Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1:

Yosep Emanuel 178114139 (Pasien)


Gloria Tiara 188114130 (Perawat)
Angelica Stephani 188114129 (Dokter)
Elsa Irnandari 188114130 (Apoteker)

ROLEPLAY KASUS 1

Seorang bapak bernama Agus 36 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas terus
menerus sejak 1 minggu terakhir, dengan hemoroid dan mengalami diare lebih dari 1 bulan.

Perawat : Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?


Pasien : Selamat siang suster, saya ingin periksa sus karena sejak seminggu terakhir
kemarin badan saya lemas dan selama sebulan ini saya mengalami diare. Selain
itu saya juga mengalami wasir sus.
Perawat : Baik pak silahkan berbaring terlebih dahulu ya, saya akan cek tanda-tanda vital
bapak terlebih dulu
Pasien : Baik suster

(Perawat melakukan cek suhu tubuh, denyut nadi, dan tekanan darah pasien)

Perawat : Saya ingin bertanya pak, apakah bapak melakukan perjalanan dalam sebulan
terakhir?
Pasien : Tidak sus
Perawat : Baik pak, Apakah bapak sedang menderita sakit berat? atau sedang
mengonsumsi antibiotik?
Pasien : Tidak ada suster
Perawat : Baik pak, mohon tunggu sebentar pak, akan saya panggilkan dokternya.

(Perawat memanggilkan dokter dengan membawa dokumentasi pasien)


Dokumentasi Pasien

TD 102/74

Nadi 80

Suhu 39oC

Badan lemas sejak


Keluhan seminggu terakhir dengan
hemoroid

Perawat : Selamat siang dok, saya ingin menginformasikan bahwa ada pasien atas nama
Pak Agus mengeluh badan lemas dengan wasir dan mengalami diare lebih dari
1 bulan. Berikut hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dari pasien tersebut.
Dokter : Baik sus akan segera saya periksa

(Dokter menghampiri pasien)

Dokter : Selamat siang, Pak Agus. Tadi perawat menyampaikan bahwa Pak Agus
merasakan badan lemas sejak 1 minggu yang lalu dengan wasir dan mengalami
diare lebih dari 1 bulan. Apakah betul pak?
Pasien : Betul, dok
Dokter : Apakah ada keluhan lain yang bapak rasakan?
Pasien : Tidak ada dok
Dokter : Baik, Pak. Untuk memastikan keadaan bapak, apakah bapak bersedia untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium?
Pasien : Maaf dok, saya harus menjalani pemeriksaan laboratorium apa saja ya?
Dokter : Bapak akan dicek darah secara lengkap, pemeriksaan gula darah dan juga USG
agar dapat dipastikan penyakit yang mungkin bapa alami
Pasien : Begitu ya dok, baik dok, saya bersedia menjalani pemeriksaan lab dan USG
Dokter : Baik pak terima kasih. Mohon ditunggu sebentar ya pak. Perawat akan
membantu bapak untuk menjalani pemeriksaan ini
Pasien : Baik dok
Dokter : Suster, tolong dilakukan pemeriksaan laboratorium dan USG kepada Pak Agus
ya
Perawat : Baik dok

(Pasien menjalani tes laboratorium)

(Perawat kembali kepada dokter dengan membawa hasil pemeriksaan laboratorium dan
USG atas nama Pak Agus)

GDS 104 mg/dL

HB 10,7

AL 6,7

AT 264

Hmt 34%

AT 426 IU

USG Colitis sigmoid

Perawat : Permisi dok, ini hasil pemeriksaan lab dan USG dari pasien atas nama Pak
Agus
Dokter : Baik, terima kasih suster.

(Dokter melakukan analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan USG atas nama Pak Agus)
Dokter : Bapak, ini hasil pemeriksaan lab dan USGnya sudah keluar. Jadi berdasarkan
keluhan yang bapak alami, yaitu diare selama 1 bulan, hasil pemeriksaan lab
yang menunjukkan bahwa HB dan HMT bapak rendah dimana kemungkinan
bapak mengalami anemia, serta hasil pemeriksaan USG yang menunjukkan
bahwa bapak mengalami colitis sigmoid.
Pasien : Colitis sigmoid itu apa dok?
Dokter : Colitis sigmoid itu peradangan yang menyerang usus besar pak, biasanya
ditandai dengan perdarahan rektum, diare, sakit perut, dan dapat disertai dengan
gejala lain seperti demam, anemia, dan penurunan berat badan. Dan untuk
sekarang saya menyarankan bapak untuk di rawat inap untuk dapat menjalani
terapi untuk penyakit tersebut karena kemungkinan bapak akan mendapatkan
terapi secara injeksi. bagaimana pak, apakah bapak berkenan jika di rawat inap
di rumah sakit ini?
Pasien : Baik dok jika memang saya harus di rawat inap untuk menjalani terapi, saya
bersedia dok
Dokter : Baik pak, silahkan tunggu sebentar ya pak, nanti suster akan mengarahkan
bapak dan mencarikan ruang rawat inap untuk bapak.

(Dokter merencanakan terapi berdasarkan hasil pemeriksaan lab dan hasil USG)

Rencana Terapi

Sulcolon (sulfalazine) 3x1000mg


Ciprofloxasin 2x500mg
Prosogan inj (lansoprazole) 1 ampul per 12 jam iv
Parasetamol 4x500mg.

Dokter : Suster, ini rencana terapi untuk Pak Agus, tolong serahkan ke instalasi farmasi
ya. Serta tolong untuk mengarahkan dan mencarikan Pak Agus ruangan rawat
inap.
Perawat : Baik dok akan saya serahkan ke instalasi farmasi dan akan saya konfirmasi
terkait ruang rawat inap.

(Perawat datang ke instalasi farmasi dan konfirmasi ruang rawat inap)

Perawat : Selamat siang mbak apoteker, ini saya serahkan rencana terapi dari dokter
Angelicha untuk pasien atas nama Pak Agus beserta hasil pemeriksaannya.
Apoteker : Baik, terima kasih suster. Saya akan periksa dulu rencana pengobatannya

(Apoteker melakukan pemeriksaan terhadap rencana pengobatan untuk pasien atas nama
Pak Agus)
(Apoteker menemukan ketidaksesuaian terapi dengan kondisi pasien, sehingga Apoteker
merasa perlu berkonsultasi kepada Dokter)

(Apoteker menghubungi dokter)

Apoteker : Halo, selamat siang dok, Saya apoteker Elsa yang sedang bertugas di instalasi
farmasi siang hari ini. Apakah benar dokter yang telah memeriksa dan
merencanakan pengobatan kepada pasien atas nama Pak Agus?
Dokter : Selamat siang, benar mbak apoteker, saya yang telah memeriksa dan akan
merencanakan pengobatan tersebut
Apoteker : Apakah saya bisa meminta waktu dokter sebentar untuk mengkonfirmasikan
terkait terapi yang dokter rencanakan kepada Pak Agus ?
Dokter : Boleh mbak, Ada apa ya?
Apoteker : Jadi begini dokter, saya ingin mengkonsultasikan beberapa hal terkait rencana
terapi yang akan diterima oleh Pak Agus. Berdasarkan kondisi pasien, saya
menyarankan pemberian injeksi kortikosteroid sebagai terapi awal untuk
menangani gejala dari ulcerative colitis, karena menurut hasil penelitian Li dkk
injeksi steroid dengan penggunaan terapi tambahan berupa Sulfasalazine dapat
memperbaiki kondisi klinis pasien dengan menunjukkan perbaikan pada
pergerakan usus. Saya juga menyarankan untuk meningkatkan dosis pemberian
sulcolon menjadi 3,6-4g/hari karena dosis tersebut merupakan dosis efektif
untuk Sulfasalazine berdasarkan jurnal Yoshino dkk. Selanjutnya, untuk obat
ciprofloxacin kurang tepat diberikan kepada pasien dengan alasan menurut hasil
penelitian Nitzan dkk ciprofloxacin tidak memiliki manfaat konsisten yang
ditunjukkan untuk pengobatan kolitis yang tidak parah dan tidak memberikan
hasil perbaikan klinis antara pasien yang diobati dengan ciprofloxacin dan yang
diobati dengan plasebo sehingga berdasarkan jurnal Wang dkk untuk terapi
pasien ulcerative colitis dapat diberikan antibiotik lain selain ciprofloxacin,
yaitu metronidazole. Namun, berdasarkan jurnal Nishikawa dkk untuk hasil
terapi yang lebih efektif pada pasien ulcerative colitis maka metronidazole
dikombinasikan dengan amoxicillin dan tetracyclin. Tetapi, dokter dapat
mempertimbangkan kembali apakah kedua antibiotik ini perlu ditambahkan
atau cukup menggunakan metronidazole saja. Bagaimana dok?
Dokter : Baik mbak apoteker, saya setuju terkait pemberian injeksi kortikosteroid pada
pasien dan peningkatan dosis sulcolon. Untuk antibiotik sebagai terapi
tambahan dari injeksi kortikosteroid cukup metronidazole saja mbak sudah
cukup dan berarti ciprofloxacinnya tidak perlu diberikan. Apakah masih ada
yang ingin dikonsultasikan?
Apoteker : Baik dok. Selanjutnya saya ingin mengkonsultasikan terkait obat lansoprazole.
Menurut jurnal Shimura dkk lansoprazole merupakan obat golongan PPI yang
dapat menyebabkan efek samping diare sementara pasien sudah mengalami
diare selama lebih dari 1 bulan dan saya lebih merekomendasikan pemberian
obat loperamid dok kepada pasien untuk mengatasi diare yang dialaminya hal
tersebut sesuai dengan jurnal Wang dkk, namun loperamid dapat menyebabkan
efek samping konstipasi apabila digunakan dalam jangka panjang sehingga
penggunaan loperamid hanya bila diperlukan saja. Kemudian berdasarkan hasil
lab, HB dan HMT pasien menunjukkan angka yang rendah dan kemungkinan
pasien mengalami anemia sehingga saya menyarankan pasien untuk diberikan
terapi tambahan berupa tablet zat besi dok, karena berdasarkan jurnal Bertani
dkk, tablet zat besi memiliki efektivitas secara signifikan yang lebih tinggi
dalam terapi anemia pada pasien ulcerative colitis.
Dokter : Baik mbak apoteker, untuk lansoprazolenya berarti tidak perlu diberikan dan
untuk obat loperamid silahkan ditambahkan saja. Kemudian saya setuju terkait
penambahan zat besinya mbak. Apa masih ada lagi mbak yang mau
konsultasikan lagi?
Apoteker : Sepertinya sudah cukup dok, terima kasih atas waktunya untuk bisa
memberikan konsultasi terkait terapi dari Pak Agus. Selamat siang dok.
Dokter : Iya Mbak. Selamat siang juga.

(Perawat mengajak pasien ke ruang rawat inap)

Perawat : Selamat siang, Pak Agus. Mari saya antar ke ruang rawat inap bapak. Dan
minta tolong kepada keluarga bapak untuk mengurus administrasinya.
Pasien : Baik mbak, saya akan hubungi keluarga saya

(Dokter menemui pasien)


Dokter : Selamat sore Pak Agus, saya telah konfirmasi dengan apoteker terkait
rencana pengobatan bapak selama rawat inap. Pada rencana pengobatan bapak
akan menerima obat yang diberikan secara injeksi yaitu kortikosteroid dan
juga sulcolon serta antibiotik metronidazole. Selain itu bapak juga akan
menerima tablet zat besi untuk meningkatkan nilai HB bapak dan obat
loperamid untuk mengatasi diare yang bapak alami. Selanjutnya bapak boleh
beristirahat terlebih dahulu, untuk pengobatannya nanti akan diarahkan oleh
perawat.
Pasien : Baik dok, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai