NeonatoruM
Oleh :
Ajeng Pita Nila . K
030.02.008
STATUS MEDIK
IDENTITAS PASIEN
No. CM : 191924
Nama Pasien : By. Ny. E
Umur : 3 hari
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : P. Tidung RT 06/03
Tempat/tanggal lahir : Jakarta / 5 Agustus 2007
STATUS MEDIK
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah :
Nama : Tn. A
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Nelayan
Penghasilan : Tak tentu
Pendidikan Terakhir : SMP
Ibu :
Nama : Ny. E
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan : -
Pendidikan terakhir : SMP
ANAMNESA
Dilakukan secara alloanamnesa pada tanggal 7 Agustus 2007
KELUHAN UTAMA
Sulit bernafas sejak lahir
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien lahir pada tanggal 5 Agustus 2007, pukul
12.55 WIB dengan persalinan spontan, ketuban pecah
dini 14 jam, ketuban hijau kental, dari ibu dengan G1P0A0
dan kehamilan 36 minggu. Saat lahir pasien memiliki BB 2750
gr, PB: 46cm, LK: 33 cm, LD: 30 cm, LLA: 12 cm. Namun
saat lahir pasien sulit bernafas, tidak menangis, dan dypsnoe
(+), refleks kurang, tubuh pucat kebiruan. Setelah itu pasien
berada dalam pengawasan.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat penyakit DM, hipertensi, gangguan jantung, TBC, asthma
pada keluarga disangkal.
RIWAYAT IMUNISASI
Pasien belum mendapat imunisasi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan Sakit : sakit berat
Kesadaran : lethargi
Keaktifan : gerakan kurang aktif, ekstremitas
dalam keadaan fleksi simetris,
refleks kurang.
Tangisan : -
Berat Badan Dtg : 2750 gr
Berat Badan Lahir : 2750 gr
Panjang Badan : 46 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 30 cm
Lingkar Lengan Atas : 12 cm
Heart Rate : 100 x/menit
Rambut
Warna : hitam
Bentuk : lurus
Distribusi : merata, tidak mudah dicabut
Mulut dan Tenggorokan
Mukosa normal
Lidah kotor (-)
Lidah tremor (-)
Deviasi lidah (-)
Uvula tidak hiperemis
Faring tidak hiperemis
Leher
KGB submental, submandibular, retroaurikular,
cervical, supraclavicular tidak teraba membesar.
Kaku kuduk (-)
Mata Hidung
Exopthalmus -/- Tidak ada deviasi
Edema palpebra -/- Nafas cuping hidung (-)
Simetris Sekret- /-
Pupil Bulat Isokor Mukosa hiperemis- /-
Telinga Concha oedem- /-
Normotia Bibir
Serumen -/- Bentuk normal, tidak sumbing
Sekret -/- Kering (-)
Membran timpani sulit Cyanosis (+)
dinilai Pucat (-)
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris saat statis dan
dinamis. Terdapat retraksi sela iga pada
kedua paru
Palpasi :-
Perkusi :-
Auskultasi : Sn. vesikuler, Rhonki -/- , wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi :-
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS MEDIK
Ekstremitas Atas :
Abdomen
Akral dingin
Inspeksi : abdomen membuncit
Ptechiae -/-
Kulit perut warna pucat (+)
Edema -/-
Palpasi : Supel , Tidak teraba massa
Cyanosis +/+
Perkusi :-
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas Bawah :
Akral dingin
Genitalia Eksterna :
Ptechiae -/-
Testis turun ke dalam, scrotum menggantung
Edema -/-
Cyanosis +/+
Perfusi >3 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 6 Agustus 2007
• NCB-SMK
• Asfiksia sedang-berat
PENATALAKSANAAN
Dilakukan resusitasi VTPbayi merintih, nafas spontan,
kulit kemerahan
Suhu adekuat (inkubator)
O2 1 L/menit
O2 headbox 3 L/menit
Loading NaCl 25 cc/jam
IVFD D 10% → 6 cc/jam
Tripenem 2x75 mg iv
Dexametason 2x0,5 mg iv
Ranitidin 2x2,5 mg iv
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW
UP
5 Agustus 2007 (lahir)
S : bayi laki-laki, lahir pada tangal 5 agustus 2007, pk.12.55, persalinan spontan, G1P0A0,
kehamilan aterm, ketuban hijau Lumpur, BB 2750 gr, PB 46 cm, AS ¾, A(+), C(-)
A : - NCB-SMK
- Asfiksia sedang-berat
P : -Dilakukan resusitasi VTP bayi nafas spontan, kulit kemerahan
- puasa
- loading NaCl 25cc/ jam
- D10% 6cc/jam
- 02 nasal 1 L/menit
- 02 headbox 3 L/menit
- Tripenem 2x75 mg iv
- Dexametason 2x0,5 mg iv
- Ranitidin 2x2,5 mg iv
Tanggal 6 Agustus 2007
S : bayi menangis (+), kurang aktif, muntah(-), BAK(+),BAB(-)
O : HR : 130x/menit
RR : 45x/menit
S : 36,3 oC
Kepala : Normocephali
Mata : CA-/- , SI-/-
Thoraks : C : S1S2 reg, m(-), g(-)
P : Sn.vesikuler, Rh-/-, wh -/-
Abdomen : supel
Ekstremitas : akral hangat Hitung jenis :
Laboratorium : Basofil : 2
Hasil pemeriksaan darah Eosinofil : 0
Golongan darah : A (+) Batang : 0
Hb : 15,7 g/dl (12-14 g/dl) Segmen : 72
Ht : 44% ( 40-48 % ) Limfosit : 19
Leukosit : 14.300/ul (5000-10.000 /ul ) Monosit : 7
Trombosit : 277.000 /ul (150.000-400.000) Imunoserologi
VER(MCV) : 96 (82-93) CRP :5
HER(MCH) : 35 (27-31) (<5)
KHER(MCHC) : 36 (32-36) Hasil IT rasio : 0,15 (N :<0,2)
GDS : 61 mg/dl
A : - NCB-SMK
- Asfiksia sedang-berat
P : - Puasa
- IVFD 4:1 NaCl:KCl 2
meq/buret6Cc/jam
- Tripenem 2x75 mg
- Ranitidin 2x7,5 mg
- Dexametason 2x0,5 mg
- O2 nasal 1 L/menit
- Headbox aff.
Tanggal 7 Agustus 2007
S : Bayi menangis(+), kurang aktif, muntah(-),BAK(+),BAB(+)
O : HR : 104 x/menit
RR : 35 x/menit
S : 36,2 C
Mata : CA -/-, SI -/-
Thoraks : C : S1-S2 reg, m(-), g(-)
P : Sn.vesikuler, Rh. -/-, Wh. -/-
Abdomen : Supel
Ekstremitas : Akral hangat
A : - NCB-SMK
- Asfiksia sedang-berat
A: - NCB-SMK
- Asfiksia (perbaikan)
A : - NCB-SMK
- Asfiksia (perbaikan)
P:- Tripenem 2 x 70 mg
- Ranitidin 2 x 2,5 mg
- Dexametason 2 x 0,5 mg
- Minum 8 x 40cc
Tanggal 10 agustus 2007
S : BAyi menangis kuat(+), aktif(+), muntah(-),
BAB(+), BAK(+)
O : HR : 101x/menit
RR : 37x/menit
S : 35,8 oC
• Kepala : Normocephali
• Mata : CA-/-, SI -/-
• Thoraks : C : S1S2 reg, m(-), g(-)
P : Sn.vesikuler , Rh. -/-, Wh. -/-
• Abdomen : supel
• Ekstremitas : akral hangat
A : - NCB-SMK
- Asfiksia (perbaikan)
P : - Tripenem 2x70 mg
- Ranitidin 2x2, 5 mg
- Dexametason 2x0,5 mg
- (Pasien pulang)
ANALISA KASUS
Pada kasus ini pasien didiagnosis NCB-SMK dan asfiksia sedang-
berat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan masa gestasi,
sehingga dapat disimpulkan :
4: HR >100 (nilai=2)
tubuh dan ekstremitas kemerahan (nilai=2)
Menurut literatur penatalaksanaan pada pasien ini sudah cukup
sesuai dengan penatalaksaan dalam literatur. Untuk pasien ini
dilakukan resusitasi terlebih dahulu sampai bayi terlihat bernafas
spontan dan kulit kemerahan. Lalu dijaga suhu aksila antara 36,5 –
37,2, perawatan incubator dengan O2 nasal ataupun headbox, dan
pemberian nutrisi disesuaikan dengan keadaan umum bayi.