Anda di halaman 1dari 39

Dr. Rr.SETYAWATI, S. Psi.,M.

Si
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Freudian
Psychoanalysis
Post-Freudian/ Neo-
Freudian Theories
A person’s general style of
interacting with the world
People differ from one another
in ways that are relatively
consistent over time and place
 Pendekatan Psikoanalisa =
Psikodinamika
 Teori ini mementingkan aspek dinamis
yaitu sebab-sebab terjadinya proses psikis
 Berdasarkan pemerhatian bahwa individu
seringkali tidak menyadari faktor-faktor
yang menentukan emosi dan tingkah laku
mereka.
 Dasar kepribadian seseorang diperoleh sejak masa kecil
 Kejadian pada masa kecil/ lalu menjadi bagian dari
ketidaksadaran
 Gangguan jiwa terjadi akibat pertentangan antara id
(dorongan instinktual) dan Superego (dorongan untuk
mengikuti norma masyarakat)
 Pengalaman masa mendatang hanya pengulangan dari
pengalaman masa lalu
A.MEKANISME PERTAHANAN DIRI
 Penggunaan MPD adalah normal
 Tujuannya untuk melindungi ego dan mengurangi
kecemasan
 Jenis-jenisnya:
1. Represi: menekan impuls ke bawah sadar
2. Regresi: mundur ke cara di masa lalu
3. Reaction Formation: mengganti impuls dengan kebalikannya
4. Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase berikutnya menimbulkan
kecemasan
5. Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang
besar/sulit, serta menganggap besar atau
penting hal-hal yang kecil/mudah dengan
argumentasi yang seakan-akan rasional.
6. Displacement: mengalihkan pada objek lain
yang lebih memungkinkan
7. Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada
orang lain (seolah-olah orla yang memiliki
impuls tersebut)
 Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu.
Behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan
mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan katalain, behaviorisme tidak mengakui
adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.

 Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh
perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organise
sebagai pengaruh lingkungan.

 Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional
atau emosional, behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya
dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan.
 Aliran ini memandang manusia sebagai mesin
(homo mechanicus) yang dapat dikendalikan
perilakunya melalui suatu pelaziman
(conditioning).
 Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus
sehingga menimbulkan maladaptive behaviour
atau perilaku menyimpang
 Perilaku yang sehat merupakan perilaku yang
adaptive
Albert Bandura (1925)
 Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif sosial serta
efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru
perilaku, sikap dan emosi orang lain.
 Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi
tingkah laku timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif perilaku
dan pengaruh lingkungan.
 Faktor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian,
mengingat, produksi motorik dan motivasi.
1. Efikasi Diri (self-effication)
● orang bertingkah laku dalam situasi tertentu tergantung pada
resiprokal antara lingkungan dan kondisi kognitif
● Berhubungan dengan keyakinannya bahwa dia mampu atau tidak
untuk melakukan tindakan yang memuaskan

2. Sumber Efikasi Diri


● Pandangan Bandura, perubahan tingkah laku adalah perubahan
ekspektansi efikasi
● Efikasi ini dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan melalui
salah satu atau kombinasi empat sumber, yaitu:
1. Pengalaman performansi (performance accomplishment)
2. Pengalaman vikarius (vicarious experience)
3. Persuasi sosial (social persuation)
4. Keadaan emosi (emotional state)
3. Efikasi diri sebagai prediktor tingkah laku
● Bila digabungkan dengan tujuan-tujuan spesifik dan pemahaman akan
menjadi penentu tingkah laku di masa mendatang
● Setiap individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda pada situasi yang
berbeda, tergantung pada:
 Kemampuan yang dituntut oleh situasi yang berbeda
 Kehadiran orang lain
 Kondisi fisiologis
 Emosional individu
4. Efikasi Kolektif (Collective Efficacy)
● Individu berusaha mengontrol kehidupan dirinya bukan hanya melalui
efikasi diri individual, tetapi juga efikasi kolektif
● Efikasi kolektif adalah keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara
bersama-sama dapat menghasilkan perubahan sosial tertentu
● Efikasi diri dan efikasi kolektif bersama-sama saling melengkapi untuk
mengubah gaya hidup manusia
DINAMIKA KEPRIBADIAN

● Menurut Bandura, motivasi adalah konstruk kognitif yang


mempunyai dua sumber:
 Gambaran hasil pada masa yang akan datang (yang dapat
menimbulkan motivasi tingkah laku saat ini)
 Harapan keberhasilan yang didasarkan pada pengalaman
menetapkan dan mencapai tujuan

● Menurut Bandura, penguatan (reinforcement) dapat


menjadi penyebab belajar. Orang dapat belajar dengan :
 Vicarious reinforcement (penguat yang diwakilkan)
 Expectation reinforcement (penguat yang ditunda)
 Beyond reinforcement (tanpa penguat)
Menekankan self regulatory learning process
seperti self judgement, self control

Memperkenalkan konsep penundaan self


reinforcement demikepuasan yang lebih
tinggi di masa depan
PSIKOPATOLOGI MENURUT TEORI KOGNISI SOSIAL

Masalah pokok yang terjadi pada manusia adalah percaya bahwa


dirinya tidak dapat menangani situasi tertentu secara efektif

perlu dikembangkan efikasi diri, agar terjadi perubahan tingkah laku

● Tingkah laku patologis itu dipengaruhi oleh:


1. Faktor kognitif
2. Proses neurofisiologis
3. Pengalaman masa lalu yang mendapatkan penguatan
4. Nilai fasilitatif dari lingkungan
Individu: holistik yang integralistik
• menyeluruh menjadi kaitan satu dan lainnnya
• dipelajari secara utuh, menyeluruh, spesifik & terorganisasi
Manusia: pembawaan baik
• tidak berpihak dalam menyikapi lingkungan
• Kekuatan yang jahat dan merusak adalah hasil dari lingkungan tidak baik.
Manusia: berbeda dengan hewan
• Ciri khas : gagasan, nilai, rasa semangat. Humor, kecemburuan, dsb.
• Kepribadian bukan terdiri dari refleks berkondisi dan tidak terkondisi.
1. Manusia Sebagai Organisme Holistik Dinamik
2. Manusia Dapat Merealisasikan Potensi  Pandangan
Optimistik
3. Manusia Mempunyai Pembawaan Positif  Konsep
Mental Care (Kesehatan Mental) Harus Ada Penataan
Lingkungan.

Humanistik menekankan pada kehendak bebas, pertumbuhan


pribadi, pikiran positif, kemampuan untuk pulih, dan
mengembangan potensi
Pemuasan homeostatik : menyeimbangkan kebutuhan
31

Anda mungkin juga menyukai