Anda di halaman 1dari 25

MODUL 1

PENDAHULUAN

Ir. Nyoman Udhi, MSi 1


TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pertemuan ini diharapkan mahasiswa :
• Memperoleh gambaran umum tentang konsep-konsep
dasar ilmu kimia dan penerapannya.
• Memperoleh gambaran umum tentang ikatan kimia
bahan, susunan atom dan molekul, susunan paduan,
dan diagram fase.
• Memperoleh gambaran umum tentang beberapa jenis
material teknik yang berkaitan dengan kimia
terapan.
• Memperoleh gambaran umum tentang teori dasar
korosi, metode pencegahan korosi, dan rekayasa
permukaan.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 2


DEFINISI

ILMU KIMIA
Adalah cabang ilmu fisika yang
mempelajari tentang komposisi,
struktur, dan sifat materi serta
perubahan yang menyertainya dan
perilaku bahan.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 3


 Ilmu Kimia berkaitan dengan
atom dan interaksinya dengan
atom lain, khususnya sifat-sifat
ikatan kimia.

 Ilmu Kimia juga berkaitan


dengan interaksi antara atom
(atau kelompok atom) dan
berbagai bentuk energi (misal-
nya reaksi fotokimia, peruba-
han fase, pemisahan campu-
ran, sifat polimer, dll.).
Ir. Nyoman Udhi, MSi 4
KIMIA TERAPAN
 Kimia terapan adalah aplikasi dari teori dan prinsip-
prinsip kimia untuk tujuan praktis, sebagai contoh
kaca dibuat dengan cara memanaskan silika dan
pasir.
 Kimia terapan mencakup berbagai bidang antara
lain :
 senyawa logam,
 keramik,
 polimer,
 semikonduktor,
 senyawa organik dan anorganik,
 protein,
 dll.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 5


PERBEDAAN ILMU KIMIA DENGAN KIMIA TERAPAN
Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan penelitian :
1) Mengembangkan sampo yang dapat digunakan
untuk menyuburkan rambut kering atau rusak. (A)
2) Menentukan kondisi yang dibutuhkan untuk mem-
bakar suatu material. (P / A)
3) Meneliti struktur umum bahan katun dan sutra. (P)
4) Merancang metode skala besar untuk memproduksi
nilon. (A)
5) Menjelaskan mengapa air mengembang ketika
membeku. (P)
Untuk menentukan jenis penelitian di atas, maka harus
dilihat dari tujuan penelitian tersebut. Bila penelitian
dilakukan untuk mengetahui tentang komposisi, struktur,
dan sifat suatu bahan, maka termasuk ilmu kimia murni
(P), tetapi bila dilakukan untuk memecahkan suatu
masalah tertentu maka termasuk kimia terapan (A).
Ir. Nyoman Udhi, MSi 6
IKATAN KIMIA BAHAN
Atom bebas dibentuk oleh 3 partikel bebas, yaitu :
• elektron, bermuatan listrik negatif,
• proton, bermuatan listrik positif, dan
• neutron, bermuatan listrik netral.

Atom dapat membuat ikatan dengan atom yang lain yang


sejenis atau tak sejenis. Ada 3 jenis ikatan yang utama :
• ikatan ionik (ionic bond),
• ikatan kovalen (covalent bond), dan
• ikatan logam (metallic bond).

Disamping itu terdapat ikatan sekunder yang sangat


lemah antar dipole positif (+) dan dipole negatif (–) pada
senyawa polar yang dikenal sebagai ikatan Van Der
Waals, contoh : pada gas H2S.
Ir. Nyoman Udhi, MSi 7
SUSUNAN ATOM DAN MOLEKUL
Susunan atom dan molekul dapat dibagi dalam tiga
kelompok :
• susunan molekuler,
• susunan kristal, dan
• susunan amorf.

SUSUNAN MOLEKULER
 Susunan molekuler terjadi karena adanya gaya tarik
–menarik antara atom/molekul membentuk ikatan
dengan susunan yang tidak beraturan.
 Pada umumnya material-material yang mempunyai
susunan molekuler adalah non-logam dan halogen.
Note : • Halogen adalah unsur-unsur yang menghasilkan garam jika
bereaksi dengan logam, misalnya : fluorin (F), klorin (Cl),
bromin (Br), yodium (I), astatin (At).
• Lampu halogen adalah lampu pijar berisi gas mulia yang
dicampur dengan sedikit gas unsur halogen.
Ir. Nyoman Udhi, MSi 8
SUSUNAN KRISTAL

• Pada logam inti-inti


atom menempati posisi
tertentu terhadap inti
atom yang lain, maka
dapat dikatakan bahwa
atom logam tersusun
menurut pola tertentu;
• Susunan yang teratur
menurut pola tertentu
ini dinamakan kristal.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 9


SUSUNAN AMORF

• Atom / molekulnya berupa


suatu network tiga dimensi
yang acak;
• Susunan yang tidak teratur
ini dinamakan amorf;
• Susunan amorf umumnya
dimiliki oleh cairan, tetapi
ada juga dalam bentuk
padat, seperti plastik, ge-
las, dan lain-lainnya.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 10


SUSUNAN PADUAN BAHAN LOGAM
• Paduan (alloy) adalah bahan campuran yang
mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari dua atau
lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama
campuran adalah logam;
• Dalam keadaan padat ada tiga kemungkinan macam
fase paduan, yaitu :
 logam murni (pure metal),
 larutan padat (solid solution), dan
 senyawa (compound).

Ir. Nyoman Udhi, MSi 11


DIAGRAM FASE DAN PENERAPANNYA
• Diagram fase adalah diagram yang menggambar-
kan hubungan antara fase, komposisi, dan tempe-
ratur pada kondisi keseimbangan (ekuilibrium).
• Diagram fase dalam penerapannya dapat digunakan
untuk :
 menentukan fase : fase cair & fase padat (logam
murni / larutan padat / senyawa),
 memperkirakan komposisi kimia, dan
 memperkirakan perbandingan berat.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 12


LOGAM
Logam diklasifikasikan atas dua
jenis, yaitu :
 Logam besi (ferrous): logam dan
paduan yang mengandung besi
(Fe) sebagai unsur utama;
Contoh : besi, baja
• Logam non-besi (non-ferrous):
logam yang mengandung sedikit
atau sama sekali tanpa kadar
besi.
Contoh : Al, Cu, Zn, Ni, dll.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 13


POLIMER DAN KOMPOSIT
 Polimer adalah senyawa yang terdiri dari
serangkaian molekul mer yang sangat banyak,
biasanya terdiri dari karbon ditambah satu atau lebih
unsur-unsur yang lain, seperti hidfogen, nitrogen,
dan klorin.
• Contoh polimer : polietilen, polipropilen, polivinil-
klorid dll.
• Polimer yang dapat dibentuk kembali dengan
pemanasan disebut termoplastik, sedangkan yang
tidak dapat dibentuk kembali disebut termoset.
 Tidak semua polimer menunjukkan sifat plastisitas
(polimerik) secara signifikan karena ada pula
material polimer yang memiliki sifat elastisitas
(elastomerik), jenis polimer ini disebut elastomer.
• Contoh elastomer : karet alam, silikon, poliuretan,
nesprene, dan lain-lainnya.
Ir. Nyoman Udhi, MSi 14
 Komposit adalah kombinasi dari dua atau lebih
material yang disusun sedemikianrupa dalam skala
makroskopik, sehingga diperoleh sifat akhir yang
menguntungkan. Komposit terdiri dari dua bagian
yaitu bahan penguat (filler) dan bahan pengikat
(matriks). Penguat berfungsi untuk menghasilkan ke-
kuatan dan kekakuan, dan kadang-kadang juga
untuk mengurangi berat, sedang matriks berfungsi
untuk menjaga bentuk struktur, memegang dan
melindungi filler, serta mentransfer tegangan-
tegangan dari satu filler ke filler yang lain.
• Contoh komposit : serat gelas dalam matriks
polimer, keramik dalam matriks logam, kayu
merupakan komposit alam yang memiliki serat
selulose dengan matriks lignin.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 15


Contoh Penggunaan Bahan Polimer

Ir. Nyoman Udhi, MSi 16


KERAMIK
 Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil
senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-
unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau
lebih unsur-unsur anorganik bukan logam;
• Contoh keramik : silica (SiO2), alumina (Al2O3),
karbida tungsten, karbida titanium, nitrida titanium,
nitrida boron, dan lain-lainnya.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 17


Contoh Penggunaan Bahan Keramik

Ir. Nyoman Udhi, MSi 18


Metal and Non-metal Use in
Automobiles

Some of the metallic and nonmetallic materials used in a typical


automobile
Ir. Nyoman Udhi, MSi 19
SEMIKONDUKTOR
 Semikonduktor adalah bahan yang memiliki karak-
teristik antara isolator dan konduktor, dapat bekerja
sebagai konduktor atau sebagai isolator, tergantung
pada temperatur sekelilingnya.
• Contoh semikonduktor : silikon (Si), germanium (Ge),
dll.
• Bahan semikonduktor murni disebut semikonduktor
intrinsik, sedangkan bahan semikonduktor yang
dibentuk dengan menambahkan sejumlah kecil
atom-atom impuritas disebut semikonduktor
ekstrinsik.

Ir. Nyoman Udhi, MSi 20


Contoh Penggunaan Bahan Semikonduktor

Ir. Nyoman Udhi, MSi 21


KOROSI
 Korosi adalah perusakan suatu bahan (terutama
logam) karena bereaksi dengan lingkungan,
sehingga sebagian logam akan hilang menjadi suatu
senyawa yang lebih stabil;
 Korosi juga dikatakan sebagai peristiwa kembalinya
logam menuju bentuknya sebagaimana terdapat di
alam;
 Korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara
murni disebut korosi kimia (chemical corrosion),
sedang korosi yang terjadi bila reaksinya
berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan
yang mengandung ion-ion disebut korosi elektro-
kimia (electrochemical corrosion).

Ir. Nyoman Udhi, MSi 22


Contoh Logam yang Mengalami Korosi

Ir. Nyoman Udhi, MSi 23


REKAYASA PERMUKAAN
• Rekayasa untuk membuat lapisan permukaan baru
atau memodifikasi permukaan untuk memperoleh
sifat teknis dan sifat mekanis sesuai dengan
persyaratan desain yang diinginkan;

• Rekayasa permukaan dapat dilakukan dengan dua


metode, yaitu :

 Menambahkan lapisan (layer addition) pada


permukaan.

 Memodifikasi permukaan (surface modification).

Ir. Nyoman Udhi, MSi 24


Contoh Rekayasa Permukaan

Layer addition

Carburizing furnace

(Tungku untuk mengeraskan


permukaan)
Ir. Nyoman Udhi, MSi 25

Anda mungkin juga menyukai