Anda di halaman 1dari 17

MODUL 2

IKATAN KIMIA BAHAN

Literatur :
W. L. D. Callister, JR, Materials Science and Engineering, 2nd Edition, John Wiley & Son, INC.,
Canada, 1991., chapter 2.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 1


TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pertemuan ini diharapkan mahasiswa dapat :
• Menjelaskan struktur atom, sifat-sifat unsur berda-
sarkan jumlah elektron terluar (elektron valensi), dan
kestabilan suatu unsur.
• Menghitung jumlah elektron yang menempati setiap
kulit (shell).
• Mengidentifikasi jenis-jenis ikatan kimia primer suatu
bahan yang meliputi ikatan ionik, ikatan kovalen, dan
ikatan logam.
• Menjelaskan mekanisme terjadinya ikatan kimia
sekunder suatu bahan yang merupakan ikatan inter-
atom atau inter-molekul yang lemah, dikelompokkan
sebagai gaya van der Waals.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 2


STRUKTUR ATOM
Atom bebas dibentuk oleh 3 partikel
bebas, yaitu :

• Elektron, bermuatan listrik negatif;


• Proton, bermuatan listrik positif;
• Neutron, bermuatan listrik netral.

3
Ir. Nyoman Udhi, MSi
• Elektron dan proton ber-
Inti (proton & neutron)
muatan sama, tetapi ber-
lawanan tanda (negatif
elektron
dan positif).
• Setiap shell dapat ditem-
pati maksimum 2n2, di
mana n = nomor shell di-
hitung dari shell terda-
shell lam s/d terluar.
• Sifat unsur ditentukan
oleh elektron terluar
(elektron valensi).
• Unsur yang memiliki elektron valensi yang sama, mem-
punyai sifat yang hampir sama.
• Atom paling stabil bila memiliki 8 elektron pada shell
terluar atau 2 elektron pada shell terluar bila atom hanya
memiliki 1 shell, sehingga tidak mudah bereaksi dengan
unsur yang lain.
Ir. Nyoman Udhi, MSi 4
Contoh : semua gas mulya

• Argon (Ar) memiliki 8


elektron pada shell
terluar (stabil).

• Neon (Ne) memiliki 8


elektron pada shell
terluar (stabil).

• Helium (He) memiliki


2 elektron pada shell
terluar (stabil).

Ir. Nyoman Udhi, MSi 5


Jenis Ikatan Atom :
Atom dapat membuat ikatan dengan atom
yang lain yang sejenis atau tak sejenis.

Ikatan Primer
Ada 3 jenis ikatan primer:
• Ikatan ionik (ionic bond);
• Ikatan kovalen (covalent bond);
• Ikatan logam (metallic bond).

Ir. Nyoman Udhi, MSi 6


Ikatan Ionik :
• Atom yang memiliki hanya 1 elektron pada shell terluar
pada umumnya tidak stabil, cendrung akan melepas
elektronnya dan shell yang di dalamnya akan menjadi
shell terluar.

• Karena berkurangnya jumlah elektron, maka atom akan


bermuatan positif, disebut ion positif.
• Sebaliknya atom yang memiliki 7 elektron pada shell
terluar, cendrung akan menerima 1 elektron dari luar.
• Karena menerima elektron, maka atom kelebihan
elektron, sehingga bermuatan negatif, disebut ion
negatif.
Ir. Nyoman Udhi, MSi 7
Contoh ikatan ionik yang lain :

(1)

Na Na+

O Na+ O2-
Na
+ _
Ion positif Ion negatif

Ir. Nyoman Udhi, MSi 8


(2)

Mg2+ O2-

+ _
Mg O
Ion positif Ion negatif

Ir. Nyoman Udhi, MSi 9


Ikatan Kovalen :
• Agar atom memiliki konfigurasi elektron yang stabil
dapat dilakukan dengan saling meminjamkan elektron-
nya.

H c H

• Atom karbon dan hidrogen masing-masing memiliki 4


dan 1 elektron pada shell terluar; dengan saling
meminjamkan elektronnya maka pada shell terluar
hidrogen terdapat 2 elektron (stabil) sedang pada shell
terluar karbon terdapat 8 elektron (stabil).
Ir. Nyoman Udhi, MSi 10
Contoh Ikatan Kovalen yang lain :

(1)

H F H F
(2)

Cl Cl Cl2
Ir. Nyoman Udhi, MSi 11
Ikatan Logam :
Hampir sama dengan ikatan kovalen, hanya saja atom
yang saling meminjamkan elektron jumlahnya tak terba-
tas.

Jarak antar (inti) atom relatif tetap :


• bila atom bergerak menjauh akan terjadi gaya tarik-
menarik antara inti atom dengan elektron, sehingga
kembali ke posisi semula.
• bila atom bergerak mendekat akan terjadi gaya tolak-
menolak antar inti atom yang bermuatan sama,
sehingga inti atom akan kembali ke posisi semula.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 12


• Jarak antar inti atom relatif tetap, sedang elektron-
elektron valensinya tidak terikat hanya pada salah
satu atom tertentu, tetapi dapat berpindah-pindah ke
atom yang lain (lihat gambar).

Ir. Nyoman Udhi, MSi 13


• Karena elektron mudah bergerak, maka mudah me-
ngalirkan listrik dan panas.
• Ikatan seperti ini biasa terjadi pada logam, karena itu
dinamakan ikatan logam.
• Gambar berikut ini menunjukkan bahwa logam memi-
liki ikatan elektron valensi yang sangat lemah sehing-
ga mudah bergerak melalui seluruh stukturnya bila
dikenai gaya oleh suatu medan magnit.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 14


Ikatan Sekunder
• Ketiga jenis ikatan yang telah dibahas sebelumnya
merupakan ikatan primer yang relatif kuat.
• Ikatan sekunder lebih lemah, merupakan ikatan inter-
atom, dikelompokkan sebagai gaya van der Waals,
meski sesungguhnya terdapat berbagai mekanisme
yang berbeda.
• Sebagai contoh semua gas mulia, memiliki 8 elektron
pada shell terluar atau 2 elektron pada shell terluar
(bila atom hanya memiliki 1 shell), sehingga dalam
keadaan stabil seperti ini tidak ada ikatan primer yang
efektif, karena ikatan kovalen, ion, dan logam
semuanya memerlukan penyesuaian dari elektron
valensi.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 15


Ikatan Sekunder
• Ketiga jenis ikatan yang telah dibahas sebelumnya
merupakan ikatan primer yang relatif kuat.
• Ikatan sekunder lebih lemah, merupakan ikatan inter-
atom, dikelompokkan sebagai gaya van der Waals,
meski sesungguhnya terdapat berbagai mekanisme
yang berbeda.
• Sebagai contoh semua gas mulia, memiliki 8 elektron
pada shell terluar atau 2 elektron pada shell terluar
(bila atom hanya memiliki 1 shell), sehingga dalam
keadaan stabil seperti ini tidak ada ikatan primer yang
efektif, karena ikatan kovalen, ion, dan logam
semuanya memerlukan penyesuaian dari elektron
valensi.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 16


• Akibatnya, atom-atom gas mulia memiliki daya tarik
menarik yang lemah dan pada suhu yang biasa, biasa-
nya tetap monotomik.
• Hanya pada suhu yang sangat rendah, pada saat
getaran termal telah berkurang, gas-gas elemen ini
berkondensasi, yang membuktikan bahwa ada gaya
interatomik yang menarik atom-atom tersebut.
• Gaya tarik-menarik yang lemah ini didapati pula pada
beberapa molekul seperti H2, N2, O2, CH4, NH2, H2O
dsb. di mana gas-gas ini memenuhi persyaratan
valensi dengan adanya ikatan kovalen dalam molekul.
• Kondensasi molekul sederhana ini terjadi bila energi
getaran termal mengecil sehingga gaya van der Waals
menjadi cukup berarti.
Ir. Nyoman Udhi, MSi 17

Anda mungkin juga menyukai