Anda di halaman 1dari 2

Manusia dapat melakukan segala macam aktivitas bergerak karena memiliki sistem

organ gerak yang disebut sistem muskuloskeletal. Gerak adalah suatu tanggapan terhadap
rangsangan baik dari dalam maupun dari luar yang disebabkan adanya kontraksi otot yang
menggerakkan tulang. Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan
kata skeletal yang berarti tulang. Sistem muskuler terdiri dari otot, tendon, dan ligamen.
Adapun sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan
(kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi. Pada mekanisme eksitasi terjadi kenaikan energi,
pelepasan asetilkolin, dan depolarisasi sarkolema. Pada mekanisme kontraksi terjadi
pelepasan ion kalsium yang berikatan dengan troponin, pelepasan energi dari ATP, cross
bridge, dan pemendekan sarkomer. Pada mekanisme relaksasi terjadi penghentian impuls
syaraf dimana terjadi repolarisasi, terlepasnya ikatan aktin dan myosin, dan sarkomen
kembali memanjang.
Faktor pekerjaan yang dapat menyebabkan musculoskeletal disorder antara lain
peregangan otot yang berlebihan, aktivitas berulang, posisi tubuh atau ergonomi kerja yang
buruk, dan beban kerja berat dalam waktu yang lama. Faktor lingkungan juga dapat
menyebabkan musculoskeletal disorder seperti adanya tekanan akibat posisi duduk yang
salah dan adanya getaran frekuensi tinggi dapat menyebabkan kontraksi otot bertambah.
Selain itu ada faktor individu juga yang mempengaruhi seperti umur, jenis kelamin,
penglihatan yang kurang baik, beban kerja dan juga lama kerja.
Kerja otot yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, ataupun tremor. Nyeri timbul bila mana jaringan sedang
dirusak bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri ke reseptor nyeri. Kerusakan ini
diakibatkan oleh tumpukan asam laktat yang dari proses metabolisme anaerob. Nyeri ini
dapat mempengaruhi tulang, sendi, ligamen, otot, dan tendon. Bengkak atau edema adalah
penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau didalam berbagai rongga
tubuh. Meningkatnya tekanan kapiler yang ataupun berkurangnya tekanan osmotik koloid
dapat menyebabkan meningkatnya cairan interstitial. Mekanisme bengkak dapat terjadi
secara umum dan dapat terjadi berdasarkan faktor penyerta yang berhubungan yaitu
peningkatan tekanan vena dan penurunan konsentrasi protein plasma. Selain itu, kerja otot
berlebihan dapat mengakibatkan tremor. Tremor adalah serentetan gerakan involunter, ritmis,
berbentuk getaran, pada satu atau lebih bagian tubuh. Tremor terjadi karena otot yang
berkontraksi terkena rangsangan vibrasi secara terus-menerus, maka rangsangan ini akan
dihantar ke susunan syaraf pusat dan akan diberi reaksi balik dan timbul getaran atau tremor.
Gangguan musculoskeletal dapat dikendalikan dengan melakukan pemeriksaan
Kesehatan secara berkala, memperhatiakan waktu istirahat, berolahraga, dan melakukan
adaptasi pada lingkungan dan alat kerja. Pencegahan dengan peregangan atau stretching
secara teratur dapat mencegah perubahan fisiologis yang merugikan selama bekerja.
Peregangan meningkatkan aliran darah ke otot, mengurangi pembentukan titik pemicu
cedera, meningkatkan suplai nutrisi, menghangatkan otot sebelum mulai bekerja. Dalam
bekerja harus memperhatikan ergonomi guna mengurangi timbulnya gangguan
musculoskeletal. Melakukan sikap berdiri yang benar dengan kepala tegak dan tidak
membungkuk. Sikap duduk alangkah baiknya jika dengan sandaran untuk punggung dan
posisi telapak kaki menepak ke lantai. Dalam mengangkat benda juga harus dilakukan
dengan benar dengan diawali jongkok kemudian mengangkat dengan meluruskan badan
bagian atas. Begitu pula dalam posisi tidur harus sangat diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai