DISUSUN OLEH
LAURI TESA BARA
NIM : 2021.01.15401.056
KELAS : 1B
PRODI : D-III KEBIDANAN
TA : 2020/2021
FUNGSI SEL DAN JARINGAN
Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. Ukuran sel bermacam-
macam dan bentuk sel juga bermacam-macam, meskipun ukuran sangat kecil,
strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus.
Misalnya, mitokondrina yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil
energi, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses
kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui
pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. Sel disebut satuan struktural mahkluk
hidup. Sel juga disebut sebagai satuan fungsional mahkluk hidup. Sel mengandung
materi genetik, yaitu materi penentun sifat-sifat mahkluk hidup. Dengan adanya
materi genetik, sifat mahkluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
Struktur Sel
Setiap organisasi tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktur berbeda : sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan
berdasarkan posisi DNA di dalam sel; Sebagian besar DNA pada eukariota
terselubung membrane organel yang disebut mukleus atau inti sel, sedangkan
prokariota tidak memiliki mukleus.
Fungsi Sel
1. Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang memuat mahkluk hidup mampu melakukan
aktivitasnya disebut metabolisme, dan Sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di
dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolic, yaitu
perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan
bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolic, yaitu reaksi penyusunan
komponen sel. Salah satu proses katabolic yang merombak molekul makanan untuk
menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang Sebagian besar
berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan
ATP, sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung
pada ribosom dan membutuhkan ATP.
2. Komunikasi Sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan
“sinyal” dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antara organisme uniseler
serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya,
bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan
kuorum) untuk menetukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum membentuk
biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi
proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Fungsi Jaringan
Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi
yang sama dengan suatu ikatan.
Struktur Jaringan
Jaringan penyusun tubuh dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu jaringan
epitelium,jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan
tubuh setelah luar maupunsebelah dalam.
1. Self regulation.Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti
dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Cara kompensasiTubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam
tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka
pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah
bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat
menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan
persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk
mengontrol kenaikan suhu badan.
3. Cara umpan balik negatifProses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal.
Dalam keadaan abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan
balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.Sebagai contoh apabila
5. seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk
membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.
DAFTAR PUSTAKA