Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA AGREGAT REMAJA DI DESA SUKAMAJU


MATA KULIAH KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dosen Pengampu : Abi Muchlisin, SKM., M.Kep

KELOMPOK 2
1. Irfan Arif Prasetyo (J210180081) / (5B)
2. AninDyati Fatikhul Jannah (J210180083) / (5B)
3. Azza Ulinnuha (J210180085) / (5B)
4. Fauziyyah Anis Ekawati (J210180087) / (5B)
5. Aninditya Ajeng A.V (J210180090) / (5B)
6. Abiyyu Nindya Hanif P (J210180092) / (5B)
7. Fitroh Laeli (J210180094) /(5B)
8. Fera Yolanda (J210180098) /(5B)
9. Erni Eka Susanti (J210180100) / (5B)
10. Muhammad Luqman H (J210180108) / (5B)
11. Muhammad Arief Fadillah (J210180115) / (5B)
12. Umi munawaroh (J210180118) / (5B)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
A. Kasus
Hasil pengkajian oleh perawat Puskesmas di RW 08 Desa Sukamaju didapatkan data
47 % remaja pernah mencoba merokok, rerata usia pertama merokok 10 tahun. Saat ini 32 %
remaja masih merokok, jumlah rokok yang dihabiskan dalam sehari 1-5 batang. Alasan
remaja merokok 15% karena coba-coba, 42 % karena ikut-ikutan teman, 43 % agar terlihat
gaul. Masyarakat sekitar menyatakan banyak remaja yang nongkrong di warung-warung
sambil merokok. Sebagian besar remaja di Desa Sukamaju sudah lama tinggal di daerah ini
karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal disana. Sehingga komunitas
remaja sebagian besar dilahirkan disini dan bersekolah di Desa Sukamaju. Bahasa yang
dipergunakan adalah Bahasa Indonesia, mayoritas remaja cenderung menggunakan bahasa
gaul. Adat/suku yang ada di Desa Sukamaju adalah adat sunda, jawa, betawu, padang, dll
dengan mayoritas agama Islam. Di lingkungan Desa Sukamaju termasuk kawasan rumah
padat penduduk dan kumuh. Dalam menanggulangi bahaya rokok bagi remaja salah satu
solusi yang dibuat oleh pemerintah adalah mengeluarkan peraturan yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 1999 (PP NO 36 Tahun 2000)
tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan Pasal 2 Penyelenggaraan pengamanan rokok
ayat 2 yang berbunyi melindungi penduduk usia produktif dan remaja dari dorongan
lingkungan untuk penggunaan rokok dan ketergantungan terhadap rokok. Belum terdapatnya
lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di desa ini.
Biasanya remaja berkumpul di depan warung-warung untuk dijadikan lokasi
pertemuan dan merokok. Warga Desa Sukamaju yang ingin mendapatkan pelayanan
kesehatan harus menempuh jarak 3 KM untuk mencapai puskesmas terdekat, di desa
tersebut terdapat Posyandu dan aktif melaksanakan kegiatan 1 bulan sekali namun belum
terdapat Posbindu. Orang tua dari kebanyakan remaja di Desa Sukamaju berpenghasilan
rata-rata menengah kebawah, ada juga sebagian yang tidak memiliki pekerjaan. Kendaraan
Desa Sukamaju seperti sepeda motor, mobil angkot, dan terdapat siskamling pada malam
hari. Para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam kelompok
organisasi di komunitas mereka. Di Desa Sukamaju tidak terdapat wadah perkumpulan
seperti karang taruna. Rata-rata pendidikan warga desa tergolong rendah yaitu tamatan SMP
bahkan ada yang tamatan SD. Masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan penyuluhan
atau pendidikan kesehatan terutama masala bahaya merokok. Biasanya remaja lebih memilih
rekreasi dengan duduk di warung sambil merokok dengan presentasi 47 %.

B. Pengkajian
1. Data Inti

a. Usia yang beresiko : Usia remaja 12 – 18 tahun.

b. Pendidikan : SD – SMA, 40 orang tamatan SD, 35 orang tamatan


SMP, dan 25 orang masih bersekolah di tingkat SMA.

c. Jenis kelamin : Remaja laki-laki dengan jumlah 100 orang.

d. Pekerjaan : 30 orang remaja bekerja sebagai kuli bangunan, 10


orang bekerja sebagai cleaning service, 5 orang
bekerja menjual koran, 10 orang bekerja membantu
orangtuanya, dan 20 orang tidak bekerja
(pengangguran).

e. Agama : Islam

f. Keyakinan : Tidak memiliki keyakinan budaya khusus

g. Nilai-nilai : Alasan remaja merokok 15 orang karena coba-coba, 42


orang karena ikut-ikutan teman, dan 43 orang agar
terlihat gaul.

h. Riwayat Komunitas :  Biasanya remaja berkumpul di depan warung-


warung untuk dijadikan lokasi pertemuan dan
merokok.
 Mayoritas remaja cenderung menggunakan bahasa
gaul.
 Para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak
berperan serta dalam kelompok organisasi di
komunitas mereka. dan ini juga disebabkan karna
di desa sukamaju ini belum terdapat lokasi untuk
wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna.

2. Data Subsistem
a. Physycal Environment

No. Komponen Deskripsi

1. Lingkungan rumah Kawasan rumah padat penduduk dan kumuh.

2. Bahasa Bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa


Indonesia, mayoritas remaja cenderung
menggunakan bahasa gaul.

3. Suku Sunda, Jawa, Betawu, Padang.

b. Education
Rata-rata pendidikan warga desa tergolong rendah yaitu tamatan SMP bahkan
ada yang tamatan SD. Masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan terutama masalah bahaya merokok.

c. Safety & Transportation


Kendaraan desa sukamaju seperti sepeda motor,mobil angkot, dan terdapat
siskampling pada malam.

d. Politic & Government


Dalam menanggulangi bahaya rokok bagi remaja salah satu solusi yang dibuat
oleh pemerintah adalah mengeluarkan peraturan yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 1999 (PP NO 36 Tahun 2000)
tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan Pasal 2 Penyelenggaraan pengamanan
rokok ayat 2 yang berbunyi melindungi penduduk usia produktif dan remaja dari
dorongan lingkungan untuk penggunaan rokok dan ketergantungan terhadap rokok.
e. Health & Social Sevice
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus menempuh jarak 3 KM untuk
mencapai puskesmas terdekat, di desa tersebut terdapat Posyandu dan aktif
melaksanakan kegiatan 1 bulan sekali namun belum terdapat Posbindu

f. Communication
Warga Desa Sukamaju yang ingin mendapatkan pelayanan-pelayanan
kesehatan harus menempuh jarak 3 km untuk mencapai puskesmas terdekat, di desa
tersebut terdapat posyandu dan aktif melaksanakan kegiatan 1  bulan sekali namun
belum terdapat posbindu. Masyarakat mengaku belum pernah mendapatkan
penyuluhan-penyuluhan atau pendidikan kesehatan terutama masalah bahaya
merokok

g. Economic
Orang tua dari kebanyakan kebanyakan remaja di Desa sukamaju  
berpenghasilan rata-rata menengah kebawah, ada juga sebagian yang tidak
memiliki pekerjaan.

h. Recreation
Di desa Sukamaju tidak terdapat wadah perkumpulan-perkumpulan seperti
karang taruna. Biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di warung
sambil merokok dengan persentase 47 %.

C. Analisa Data

Data Problem Etiologi

DS : Perilaku 1. Merokok
kesehatan 2. Perilaku remaja yang
 Saat ini 32% remaja masih merokok.
cenderung cenderung merokok
 Alasan remaja merokok 15% karena
beresiko dari mula usia 10 tahun
coba-coba, 42% karena ikut-ikutan
teman, 43% agar terlihat gaul. dan menghabiskan
rokok sehari sekitar 1-5
DO :
batang.
 47% remaja pernah mencoba merokok
 Rerata usia pertama merokok 10
tahun.

DS : Defisiensi 1. Sumber daya kurang


kesehatan memadai
 Masyarakat mengaku belum pernah
komunitas 2. Tidak adanya program
mendapatkan penyuluhan atau
untuk menghilangkan
pendidikan  pendidikan kesehatan
satu atau lebih masalah
kesehatan terutama terutama masalah
kesehatan bagi suatu
bahaya merokok.
populasi
DO :

 Rata-rata pendidikan warga desa


tergolong rendah yaitu tamatan SMP
bahkan ada yang tamatan SD.

DS : Ketidakefektifa Tidak adanya wadah


 Masyarakat sekitar menyatakan n pemeliharaan kegiatan remaja sehingga
banyak remaja yang nongkrong di kesehatan tidak ada keinginan untuk
warung-warung sambil merokok dan perbaikan perilaku sehat
Tidak terdapat wadah kegiatan untuk
remaja

DO:

 Tidak ada karang taruna.

D. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d merokok, Perilaku remaja yang cenderung
merokok dari mula usia 10 tahun dan menghabiskan rokok sehari sekitar 1-5  batang.
2. Defisiensi kesehatan komunitas b.d Sumber daya kurang memadai, Tidak adanya
program untuk menghilangkan satu atau lebih masalah kesehatan bagi suatu  populasi.
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d Tidak adanya wadah kegiatan remaja
sehingga tidak ada keinginan untuk  perbaikan perilaku sehat.

E. Scoring
TEKNIK PRIORITAS MASALAH
Mueke : seleksi diagnosa kesehatan komunitas

Kriteria penapisan JML


SCORE
Masalah kesehatan
A B C D E F G TERSEDIA SUMBER
H I J K L
Perilaku kesehatan 5 5 5 5 4 3 3 2 3 3 2 3 44
cenderung beresiko
(00188) akibat
Perilaku remaja yang
cenderung merokok
dari mulai usia 10
tahun dan
menghabiskan rokok
sehari sekitar 1-5
batang.dengan
alasan coba-coba,
ikut -ikutan dan
ingin terlihat gaul.

Defisiensi Kesehatan 5 5 5 5 4 2 3 2 3 3 2 2 42
Komunitas (00215)
Tidak adanya
program untuk
menghilangkan satu
atau lebih masalah
kesehatan  bagi suatu
populasi dd  belum
pernah mendapatkan
pendidikan
kesehatan terutama
masalah bahaya
merokok

Ketidakefektifan 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 36
pemeliharaan
kesehatann (00099)
akibat Tidak adanya
wadah kegiatan
remaja sehingga
tidak ada keinginan
untuk  perbaikan
perilaku sehat.

Keterangan:
a = Sesuai dengan Role CHN
b = Risiko terjadi Skor : 0-5
c = Risiko parah
d = Potensi untuk HE 0 = paling rendah
e = Interest komuniti 5 = paling tinggi
f = Kemungkinan diatasi
g = Relevan dengan program
h = Tempat
I = Waktu
J = Dana
k = fasilitas
l = Sumber daya

F. Perencanaan
Diagnosa
No. Tujuan Perencanaan
Keperawatan

1. Perilaku kesehatan Umum : 1. Mengidentifikasi risiko


cenderung beresiko Perilaku kesehatan remaja di pendidikan
b.d merokok, Desa Sukamaju tidak 2. Memberikan
Perilaku remaja beresiko perlindungan kesehaan
yang cenderung Khusus : 3. Membuat program
merokok dari mula  Jumlah rokok yang pendidikan kesehatan
usia 10 tahun dan dihabiskan remaja di Desa 4. Mengajarkan peningkatan
menghabiskan Sukamaju dalam sehari / penambahan peran
rokok sehari sekitar berkurang.
1-5  batang.  Remaja di Desa Sukamaju
berhenti merokok.

2. Defisiensi Umum : 1. Mengidentifikasi masalah


kesehatan Terjadi peningkatan tingkat kekuatan dan prioritas
komunitas b.d kesehatan remaja di Desa kesehatan dengan
Sumber daya Sukamaju. bekerjasama antar
kurang memadai, Khusus : anggota komunitas
Tidak adanya  Adanya informasi terkait 2. Mendampingi anggota
program untuk kesehatan. komunitas dalam
menghilangkan  Meningkatnya meningkatkan
satu atau lebih pengetahuan remaja di kewaspadaan terhadap
masalah kesehatan Desa Sukamaju terkait masalah kesehatan
bagi suatu kesehatan. 3. Menggunakan dialog
populasi.  Adanya sumber daya untuk menetapkan
kesehatan yang mudah masalah kesehatan dan
dijangkau di Desa rencana pengembangan
Sukamaju. aktivitas
4. Meningkatkan jaringan
support dalam komunitas
mengenai kesehatan
5. Menjaga komunikasi
terbuka dengan anggota
komunitas
6. Memonitor populasi
dengan kelompok risiko
untuk pemenuhan
pencegahan dan
pengobatan

3. Ketidakefektifan Umum : 1. Memberikan pendidikan


pemeliharaan Pemerliharaan kesehatan kesehatan
kesehatan b.d remaja menjadi efektif. 2. Memfasilitasi
Tidak adanya Khusus : pembelajaran
wadah kegiatan  Adanya wadah kegiatan 3. Mengajaran kelompok
remaja sehingga untuk remaja di Desa tentang
tidak ada keinginan Sukamaju. prosedur/tindakan
untuk  perbaikan  Remaja di Desa Sukamaju pemeliharaan kesehatan
perilaku sehat. paham tentang 4. Membuat program
pemeliharaan kesehatan pengembangan
 Remaja di Desa Sukamaju kesehatan masyarakat
dapat memanfaatkan melalui penkes
sumber daya dan waktu
yang ada untuk kegiatan
yang positif.

Anda mungkin juga menyukai