Disusun oleh:
Dwi Ali Murtado (2101036024)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Terbentuknya
Hukum Perdata dan Hukum Dagang”.
Makalah ini telah saya susun secara maksimal berdasarkan hasil dari
pemikiran saya serta referensi dari berbagai sumber. Terlepas dari semua
itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………2
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………3
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Informasi-informasi yang didapat akan kami rangkum di makalah ini
untuk memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah Hukum Perdata di Indonesia?
2. Bagaimana sejarah Hukum Dagang di Indonesia?
3. Bagaimana peranan Hukum Perdata dan Hukum dagang di
Indonesia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui sejarah Hukum Perdata di Indonesia
2. Mengetahui sejarah Hukum Dagang di Indonesia
3. Mengetahui peranan Hukum Perdata dan Hukum Dagang di
Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
KUH Perdata (BW) berhasil disusun sang sebuah panitia yang
diketuai oleh Mr. J.M. Kemper dan sebagian besar bersumber dari
Code Napoleon serta bagian yg lain serta kodifisikasi KUH Perdata
terselesaikan pada lima Juli 1830, tetapi diberlakukan di negeri
Belanda pada 1 Oktober 1838. di tahun itu diberlakukan jua KUH
Dagang (WVK).
Pada lepas 31 Oktober 1837 Scholten van Oud Haarlem
diangkat menjadi ketua panitia kodifikasi dengan Mr. A.A. Van
Vloten dan Mr. Meyer masing-masing menjadi anggota. Panitia tadi
jua belum berhasil. Akhirnya dibuat panitia baru yg diketuai Mr. C.J.
scholten van Oud Haarlem lagi, tatapi anggotanya diganti, yaitu Mr.
J. Schneither serta Mr. J. Van Nes. Akhirnya panitia inilah yg
berhasil mengkodifikasi KUH Perdata Indonesia sesuai asas
konkordasi yg sempit. adalah KUH Perdata Belanda poly menjiwai
KUH Perdata Indonesia karena KUH Perdata Belanda dicontoh
dalam kodifikasi KUH Perdata Indonesia.
Kodifikasi KUH Perdata (BW) Indonesia diumumkan di 30
April 1847 melalui Statsblad No. 23, dan mulai berlaku pada 1
Januari 1848. kiranya perlu dicatat bahwa pada menghasilkan
kodifikasi KUH Perdata (BW) Indonesia ini Scholten dan mitra-
kawannya berkonsultasi menggunakan J. Van de Vinne, Directueur
Lands Middelen en Nomein. sang karena itu, dia pula turut berhasa
dalam kodifikasi tadi.
Disamping itu, sejarah mengenai perkembangan hukum
perdata yang berkembang di Indonesia bahwa aturan perdata tertulis
yang berlaku di Indonesia ialah produk hukum perdata Belanda yang
pada berlakukan asas Korkondansi yaitu aturan yg berlaku pada
negeri jajahan (Belanda) yg sama dengan ketentuan yang berlaku di
negeri penjajah.
4
Secara makrosubtansial, perubahan – perubahan yang terjadi
di aturan perdata Indonesia:Pertama, pada mulanya hukumperdata
Indonesia adalah ketentuan- ketentuan pemerintahan Hindia-Belanda
yg di berlakukan di Indonesia (Algemene Bepalingen van
Wetgeving/AB).sesuai dengan stbll.No.23 lepas 30 April 1847 yg
terdiri asal 36 pasal. ke 2, dengan konkordansi di tahun 1848 di
undangkan KUH perdata (BW) oleh pemerintah Belanda.di samping
BW berlaku jua KUHD (WvK) yg di atur pada stbl.1847 No.23.
pada Perspektif sejarah,hukum perdata yang berlaku di Indonesia
terbagi dalam 2 periode, yaitu periode sebelum Indonesia merdeka
dan periode selesainya Indonesia Merdeka.
Pertama, Sebelum Indonesia merdeka sebagaimana negara
jajahan, maka aturan yang berlaku di Indonesia artinya aturan bangsa
penjajah. Hal yg sama menggunakan hukum perdata. aturan perdata
yang di berlakukan bangsa belanda buat Indonesia mengalami adopsi
dan penjalanan sejarah yg sangat panjang.
Dimulanya hukum perdata belanda pada rancang sang suatu
panitia yg pada bentuk tahun 1814 yang di ketuai sang Mr.J.M
Kempers (1776 – 1824).Tahun 1816,Kempers memberikan rencana
kode hukum tadi di pemerintah Belanda di dasarkan pada hukum
Belanda kuno serta di beri nama Ontwerp Kempers. Ontwerp
Kempers ini di tantang keras oleh P.Th.Nicolai,yaitu anggota
parlemen berkebangsaan Belgia serta sekaligus sebagai Presiden
Pengadilan Belgia.Tahun 1824 Kempers mati,selanjutnya
penyusunan kodifikasi code aturan pada serahkan Nicolai. dampak
perubahan tadi,dasar pembentukan hukum perdata Belanda sebagian
akbar berorientasikan pada code civil Perancis. Code civil Perancis
sendiri meresepsi hukum romawi,Corpus Civilis berasal
Justinianus.dengan demikian hukum perdata belanda ialah kombinasi
5
asal hukum kebiasaan/aturan Belanda kuno serta Code Civil
Perancis.Tahun 1838,Kodifikasi aturan perdata Belanda pada
tetapkan menggunakan stbl.838.
Pada tahun 1848,kodifikasi hukum perdata belanda pada
berlakukan pada Indonesia dengan stbl.1848.dan Tujuh tahun
kemudian,hukum perdata di Indonesia pulang di pertegas lagi
dengan stbl.1919. ke 2, sesudah Indonesia merdeka, hukum Perdata
yang berlaku di Indonesia di dasarkan pada pasal II aturan peralihan
Undang-Undang Dasar 1945, yg di pokoknya menentukan bahwa
segala peraturan pada nyatakan masih berlaku sebelum pada adakan
peraturan baru menurut Undang-Undang Dasar termasuk pada
dalamnya aturan perdata Belanda yg berlaku pada Indonesia. Hal ini
buat mencegah terjadinya kekosongan hukum (rechtvacuum) pada
bidang hukum perdata. namun, secara keseluruhan aturan perdata
Indonesia dalam bepergian sejarahnya mengalami beberapa proses
pertumbuhan atau perubahan yg mana perubahan tersebut di
sesuaikan menggunakan kondisi bangsa Indonesia sendiri.
B. Sejarah Hukum Dagang di Indonesia
Sejarah hukum dagang sudah dimulai pada negara Eropa. dari
mula perkembangan hukum Dagang ini dapat dihubungkan
menggunakan munculnya kota-kota pusat perdagangan di Eropa
barat. seperti pada Italia serta Perancis telah hadir kota pusat
perdagangan semisal Genoa, Florence, Venesia, Marseille, lain
sebagainya.
Perancis merupakan negara pertama yg merespon keresahan
pedagang dengan mengadakan kodifikasi pada hukum dagang di
abad ke-17. Selanjutnya pada tahun 1807 di Perancis, Napoleon
Bonaparte memerintahkan berlaku nya " Code de Commerce " yaitu
hukum yang berlaku bagi pedagang.
6
Kodifikasi itu juga mengungkapkan bahwa di Perancis juga
terdapat kodifikasi hukum dagang yang dipisahkan berasal hukum
perdata yang dikodifikasikan dalam " code civil ". Code de
commerce ini menghasilkan peraturan-peraturan aturan yg timbul
pada bidang perdagangan semenjak zaman pertengahan.
Di lepas 17 agustus 1945 negara Republik Indonesia merdeka,
tentunya sebagai negara baru memiliki keabsahan baru pada tata
aturan nya. tetapi membuat rapikan secara komplet pada saat singkat
artinya persoalan tersendiri. namun pada akhirnya, Indonesia sudah
menciptakan beberapa aturan yg mengatur bidang perniagaan.
Misalnya dalam bidang asuransi dengan UU No 2 tahun 1992
wacana perjuangan perasuransian, dalam bidang koperasi dengan
UU No 17 tahun 2012 perihal perkoprasian. pada masa sekarang ini
keliru satu cabang berasal hukum dagang, misalnya aturan premi
juga semakin berkembang jenis serta ruang lingkupnya, contohnya
adanya jamsostek serta pemerintah jua telah mengesahkan UU no
tiga tahun 1992 perihal jaminan sosial tenaga kerja. Apalagi dalam
bidang keuangan, baik investasi, pasar kapital, dan perbankan.
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/mihzanulchozain/
5fd43c838ede4844801d08d2/mengenal-sejarah-hukum-dagang-di-
indonesia
https://www.kompasiana.com/syaifudinzuhri/54f95224a33311ac048b4cda/
sejarah-hukum-perdata-di-indonesia