Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

Nama Anggota Kelompok :


Yosep Emanuel 178114139 (Dokter)
Gloria Tiara Arya 188114128 (Petugas Klinik)
Angelicha Stephani Impa Ganggang 188114129 (Apoteker)
Elsa Irnandari 188114130 (Pasien)

SKENARIO KASUS P7

Pasien datang ke klinik untuk melakukan kontrol rutin ke dokter


Petugas klinik : Selamat siang ibu, apakah ada yang bisa saya bantu?
Pasien : Selamat siang mbak, saya mau kontrol penyakit saya dengan dokter Yosep
Petugas klinik : Baik bu, silahkan melakukan pendaftaran dulu ya. Apakah saya boleh tahu
nama lengkap dan usia ibu?
Pasien : Nama saya Ibu Hani dan usia saya 58 tahun mbak
Petugas klinik : Baik bu terima kasih, Apakah sebelumnya ibu sudah pernah kontrol dengan
dokter Yosep?
Pasien : Iya sudah mbak, hari ini jadwal kontrol rutin saya
Petugas klinik : Baik ibu, mohon ditunggu sebentar ya bu, jika sudah giliran ibu untuk masuk
ke ruang dokter akan saya panggil nama ibu. Silahkan duduk di ruang tunggu ya bu.
Pasien : Baik mbak, terima kasih
Petugas klinik : Bu Hani, silahkan masuk ke ruang praktek dokter Yosep untuk melakukan
pemeriksaan.

Pasien masuk ke ruang praktek dokter Yosep


Dokter : Selamat siang, Ny. Hani. Silahkan duduk
Pasien : Baik dokter, terimakasih
Dokter : Apa kabarnya ibu, apakah sudah merasa lebih baik bu setelah menjalani
terapi yang saya resepkan?
Pasien : Sejauh ini saya masih merasa sering buang air kecil dok, saya juga merasa
cepat lapar dan haus.
Dokter : Begitu ya bu, kemudian apakah ada gejala lain yang masih mengganggu?
Pasien : Ada, saya juga masih sering kesemutan dok, lalu jempol kaki saya mati rasa
gitu dok.
Dokter : Kita coba lakukan pemeriksaan lab terlebih dahulu ya bu?
Pasien : Baik dok.
Dokter : Maaf bu, apakah sebelum kesini ibu sudah berpuasa terlebih dahulu seperti
biasanya?
Pasien : Sudah dok.
Dokter : Baik bu, kalau begitu silahkan menuju ke ruang pemeriksaan lab ya bu
Pasien : Baik dok
Pasien melakukan pemeriksaan lab
Hasil Lab:

- SGOT: 18 U/L - Gula puasa: 162


- SGPT: 12 U/L - HbA1c: 8.8%
- Na: 137 Lipid Panel:
- Alk Phos: 48 U/L - TC: 214 mg/dL
- K: 4.8 - LDL: 138 mg/dL
- Cl: 101 - HDL: 40 mg/dL
- CO2: 22 - TG: 160 mg/dL
- BUN/Cr:10/1.1

Dokter melakukan diskusi dengan Apoteker terkait terapi yang dijalani Ny. Hani
Dokter : Selamat siang apoteker Angelicha, saya dokter Yosep ingin
mengkonsultasikan terkait masalah terapi yang dijalani oleh pasien atas nama Ibu Hani.
Apoteker : Baik dok, jadi bagaimana yang terjadi pada Ibu Hani ya dok?
Dokter : Begini mbak. Ny. Hani pasien saya sudah sejak 1 tahun lalu menderita DM
dan saya resepkan ini. Kemudian setelah 1 tahun terapi belum ada perbaikan untuk gejala
yang dirasakannya, beliau masih sering buang air kecil, lapar dan haus, kesemutan, dan mati
rasa pada jempol kakinya. Selain itu berdasarkan hasil pemeriksaan lab berikut ini, nilai
HbA1C dan kadar gula darah puasa pasien masih tinggi. Kira-kira kenapa ya mbak?

Apoteker : Baik sebentar dok, akan saya periksa terlebih dahulu


Dokter : Baik mbak.
Apoteker : Berdasarkan hasil lab dan gejala yang masih dialami oleh Ibu Hani ini,
menandakan adanya beberapa Drug Related Problem dok. Pertama, kombinasi metformin
dan glipizide tidak optimal dalam mengontrol gula darah pasien karena pasien tidak
merasakan perbaikan pada gejala dan tingginya nilai HbA1C dan kadar gula darah puasa
pasien. Tadi dokter mengatakan bahwa resep ini telah diberikan selama 1 tahun sementara
pengobatan DM dengan kombinasi tersebut harus dievaluasi setelah 3 bulan. Apabila nilai
HbA1C belum mencapai <7% setelah 3 bulan menjalankan terapi kombinasi tersebut, maka
ditambahkan menjadi kombinasi 3 obat berbeda mekanisme. Kemudian, ada juga gejala yang
belum di terapi, yaitu berdasarkan data riwayat penyakit dan juga hasil lab, pasien mengalami
dislipidemia, namun dari terapi yang diberikan tidak terdapat indikasi penanganan
dislipidemia. Selanjutnya, adanya kemungkinan interaksi obat antara Lisinopril dan
Metformin yang dapat meningkatkan risiko toksisitas, hipoglikemia dan asidosis laktat.
Dokter : Jadi ada 3 DRP ya mbak? Kemudian adakah saran atau solusi untuk
menangani DRP tersebut?
Apoteker : Untuk problem 1, saya menyarankan dokter untuk menambahkan menjadi
terapi kombinasi 3 obat dengan mekanisme yang berbeda dengan menggunakan metformin,
glipizide dan ditambah satu obat dari golongan DPP4-inhibitor karena mempertimbangkan
BB pasien dimana pasien mengalami obesitas. Pemilihan obat golongan DPP4-inhibitor
sebagai tambahan obat pada terapi DM 2 ini dikarenakan obat golongan ini tidak memiliki
efek samping penambahan berat badan. Salah satu obat yang termasuk kedalam golongan
DPP4-inhibitor adalah sitagliptin. Kemudian untuk problem 2, karena pasien mengalami DM
dengan kadar LDL 138 mg/dL, berusia 58 tahun dan nilai ASCVD risk pasien didapat 9,3%
yang menunjukkan bahwa pasien membutuhkan terapi statin intensitas tinggi, sehingga saya
menyarankan dokter untuk menambahkan terapi statin intensitas tinggi berupa Rosuvastatin
20 mg dimana Rosuvastatin ini mampu menurunkan nilai LDL lebih baik dibanding
Atorvastatin 40 mg. Selain itu, efek samping yang paling umum terjadi lebih banyak pada
pasien yang mengkonsumsi Atorvastatin dibandingkan pasien yang mengkonsumsi
Rosuvastatin seperti nyeri, faringitis, sakit kepala, dan myalgia.
Dokter : Baik apoteker Angelicha, saya setuju dengan solusi untuk problem 1 dan
problem 2. Kemudian terkait problem adanya interaksi obat itu bagaimana ya mbak?
Apoteker : Untuk problem 3, saya menyarankan untuk dilakukan penggantian obat
hipertensi Lisinopril menjadi obat Losartan yang termasuk dalam golongan obat ARB. Solusi
tersebut dipilih karena tidak terjadi interaksi antara obat Losartan dan obat Metformin
sehingga aman digunakan secara bersamaan (Medscape, 2021). Lalu menurut PERKENI
(2019), pasien diabetes melitus dengan hipertensi harus terus mendapatkan terapi hipertensi
walaupun sasaran sudah tercapai (<140/<90 mmHg), sehingga terapi hipertensi tidak dapat
diberhentikan. Terapi hipertensi pada pasien diabetes melitus, selain obat golongan ACE-I
adalah obat golongan ARB sehingga obat losartan dapat diberikan ke pasien (PERKENI,
2019).
Dokter : Baik mbak, karena terjadi interaksi yang cukup serius, saya setuju dilakukan
penggantian obat Lisinopril dengan obat Losartan. Apakah ada yang ingin disampaikan lagi
mbak?
Apoteker : Baik dok, sepertinya sudah cukup dok, saya rasa untuk hal yang lainnya tidak
ada masalah
Dokter : Baik apoteker Angelicha, terimakasih atas sarannya dan saya akan
memberikan resep baru kepada pasien atas nama Ibu Hani. Selamat siang
Apoteker : Baik dok, selamat siang

Dokter kembali dengan pasien dan memberikan resep baru kepada pasien
Dokter : Baik bu, berdasarkan hasil lab yang saya terima kadar gula darah puasa ibu
masih diatas nilai normal, yaitu 162 mg/dl dan nilai HbA1c ibu juga di atas normal, yaitu
8,8%. Dan setelah saya melakukan konsultasi bersama dengan apoteker maka saya membuat
resep baru untuk terapi yang akan ibu jalani, yaitu untuk diabetes mellitus diresepkan 3 obat
kombinasi yaitu Metformin + Glipizide + Sitagliptin, lalu untuk obat hipertensi yang
semulanya lisinopril saya ganti dengan losartan ya bu karena untuk menghindari interaksi
obat yang terjadi, kemudian karena kadar LDL ibu diatas nilai normal maka saya juga
meresepkan obat rosuvastatin ya bu serta saya resepkan juga multivitamin. Apakah dengan
terapi yang saya resepkan ini ibu setuju?
Pasien : Iya dok saya bersedia
Dokter : Baik bu. Kemudian ibu dapat kembali lagi ke klinik dalam 3 bulan untuk
kembali kontrol dengan saya ya bu.
Pasien : Baik dok
Dokter : Nanti ibu langsung saja ke bagian Farmasi di klinik ini untuk pengambilan
obat
Pasien : Baik dok, terimakasih

Pasien pergi ke instalasi farmasi di klinik untuk mengambil obat


Apoteker : Atas nama Ibu Hani
Pasien : Iya mbak
Apoteker : Ibu Hani ini obat yang terdapat pada resep dari dokter Yosep untuk ibu ya.
Jadi untuk mengatasi diabetes mellitus ibu, dokter meresepkan 3 obat kombinasi yaitu
Metformin + Glipizide + Sitagliptin yang diminum 2 kali sehari masing-masing 1 tablet pada
pagi dan malam hari langsung setelah makan, kemudian untuk obat antihipertensinya
diresepkan obat losartan yang diminum 1 kali sehari 1 tablet, 1 jam sesudah makan ya bu dan
untuk mengontrol kadar LDL ibu diresepkan rosuvastatin 20 mg diminum 1 kali sehari serta
ini juga ada multivitamin ya bu yang diminum 1 kali sehari 1 tablet. Selain itu, untuk
menunjang pengobatan yang lebih efektif saya sarankan agar ibu dapat mengubah kebiasaan
ibu yang tidak sehat, yaitu mengurangi konsumsi fast food dan membatasi konsumsi alkohol.
Kemudian ibu juga dapat mengatur pola makan yang lebih sehat, melakukan olahraga rutin
15-30 menit, istirahat yang cukup, serta perbanyak minum air putih. Obatnya bisa disimpan
di kotak obat ya bu jika di rumah ibu memiliki kotak obat, apabila tidak ada kotak obat ibu
bisa menyimpannya di tempat yang sejuk, kering, terhindar dari sinar matahari dan jangkauan
anak-anak. Untuk waktu kadaluarsa obatnya masih sampai dengan tahun 2023 bu. Apakah
ada yang ingin ditanyakan bu?
Pasien : Baik mbak, sepertinya sudah cukup mba
Apoteker : Baik ibu, untuk pembayaran obatnya bisa langsung ke kasir saja ya bu.
Terimakasih bu, semoga ibu lekas sembuh
Pasien : Baik, terimakasih mbak

LINK
Berikut merupakan link youtube video roleplay problem solving pada kasus patient care dari
kelompok 1: https://youtu.be/ePKnbbGKYqo

Anda mungkin juga menyukai