pada tahun (257H/870 M).1 Dan wafat di Damaskus pada 950 M.2
Aleppo pada 950 M.3 Di Eropa al-Fārābī lebih dikenal dengan nama
daerah kelahirannya. 5
1
Al-Fārābi, Ārāʼ Ahl al-Madīnah al-Fāḍilah, (Al-Atruk: Al Maktabah Al-
Azhar, 1234 H /1906 M). Cet ke- 1, h. 1.
2
Yamani, Filsafat Politik IslamAntara Al-fārābi dan Khomaeni, (Bandung:
Mizan, 2002), h. 51.
3
Muhsin labib. Para Filosof sebelum dan sesudah Mulla Shadra, ( Jakarta:
Al –Huda, 2005), h.92.
4
Muhammad Iqbal dan Hussein Nasution, Pemikiran Politik Islam, (Jakarta:
Prenada Media, 2010), h. 5.
5
Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus), h. 74
17
18
luar biasa dalam bidang bahasa. Bahasa yang dikuasainya antara lain
bahwa al-Fārābī dapat bicara dalam tujuh puluh macam bahasa, tetapi
yang dia kuasai dengan aktif, hanya empat bahasa : Arab, Persia, Turki,
dan Kurdi.7
sastra Arab di Baghdad kepada Abu Bajkar As-Saraj, dan logika serta
6
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,..., h. 51.
7
Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara,( Bandung: UI Perss, 1993), h.
49.
19
dan mengajar. Di antara muridnya yang dikenal yaitu Yahya ibn „Adi,
filusuf Kristen.8
8
Dedi Supriyadi. Pengantar Filsafat Islam ; konsep, filusuf dan ajaran,
(Bandung : Pustaka Setia) cet- 1, h. 75.
9
Dedi Supriyadi. Pengantar Filsafat Islam ; konsep, filusuf dan ajaran,....,
h. 75.
20
mantik10
10
Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang,
1996) cet-6, h. 81.
11
M. M Syarif, Para Filosof Muslim, (Bandung : Mizan, 1998), h. 58.
21
kecil kota bagian selatan. Upacara pemakaman dipimpin oleh Saif al-
pada masa pemerintahan Mu‟ti suatu priode yang paling kacau dan
tidak ada stabilitas politik sama sekali. Pada waktu itu timbul banyak
Dinasti-dinasti baru yang sebagian besar berasal dari Turki dan Persia
Abbas, dan para tentara atau pengawal ini kemudian begitu berkuasa di
12
Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafar Islam; Konsep, Filusuf, dan Ajaran,
h. 81.
13
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,...., h. 52.
23
Samarra dan pindah dari Baghdad. Namun, hal itu menjadikan para
lemah dan tidak dapat melawan kehendak tentara pengawal dan sultan-
sultan yang datang mengasai ibu kota, kemudian ibu kota dipindahkan
Para Faqih dan teolog Syi‟ah yang untuk pertama kalinya mendapat
ghaibnya imam kedua belas. Inilah zaman ketika tasawuf aktif, namun
14
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,...., h. 52.
15
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta : UI
Press, 2002), h. 63-64.
24
dan Hamdaniyah. Penguasa Samaniyah pada masa itu adalah Nasr Ibn
16
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,...., h. 52-
53.
17
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,...., h. 53-
54.
25
yang mulai tersingkir dan digantikan oleh kaum salaf. Kedua, adanya
ketegangan antara ulama fiqih dengan kaum sufi. Bersama dengan itu
Al-Fārābī sendiri faham dengan trend besar zamannya ini karena dia
tersebut.18
sebagai guru kedua. Dan Aristoteles sebagai guru pertama karena dia
18
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,...., h. 53-
54.
26
pemikiran-pemikiran keislaman.
perkiraan yang keliru dan mungkin juga berisi hipotesis yang telah
1. Filsafat Logika
19
Husayin Ahmad Amin, Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya), h. 128.
27
kepada kita, kecuali satu buku yang berjudul Syarh Kitab Al-Ibrah
sebagai berikut20:
lapangan bahasa.
20
Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang,
1996) cet-6, h. 88-89.
28
21
Juhaya S. Praja dan Rasihon Anwar, Ensiklopedi Duna Islam, (Bandung :
Pustaka Setia, 2010). Cet Ke- 1, h. 573.
29
2. Filsafat Metafisika
22
Muhammad Iqbal dan Hussein Nasution, Pemikiran Politik Islam,...., h, 8.
23
Khudori Soleh, Filsafat Islam : dari Klasik hingga Kontemporer,
(Jogjakarta: Ar –Ruzz Media, 2016). Cet ke-16, h. 105.
31
sekarang.25
24
A. Mustofa, Filsafat Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h, 131.
25
Nurcholis Madjid, Khasanah Intelektual Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
2007). Cet ke-4, h, 83.
32
bangsa-bangsa.26
4. Filsafat Kenabian
kenabian, tidak ada sesuatu yang lebih wajib bagi seorang filosof
agama, antara akal dan naql, antara bahasa bumi dan bahasa langit.
26
Nurcholis Madjid, Khasanah Intelektual Islam, .... , h, 83.
33
amat berhubungan dengan politik dan moral. Hal itu dikarnakan al-
masyarakat.27
27
Ibrahim Madkour, Filsafat Islam, Metode dan Penerapan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1993). Cet ke-3, h. 87
28
Humaedi, Pradigma Sains Integratif Al-Fārābi, (Jakarta: Sadra Perss,
2015), h. 85.
35
hewan.29
29
Humaedi, Pradigma Sains Integratif Al-Fārābi,...., h. 86-87.
30
Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, ....., h, 83.
36
barat Islam seperti Ibn Rusyd tapi juga merambah dunia barat,
dewasa ini.32
D. Karya-Karya Al-Fārābī
31
Majid Fakhry, Pengantar Filsafat Islam : Sebuah Peta Kronologis. Terj.
Zaimul Am. (Bandung : mizan, 2001), h. 45-45.
32
Mengenai wacana politiknya, lihat Yamani, Antara Al-Fārābi dan
Khomaeni, Bandingkan juga dengan Munawir Sjadzili, Islam dan Tata Negara,
(Jakarta: UI Perss 1993), h. 49-58.
37
semantik. Namun banyak juga buku-buku al-Fārābi yang masih ada dan
jalan bagi kemunculan Ibnu sina dan Ibnu Rusyd dalam blantika
Arab. Sebagian besar karyanya itu menurut salah satu kajian, berjudul
33
Mukhsin labib, Para Filosof: Sebelum dan Sesudah Mulla Shadra,
(Jakarta: Al-Huda, 2005), h. 91.
38
fisika.34
karyanya yang satu ini lebih bersifat esoteris (bathiniyyah) dan sufistik.
34
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,..., h. 57.
39
Ariestoteles).
besar atas banyak pemikir muslim dan Yahudi, khususnya sejak abad
ke-13 Ibn Rusyd yang paling banyak dipengaruhi oleh pemikiran al-
35
Yamani, Filsafat Politik Islam, antara Al-Farabi dan Khomaeni,..., h. 58-
59.
40
Fārābī tersebar luas di Timur pada abad ke-4 dan 5 H./1010 M. Dan
bahasa Yunani dan Latin dan telah mempengaruhi para sarjana Yahudi
dan Kristen.
syair dan retorika, selain itu al-Fārābī juga menguraikan Isagoge karya
36
Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam, (jakarta: Pustka Firdaus, 1995).
Cet ke-7, h. 75.
37
Ian Richard Netton, Al-Fārābi and His School, (New york : Routledge,
1992), h. 5.
41
38
Majid Fakhry , Pengantar Filsafat Islam : Sebuah Peta Kronologi,..., h.
45-46.
42
Kalām Aristhū dan kitab al-Raad Alā Ibn al Rawandi fi al-Adab al-
ini justru mengenai musik yang di antaranya adalah kitab al-Musīqa al-
Kabīr. Karya al-Fārābī yang satu ini oleh banyak kalangan dianggap
Fārābī menulis karya yang berjudul kitab al-Musīqa al-Kabīr dan al-
al- Tnabi’ah dan Isha’ al-Ulum Fush ūs al-Hikām, Kitab fi Dzuhūr al-
Falsafah.
sebagian dari pada ilmu praktis. Oleh karena itu, jika dilihat dari segi
tema. konten keilmuan dan tujuan ilmu politik maka ilmu ini memiliki
akhirat melalui kerja sama antara warga negara, kota ataupun desa. Ada
dengan tiga karya yang lainnya. Karya ini berhubungan dengan karya
39
Humaedi, Pradigma Sains Integratif Al-Fārābi,...., h. 102.