Anda di halaman 1dari 5

Terjemahan skala baku

Skala Entrepreneurial Self-efficacy


Skala entrepreneurial self-efficacy disusun berdasar dimensi-dimensi yang

dikemukakan oleh Herath dan Rosli (2014), yaitu: mengembangkan produk baru dan peluang

pasar, membangun lingkungan yang inovatif, menginisiasi hubungan dengan pemodal,

menentukan tujuan utama, mengatasi tantangan yang tidak terduga, dan pengembangan sumber

daya manusia.

A. Mengembangkan produk baru dan peluang pasar


1. Memiliki kemampuan untuk melihat peluang pasar baru untuk produk dan layanan
baru. (15)
2. Memiliki kemampuan untuk menemukan cara baru untuk meningkatkan produk yang
ada. (1)
3. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi wilayah baru untuk pertumbuhan
potensial. (19)
4. Memiliki kemampuan untuk merancang produk yang memecahkan masalah saat ini.
(7)
5. Memiliki kemampuan untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan
pelanggan yang tidak terpenuhi. (20)
6. Memiliki kemampuan untuk membawa konsep produk ke pasar dalam waktu yang
tepat. (12)
7. Memiliki kemampuan branding. (22)
B. Membangun lingkungan yang inovatif
1. Memiliki kemampuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan
orang menjadi bos bagi dirinya sendiri. (13)
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang mendorong
orang untuk mencoba sesuatu yang baru. (2)
3. Memiliki kemampuan untuk mendorong orang mengambil inisiatif dan tanggung
jawab untuk ide dan keputusan mereka terlepas dari hasil akhirnya. (16)
4. Memiliki kemampuan untuk membentuk hubungan kerja sama dengan orang lain. (8)

C. Memulai hubungan dengan investor


1. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang
baik dengan calon investor. (14)
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan hubungan dengan orang-orang kunci
yang terhubung ke sumber daya. (3)
3. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi sumber potensial pendanaan untuk
investasi. (9)
D. Menentukan tujuan utama
1. Memiliki kemampuan untuk menjabarkan visi dan nilai-nilai organisasi. (17)
2. Memiliki kemampuan untuk menginspirasi orang lain untuk merangkul visi dan nilai-
nilai perusahaan/usaha. (4)
3. Memiliki kemampuan untuk merumuskan serangkaian tindakan dalam mengejar
peluang. (10)
E. Mengatasi tantangan yang tak terduga
1. Memiliki kemampuan untuk bekerja secara produktif di bawah tekanan, dan konflik
yang terus-menerus. (18)
2. Memiliki kemampuan untuk menangani perubahan yang tak terduga dalam kondisi
bisnis. (5)
3. Memiliki kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan. (11)
F. Mengembangkan sumber daya manusia yang kritis
1. Memiliki kemampuan untuk merekrut dan melatih karyawan (6)
2. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemungkinan rencana untuk mengisi
posisi karyawan yang kosong. (21)
3. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan membangun tim manajemen.
Skala Intensi Berwirausaha
Skala intensi berwirausaha disusun berdasar aspek-aspek yang dikemukakan oleh Roberta, Priya,
dan Ivanov (dalam R. K. Jena, 2020), yaitu: kognitif, afektif, dan perilaku.
A. Komponen Perilaku
1. Saya menikmati kuliah tentang kewirausahaan seperti yang ada di universitas. (1)
2. Kuliah tentang kewirausahaan yang saya terima di universitas telah meningkatkan minat
saya untuk mengejar karir kewirausahaan. (5)
3. Saya menganggap kewirausahaan sebagai mata kuliah yang sangat penting di universitas.
(9)
4. Kursus pendidikan kewirausahaan yang saya jalani di universitas telah mempersiapkan
saya untuk membuat keputusan yang tepat tentang pilihan karir kewirausahaan. (12)
5. Saya senang memiliki pendidikan kewirausahaan di universitas saya. (15)
6. Saya dengan tulus menganggap kewirausahaan sebagai pilihan karir yang diinginkan.
(18)
7. Pendidikan kewirausahaan yang saya terima di universitas telah mendorong saya untuk
berwirausaha setelah lulus. (21)
8. Dosen kewirausahaan saya telah membantu saya untuk bertemu dan berinteraksi dengan
pengusaha sukses. (25)
9. Staf kewirausahaan universitas saya membantu mahasiswa untuk bertemu dengan
wirausahawan sukses yang memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menjadi
wirausaha. (28)
B. Komponen Kognitif (CC)
1. Kursus kewirausahaan universitas/perguruan tinggi telah memungkinkan saya untuk
mengidentifikasi peluang terkait bisnis. (2)
2. Mata kuliah kewirausahaan yang saya ambil di universitas telah mengajarkan saya untuk
menciptakan layanan dan/atau produk yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. (6)
3. Kursus kewirausahaan universitas telah mengajari saya untuk mengembangkan rencana
bisnis dengan sukses. (10)
4. Karena program pendidikan kewirausahaan universitas, saya sekarang memiliki
keterampilan untuk dapat membuat bisnis baru. (13)
5. Dengan program pendidikan kewirausahaan universitas yang saya jalani, saya sekarang
dapat berhasil mengidentifikasi sumber peluang bisnis. (16)
6. Program pendidikan kewirausahaan universitas telah mengajarkan saya untuk melakukan
studi kelayakan. (19)
7. Mata kuliah kewirausahaan di universitas telah mendorong minat saya untuk
berwirausaha. (22)
8. Melalui program kewirausahaan universitas, keterampilan, pengetahuan, dan minat saya
dalam berwirausaha semuanya meningkat. (26)
9. Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan bagaimana program pendidikan
kewirausahaan diajarkan di universitas saya. (29)
C. Komponen Afektif (AC)
1. Saya ingin menjadi pengusaha setelah saya kuliah. (3)
2. Ide untuk menjadi pengusaha dan bekerja untuk diri sendiri sangat menarik bagi saya. (7)
3. Saya benar-benar menganggap wirausaha sebagai sesuatu yang sangat penting. (23)
4. Program kewirausahaan di universitas telah secara efektif mempersiapkan saya untuk
membangun karir di bidang kewirausahaan. (27)
D. Niat Wirausaha (EI)
1. Karier sebagai pengusaha menarik bagi saya. (4)
2. Jika saya memiliki kesempatan dan sumber daya, saya ingin memulai bisnis. (8)
3. Orang yang saya sayangi akan menyetujui niat saya untuk menjadi pengusaha. (11)
4. Kebanyakan orang yang penting bagi saya akan menyetujui saya menjadi seorang
pengusaha. (14)
5. Menjadi seorang wirausaha memberi saya kepuasan. (17)
6. Menjadi seorang pengusaha menyiratkan lebih banyak keuntungan daripada kerugian
bagi saya. (20)
7. Di antara berbagai pilihan, saya lebih suka menjadi pengusaha. (24)
E. Kondisi kewirausahaan di Indonesia
1. Indonesia adalah negara yang cukup bagus untuk memulai sebuah wirausaha.
2. Pemerindah daerah saya mendukung pengusaha
3. Akan sangat sulit untuk mengumpulkan modal yang diperlukan untuk memulai wirausaha
di baru di Indonesia.
4. Saya tahu bagaimana untuk memperoleh bantuan yang dibutuhkan untuk memulai sebuah
wirausaha.
5. Saya tahu program negara yang menyediakan bantuan untuk orang yang memulai sebuah
wirausaha.

Anda mungkin juga menyukai