Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

Hari/Tanggal : Senin , 28 Januari 2022


Jam : 08.30 WIB
Tempat : Minggiran RT 51 RW 14

Oleh :
Sumber Data : Keluarga,Lingkungan Fisik

metode : Wawancara,Observasi

1. Pengkajian
a. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn.T
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Minggiran RT 51,RW 14
Yogyakarta Suku/bangsa : Jawa/WNI
Jumlah Anggota Keluarga : 3
b. Daftar Anggota Keluarga :

Hub
No Nama Umur Agama L/P dgn Pdkkan Pekerjaan Ket
KK
1 Ny.Sumiyati 61 Islam P Istri SD Ibu RT

2 Tri Nurcahyo 22 Islam L Anak SMK Buruh

c. Anggota Keluarga yang meninggal


No Nama Anggota Kelurga Hub.dg.kk Umur Sebab Keterang an
kematian
1 - - - - -
d. Genogram

Keterangan :

: laki-laki hidup : garis keturunan

: perempuan hidup : pasien

: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Keluarga Tn.T saling mendukung dengan kasih sayang sehingga dapat terpenuhi
kehidupan yang sangat sederhana.
2) Fungsi Sosial. Interaksi sosial keluarga Tn.T antara anggota keluarga dan
lingkungan terjalin baik.
3) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga Tn.T baik, untuk sehari-hari ditanggung oleh Tn.T. sebagai
pencari nafkah.
f. Tumbuh Kembang Keluarga
Pertumbuhan dan perkembangan di Keluarga Tn.T menyesuaikan dengan keadaan yang ada di
keluarga.
g. Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga Tn.T adalah keluarga dengan anak dewasa .
h. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap anggota keluarga boleh
mengungkapkan pendapatnya masing masing hal ini dapat dilihat pada waktu perawat
melakukan pengkajian. Keluarga Tn.T menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Pengambil
keputusan : adalah Tn.T, karena sebagai Kepala Keluarga.

i. Kebiasaan Anggota Keluarga Sehari-hari


1) Nutrisi
Keluarga Tn..T mengatakan biasanya makan 3x sehari dengan lauk tahu ,tempe dan
sayur ,menyesuaikan kondisi ekonomi. Bila tidak masak, terkadang beli di warung
tetangga.
2) Pola Istirahat
Keluarga Tn.mangatakan keluarga biasa tidur malam mulai jam 22..00 WIB sampai 05.00
pagi, kadang-kadang tidur siang.
3) Pola Eliminasi
Keluarga Tn.T mengatakan tidak ada kelainan untuk kebutuhan bab dan bak selama ini.
4) Pola Kebersihan
Keluarga Tn.Tmengatakan untuk mandi 2x sehari pagi dan sore,terkadang mandi bila
badan kotor.
5) Pola Aktifitas
Keluarga Tn.T, istri tidak bekerja, hanya berkumpul dengan keluarga di rumah saja.

j. Faktor Sosial, Ekonomi, Budaya


Interaksi dengan tetangga baik-baik, ikut kegiatan RT maupun RW rutin, untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi bekerja sebagai buruh sebagai tambahan penghasilan memelihara ayam,
adat istiadat mengikuti aturan-aturan yang ada di wilayahnya.
k. Faktor Rumah dan Lingkungan
1. Rumah
a) Kondisi rumah
Tipe rumah : tidak permanen
Lantai : plester
Kepemilikan : kontrak
b) Ventilasi
Baik,j endela tidak dibuka tiap hari.
c) Penerangan
Pencahayaan baik , siang hari tampak terang.
2. Sarana Memasak
Tersedia dapur untuk memasak.
3. Pengelolaan Sampah
Sampah dikelola dengan baik, tersedia tempat sampah tertutup.
4. Sumber Air
Menggunakan air sumur, untuk keperluan memasak, minum, mandi, mencuci .
5. Jamban Keluarga
Menggunakan jamban sendiri untuk bab dan bak .
6. Pembuangan Air limbah
Pembuangan air limbah ada penampungan.
7. Kandang Ternak
Tidak mempunyai kandang ternak.
8. Halaman
Tidak mempunyai halaman, depan rumah sebatas gang dengan rumah depanya.

9. Lingkungan Rumah

Rumah berada di pemukiman padat.


10. Fasilitas Pendidikan
SD Minggiran, SMP 13.
11. Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Mantrijeron,sebagai tempat pelayanan kesehatan.
12. Fasilitas Perdagangan
Warung sembako sebagai sarana belanja terdekat.
13. Fasilitas Peribadatan
Masjid sebagai sarana ibadah.
14. Sarana Hiburan
Tv dan radio sebagai sarana hiburan yang tersedia rutinitas.
15. Sarana Transportasi
Keluarga Tn.T dan anggota keluarga menggunakan sepeda dan sepeda motor sebagai alat
transportasi setiap hari.

l. Riwayat Kesehatan Keluarga


1) Kesehatan keluarga
Tidak ada riwayat keluarga yang menderita DM.
2) Kebiasaan minum obat
Keluarga Tn.T tidak mengkonsumsi obat sembarangan/obat warung, obat didapat
hanya waktu periksa saja, bila pusing minum parasetamol bilamana perlu.

3) Kebiasaan memeriksakan diri


Bila keluarga Tn.T ada yang sakit periksa ke Puskesmas Mantrijeron memanfaatkan
BPJS. Tn.T mengatakan bila merasakan badan kurang sehat biasanya periksa Ke
Klinik CKM dan selama ini bila badannya merasa capek, hanya istirahat di rumah
saja sampai saat ini.
4) Kesehatan ibu dan anak

a) Riwayat kehamilan yang lalu : -

b) Ibu hamil : -

c) Persalinan : -

d) Masa nifas : -

e) Keluarga Berencana : -

m. Pemeriksaan Fisik

1) Pemeriksaan Fisik

 Ny S : Tensi 130/80 mmhg, Nadi 89 x/m, respirasi 20 x/m, suhu badan : 37C

, BB : 52 kg. ada luka kecil di kaki, GDS 14 februari 2022: 292 mg/dl

 Tn. K : Tensi 120/70 mmhg, Nadi 76x/m, respirasi 22x/m, suhu badan :

36,5C BB : 55 kg.

2) Keadaan Umum
 Ny. S : Baik, kesadaran CM. Sadar sepenuhnya.

 Tn.T : baik, kesadaran CM, sadar sepenuhnya.


3) Riwayat Penyakit dahulu

 Ny. S : tidak pernah menderita sakit.selain D

 Tn.T : tidak pernah menderita sakit sejak 6 bulan yang lalu.

4) Riwayat Penyakit sekarang

 Tn.T : Ku baik, mengeluh kadang lelah, untuk aktivitas, bila jalan

agak jauh.

 Ny.S :Ku baik, kesadaran cm,tidak tampak kelelahan, tidak ada luka di

badan.

 Ny. S dan Tn.T mengatakan tidak tahu cara merawat penyakit DM,

pantangan makanan dan minumannya dengan benar.


n. Pemeriksaan Per-Sistem
NO Tn.T Ny.S
1  Sistem Kardiovaskuler  Sistem Kardiovaskuler
a. Wajah a. Wajah
Inspeksi : sianosis ( - ) Inspeksi : sianosis ( - )
b. Leher b. Leher
Inspeksi : bendungan vena jugolaris (-) Inspeksi : bendungan vena jugolaris ( - )
Palpasi :arteri carotis komunis Palpasi : arteri carotis komunis
(frekuensi : 76 , kekuatan : normal , (frekuensi : 76 , kekuatan : normal ,
irama: teratur) irama teratur)
c. Dada c. Dada
Inspeksi : dada simetris Inspeksi : dada simetris
Palpasi : letak ictus cordis ( N) Palpasi : letak ictus cordis (N) Perkusi
Perkusi : batas jantung normal : batas jantung normal
Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, tidak ada Auskultasi : BJ 1 dan 2 normal, tidak
kelainan pada bunyi jantung ada kelainan pada bunyi jantung.

2  Sistem Pernafasan  Sistem Pernafasan


a. Hidung a. Hidung
Inspeksi : cuping hidung (-), secret ( - ), Inspeksi : cuping hidung (-), secret (-),
pemberian 02 ( - ) pemberian 02 ( - )
Palpasi : nyeri tekan ( - ) Palpasi : nyeri tekan ( - )
b. Mulut b. Mulut
Inspeksi : sianosis ( - ) Inspeksi : sianosis ( - )
c. Dada c. Dada
Inspeksi : penggunaan otot bantu Inspeksi : penggunaan otot bantu
pernafasan ( - ) pernafasan ( - )
Perkusi : - Perkusi : -
Palpasi : nyeri tekan ( - ), oedema ( - ) Palpasi : nyeri tekan ( - ), oedema ( - )
Auskultasi : ronchi +, wheezing + Auskultasi : ronchi +, wheezing +
3  Sistem Pencernaan  Sistem Pencernaan
a. Abdomen a. Abdomen
Inspeksi : Pembesaran abnormal Inspeksi :Pembesaran abnormal
Palpasi : Palpasi :
I. Kuadran I I. Kuadran I
Hepar : hepatomegali ( - ), nyeri Hepar : hepatomegali (-), nyeri
tekan, ( - ), shifting dullness. tekan, (-), shifting dullness.
II. Kuadran II II. Kuadran II
Gaster : nyeri tekan (-), distensi Gaster : nyeri tekan (-), distensi
abdomen ( - ) abdomen (-), mual sedikit.
Lien : splenomegali ( - ) Lien : splenomegali (-)
III. Kuadran III III. Kuadran III
Massa : skibala, tumor ( - ), nyeri Massa : skibala, tumor (-), nyeri
tekan ( - ) tekan (-)
IV. Kuadran IV IV. Kuadran IV
Nyeri tekan pada titik Mc Burney (-) Nyeri tekan pada titik Mc Burney (-)
Perkusi : - Perkusi : -
Auskultasi : bising usus (+), borborygmi Auskultasi : bising usus (+),
(-), hiperperistaltik (-), hipoaktif (-) borborygmi (-), hiperperistaltik (-),
hipoaktif (-)

4  Sistem Perkemihan  Sistem Perkemihan


BAK : > 1500 ml/ 24 jam, kateter BAK : > 1500 ml/24 jam, kateter (-),
(-), gatal (-) gatal (-)
Ginjal Ginjal
Inspeksi : pembesaran daerah pinggang Inspeksi : pembesaran daerah pinggang
(-) (-)
Palpasi : nyeri tekan ( - ) Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : nyeri ketuk ( - ) Perkusi : nyeri ketuk (-)

5  Sistem muskuluskeletal  Sistem muskuluskeletal


Inspeksi : pembengkakan ( - ) Inspeksi : pembengkakan (-) Luka (-)
Palpasi : kekakuan sendi ( - ), nyeri ( - ) Palpasi : kekakuan sendi (-), nyeri (-)
Warna kulit : normal Kekuatan otot : 4 4
Kekuatan otot : 4 4 4 4
4 4

6
 Sistem Endokrin dan eksokrin  Sistem Endokrin dan eksokrin
a. Kepala a. Kepala
Inspeksi : rambut distribusi dan Inspeksi : rambut distribusi dan
ketebalan merata, kerontokan ( - ), ketebalan merata , kerontokan ( - ),
b. Leher b. Leher
Inspeksi : pembesaran kelenjar thyroid Inspeksi : pembesaran kelenjar thyroid
(-), perubahan warna ( - ) (-), perubahan warna ( - )
Palpasi : nyeri tekan ( - ) Palpasi : nyeri tekan (-)

7  Sistem Neurologi  Sistem Neurologi


Anamnesa : mual muntah ( - ) Anamnesa : mual muntah ( - )
Tingkat kesadaran kualitas : Compos Tingkat kesadaran kualitas : Compos
Mentis : sadar sepenuhnya, dapat Mentis : sadar sepenuhnya, dapat
menjawab pertanyaan tentang keadaan menjawab pertanyaan tentang keadaan
sekelilingnya. sekelilingnya.
Tingkat kesadaran kuantitas : E4, M6,V5 Tingkat kesadaran kuantitas : E4,
M6,V5

8  Sistem Reproduksi  Sistem Reproduksi


Anamnesa : keluhan waktu coitus Anamnesa : keluhan waktu coitus
(kemampuan ereksi, rasa nyeri, (kemampuan ereksi, rasa nyeri,
ejakulasi dini ) ejakulasi dini )
Genetalia Genetalia
Inspeksi : bersih, oedema (-), benjolan (-). Inspeksi : bersih, oedema (-), benjolan (-).
Palpasi : nyeri tekan ( - ) Palpasi : nyeri tekan (-)

9  Sistem Persepsi  Sistem Persepsi


Sensori Mata Sensori Mata
Inspeksi : kesimetrisan mata (+) Inspeksi : kesimetrisan mata ( + )
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan
kantomg mata ( - ) kantomg mata (-)
o. Lima Tugas Keluarga
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Keluarga Tn.T mendapat keterangan dari dokter dan tenaga kesehatan
Puskesmas Mantrijeron bahwa: Ny. S pernah menderita penyakit Dm,tentang
penyakitnya,diet,aktifitas.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
Keluarga Tn.T sudah membawa Ny.S ke Puskeswmas CKM, saat sakit.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga Tn.Tmengatakan tidak mampu merawat/tentang pengobatan
,diet,aktifitasNy.S yang menderita DM, makanan dan minuman pantangan.
4) Kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang sehat untuk
anggota keluarga yang sakit.
Secara fisik dan psikosial Keluarga Tn.T sudah mampu memodifikasi
lingkungan yang sehat untuk Ny.S
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Kemampuan keluarga Tn.T memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sudah
menyadari betapa pentingnya BPJS ,setiap ada anggota keluarga yang
sakit segera periksa ke Puskesmas terdekat.

b. Analisa Data

NO DATA MASALAH PENYEBAB


1 Data subyek :
Tn K mengatakan bahwa tidak tahu
makanan dan minuman yang tepat Ketidakefektifan
untuk penyakit Dm,persepsi hanya manajemen Kurangnya
mengurangi minum manis-manis. kesehatan pengetahuan
keluarga, di keluarga dalam
Data Objektif : keluarga Tn. T merawat anggota
 GDS : 292 mg/dl dengan keluarga yang
 Tidak ada Luka di kaki Ny.S.menderita menderita DM.
 Obat dari Puskesmas CKM DM
glimepirid,metformin
2 Data subjektif:
 Ny. S mengatakan mengeluh
banyak minum ,banyak makan
dan kencing dalam sehari lebih Ketidakmampuan
dari 6 kali disertai lemas. keluarga merawat
 Ny.S mengatakan jarang anggota keluarga Ketidakstabi- lan
mengontrol gula darah ke yang sakit kadar gula darah.
fasilitas kesehatan. diabetes mellitus
 Keluarga mengatakan Ny.S sering tipe II pada Ny. S.
mengkonsumsi makanan dan
minum tinggi gula seperti nasi
putih, gorengan, dan kopi.
 Ny. S tidak diingatkan oleh
keluarga tepatnya suami Ny. S
untuk minum obat dan Ny. S juga
sering lupa untuk minum obat
DM.
 Ny. S mengatakan menginjeksi
insulin tanpa diperiksa kadar gula
darah terlebih dahulu.
 Keluarga Tn.T khawatir jika
sewaktu-waktu penyakit Ny.S
memburuk dan menimbulkan
komplikasi.

Data objektif :
 GDS pada tanggal
11 Maret 2022 pukul 10.00: 292
mg/dL
pukul 15.00: 268 mg/dL
 TTV pada tanggal 11 Maret 2022
TD: 130/80 mmHg,N: 89
x/menit ,S: 37ͦ C , RR: 20x/menit
3 Data Subjektif :
 Tn.T mengatakan Ny.S
mengkonsumsi obat Insulin disaat
awal pengobatan
 Tn.T mengatakan Ny.S tidak
memeriksakan kesehatan secara
rutin ke fasilitas pelayanan
kesehatan
 Keluarga Tn.T mengatakan kurang Ketidakmampuan
memperhatikan diit Diabetes Ny.S anggota keluarga
 Keluarga Tn.T mengatakan tidak dalam mengenal
Gangguan Mobilitas
tahu cara merawat anggota kaluarga masalah kesehatan
Fisik
yang sakit. pada anggota
keluarga yang sakit
Data Objektif : Diabetes Melitus
 Keluarga Tn.T terlihat kurang
memperhatikan kondisi Ny.S
 Keluarga Tn.T terlihat tidak mampu
melaukan perawatan kepada Ny.S
 KeluargaTn.T hanya mengatahui
hipertensi adalah tensi yang tinggi
 TTV : TD : 130/80 mmHg, N : 89
x/menit, RR : 20x/menit , S : 37°C
4 Data Subjektif :
 Ny.S mengatakan rutin
mengkonsumsi obat anti diabetes.
 Ny.S mengatakan gula darah nya
tidak stabil. Ketidakmampuan
 Ny.S dan keluarga mengatakan tidak Resiko keluarga merawat
ketidakseimbangan anggota keluarga
begitu paham tentang diit penderita
kadar gula darah yang sakit Diabetes
Diabetes Melitus.
Melitus.
 Ny.S mengatakan selama di rumah,
Ny.S tidak pernah memeriksa kadar
gula darahnya.
 Ny.S mengatakan sering merasa lapar,
haus, Ny.S juga mengatakan sering
buang air kecil terutama di malam
hari.
 Ny.S mengatakan keluar keringat
dingin apabila gula darahnya rendah.

Data Objektif :
 GDS : 2972 mg/dL
 Ny.S mendapat obat oral (Metformin
dan glimepirid ).
 Ny.S tidak mendapat obat injeksi.
SKORING

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga, di keluarga Tn.T berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan keluarga
dalam hal merawat anggota keluarga yang menderita DM

KRITERIA SKALA BOBOT SKOR PEMBENARAN

Sifat masalah: Sifat masalah tidak dapat


a. Potensial (1) diubah karena Ny. S
b. Resiko (2) 1 3/3x1 = 1 menderita DM .hasil
3
c. Aktual (3) pemeriksaan laborat tgl 10
februari 2022 GDS 292
Obat metformin,glimepirid
Kemungkinan masalah untuk diubah : Masalah tidak efektif , Ny.S
a. Mudah (2) Lansia dan tidak
b. Sebagian (1) 2 2 1/2x2 = 1
mengetahui tentang diet
c. Tidak dapat diubah (0) DM,olah raga, jadi perlu
edukasi.
Potensial masalah untuk dicegah:
Masalah lanjut sudah
a. Tinggi (3) 3 1 1/3x3 = 1
terjadi membutuhkan
b. Cukup (2)
perawatan segera
c. Rendah (1)
Menonjolnya masalah:
Ny. S mengatakan bahwa
a. Segera (2) 2 1 1/2x2 = 1
masalah penyakit DM nya
b. Tidak segera (1)
perlu dikendalikan
c. Tidak dirasakan (0)
Skor total : 4
Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit diabetes mellitus tipe II pada Ny.S.
No. Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1. Sifat masalah:
d. Potensial (1) Masalah sudah terjadi dan apabila
e. Resiko (2) 1 3/3x1=1 masalah tidak diatasi dapat
f. Aktual (3) menimbulkan komplikasi

2. Kemungkinan masalah untuk diubah :


d. Mudah (2) Masalah dapat diubah tergantung
e. Sebagian (1) 2 1/2x2=1 peran aktif Ny. S dalam mematuhi
f. Tidak dapat diubah (0) terapi pengobatan dan diet.

3. Potensial masalah untuk dicegah:


d. Tinggi (3)
e. Cukup (2) Perlu kepatuhan dan waktu untuk
1 2/3x1=0,7
f. Rendah (1) mengubah kebiasaan hidup sehat.

4. Menonjolnya masalah:
Keluarga menyadari pentingnya
d. Segera (2)
masalah untuk segara diatasi sehingga
e. Tidak segera (1) 1 2/2x1=1
dapat meningkatkan derajat kesehatan
f. Tidak dirasakan (0)
Ny.S
Skor total: 3,7
Gangguan mobilitas fisik Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga Tn. T dalam mengenal masalah kesehatan
pada anggota keluarga yang sakit DM
No. Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: Masalah sudah terjadi dan apabila
g. Potensial (1) masalah tidak diatasi dapat
h. Resiko (2) 1 3/3x1=1 menimbulkan komplikasi
i. Aktual (3)
2. Kemungkinan masalah untuk diubah: Masalah dapat diubah tergantung
g. Mudah (2) peran aktif Ny. S dalam
h. Sebagian (1) 2 1/2x2=1 mematuhi terapi pengobatan dan diet.
i. Tidak dapat diubah (0)

3. Potensial masalah untuk dicegah: Perlu kepatuhan dan waktu untuk


g. Tinggi (3) mengubah kebiasaan hidup sehat.
h. Cukup (2) 1 2/3x1=0,7
i. Rendah (1)

4. Menonjolnya masalah: Keluarga menyadari pentingnya


g. Segera (2) masalah untuk segera diatasi sehingga
h. Tidak segera (1) 1 2/2x1=1 dapat meningkatkan derajat kesehatan
i. Tidak dirasakan (0) Ny.S
Skor total: 3,7
Resiko ketidakseimbangan kadar gula darah Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.T merawat anggota keluarga
yang sakit DM
No. Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: Klien mengalami ketidakseimbangan kadar
j. Potensial (1) gula darah karena ketidakmampuan
k. Resiko (2) 1 3/3X1 = 1
keluarga merawat anggota keluarga dengan
l. Aktual (3) Diabetes Melitus.
2. Kemungkinan masalah untuk diubah: Sumber daya keluarga ada (pendidikan,
j. Mudah (2) kemauan menerima perubahan). Keluarga
k. Sebagian (1) 2 2/2X2 = 2 mempunyai motivasi tinggi untuk merawat
l. Tidak dapat diubah (0) responden agar kondisi kesehatannya
membaik.
3. Potensial masalah untuk dicegah: Masalah untuk dicegah cukup dengan
j. Tinggi (3) melibatkan langsung keluarga, perawat dan
k. Cukup (2) 2 2/3X1 = 2/3 juga kemauan klien mengingat banyaknya
l. Rendah (1) faktor yang berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya kadar gula darah
4. Menonjolnya masalah:
j. Segera (2) Keluarga mengerti bahwa kadar gula darah
k. Tidak segera (1) yang terlalu tinggi secara terus menerus
l. Tidak dirasakan (0) 1 2/2X1 = 1 berbahaya bagi klien, tetapi keluarga
mengatakan tidak mengetahui cara merawat
klien dengan Diabetes Melitus

Skor total: 4,7


Diagnosa Keperawatan Keluarga sesuai prioritas masalah.

a) Resiko ketidakseimbangan kadar gula darah Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn.T merawat anggota
keluarga yang sakit DM.

b) Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga, di keluarga Tn.T berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan keluarga
dalam hal merawat anggota keluarga yang menderita DM

c) Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
diabetes mellitus tipe II pada Ny. S

d) Gangguan mobilitas fisik Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan anggota keluarga Tn. T dalam mengenal masalah
kesehatan pada anggota keluarga yang sakit DM
INTERVENSI

Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan keluarga
1 1. kaji pengetahuan klien dan keluarga
 Tujuan umum : Setelah dilakukan asuhan tentang diit Diabetes Melitus.
Resiko ketidakseimbangan keperawatan selama 6 x 1 jam kadar gula darah 2. Ukur kadar gula darah klien.
kadar gula darah Ny.S klien dengan Diabetes Melitus dalam rentang 3. Jelaskan kepada klien mengenai diit
berhubungan dengan normal (100 – 200 mg/dL). Diabetes Melitus dengan
Ketidakmampuan keluarga  Tujuan Khusus : Setelah dilakukan asuhan menggunakan bukleat.
Tn.T merawat anggota keperawatan selama 6 x 1 jam diharapkan klien 4. Jelaskan bagaimana cara perawatan
dan keluarga dapat : Menyebutkan prinsip diit dan Diabetes Melitus di rumah dengan
keluarga yang sakit DM
memodifikasi perilaku perawatan Diabetes Melitus menggunakan bukleat.
dirumah. 5. Anjurkan klien untuk mengontrolkan
diri ke puskesmas secara rutin.
2 Ketidakefektifan  Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan penyuluhan kesehatan
manajemen kesehatan keperawatan manajemen kesehatan keluarga di tentang diet DM .
keluarga, di keluarga.Tn.T keluarga Tn. T menjadi efektif 2. Sarankan kontrol gula rutin 1 bln
berhubungan dengan sekali.
kurangnya pengetahuan  Tujuan Khusus : 3. Sarankan hati-hati saat memotong
keluarga dalam hal merawat Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga kuku
anggota keluarga yang Tn.T mampu merawat : 4. Ajarkan
menderita DM. 1. Menyediakan diet dm. senam kaki
2. Kontrol gula darah rutin : 1 bln sekali. 5. Sarankan selalu memakai alas
3. Minum obat rutin dengan 5 benar: benar obat, kaki.
orang, cara, waktu, dosis. Sarankan istirahat tepat pada
4. Kontrol rutin ke Puskesmas. waktunya.
5. Aktifitas yang tepat. 7. Sarankan jangan sering begadang.
8. Motivasi lakukan intervensi yang
di ajarkan.
6. Sarankan olah raga yang rinngan

3 Ketidakstabilan kadar gula  Tujuan Umum : Setelah dilakukan kunjungan 1. Kaji pengetahuan keluarga
darah berhubungan dengan sebanyak 2 hari keluarga mampu mengenal dan tentang DM.
ketidakmampuan keluarga memahami bagaimana perawatan DM 2. Diskusikan dengan keluarga
dalam merawat anggota tentang pengertian DM dengan
keluarga yang sakit diabetes  Tujuan Khusus : menggunakan lembar balik dan
mellitus tipe II pada Ny.S. 1. Setelah dilakukan kunjungan 1x50 menit leaflet.
keluarga mampu mengenal masalah DM. 3. Beri kesempatan keluarga untuk
2. Setelah dilakukan kunjungan 1 x50 menit bertanya.
keluarga mampu memutuskan untuk merawat 4. Diskusikan dengan keluarga
anggota keluarga dengan DM. tentang komplikasi dari DM.
3. Setelah dilakukan kunjungan 1x50 menit 5. Bimbing dan motivasi keluarga
keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk mengambil dalam
dengan DM. menangani masalah DM.
4. Setelah dilakukan kunjungan 1x50 menit 6. Evaluasi kembali yang tentang
keluarga mampu memodifikasi dan keputusan yang telah dibuat
menciptakan lingkungan yang sehat untuk bagaimana memanfaatkan fasilitas
menunjang kesehatan keluarga. kesehatan pada semua anggota
keluarga.
7. Beri reinforcement positif
4 Gangguan mobilitas fisik  Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi adanya nyeri atau
Ny.S berhubungan dengan asuhan keperawatan keluarga selama 2 hari keluhan fisik lainnya
ketidakmampuan anggota diharapkan keluarga Tn. S dan Ny. K terutama 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
keluarga Tn. T dalam Tn. S dapat mengenal masalah program pergerakan
mengenal masalah kesehatan 3. Monitor frekuensi jantung dan
pengobatan, agar mobilisasi tetap berjalan.
pada anggota keluarga yang tekanan darah sebelum memulai
sakit DM mobilisasi
 Tujuan Khusus : Setelah dilakukan kunjungan 4. Monitor kondisi umum selama
rumah sebanyak 2 hari diharapkan keluarga dan melakukan mobilisasi
klien dapat mengenal masalah agar kepatuhan 5. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
pengobatan teratasi perlu
1. Verbalisasi kemauan mematuhi program 6. Libatkan keluarga untuk membantu
perawatan atau pengobatan dari menurun pasien dalam meningkatkan
menjadi meningkat pergerakan
2. Verbalisasi mengikuti anjuran dari menurun 7. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
menjadi meningkat
8. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3. Perilaku mengikuti program perawatan atau 9. Ajarkan mobilisasi sederhana yang
pengobatan dari memburuk menjadi membaik harus dilakukan (mis, duduk di
4. Perilaku menjalankan anjuran dari memburuk tempat tidur, duduk disisi tempat
menjadi membaik tidur, pindah dari temapat tidur ke
kursi
IMPLEMENTASI

No Diagnosa Keperawatan Implementasi TTD

1 Resiko ketidakseimbangan kadar 1. Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang diit Diabetes Melitus.
gula darah Ny.S berhubungan 2. Ukur kadar gula darah klien.
dengan Ketidakmampuan keluarga 3. Menjelaskan kepada klien mengenai diit Diabetes Melitus dengan
menggunakan bukleat.
Tn.T merawat anggota keluarga yang
4. Menjelaskan bagaimana cara perawatan Diabetes Melitus di rumah dengan
sakit DM
menggunakan bukleat.
5. Anjurkan klien untuk mengontrolkan diri ke puskesmas secara rutin.
2 Ketidakefektifan manajemen 1. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang diet DM.
kesehatan keluarga, di keluarga Tn.T 2. Menyarankan kontrol gula rutin 1 bln sekali.
berhubungan dengan 3. Ajarkan senam kaki
ketidakmampuan keluarga dalam 4. Menyarankan hati- hati saat memotong kuku.
merawat anggota keluarga yang 5. Menyarankan selalu memakai alas kaki.
menderita DM 6. Menyarankan istirahat tepat pada waktunya.
7. Menyarankan jangan sering begadang.
8. Memotivasi lakukan intervensi yang diajarkan.
9. Menyarankan olah raga yang ringan- ringan.
3 Ketidakefektif an manajemen 1. Menjelaskan manfaat jika control rutin ke puskesmas.
kesehatan keluarga, di keluarga.Tn 2. Menyarankan untuk control rutin ke puskesmas.
.T berhubungan dengan 3. Menjelaskan manfaat kurangi gula.
ketidakmampu an keluarga dalam 4. Menyarankan untuk kurangi konsumsi gula.
merawat anggota keluarga yang 5. Menyarankan istirahat tepat pada waktunya.
menderita DM
4 Gangguan mobilitas fisik Ny.S 1. Menjelaskan pengertian hipertensi
berhubungan dengan 2. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
ketidakmampuan anggota keluarga 3. Menjelaskan penyebab terjadinya diabetes
Tn. T dalam mengenal masalah 4. Menjelaskan pengobatan hipertensi
kesehatan pada anggota keluarga 5. Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya kepatuhan terhadap
pengobatan diabetes
yang sakit DM
1. Memberi penyuluhan pada keluarga tentang kepatuhan pengobatan dan
perawatan penyakit diabetes
2. Mendiskusikan cara perawatan atau pola hidup yang sehat untuk klien
3. Menganjurkan klien untuk mengonsumsi obat hipertensi setiap hari bukan
hanya saat kepala pusing
4. Memberikan penjelasan tentang diit hipertensi
5. Menganjurkan klien untuk diit garam dan pembatasan
6. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan kepada anggota
keluarga yang sakit
7. Menganjurkan kepada keluarga untuk melakukan pemeriksaan secara rutin
ke palayanan kesehatan terdekat
1. Memonitor kepatuhan penggunaan obat
2. Memotivasi keluarga cara perawatan pada penderita diabetes
3. Memotivasi keluarga untuk memberi dukungan pada penderita diabetes

EVALUASI

NO DIAGNOSA EVALUASI TTD


1 Resiko ketidakseimbangan Subjektif :
kadar gula darah Ny.S  Klien mengatakan diit Diabetes Melitus dengan tidak makan atau minum
berhubungan dengan yang manis – manis.
Ketidakmampuan keluarga  Klien mengatakan masih suka makan yang manis – manis.
Tn.T merawat anggota Objektif :
keluarga yang sakit DM  GDS : 283 mg/dL
Analisa :
 Masalah belum teratasi.
Perencanaan :
 Intervensi dilanjutkan
2 Ketidakefektif an manajemen Subyektif :
kesehatan keluarga, di  Keluarga mengatakan senang telah diberi penyuluhan.
keluarga Tn.T berhubungan  Keluarga mengatakan akan menyiapkan makanan minuman seperti
dengan ketidakmampu an yang diajarkan.
keluarga dalam merawat  Keluarga mengatakan telah menyarankan agar Ny.S melakukan senam
anggota keluarga yang kaki
menderita DM
Obyektif
 Keluarga Tn.T tampak senang.
Analisa
 Tujuan sebagian tercapai
Perencanaan
 Intervensi dilanjutkan.
Subyektif :
 Keluarga mengatakan Ny.S telah kontrol ke Puskesmas CKM
 Keluarga telah menyediakan minuman pada Ny.S dengan gula sedikit.
 Keluarga telah memberikan porsi nasi 1/2 piring.
 Keluarga telah menyarankan agar melakukan senam kaki
Obyektif
 Ny.S menerima minum dengan sedikit gula
 Ny.S menerima porsi nasi ½ piring
 Ny.S telah melakukan senam kaki
Analisa
 Tujuan sebagian tercapai
Perencanaan
 Intervensi dilanjutkan
3 Ketidakefektifan manajemen Subyektif :
kesehatan keluarga, di  Ny. S mengatakan akan kontrol ke Puskesmas.
keluarga.Tn .T berhubungan Obyektif
dengan ketidakmampu an  Keluarga tampak senang.
keluarga dalam merawat Analisa
anggota keluarga yang  Tujuan sebagian tercapai
menderita DM Perencanaan
Berikan motivasi pada keluarga untuk lakukan intervensi yang diajarkan.
Subyektif :
 Ny. S mengatakan sudah kontrol ke Puskesmas.tgl 12 – 02 -2022
Obyektif
 Ny S kontrol ke Puskesmas Tgl 12- 02 - 2022
Analisa
 Tujuan tercapai.
Perencanaan
 Intervensi dihentikan
4 Gangguan mobilitas fisik Subjektif :
Ny.S berhubungan dengan  klien mengatakan selama ini tidak mengkonsumsi obat secara teratur dan
ketidakmampuan anggota sering makan makanan yang bersantan dan tidak menghindari makanan
keluarga Tn. T dalam apapun
mengenal masalah kesehatan Objektif :
pada anggota keluarga yang  Klien dan keluarga tampak penasaran mengenai cara mengkonsumsi obat
sakit DM yang benar
 Klien dan keluarga belom mengerti tentang diet diabetes
 Keluarga sangat ingin mengetahui makanan apa yang seharusnya
dihindari
Analisa :
 Masalah ketidakpatuhan belum tarastasi
Perencanaan :
 Intervensi dilanjutkan

Subjektif :
 Keluarga mengatakan, klien sudah mulai patuh minum obat, tapi masih
perlu diingatkan istri atau anaknya. Keluarga juga mengatakan, klien
sudah mulai mengatur pola makanya.
Objektif :
 Klien sudah mulai teratur minum obat tapi masih perlu dipantau terus
oleh keluarga
 GCS : composmentis
 Klien sudah mulai mengikuti anjuran yang harus dilakukan seperti
menjaga pola makannya.
Analisa :
 Masalah ketidakpatuhan sebagian teratasi.
Perencanaan :
 Intervensi dilanjutkan

Subjektif :
 klien mengatkan sudah memahami efek tentang tidak mematuhi
pengobatan dan perawatan dan sudah mulai tertatur minum obat tanpa
harus diingatkan keluarga. Klien juga sudah mengatur pola makanannya.
Objektif :
 Klien sudah mulai patuh menjalani terapi pengobatannya dan pola diet
hipertensi
Analisa :
 Ketidakpatuhan berobat teratasi
Perencanaan :
 intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai