Abstrak
Dalam kegiatan belajar, siswa tidak sebatas mencermati apa-apa saja yang
diterangkan oleh guru. Siswa membutuhkan referensi atau acuan untuk menggali
ilmu agar pemahaman siswa lebih luas sehingga kemampuannya dapat lebih
dioptimalkan. Oleh karena itu diperlukan pengkajian tentang kesesuaian buku
terhadap desain pesan pembelajaran pada buku. Apakah buku tersebut telah
memenuhi kriteria-kriteria buku yang baik dan layak di gunakan oleh siswa
sebagai sumber belajar, untuk itu penelitian ini bertujuan (1) untuk
mendeskripsikan bagaimanakah desain pesan pembelajaran yang
dikembangkan dalam buku siswa di kelas V sekolah dasar, (2) untuk mengetahui
bagaimanakah kualitas buku siswa yang di gunakan di kelas V sekolah dasar
dilihat dari aspek karakteristik bahan ajar yang baik. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah buku siswa Kelas V SD
Negeri 3 Banjar Jawa Singaraja. Terdapat tiga metode pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian ini, yaitu (1) metode observasi, dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada buku siswa, (2) angket
untuk mengumpulkan data kualitas desain pembelajaran buku siswa, (3) metode
wawancara, dengan mewawancarai langsung guru Kelas V SD Negeri 3 Banjar
Jawa sebagai informan. Data yang sudah terkumpul diolah menggunakan teknik
analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa (1) dari penilaian akumulatif guru terhadap kesesuaian isi
Buku Siswa dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik terhadap peserta didik
di Kelas V SD Negeri 3 Banjar Jawa, guru Kelas VA, VB dan VC memeperoleh
rata-rata skor 78,21. Sesuai dengan pedoman acuan patokan (PAP) rata-rata
skor 78,21 berada pada kriteria sedang. (2) Penilaian akumulatif kesesuaian
buku ajar Kurikulum 2013 dengan Badan Nasional Standar Pendidikan guru
Kelas VA, VB, VC memeperoleh rata-rata skor 94,72. Sesuai dengan pedoman
acuan patokan (PAP) rata-rata skor 94,72 berada pada kriteria sangat baik.
Abstract
In learning activities, students are not limited to only look at anything that is
explained by the teacher. Students need a reference or benchmark to explore the
science that students' understanding wider so ability can be further optimized, for
this study aims (1) to describe how the design of learning message that was
developed in the book of students in the fifth grade of primary school, (2) to
determine how the quality of student books were used in the fifth grade of
primary school from the aspect of the characteristics of good teaching materials.
This research is a descriptive study. The sample in this study is a Class V
student book SD Negeri 3 Banjar Jawa Singaraja. There are three methods of
data collection conducted in this study, namely (1) observation, to make
observations and recording systematically the student book, (2) questionnaire to
collect data quality instructional design student books, (3) interviews, interviewing
directly teachers class V SD Negeri 3 Banjar Jawa as informants. Data already
collected was processed using descriptive analysis techniques of quantitative
and qualitative descriptive analysis. The results showed that (1) of the cumulative
assessment of the appropriateness of teachers contents of Books Students with
learning objectives and characteristics of learners in Grades V SD Negeri 3
Banjar Jawa, teachers Class VA, VB and VC obtain an average score of 78.21.
In accordance with the standard reference guide (PAP) an average score of
78.21 was the criteria for being. (2) Ratings accumulative suitability textbook
curriculum in 2013 with the National Education Standards Agency Class teacher
VA, VB, VC obtain an average score of 94.72. In accordance with the standard
reference guide (PAP) an average score of 94.72 was the criteria very well ..
sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, menginformasikan saja tanpa adanya
kreativitas, kerja sama dengan siswa tahu bagaimana informasi itu
kemampuan intelektual dan psikomotorik, dirumuskan.
2) sekolah merupakan bagian dari Buku yang baik menyajikan bahan
masyarakat yang memberikan secara lengkap dan sistematis, sesuai
pengalaman belajar terencana dimana dengan tuntutan pembelajaran yang
peserta didik menerapkan apa yang berpusat pada siswa dan cara penyajian
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan yang enak dibaca dan dipelajari. Selain itu
memanfaatkan masyarakat sebagai dari segi fisik dan aspek grafis selayaknya
sumber belajar, 3) mengembangkan buku harus disertai dengan ilustrasi yang
sikap, pengetahuan dan keterampilan menarik dalam memperjelas materi yang
serta menerapkannya dalam berbagai dibicarakan, dikemas dengan baik agar
situasi di sekolah dan masyarakat, 4) timbul minat baca pada setiap siswa atau
memberi waktu yang cukup leluasa untuk siapapun yang menggunakan.
mengembangkan berbagai sikap, Selanjutnya indikator yang dipaparkan
pengetahuan dan keterampilan, 5) sebelumnya dalam buku harus dapat
kompetensi dinyatakan dalam bentuk terpenuhi sebagai hasil pembelajaran
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih yang sudah dilakukan. Sesuai dengan
lanjut dalam kompetensi dasar Mata tuntutan pembelajaran dari pesan buku
pelajaran, 6) kompetensi inti kelas yang lengkap dan sistematis, sudahkah
menjadi unsur pengorganisasi kompetensi sesuai dengan kenyataan di lapangan.
dasar, dimana semua kompetensi dasar Dalam proses belajar mengajar di
dan proses pembelajaran dikembangkan sekolah, buku teks dapat menjadi
untuk mencapai kompetensi yang pegangan guru dan siswa yaitu sebagai
dinyatakan dalam kompetensi inti. referensi utama atau menjadi buku
Buku merupakan bahan ajar yang suplemen atau tambahan. Di dalam
penggunaannya paling dominan di kegiatan belajar, siswa tidak sebatas
sekolah. Penggunaan buku seharusnya mencermati apa-apa saja yang
mampu membimbing siswa untuk lebih diterangkan oleh guru. Siswa
belajar mandiri dalam pembelajaran yang membutuhkan referensi atau acuan untuk
dilakukan di kelas, namun sering kali buku menggali ilmu agar pemahaman siswa
menyulitkan siswa karena tugas-tugas lebih luas sehingga kemampuannya dapat
yang dirasa sulit dipahami ditambah lebih dioptimalkan. Dengan adanya buku
materi yang kurang dipahami pula karena teks tersebut, siswa dituntun untuk
tidak sesuai dengan jenjang usia siswa berlatih, berpraktik, atau mencobakan
atau sering kali konsepnya kurang sesuai teori-teori yang sudah dipelajari dari buku
dengan tingkatan pendidik dan tersebut. Oleh karena itu, guru harus
kemungkinan permasalahannya terletak secara cerdas menentukan buku ajar
pada isi materi didalam buku tersebut karya siapa yang akan digunakan di
kurang relevan dengan indikator- dalam pembelajaran. Karena, pada saat
indikatornya. guru tepat menentukan buku ajar terbaik,
Dimana standarisasi ini perlu hal tersebut akan berpengaruh besar di
dilakukan agar bahan ajar yang akan dalam proses pembelajaran nantinya.
digunakan untuk proses belajar telah Teknologi Pendidikan merupakan
sampai pada tujuan pembelajaran dan salah satu jurusan di Universitas
telah ternilai mutu dari segi materi Pendidikan Ganesha yang memiliki lima
maupun tugasnya. Indikator yang dibuat bidang garapan yaitu desain,
dalam silabus kurang memperhatikan pengembangan, pemanfaatan,
Kompetensi Dasar sehingga pencapaian pengelolaan dan evaluasi. Sejalan dengan
kompetensinya kurang sesuai dengan hal tersebut, Nasution (2005) menyatakan
yang diharapkan. Permasalahan lain yang bahwa “Teknologi Pendidikan adalah
ada dalam buku ialah cara penyajian motif pengembang, penerapan dan penilaian
tingkat kedalaman struktur pengetahuan sistem-sistem teknik dan alat bantu untuk
materi subjek sering kali tidak mendalam memperbaiki dan meningkatkan proses
dan uraian materinya sering kali hanya belajar manusia”. Sebelum masuk ke
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016)