PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

“Pendahuluan”

Disusun oleh :
Nama : Labora
Kelas : R
NIM : 205040201111173
Asisten: Valencia Evelyn Victoria

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Resume Artikel 1 :

EFFECT OF RURAL DEVELOPMENT POLICY AND EMPOWERMENT OF

ENHANCING FOOD SECURITY IN SAROLANGUN REGENCY, JAMBI
PROVINCE

Alasan utama berkurangnya pangan adalah beralihnya fungsi lahan dari

pertanian ke konstruksi, yang berdampak pada penurunan output produk pertanian,
khususnya pangan. Sementara itu, berkat pertumbuhan yang baik, jumlah penduduk
terus meningkat (1,25 persen). Masalah lain adalah perubahan iklim global, yang
menghasilkan bencana alam, menyebabkan banyak daerah panen menjadi puso dan
membahayakan output karena iklim yang tidak dapat diprediksi. Jumlah makanan
yang dihasilkan juga sangat bergantung pada produktivitas dan jumlah lahan yang
dipanen. Alasan utama berkurangnya lahan pertanian adalah beralihnya fungsi
lahan dari pertanian ke konstruksi, yang berdampak pada penurunan output produk
pertanian, khususnya pangan. Masalah lain adalah perubahan iklim global, yang
menghasilkan bencana alam, menyebabkan banyak daerah panen menjadi puso dan
membahayakan output karena iklim yang tidak dapat diprediksi.
Keterjangkauan pangan atau aksesibilitas pangan masyarakat (keluarga)
sebagian besar didorong oleh daya beli masyarakat yang dipengaruhi oleh
pendapatan dan harga komoditas pangan. Dampak pendapatan terhadap
ketersediaan makanan dapat diamati dalam pengeluaran makanan, yang
menyumbang sebagian besar pengeluaran keluarga. Biaya makanan juga
berdampak pada ketersediaan bahan makanan karena daya beli.
 Pengeluaran bahan makanan, Proporsi pengeluaran makanan dan ketahanan
pangan memiliki hubungan negatif.
 Harga Komoditas Pangan, Daya beli masyarakat terhadap pangan ditentukan
oleh biaya pangan, dan terdapat hubungan negatif antara keduanya. Daya beli
turun saat harga naik (dengan pendapatan yang stabil), dan sebaliknya saat harga
turun. Akibatnya, stabilitas harga pangan sangat penting untuk memastikan
bahwa masyarakat mampu untuk makan.
Arah kebijakan ketahanan pangan secara keseluruhan adalah mewujudkan
swasembada pangan dengan menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang
cukup, bergizi, dan seimbang setiap saat di tingkat rumah tangga, daerah, dan
nasional, serta memperkuat perekonomian rakyat dan mengangkat mereka keluar
dari kemiskinan, melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi
inovatif, dan peluang pasar. Perekonomian pedesaan dan berbasis pertanian, serta
pembangunan pangan bagi masyarakat miskin dan rawan pangan, semuanya
merupakan bagian dari rencana untuk melaksanakan tujuan-tujuan ini. Ketahanan
pangan, dalam orientasi kebijakan ini, mendorong pemberdayaan rumah tangga dan
masyarakat untuk dapat membantu diri mereka sendiri dalam mengidentifikasi dan
mengatasi tantangan pangan.
Resume Artikel 2:

ACHIEVING FOOD AND NUTRITION SECURITY: THE ROLE OF

AGROECOLOGY

Seiring waktu, pertambahan populasi manusia di bumi meningkat yang

berarti kebutuhan pangan meningkat pula. Hal tersebut menyebabkan ketahanan
pangan di daerah dengan populasi terbesar akan terancam. Untuk mengatasi hal
tersebut, banyak negara yang meningkatkan produksi pangan dengan berbagai
teknologi yang ada. Namun, hal tersebut menyebabkan turunnya regulasi ekologi
baik kualitas udara dan air, perubahan iklim, peningkatan erosi dan hama serta
penyakit. Oleh karena itu, tantangan utama untuk meningkatkan hasil pertanian
sambil memastikan lingkungan keberlanjutan dengan focus pada konservasi tanah,
keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem yang disediakan. Untuk itu, ada 3
prinsip yang digunakan dalam mengembangkan agroekologi yaitu perencanaan
fase, sumber menggunakan serta manajemen lapangan dan lanskap pengelolaannya.
Dalam perencanaan, perlu merencanakan agroekosistem yang dianggap
sebagai satu kesatuan, bukan hanya satu spesies tanaman atau hewan saja. Prinsip
sumber dan lapangan yaitu melakukan daur ulang biomassa dengan tujuan
meningkatkan bahan organik dan siklus nutrisi. Siklus nutrisi yang baik dapat
mengurangi erosi dan pencucian unsur hara serta meningkatkan karbon dan
kapasitas menahan air tanah. Konservasi dan regenerasi tanah dapat memperkecil
kehilangan energi, air dan sumber daya genetik. Selanjutnya prinsip manejemen
lapangan dan lanskap pengelolaannya yaitu dengan memelihara keanekaragaman
hayati tingkat tinggi dan agrobiodiversitas merupakan kunci untuk mencapai
pertanian berkelanjutan.
Keanekaragaman menjadi kunci agroekosistem karena beberapa alasan:
a. Meningkatkan keragaman sity yang memiliki interaksi menguntungkan antara
spesies hidup dengan sinergi diantara komponen agrobiodiversitas.
b. Keragaman yang lebih besar memiliki efisiensi penggunaan sumber daya yang
lebih baik
c. Terdapat hubungan musuh alami dan hama yang seimbang Salah satu cara untuk
memastikan keragaman hayati tersebut tetap stabil adalah menggunakan varietas
lokal yang disesuaikan dengan lingkungan tanaman tersebut.
Dengan pertanian berkelanjutan, maka dapat memberikan dampak positif
terhadap ketahanan pangan dan gizi global. Beberapa sistem pertanian dinilai dapat
menjadi pertanian berkelanjutan yaitu agroforestry, pengendalian hama terpadu,
pertanian organic, pertanian tanpa tanah. Hal tersebut bergantung pada sumber daya
alam dan kekayaan tanah, keanekaragaman hayati, lingkungan dan iklim, curah
hujan. Hal tersebut akan mewujudkan lingkungan keberlanjutan, ketahanan iklim,
mata pencaharian, ketahanan pangan dan kedaulatan
 DAFTAR PUSTAKA

Amissah, L., dan Aflakpui, G.K.S. 2020. Achieving Food and Nutrition Security:
The Role of Agroecology. Biodiversity Conservation and Ecosystem
Services Division, Council for Scientific and Industrial Research-Forestry
Research Institute of Ghana, Kumasi, Ghana. DOI: 10.1007/978-3-319-
95675-6_58
Wijaya, F. (2019). EFFECT OF RURAL DEVELOPMENT POLICY AND
EMPOWERMENT OF ENHANCING FOOD SECURITY IN
SAROLANGUN REGENCY, JAMBI PROVINCE. International Journal
of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) , 283-289.
LAMPIRAN