Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK PENDAMPINGAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERSPEKTIF PP 11 TAHUN 2021 TENTANG BUM DESA

Latar Belakang

BUM Desa merupakan mekanisme korporasi ( usaha ) untuk membantu menyelesaikan isu
dan problem di desa baik di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan sebagaimana diukur
dengan IDM ( Indeks Desa Membangun ). Selain menggunaka mekanisme politik melalui
APBDes untuk mempercepat pencapain desa mandiri dibutuhkan mekanisme korporasi
yaitu BUM Desa. Dan oleh sebab itu dibutuhkan teknik atau mekanisme untuk membangun
BUM Desa agar mencapai kelayakan ( feasibility ) hingga mampu berkontribusi terhadap
pembangunan desa.

Langkah Pertama ( Mengetahui Kondisi BUM Desa ).

Langkah pertama untuk mendampingi BUM Desa adalah dengan mengetahui kondisi
existing ( sedang terjadi ) BUM Desa, baik kondisi posisi keuangan, kodisi kinerja keuangan,
kondisi pasar / konsumen, kondisi sistem bisnis dan kondisi sumberdaya manusia serta
kondisi peran dalam mendukung pembangunan desa baik dalam operasionya maupun laba
nya. Berikut adalah table variable untuk mengetahui kondisi existing BUM Desa.

NO KONDISI URAIAN

01 Kondisi Keuangan Kondisi keuangan BUM Desa dapat dilihat


melalui rasio rasio keuangan, diantaranya
adalah:
1. Rasio kemampuan untuk membiayai
kelangsungannya.
2. Rasio kemampuan untuk membayar
hutang dan mengembalikan modal BUM
Desa
3. Rasio kemampuan untuk menciptakan
laba BUM Desa.

02 Kondisi Pasar / Konsumen Kondisi pasar / Konsumen BUM Desa,


merupakan kondisi jumlah konsumen yang
mampu menghasilkan pendapatan untuk
membiayai operasional bumdesa hingga
menghasilkan laba.

03 Kondisi Operasional Kondisi operasional adalah kondisi sistem usaha


/ bisnis atau manajemen yang efektif, efisien dan
ekonmis dalam menciptkan benefit ( manfaat )
dan profit ( laba ).

04 Kondisi SDM Kondisi sumber daya manusia adalah kondisi


pembina, pelaksana operasional, pengawas dan
karyawan untuk mampu menjalankan BUM Desa
secara layak dan berkinerja baik. Kondisi
sumberdaya manusia diukur dengan 4 hal
sebagai berikut:
1. Attitude ( perilaku ) SDM.
2. Knowledge ( pengetahuan ) SDM.
3. Skill ( ketrampilan ) SDM.
4. Tools ( alat ) pendukung SDM.

05 Kondisi Kontribusi IDM Kondisi Indeks Desa Membangun Desa yang


akan dijadikan sasaran pembangunan desa
melalui mekanisme korporasi BUM Desa yang
terdiri dari 3 kelompok indeks, yaitu:
1. Indeks Ketahanan Ekonomi.
2. Indeks Ketahanan Sosial.
3. Indeks Ketahanan Ekologi / Lingkungan.

06 Kondisi Resiko BUM Desa Kondisi resiko BUM Desa perlu diperhitungkan
sehingga tidak beresiko tinggi dalam operasional
BUM Desa, resiko tersebut terdiri dari hal hal
berikut:
1. Resiko Politik.
2. Resiko Ekonomi.
3. Resiko Sosial
4. Tesiko Teknologi
5. Resiko Ekologi / Lingkungan.
6. Resiko Legal / Hukum.

Langkah Kedua ( Menentukan OMTI ).

Setelah kita mengetahui kondisi existing suatu BUM Desa di berbagai hal di atas dan
menemukan berbagai masalah yang belum layak atau belum mampu mencapai tujuannya,
maka kita butuh merumuskan OMTI.

OMTI adalah sebuah mekanisme untuk menyelesaikan masalah masalah dan meningkatkan
kinerja BUM Desa dengan menetapkan hal hal sebagai berikut:

VARIABLE URAIAN

O Obyektif Objective adalah tujuan, setelah kita mengetahui kondisi existing kita
membuat penyelesaian dalam bentuk tujuan, sebagai contoh adalah
tujuan menyehatkan likuiditas ( kemampuan membiayai kewajiban
jangka pendek BUM Desa ).

M Measurable Meaurable adalah ukuran, untuk mengetahui keberhasilan BUM


Desa dalam menyelesaikan masalahnya atau mencapai tujuannya.

T Target Target adalah batas yang akan dicapai untuk menyelesaikan


masalah BUM Desa atau meningkatkan kinerja BUM Desa.

I Initiative Initiative adalah kegiatan apa yang dilakukan untuk menyelesaikan


masalah BUM Desa, sehingga tahu kegiatan atau rencana yang
dilakukan oleh BUM Desa.
Langkah Ketiga ( Eksekusi ).

Untuk mengeksekusi mulai dari menganalisa masalah dan pencapaian BUM Desa serta
menentukan OMTI maka digunakan alat yang disebut dengan BSC BUM Desa ( Balance
Score Card ) BUM Desa.

Balance Score Card BUM Desa merupakan sebuah alat untuk menilai, mengukur dan
merencanakan penyelesaian penyelesaian masalah BUM Desa dengan mempertimbangkan
keseimbangan variable varibale pada langkah pertama untuk ditentukan langkah OMTI nya.

Langkah Keempat ( Monitoring & Evaluasi ).

Setelah menganalisa masalah BUM Desa dan membuat penyelesaian menggunakan


Balance Score Card BUM Desa, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara
periodik sebagai langkah pengendalian pendampingan BUM Desa. Dalam melakukan
monitoring selain mendapatkan penilaian, maka juga diberikan rekomendasi / advice apa
yang dilakukan apabila pencapaian belum tercapai.

Langkah Kelima ( Reporting / Pelaporan ).

Agar mendapatkan dukungan penyelesaian atas masalah dan pencapaian BUM Desa, maka
dibutuhkan laporan atas monitoring dan evaluasi terhadap kinerja BUM Desa baik kepada
pemerintah desa, pembina, pengawas maupun kepada stake holder lainnya. Bentuk laporan
adalah BSC BUM Desa yang telah di update setelah monitoring dan evaluasi.

SUPRIADI ASIA
WWW.BIIZAA.COM | WWW.BUMDES.ONLINE

Anda mungkin juga menyukai