 Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

 Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,


inti, dan penutup; dan

 Penilaian hasil pembelajaran.


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9dari 37 17 Februari 2017

BAB II
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Secara umum kertrampilan dasar mengajar yang dibutuhkan sebagai seorang guru
sebagai berikut:
A. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
B. Keterampilan menjelaskan
C. Keterampilan bertanya
D. Keterampilan memberi penguatan
E. Keterampilan memberikan variasi
F. Keterampilan mengaktifkan belajar siswa
G. Keterampilan megelola kelas

1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Rasional
Setelah melakukan tugas rutin seperti menenangkan kelas, mengisi daftar
hadir, menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran, guru langsung saja
masuk ke inti pelajaran. Demikian juga setelah pelajaran usai guru berkata
“anak-anak, karena waktunya sudah habis pelajaran saya akhiri sampai
disini”. Selamat siang. Prosedur semacam itu tidak memungkinkan siswa siap
mental untuk memasuki bahan yang akan di bicarakan dan pada akhirnya dia
tidak dapat merangkum apa isi pelajaran yang telah diberikan. Tingkah laku
guru seperti ini tidak dapat menggambarkan kegiatan membuka dan menutup
pelajaran.
Pengertian
a. Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat
kepada apa yang akan dipelajari
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10dari 37 17 Februari 2017

b. Menutup pelajaran adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa


yang dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar
Tujuan
a. Kegiatan membuka dan menutup pelajaran bertujan:
b. Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang
akan dihadapi
c. Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan
dikerjakan
d. Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan
dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran
e. Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-
pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari
f. Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-
fakta, keterampilan-keterampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam
suatu peristiwa.
g. Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam
belajar
Prinsip-prinsip penggunaan
Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh guru adalah ;
a. Kebermaknaan
Dalam usaha menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa, guru harus
memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
b. Berurutan dan berkesinambungan
Aktivitas yang ditempuh guru dalam mengenalkan dan merangkum
kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian
yang utuh (merupakan suatu kebulatan). Kaitan antara bagian satu dengan
bagian yang lain atau dengan pengalaman siswa harus jelas.
c. Fleksibel (penggunaan secara luwes)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11dari 37 17 Februari 2017

Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, atau cerita dapat memudahkan


peserta didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep membuka dan mudah
dalam mengan tisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.
d. Antusiasme dan kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan
Dengan antusiasme guru dalam dalam mengkomunikasikan gagasan
gagasan pembuka mendorong anak untuk menilai bahwa bahasan yang
dipelajari mempunyai arti penting dan sikap yang hangat akan melahirkan
respon yang terbuka dan simpatik siswa.
e. Prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran
Dalam membuka pelajaran perludiperhatikan: 1) singkat, padat dan jelas,
2) tidak berbelit-belit, 3) bahasanya mudah dipahami, 4) disertai
contoh/ilustrasi secukupnya 5) menarik perhatian.
Komponen Keterampilan
a. Membuka pelajaran
Komponen dan aspek-aspek yang berkaitan dengan membuka pelajaran
adalah:
1) Menarik perhatian siswa; beberapa cara yang digunakan guru untuk
menarik perhatian siswa antara lain dengan variasi gaya mengajar,
penggunaan alat bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi.
2) Menimbulkan motivasi; untuk menimbulkan motivasi dapat dilakukan
dengan cara menunjukan kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan
rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide yang bertentangan dan
memperhatikan minat siswa.
3) Memberikan acuan; acuan merupakan usaha memberikan gambaran
yang jelas kepada siswa mengenai hal-hal yang akan dipelajari dengan
cara mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif
yang relevan. Usaha-usaha yang dilakukan guru antara lain:
mengemukakan kompetensi dasar, indicator hasil belajar dan batasan
tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12dari 37 17 Februari 2017

mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dengan mengajukan


pertanyaan.
4) Membuat kaitan; bahan pengait sangat penting digunakan bila guru
ingin memulai pelajaran baru. Beberapa usaha guru untuk membuat
bahan pengait antara lain: mencari batu loncatan dari pengetahuan
yang dimiliki siswa, guru membandingkan atau mempertentangkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa,
mengusahakan kesinambungan pelajaran yang lalu dengan sekarang.
b. Menutup pelajaran
Untuk memperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir kegiatan, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran yaitu :
1) Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan
membuat ringkasan.
2) Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya
mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan
ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa
sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis serta mengekspresikan ide
baru dalam situasi lain, soal tertulis.
3) Memberi dorongan psikologi atau sosial.
4) Interaksi guru dengan siswa saling menghargai dan memberikan
dorongan psikologi dan sosial dengan: memuji hasil yang dicapai,
mengingatkan pentingnya materi, memberi harapan positif,
meningkatkan percaya diri siswa akan potensi diri.
Dari apa yang telah diuraikan di depan terbukti bahwa membuka dan menutup
pelajaran bukanlah urutan kegiatan yang bersifat rutin (dari itu itu saja),
melainkan suatu perbuatan yang perlu direncanakan secara sistematis dan
rasional.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13dari 37 17 Februari 2017

2. Keterampilan Menjelaskan
Rasional
Memberikan penjelasan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
perbuatan guru. Beberapa alasan mengapa keterampilan menjelaskan perlu
dikuasai adalah :
a. Pada umumnya interaksi komunikasi lisan di dalam kelas didominasi oleh
guru
b. Sebagian besar kegiatan guru adalah informasi, untuk itu efektifitas
pembicaraan perlu ditingkatkan
c. Penjelasan yang dibeikan guru sering tidak jelas bagi siswa, dan hanya
jelas bagi guru sendiri
d. Tidak semua siswa dapat menggali sendiri informasi yang diperoleh dari
buku. Kenyataan ini menuntut guru untuk memberikan penjelasan kepada
siswa untuk hal-hal tertentu
e. Sumber informasi yang tersedia yang dapat dimanfaatkan siswa sendiri
sering sangat sederhana
f. Guru sering tidak dapat membedakan antara menceritakan dan
memberikan penjelasan
Pengertian
Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara
sistematis dengan tujuan menunjukan hubungan. Penekanan memberikan
penjelasan adalah proses penalaran siswa dan bukan induktrinasi.
Tujuan
a. Untuk membimbing pikiran siswa dalam memahami konsep, prinsip dll.
b. Untuk memperkuat struktur kognitif yang berhubungan dengan bahan
pelajaran.
c. Membantu siswa memecahkan masalah
d. Membantu siswa mengasimilasi dan mengakomodasi konsep
e. Mengomuikasikan ide dan gagasan kepada siswa
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14dari 37 17 Februari 2017

f. Melatih siswa mandiri dalam mengambil keputusan


g. Melatih siswa berfikir logisapabila penjelasan guru kurang sistematis
Ditinjau dari isi yang disampaikan guru pada siswa makna menjelaskan
dibedakan:
a. Mengampaikan informasi, menyampaikan fakta dan intruksi untuk
diketahui saja.
b. Menerangkan, menunjukan apa dan bagaimana sesungguhnya sesuatu itu.
c. Menjelaskan, menunjukan mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi dan
menunjukan hubungan.
d. Memberikan motivasi diartikan memberi dorongan, menimbulkan minat
dan kemauan siswa.
e. Mengajukan pendapat pribadi, sebaiknya disertai fakta.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
a. Penejelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam
pertemuan tergantung kepada keperluan
b. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran
c. Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau
direncanakan oleh guru
d. Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa
e. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa
Komponen Keterampilan
Dalam garis besarnya komponen keterampilan menjelaskan meliputi :
a. Dalam merencanakan penjelasan perlu diperhatikan:
1) Isi pesan/pokok bahasan yang akan disampaikan
2) Penerima pesan (siswa dengan segala kesiapannya).
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana suatu
penjelasan:
 Relevan denagan pertanyaan yang diajukan
 Sesuai dengan daya tangkap siswa
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15dari 37 17 Februari 2017

 Sesuai dengan perbendaharaan dan pengalaman siswa


 Mampu memikat perhatian siswa
 Struktur argumentasi cukup meyakinkan siswa
 Mengandung unsur motivasi untuk mendorong siswa
b. Menyajikan penjelasan (pelaksanaan)
Beberapa komponen yang perlu diperhatikan adalah :
1) Orientasi, mengantarkan siswa pada pokok bahasan yang akan dibahas.
2) Bahasa yang sederhana; kejelasan suatu penjelasan dapat ditingkatkan
dengan penggunaan bahasa yang baik
3) Penggunaan contoh dan ilustrasi; contoh dan ilustrasi akan
mempermudah siswa yang sulit dalam menerima konsep yang abstrak.
Biasanya pola umum untuk menghubungkan contoh dengan dalil adalah
pola induksi dan deduktif.
4) Memberikaan variasi; penekanan dapat dikerjakan dengan cara
mengadakan variasi dalam gaya mengajar (variasi dalam suara atau
mimik) dan membuat struktur sajian, yaitu memberikan informasi yang
menunjukan arah atau tujuan utama sajian (dapat dikerjakan dengan
memberikan iktisar, pengulangan atau memberi tanda).
5) Sistematika; agar penjelasan mudah diterima hendaknya urutan
langkah-langkah ditunjukan dengan jelas..
6) Balikan; Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, balikan dapat
diperoleh dengan cara memperhatikan tingkah laku siswa, memberikan
kesempatan pada siswa menjawab pertanyaan guru dan meminta
pendapat siswa apakah penjelasan yang diberikan bersifat bermakna
atau tidak.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 37 17 Februari 2017

3. Keterampilan Bertanya
Rasional
Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah mengajar yang baik. Oleh karena
itu “kita dalam bertanya adalah kita dalam membimbing siswa belajar”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada umunya guru tidak berhasil
menggunakan teknik bertanya yang efektif. Keterampilan bertanya menjadi
penting jika dihubungkan dengan pendapat yang mengatakan “berpikir itu
sendiri adalah bertanya”.
Pengertian
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang
dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan
hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan
stimulasi efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Tujuan
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b. Merangsang kemampuan berpikir siswa
c. Membantu siswa dalam belajar
d. Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri
e. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir
tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi
f. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan
Jenis Pertanyaan
a. Menurut maksudnya
 Pertanyaan permintaan, mengharapkan murid mematuhi perintah
 Pertanyaan retoris, akan dijawab rugu karena bagian dari penjelasan.
 Pertanyaan mengarahkan, memberikan arahan pada murid dalam proses
pemikiranya.
 Pertanyaan menggali, mendorong murid untuk lebih mendalami
jawaban yang sebelumnya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 37 17 Februari 2017

b. Menurut Taksonomi Bloom


Pertanyaan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
evaluasi.
c. Menurut luas sempitnya sasaran
 Pertanyaan sempit, membutuhkan jawaban tertutup.
 Pertanyaan luas, jawaban bersifat terbuka.
Komponen Keterampilan
a. Keterampilan dasar
Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan dasar bertanya
meliputi:
1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
2) Pemberian ucapan: supaya siswa dapat menjawab dengan tepat. Dalam
mengajukan pertanyaan guru perlu memberikan informasi yang
memberikan acuan pertanyaan.
3) Pemberian waktu berpikir; dalam mengajukan pertanyaan guru harus
berdiam diri sesaat sebelum menunjuk siswa merespon pertanyaannya.
4) Penyebaran pertanyaan; untuk maksud tertentu guru dapat
melemparkan pertanyaan ke seluruh siswa atau menyebarkan respon
siswa kepada siswa lain.
5) Pemberian tuntunan bagi siswa yang mengalami kesukaran dalam
menjawab pertanyaan. Strategi tuntunan perlu dilakukan, strategi itu
meliputi pengungkapan pertanyaan dengan bentuk atau cara yang lain,
mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana atau mengulangi
penjelasan-penjelasan sebelumnya.
6) Pemusatan jawaban yang diminta; pemusatan dapat dikerjakan dengan
cara memberikan pertanyaan yang luas (terbuka) yang kemudian
mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit.
7) Pertanyaan yang bersifat menggali, untuk mendapat jawaban yang lebih
lanjut dan berkualitas dari siswa.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18dari 37 17 Februari 2017

8) Pemindahan giliran menjawab; dapat dilaksanakan dengan cara


meminta siswa yang berada untuk menjawab pertanyaan yang sama.
9) Teknik penguatan, akan menimbulkan sikap positif siswa
b. Keterampilan Lanjutan
Komponen-komponen yang termasuk kedalam keterampilan bertanya
lanjut adalah :
1) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan. Untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa diperlukan pengubahan
tuntutan tingkat kognitif pertanyaan (ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis dan evaluasi)
2) Urutan pertanyaan; pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai
urutan yang logis.
3) Melacak; untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang
berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan. Keterampilan melacak
perlu dipunyai oleh guru. Melacak dapat dikerjakan dengan meminta
siswa untuk memberikan alasan, memberikan contoh yang relevan dan
sebagainya.
4) Keterampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa.
Hal-hal yang harus dihindari antara lain:
a. Menjawab pertanyaan sendiri.
b. Mengulang jawaban siswa.
c. Mengulang-ulang pertanyaan sendiri.
d. Mengajukan pertanyaan yang memberikan jawaban serentak.

4. Keterampilan Memberi Penguatan


Rasional
Penghargaan mempunyai pangaruh positif dalam kehidupan manusia sehari-
hari, yaitu mendorong seseorang memperbaiki tingkah laku serta
meningkatkan kegiatan atau usahanya. Kegiatan memberikan penghargaan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 37 17 Februari 2017

atau penguatan dalam proses belajar mengajar dalam kelas jarang sekali
dilaksanakan oleh guru.
Pengertian
Memberikan penguatan diartikan dalam tingkah laku guru dalam merespons
secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah
laku tersebut timbul kembali.
Tujuan
a. Meningkatkan perhatian siswa
b. Melancarkan atau memudahkan proses belajar
c. Membangkitkan dan mempertahankan motivasi
d. Mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu kearah
tingkah laku belajar yang produktif
e. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam mengajar
f. Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik/divergen dan
inisiatif pribadi
Prinsip-prinsip penggunaan
a. Penuh kehangatan dan keantusiasan
b. Menghindari penggunaan respon negatif
c. Bermakna bagi siswa
d. Dapat bersifat pribadi atau kelompok
Waktu Pemberian Penguatan
a. Perhatian kepada guru, kawan atau obyek diskusi
b. Tingkah laku belajar, membaca, pekerjaan di papan tulis
c. Penyelesaian hasil pekerjaan (PR)
d. Kualitas pekerjaan atau tugas (kerapian, keindahan)
e. Perbaikan atau penyempurnaan tugas
f. Tugas-tugas mandiri
Komponen Keterampilan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20dari 37 17 Februari 2017

Penggunaan komponen keterampilan dalam kelas harus bersifat efektif, hati-


hati, disesuaikan dengan usia siswa, tingkat kemampuan, kebutuhan, serta
latar belakang, tujuan dan sifat tugas. Pemberian penguatan harus bermakna
bagi siswa.
Beberapa komponen keterampilan memberi penguatan adalah :
a. Penguatan verbal
Penguatan verbal dapat berupa kata-kata atau kalimat yang diucapkan
guru. Contoh “baik”, “bagus”, “tepat”, “saya sangat menghargai
pendapatmu”, “Pikiranmu sangat cerdas”, dan lain-lain.
b. Penguatan gestural
Penguatan ini diberikan dalam bentuk mimik, gerakan wajah atau anggota
badan yang dapat memberikan kesan kepada siswa. Misalnya mengangkat
alis, tersenyum, kerlingan mata, tepuk tangan, anggukan tanda setuju,
menaikkan ibu jari tanda “jempolan”, dan lain-lain.
c. Penguatan dengan cara mendekati
Penguatan ini dikerjakan dengan cara mendekati siswa untuk menyatakan
perhatian guru terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa.
Sering guru mendekati siswa diberikan untuk memperkuat penguatan yang
bersifat verbal.
d. Penguatan dengan sentuhan
Guru dapat menyatakan penghargaan kepada siswa dengan menepuk
pundak siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan siswa.
Sering kali untuk anak-anak yang masih kecil guru mengusap rambut
kepala siswa.
e. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
Penguatan ini dapat berupa meminta siswa membantu temannya bila dia
selesai mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu dengan tepat, siswa diminta
memimpin kegiatan, dan lain-lain.
f. Penguatan berupa tanda atau benda
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21dari 37 17 Februari 2017

Penguatan bentuk ini merupakan usaha guru dalam menggunakan


bermacam-macam simbol penguatan untuk menunjang tingkah laku siswa
yang positif. Bentuk penguatan ini antara lain: komentar tertulis pada buku
pekerjaaan, pemberian perangko, mata uang koleksi, bintang, permen, dan
sebagainya.
Cara menggunakan komponen
a. Pengutan pada pribadi tertentu
b. Penguatan kepada kelompok
c. Dalam menggunakan komponen harus bervariasi
d. Pemberian penguatan lebih baik dilakukan secara langsung dan segera
e. Untuk keperluan tertentu penggunaan penguatan secara tidak penuh dapat
diberikan, misalnya kepada siswa yang menjawab salah. Penguatan
diberikan pada usaha siswa dalam menjawab dan bukan pada kualitas
jawaban. Perbuatan guru ini segera dilanjutkan dengan meminta siswa
pertama untuk menirukan jawaban atau pertimbangan kepada jawaban
temannya.
Memberikan penguatan merupakan tingkah laku yang mudah diucapkan tetapi
sukar dilakukan, oleh karena itu diperlukan adanya latihan-latihan yang
insentif yang dilakukan oleh calon guru.

5. Keterampilan Menggunakan Variasi


Rasional
Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar
yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat
siswa terhadap pelajaran, guru dan sekolah menurun. Untuk itu diperlukan
adanya keanekaragaman dalam penyajian kegiatan belajar.
Pengertian
Mengajukan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses
belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 37 17 Februari 2017

proses belajar siswa senantiasa menunjukan ketekunan, keantusiasan serta


berperan secara aktif.
Kegunaan di dalam kelas
a. Memelihara dan meningkatkan perhatian siswa terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan aspek belajar
b. Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses belajar
mengajar.
c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
d. Kemungkinan dilayaninya siswa secara individual sehingga memberi
kemudahan belajar
e. Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan
berbagai kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik dan berguna
dalam berbagai tingkat kognitif
Prinsip-prinsip yang perlu dipahami
a. Relevan dengan tujuan pembelajaran dan menunjang
tercapainya kompetensi dasar.
b. Antusiasme dan kehangatan harus ditunjukan guru selama
KBM
c. Relevan dengan perkembangan peserta didik.
d. Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-
benar terstruktur dan dirancangkan sebelumnya.
e. Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan
berdasarkan balikan siswa
Komponen Keterampilan
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
Variasi gaya mengajar guru meliputi komponen-komponen:
1) Variasi suara: keras-lemah, cepat-lambat, tinggi-rendah, besar kecil
suara.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23dari 37 17 Februari 2017

2) Pemusatan perhatian: pemusatan perhatian dapat dikerjakan secara


verbal, isyarat, atau dengan menggunakan model.
3) Kesenyapan: pada saat guru menerangkan sering diperlukan kegiatan
berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan macam ini bertujuan
meminta perhatian siswa. Ada kalanya kesenyapan dikerjakan bila
guru akan berpindah dari segmen mengajar yang lain. Jika hal ini
dikerjakan, tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengendapkan pengetahuan yang baru diperoleh sebelum
pindah ke segmen berikutnya.
4) Kontak pandang: untuk meningkatkan hubungan dengan siswa dan
menghindakan hal-hal yang bersifat impersonal, maka kontak pandang
perlu dikerjakan selama proses mengajarnya.
5) Gerak badan dan milik: perubahan ekspresi wajah, gerakan kepala,
badan, sangat penting dalam proses komunikasi.
6) Rubahan posisi guru: perhatian siswa dapat ditingkatkan melalui
perubahan posisi guru dalam proses interaksi komunikasi.
b. Variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran
Ditinjau dari reseptor penerima rangsang yang disampaikan, maka media
dan bahan pengajaran penerima dapat digolongkan menjadi:
1) Media dan bahan pengajaran yang dapat didengar (oral)
2) Media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat (visual)
3) Media dan bahan pengajaran yang dapat disentuh, diraba, atau
dimanipulasikan (media taktil)
Variasi ada dalam setiap jenis media atau variasi antar jenis media perlu
diperhatikan dalam proses belajar mengajar.
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Rentangan interaksi dapat bergerak diantara dua kutub yang ekstrem,
yakni guru sebagai pusat kegiatan dan siswa sebagai pusat kegiatan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24dari 37 17 Februari 2017

Perubahan interaksi diantara kedua kutub tadi akan berakibat pada pola
kegiatan yang dialami siswa.

6. Keterampilan Mengaktifkan Belajar Siswa


Rasional
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua kegiatan yang berjalan sinergis
yaitu guru mengajar dan sisa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa
harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui
berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan pada dirinya.
Persoalanya bagaimana mengaktifkan siswa agar secara sukarela tumbuh
kesadaran mau dan senang belajar.
Pengertian
Keterampilan mengaktifkan belajar siswa merupakan kegiatan guru dalam
usaha merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa
melakukan kegiatan belajar secara aktif baik fisik maupun mental.
Tipe-tipe belajar siswa
a. Visual, siswa tipe ini lebih mudah melihat dan mengamati.
b. Auditori, siswa lebih mudah belajar dengan mendengarkan.
c. Kinestetik, siwa lebih mudah belajar dengan melakukan.
Strategi untuk mengaktifkan belajar siswa
a. Learning starts whith a question
1) Bagikan bahan belajar dan mintalah siswa belajar berpasangan.
2) Siswa diminta membuat pertanyaan dari hal yang belum dimengerti.
3) Kumpulkan semua pertayaan dan kelompokan jenisnya.
4) Mulailah menjawab dari hal yang mereka tanyakan
b. Everyone is a teacher here
1) Bagikan kertas dan mintalah siswa menulis pertanyaan tentang materi
atau hasil belajar yang harus didisksikan.
2) Kumpulkan kertas dan kocok lalu bagikan kepada siswa secara acak.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25dari 37 17 Februari 2017

3) Undang sukarelawan (siswa) untuk membacakan dan menjawab/


tanggapan.
4) Kembangkan diskusi dari pertanyaan tersebut.
5) Klasifikasi hasil diskusi agar siswa memperoleh pemahaman.
c. The power of two
1) Ajukan satu/ dua pertanyaan atau permasalahan yng membutuhkan
pemikiran/perenungan
2) Siswa diminta menjawab secara tertulis.
3) Kelompokan siswa secra berpasangan (dua dua)
4) Minta mereka saling menjelaskan dan mendiskusikan jawaban baru.
5) Brainstrorming, sisaw membandingkan jawaban hasil diskusi antar
kelompok.
6) Klasifikasi dan simpulkan agar siswa memperoleh pemahaman yang
utuh.
d. Information seacrh
1) Bagikan sumber materi.
2) Susunlah beberapa pertanyaan yang jawabanya dapat dicari dari
sumber materi.
3) Untuk menumbuhkan persaingan sehat bentuklah kelompok-
kelompok kecil
4) Mintalah pada kelompok untuk untuk mempresentasikan.
5) Klasifikasi dan bahaslah jawaban secra benar bersama.
6) Kebangkan jawaban untuk memperluas cakupan belajar.
e. Snowballing
1) Ajukan pertanyaan/ permasalahan terkait topik pembahasan.
2) Kelompokan siswa beranggotakan dua atau tiga orang.
3) Mintalah kelompok untuk memecahkan masalah beberapa menit.
4) Gabungkan dua kelompok menjadi satu kelompok baru.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 37 17 Februari 2017

5) Mintalah kelompok baru untuk melakukan sharing untuk merumuskan


jawaban baru yang disepakati.
6) Klasifikasi dan pecahkan masalah yang benar agar seluruh siswa
mempeoleh pemahaman yang benar.
f. Jigsaw learning
1) Bagi bahan ajar yang dapat menunjang pencapaian kompetensi.
2) Bentuk kelompok belajar (1) sesuai bahan yang akan dipelajari.
3) Diskusikan secara kelompok tapi tiap siswa membuat resumnya.
4) Bentuk kelompok (2) secara acak, tiap anggota kelompok yang baru
bertugas menjelaskan hasil resumenya pada kelompok sebelunya,
Kemudian setiap anggota kelompok merumuskan hasil belajar secara
utuh.
5) Presentaskan hasil belajar (perwakilan)
6) Klasifikasi dan simpulkan masalah yang benar agar seluruh siswa
mempeoleh pemahaman yang utuh.
g. Debat yang efektif
1) Kembangkan suatu kasus yang kontraversial dalam topik pembelajar.
2) Bagi kelas menjadi dua kelompok pro dan kontra.
3) Minta tiap kelompok untuk menunjuk wakil dua atau tiga siswa.
4) Awali debat dengan meminta juru bicara mengemukakan
pendapatmya secara bergantian.
5) Setelah menyampaikan pendapatnya, juru bicara
kembali kekelompoknya dan mengatur strategi mempertahankan
pendapatnya.
6) Bila dirasa cukup hentikan debat dengan tetap menyisakan follow up
dari kasus.
7) Klasifikasi dan simpulkan masalah yang benar agar seluruh siswa
mempeoleh pemahaman yang utuh.
h. Card sort
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27dari 37 17 Februari 2017

1) Bagikan kertas yang berisi informasi, contoh atau langkah-langkah


yang disusuan sistematis dalam satu kategori atau lebih secara acak.
2) Biarkan siswa berbaur mencari kawan yang memiliki kertas dalam
kategori sama.
3) Setelah berkumpul mintalah mereka berdiri berjajar sesuai urutan
kategori dan menjelaskan kategori keseluruh kelas.
4) Setelah semau kategori dijelaskan berilah penjelasan yang masis
dainggap perlu.
i. Synergetic teaching
1) Bagi kelas menjadi empat kelompok.
2) Bagikan tugas belajar masing-masing kelompok untuk menyelesaikan
masalah.
3) Kelompok I : Mencari informasi pentingnya permasalahan.
4) Kelompok II : Menjelaskan kebijakan/pemecahan pada saat itu dan
alternatif yang di usulkan.
5) Kelompok III : Membuat suatu usulan kebijakan/ pemecahan masalah
baru.
6) Kelompok IV : membuat suatu rencana tidakan pemecahan yang dapat
diterima dan dilakukan semua pihak.
7) Pertemukan masing-masing kelompok kemudian tayangkan hasil
utuhnya.
8) Bautlag show case (tayangan kasus) portifilia untuk diketahui semua
pihak..
j. Listening team
1) Bagi kelas menjadi empat kelomok dan berilah tugas:
 Kelompok A (penanya)
 Kelompok B (Pendukung)
 Kelompok C (Penentang)
 Kelompok D (pemberi contoh)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28dari 37 17 Februari 2017

2) Sampaikan materi setelah itu beri siswa waktu untuk menyelesaikan


tugas.
3) Mintalah masing –masing kelompok melakukan peranya
k. Point counterpoint
1) Pilihlah satu topik yang memiliki satu pandangan atau lebih.
2) Bagi kelas dalam kelompok sesuai dengan banyaknya pandangan.
3) Pastikan bahwa masing-masing kelompok duduk terpisah
4) Berikan kesempatan salah satu kelompok untuk memulai debat setelah
itu undang kelompok lain dengan pandangan berbeda.
5) Berilah kesimpulan dengan membandingkan isu-isu secara utuh.
l. Tim kuis
1) Pilihlah topik yang bisa disampaikan dalam tiga segmen.
2) Bagi siswa dalam tiga kelompok.
3) Jelaskan format sesi yang akan disampaikan dam mulailah
penyampaian materi (batasi waktu)
4) Mintalah tim A untuk membuat kuis jawaban ringkasan, sementara
tim B dan C mereview catatan mereka.
5) Tim A memberikan pertanyaan pada tim B, apabila tidak bisa
pertanyaan dilempar ke tim C.
6) Tim A memberikan pertanyaan pada tim C, apabila tidak bisa
pertanyaan dilempar ke tim B.
7) Lamjutkan penyampaian materi segment dua dan tunjuk tim sebagai
pemandu kuis.
8) Setelah tim B selesai lanjutkan tim C

7. Keterampilan Mengelola Kelas


Rasional
Tugas guru di dalam kelas sebagian besar adalah membelajarkan siswa dengan
menyediakan kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal dapat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29dari 37 17 Februari 2017

dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pelajaran. Pengaturan berkaitan dengan penyampaian pesan pengajar
(instuksional). Atau dapat pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar
(pengelolaan kelas). Bila mengatur kondisi dapat disediakan secara optimal,
maka proses belajar berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila tidak dapat
disediakan secara optimal, tentu saja akan menimbulkan gangguan terhadap
mengajar.
Gangguan dapat bersifat sementara sehingga perlu dikembalikan lagi ke dalam
iklim belajar yang serasi (kemampuan mendisiplinkan), akan tetapi gangguan
dapat pula bersifat cukup serius dan terus menerus sehingga diperlukan
kemampuan meremidi. Disiplin itu sendiri sebenarnya merupakan akibat dari
pengelolaan kelas yang efektif.
Pengertian
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik
dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remidial.
Penggunaan di dalam kelas
Penggunaan komponen dalam kelas mempunyai beberapa tujuan, yang antara
lain ialah:
a. Bagi siswa
1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap
tingkah lakunya.
2) Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata
tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu
peringatan, dan bukan kamarahan.
3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri di dalam tugas serta
bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 30dari 37 17 Februari 2017

Prinsip penggunaan
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan komponen
keterampilan mengelola kelas adalah :
a. Kehangatan dan keantusiasan.
b. Penggunaan bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah
belajar siswa.
c. Perlu diperhatikan penggunaan variasi media, gaya mengajar dan pola
interaksi.
d. Diperlukan keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah strategi
mengajarnya untuk mencegah gangguan-gangguan yang timbul.
e. Penekanan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian
siswa pada hal-hal negatif.
f. Mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin diri sendiri dengan cara
memberi contoh dalam perbuatan guru sehari-hari.
Komponen keterampilan
Keterampilan mengelola kelas dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a. Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
yang optimal.
1) Menunjukan sikap tanggap : melalui sikap tanggap ini siswa
merasakan bahwa “guru guru hadir bersama dengan mereka” dan
“tahu yang mereka buat” (withitness), kesan ini dapat ditunjukkan
ditunjukkan dengan cara memandang kelas secara saksama, gerak
mendekati, memberikan pertanyaan, dan memberikan reaksi terhadap
gangguan serta kekacauan siswa.
2) Dangan pembagian perhatian yang efektf pula. Perbuatan membagi
perhatian dapat dikerjakan secara visual dan verbal.
3) Memusatkan perhatian kelompok: perbuatan ini penting untuk
mempertahankan perhatian siswa dari waktu ke waktu dan dapat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 31dari 37 17 Februari 2017

dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa, menuntut tanggung


jawab siswa.
4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.
5) Menegur: Teguran verbal yang efektif herus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: (1) tegas, jelas tertuju pada siswa yang mengganggu
dan tingkah laku yang harus dihentikan; (2) menghindari peringatan
yang kasar atau yang mengandung penghinaan; (3) menghindari
ocehan yang berkepanjangan.
6) Memberikan pengetahuan: Pemberitahuan penguatan dapat dilakukan
kepada siswa yang suka mengganggu jika pada suatu saat dia
“tertangkap” melakukan perbuatan yang positif. Dapat pula kepada
siswa yang bertingkah laku wajar sebagai contoh.
b. Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar
optimal.
Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap ganguan siswa
yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Beberapa
strategi yang dapat digunakan oleh guru adalah :
1) Memodifikasi tingkah laku: Beberapa langkah yang dipergunakan
untuk mengorganisasikan tingkah laku ialah : (1) merinci tingkah laku
yang menimbulkan gangguan; (2) memilih norma yang realistis untuk
tingkah laku yang menjadi tujuan dalam program remidial; (3) bekerja
sama dengan rekan atau konselor; (4) memilih tingkah laku yang akan
diperbaiki; dan (5) memvariasikan pola penguatan yang tersedia
misalnya dengan cara meningkatkan tingkah laku yang diinginkan,
mengajarkan tingkah laku baru, mengurangi dan menghilangkan
tingkah laku yang tidak diinginkan dengan teknik tertentu, misalnya
penghapusan penguatan, memberi hukuman, memberi kesempatan,
dan mengurangi hak.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 32dari 37 17 Februari 2017

2) Pengelolaan kelompok: pendekatan pemecahan masalah kelompok


dapat dikerjakan oleh guru sebagai salah satu alternatif dalam
mengatasi masalah-masalah pengelolaan kelas. Keterampilan yang
diperlukan antara lain: (1) memperlancar tugas, (2) memelihara
kegiatan kelompok.
3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah: seperti cara yang dapat dikerjakan, menurut Marsall, adalah:
(1) pengabaian yang direncanakan, (2) campur tangan dengan isyarat,
(3) mengawasi dari dekat, (4) menguasai perasaan yang mendasari
terjadinya suatu perbuatan yang negatif, (5) mengungkapkan perasaan
siswa, (6) memindahkan masalah yang bersifat mengganggu, (7)
menyusun kembali rencana belajar, (8) menghilangkan ketegangan
dengan humor, (9) memindahkan penyebab gangguan, (10)
pengekangan fisik, (11) pengasingan.

Hal-hal yang harus dihindari


Beberapa kekeliruan yang perlu dihindari guru dalam mempraktekkan
keterampilan mengelola kelas ialah:
a. Campur tangan yang berlebihan: perbuatan ini ditandai dengan komentar
verbal guru yang berlebihan, yang “memaksakan dirinya masuk” atau
mencampuri secara tidak dihendaki dalam kegiatan siswa.
b. Kesenyapan: perbuatan yang menunjukkan adanya kesenyapan dilihat
pada tingkah laku guru yang gagal dalam melengkapi suatu instruksi,
petunjuk, atau komentar, sehingga penyajiannya menjadi terhenti untuk
beberapa saat, yang sifatnya menjadi mengganggu.
c. Ketidak tepatan memulai dan mengakhiri kegiatan: kekeliruan ini timbul
bilamana guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri secara tuntas
aktivitas sebelumnya. Dapat pula dia menghentikan kegiatan yang pertama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 33dari 37 17 Februari 2017

dan memulai kegiatan berikutnya, kemudian kembali lagi kepada kegiatan


pertama.
d. Penyimpangan: penyimpangan terjadi karena guru sedemikian asyik
membicarakan suatu kegiatan yang keluar dari tujuan pelajaran.
e. Bertele-tele: kesalahan ini terjadi karena guru: (1) selalu mengulang-ulang
hal tertentu, (2) memperpanjang keterangan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 34dari 37 17 Februari 2017

BAB III
PRAKTEK PENGAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING)

Secara umum hal yang perlu dipahami dalam praktek pengajaran mikro
sebagai seorang guru untuk memikili kemampuan mrengajar adalah sebagai
berikut:
RasionaL
Mengajar merupakan pekerjaan profesional yang memerlukan keahlian khusus
yang ditempuh melalui pendidikan dan pengalaman. Kemampuan mengajar
merupakan perpaduan antara kemampuan intelektual, kertrampulan mengajar,
bakat dan seni. Keterampilan mengajar dapat dilatih secara terus memerus melalui
pelatihan pengajaran mikro.
Pengertian
Salah satu model pelatihan praktik pengajaran dalam lingkup terbatas (mikro)
untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar (base teaching sklill)
Tujuan
Secara umum pengajaran mikro bertujuan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk berlatih mempraktekan beberapa keterampilam mengajar di
depan teman-temanya dalam suasana yang kontruktif, suportif dan bersahabat
sehingga kesiapan mental, keterampilan dan keterampilan performansi yang
terintegrasi untuk bekal praktik mengajar sesungguhnya di lapangan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 35dari 37 17 Februari 2017

Langkah – langkah latihan keterampilan dasar mengajar

Pengenalan konsep keterampilan


pengajaran mikro

Pengajaran model keterampilan

Perencanaan dan persiapan


latihan
Observasi/rekaman

Praktik keterampilan

Diskusi balikan

Perencanaan persiapan latihan


ulang

Prakti-praktik ulang
Observasi/rekaman

Diskusi balikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 36dari 37 17 Februari 2017

Aspek-aspek penilaian praktik mengajar


Sebagai tolak ukur keberhasilan praktik mengajar aspek yang di nilai meliputi
aspek sebagai berikut:
Pemunculan Kriteria
No Aspek Yang Dinilai
Ada Tidak Baik Kurang
1. Keterampilan membuka pelajar
2. Ketepatan menyajikan isi pelajaran
3. Ketepatan pengembangkan kegiatan belajar
4. Kemampuan menimbulkan kreativitas
5. Keterampilan membuka menggunakan alat/media
6. Keterampilan menggunakan alat evaluasi
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan menggunakan lingkungan
9. Keterampilan membantu mengatasi masalah
10. Keterampilan berbahasa dan menulis
11. Keterampilan menggunakan metode
12. Penguasaan materi pelajaran
13. Keterampilan menutup pelajaran
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alamat : Gedung H, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp: (024) 8508092/93 Fax: (024) 8508093/850808, Laman: www.unnes.ac.id
Surel: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 37dari 37 17 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai