Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN KURIKULUM PENDIDIKAN

SENI RUPA DI SD

Disusun oleh :
Kelas A-Semester IV
KELOMPOK IV

SILVIA MAGDALENA
SINDI ERPANY
NOPIE
TOMI LEGAH

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG PALANGKA
RAYA

1
2020/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa karena Atas berkast Rahmat Dan
karunia-nya lah kami bisa menyelesaikan makalah kami ini denga Topik yang kami angkat yaitu “Kajian
kurikulum Pendidikan Seni Rupa Di SD “ semonga makalah yang kami buat ini bisa berguna bagi teman
teman terutama bagi peserta didik yang masih duduk dikursi SD semonga bisa menambah wawasan serta
pengetahuam yang luas mengenai Seni Rupa pada dasarnya makalah ini kami buat untuk menggalang
kajian dan panduan dalam Pendidikan Seni Rupa
Kami beserta Tim penulis Makalah mengucapkan Terimakasih Atas partisipoasi dan kerja sama
teman teman dalam proses penulisan pembutan makalah ini sehingga dapat terselesaikan

2
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1.1. Tujuan Penulisan..............................................................................................................ii

1 3. Manfaat Penulisan............................................................................................................iii

BAB II Pembahasan

A .Pengertian Seni Rupa.........................................................................................................I

B. Macam-macan jenis seni Rupa...........................................................................................II

C. Fungsi Seni Rupa...............................................................................................................II

BAB III Penutup

A. Kesimpulan........................................................................................................................IV

B. Saran...................................................................................................................................V

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang sangat esensial dalam keseluruhan
kegiatan pendidikan. Dalam pendidikan suatu negara, kurikulum untuk tingkat satuan
pendidikan tertentu umumnya sudah tersedia, artinya telah disusun sebelumnya oleh para
perencana kurikulum. Adapun pengembangan kurikulum adalah tahap lanjutan dari
kegiatan pembinaan kurikulum, yaitu upaya meningkatkan dalam bentuk nilai tambah dari
apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan kurikulum potensial. Pengembangan kurikulum
juga menyangkut banyak faktor, mempertimbangkan mengenai isu- isu kurikulum, siapa
yang dilibatkan, bagaimana prosesnya, apa tujuannya, kepada siapa kurikulum itu
ditunjukkan.
Reformasi politik di Indonesia membawa dampak pada berbagai bidang kehidupan,
termasuk pada bidang pendidikan. Undang-undang otonomi daerah tahun 2000 merupakan
salah satu pemicu perubahan mendasar dalam kurikulum pendidikan di Indonesia yang
berdampak pula pada perubahan kurikulum pendidikan seni. Berbagai instrumen
pembelajaran yang sebelumnya ditentukan oleh pemerintah pusat diserahkan ke pemerintah
daerah termasuk wewenang pegembangan kurikulum.Dalam pengembangannya, materi
kurikulum pendidikan seni diharapkan sesui dengan aspirasi kesenian yang ada didaerahnya
masing- masing. Nama mata pelajaran pendidikan ni pun berubah menjadi mata
Pelajaran seni budaya dan keterampilan untuk jenjang sekolah dasar, sedangkan untuk
sekolah menengah pertama dan atas disebut dengan seni budaya. Berkenaan dengan mata
pelajaran kesenian dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum
2006 dijelaskan bahwa mata pelajaran seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan
seni yang berbasis budaya dalam naskah yang sama disebutkan juga bahwa pendidikan seni

4
budaya dan keterampilan diberikan disekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan
kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik. Kebermaknaan dan
kebermanfaatan ini terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan : belajar dengan seni,
belajar melalui seni, dan belajar tentang seni. Peran inilah yang diyakini oleh pakar
pendidikan tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.

1.2. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu mengerjakan tugas yang telah
diberikan oleh guru seni Rupa/Budaya

1.3. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:
Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai seni rupa terutama di bidang seni
lukis agar dapat mengembangkan minat dan bakat dalam bidang tersebut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa

Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri
atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa
tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.Bentuk karya seni rupa merupakan
keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang
bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian
yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni
rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari
sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting
dari jumlah bagian-bagiannya.

B. Macam-Macam Jenis Seni Rupa


a. Seni Rupa Murni
 Seni lukis
Adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis
adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan
mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat
kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan,
dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang
digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu
kepada media yang digunakan
 Seni grafis
Adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak,
biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan
salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak.
Tiap salinan karya dikenal sebagai “impression”. Lukisan atau drawing, di sisi lain,
menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah
bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat
logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk
litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang

6
digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya
seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat
menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing- masing karya
ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi
terbatas.
 Seni patung
Adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan
dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting(dengan
cetakan).
 Seni instalasi (pemasangan)
Adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang
dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna
dalam persoalan-persoalan sosial- politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat
dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan
yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang,
waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai
konsepsi akhir dari olah rupa.
 Seni pertunjukan (Performance art)
Adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu
tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman
dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga dikatakan
termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan
sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan
istilah ‘seni pertunjukan’ (performing arts). Seni performance adalah istilah yang
biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan
kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
 Seni Keramik
Adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari
yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya
keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya

C. Fungsi Seni Rupa


A. Fungsi seni sebagai media ekspresi dapat diterapkan pada materi:kelompok gambar ekspresi,

7
membentuk bebas, menggambar ilustrasi,gambar imajinatif, relief dan membuat model.
B. Fungsi seni sebagai media komunikasi dapat diaplikasikan padamateri yang dijabarkan dari
pokok bahasan: gambar ekspresi, kolase,montase, mozaik, gambar bentuk, gambar ilustrasi
dengan tema realis
C. Fungsi seni sebagai media bermain dapat diterapkan pada seluruh kegiatan pelajaran seni.
Karena konsep dasar dalam pengembangan mata pelajaran ini adalah bermain sambil belajar.
perlu diingat bahwamakin tinggi kelasnya sesuai dengan berkembangnya intelektual
siswa,makin “berkurang” kadar bermainnya.
D. Fungsi seni sebagai media pengembangan bakat seni dapat diaplikasikan pada kegiatan yang
bercirikan ketrampilan terutama padamembentuk, menganyam, macramé, membuat model,
dan relief. Bagi anak yang mulai kelas awal sudah tampak kemahirannya dalam salah satu
cabang seni, maka guru dapat meningkatkan bakat tersebut pada seluruh kegiatan kesenian,
baik pada seni rupa, seni music, atau senitari. Seperti diketahui, bahwa menyanyi yang baik
dengan suara yang merdu hanya dapat dilakukan oleh anak yang berbakat.
Demikian juga untuk dapat menari yang baik dengan baik dengan kepekaan cita rasa yang
tinggi juga hanya dapat dilakukan oleh anak yang berbakat menari.
E. Fungsi seni sebagai media berpikir dapat dikembangkan terutama pada pokok bahasan:
lipatan, kolase, montase, mozaik,Dan cetak.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media atau unsur-unsur rupa (visual), unsur-unsur
yang dapat di indera oleh mata. Kurikulum pada tingkat satuan pendidikan bisa disusun berdasarkan
kemampuan sekolah dengan selalu memperhatikan petunjuk kompetensi dasar pada kurikulum yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Sebagian besar sekolah dasar masih menggunakan kurikulum 2006
karena pada dasarnya kita masih mengacu pada kurikulum tersebut.

Dalam pendidikan seni rupa, kegiatan evaluasi itu sangat penting untuk bisa menghargai karya
teman sejawat, menilai hasil karya diri sendiri maupun orang lain, serta mengetahui keberhasilan
pembelajaran pada program yang dirancang beserta perangkatnya. Kedudukan pendidikan seni rupa
merupakan sarana yang paling efektif bagi pendidikan kreatifitas. Pendidikan seni juga dapat
menjadi sarana pendidikan afektif dalam kerangka memfasilitasi ekspresi dan bakat anak. Disamping
itu juga pendidikan seni dapat menjadi wahana pendidikan
keterampilan. Jadi secara konseptual pendidikan seni amat besar peranannya bagi pendidikan anak,
terutama di SD.

B. Saran

Kita sebagai calon guru sebaiknya tidak mengesampingkan pendidikan seni rupa meskipun mata
pelajaran ini tidak di unaskan, sebab dalam pendidikan seni rupa siswa dapat menyalurkan kreatifitas
dan bakatnya. Sehingga guru harus menjadi fasilitator dan sebagai penyalur bakat yang dimiliki
siswa. Guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam bidang seni rupa ini.

9
Daftar Pustaka

http://pdfcast.org/download/kajian-kebijakan-kurikulum-seni-budaya.pdf

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kurikulum%20pendidikan%20seni%20 rupa
%20sd&source=web&cd=3&sqi=2&ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fgu
gurmayang.net78.net%2Findex.php%3Foption%3Dcom_phocadownload%26view
%3Dcategory%26id%3D1%3Amaterikuliah%26download%3D7%3Akurri%26Itemid
%3D54&ei=r2xsT7yQFofwrQfq6-yUAg&usg=AFQjCNE7bIZ-cQ8J-
4PPyG_GjWUDqi68HA&cad=rja

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/modul%20pembelajaran%20seni%20rup a.pdf

http://septiana03.blogspot.com/2016/11/pendidikan-seni-dalam-kurikulum-sekolah.html?

10

Anda mungkin juga menyukai