TINJAUAN PUSTAKA
10
2. Menurut World Business Council for Sustainable Development, CSR adalah
komitmen berkelanjutan perusahaan untuk selalu bertindak etis dan
memberikan kontribusi dengan peningkatan taraf hidup masyarakat dan
pengembangan ekonomi pada komunitas setempat dana tau masyarakat
luas.
3. Menurut CSR Asia, CSR merupakan bentuk komitmen perusahaan
berdasarkan prinsip ekonomi, sosial, dan lingkungan dan juga
menyeimbangkan macam – macam kepentingan para pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk terus beroperasi secara berkelanjutan.
Menurut Muljati pada tahun 2012 terdapat beberapa manfaat bagi perusahaan
yang melakukan CSR, antara lain :
11
perusahaan yaitu meningkatkan peran dan posisi perusahaan di bisnis
tingkat global.
6. Para investor jaman sekarang sudah banyak yang sadar akan akan
pentingnya CSR, sehingga mereka akan berinvestasi kepada perusahaan
yang sudah mempraktikkan CSR. Sehingga bagi perusahaan yang telah
melakukan CSR, untuk mendapatkan investasi dan pembiayaan telah ada
kemudahan akses, karena pasti para investor memprioritaskan perusahaan
yang telah melakukan CSR.
7. Akan meningkatkan harga saham. Seperti yang sudah disebutkan pada poin
ke 5 tadi, jika perusahaan secara konsisten melakukan CSR, maka para
pemangku kepentingan atau para pelaku bisnis yang berkaitan dengan
perusahaan seperti investor, kreditur, pemerintah, maupun konsumen akan
semakin tertarik dengan perusahaan. Secara langsung, permintaan akan
saham akan semakin naik dan mengakibatkan kenaikkan harga saham.
Tujuan dari CSR adalah wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
dampak – dampak lingkungan dan atau sosial yang akan ditimbulkan. Dengan
kondisi dunia yang sudah tidak menentu, seperti kemiskinan yang meningkat,
kesehatan masyarakat memburuk, dan global warming itu semua dapat memicu
perusahaan agar melakukan tanggung jawab sosialnya.
12
1. Akuntanbilitas atas standar AA1000 yang mana menggunakan People,
Planet, Profit yang biasa disebut triple bottom line. Pada prinsip ini terdapat
quality assurance, accessibility, continuous improvement, completeness,
regurality and timileness, materiality, information quality, embeddedness.
2. GRI atau Global Reporting Initiative, yang mana dari banyak perusahaan
mungkin ini menjadi salah satu acuan yang paling sering dan banyak
digunakan sebagai acuan pada laporan berkelanjutan di perusahaan.
3. ISO 14000 yang mana merupakan Standar Manajemen Lingkungan
4. Verite, acuan pemantauan.
5. Standar akuntanbilitas sosial internasional SA8000
2.1.4.1. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono,
1998). Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna, khususnya
investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu- satunya
faktor penentu perubahan nilai sekuritas. Sedangkan bagi kreditor, laba dan arus
kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga pokok (Wild et. al.
2005). Dari sekian banyak karakteristik perusahaan salah satu yang paling
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR adalah tingkat profitabilitas perusahaan,
dikarenakan jika profitabilitas suatu perusahaan tinggi pasti menjadi pertimbangan
investor untuk menanam saham nya (Veronica, 2009) jika profitabilitas suatu
perusahaan tinggi, lebih banyak kemungkinan bagi manajemen untuk
mengungkapkan CSR perusahaan (Almilia, 2008).
2.1.4.2. Leverage
Pada salah satu komponen karakteristik perusahaan yaitu leverage, juga
merupakan salah satu yang paling berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
perusahaan. Leverage menggambarkan sebuah struktur modal perusahaan,
sehingga dari struktur modal tersebut bisa dilihat seberapa tinggi tingkat resiko
tidak dapat tertagihnya suatu utang (Fahrizqi, 2010). Leverage merupakan
perbandingan antara hutang dengan aktiva.
Menurut Bringham dan Houston (2006) rasio-rasio leverage memiliki
sejumlah implikasi. Pertama, dengan memperoleh dana melalui hutang, para
pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut
dengan sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan. Kedua, kreditor akan
melihat pada ekuitas, sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi
proporsi dari jumlah modal yang diberikan oleh pemegang saham, makan semakin
kecil resiko yang harus dihadapi oleh kreditor. Ketiga, jika perusahaan
mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana dari hasil pinjaman
16
lebih besar daripada bunga yang dibayarkan maka pengembalian dari modal
pemilik akan besar.
18
Pada variabel karakteristik perusahaan juga terdapat komponen leverage yang
umum diteliti. Penelitian terdahulu tentang pengaruh leverage terhadap
pengungkapan CSR oleh Agustya (2015) memberikan hasil bahwa leverage
mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR, sedangkan pada penelitian
Chintya (2013), Fahry dan Etna (2014), Sembiring (2005), dan Tho Lie Sha (2014)
menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Pada variabel struktur kepemilikan perusahaan terdapat tiga dimensi, yaitu
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan asing.
Kepemilikam manajerial dan kepemilikan institusional pada penelitian Putri dan
Barbara (2019) dan Chintya (2013) dinyatakan tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR, sedangkan kepemilikan asing dinyatakan berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR. Namun, terdapat ketidakkonsistenan pada penelitian
Fikih dan Leny (2016) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, sedangkan kepemilikan asing tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Pada variabel ukuran perusahaan dengan penelitian terdahulu oleh Chintya
(2013); Fahry dan Etna (2014); Novie, dkk (2017); Putri dan Barbara (2019); Evi
Mutia, dkk (2011); Sembiring (2005); dan Thio Lie Sha (2014) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Pada penelitian
mereka dinyatakan bahwa perusahaan besar justru akan banyak tekanan, sehingga
perusahaan mengungkapkan lebih banyak informasi dan berujung dengan
mengungkapkan kegiatan tanggung jawab sosialnya. Berbanding terbalik dengan
peneliti terdahulu oleh Rita, dkk (2014) dan Fikih dan Leny (2016) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap
pengungkapan CSR, karena menurut mereka perusahaan yang besar sudah tidak
perlu melakukan pelaporan kegiatan sosial atau CSR yang pernah mereka lakukan.
Dari hasil penelitian terdahulu peneliti akan melakukan penelitian terhadap
variabel karakteristik perusahaan (profitabilitas dan leverage), struktur kepemilikan
perusahaan, dan ukuran perusahaan dan pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR.
Berikut adalah tabel penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini:
19
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Kepemilikan
Manajerial
Kepemilikan
Asing
Variabel Dependen:
Pengungkapan CSR
20
No. Peneliti (Tahun) Judul Variabel yang Hasil Penelitian
Digunakan
21
No. Peneliti (Tahun) Judul Variabel yang Hasil Penelitian
Digunakan
22
No. Peneliti (Tahun) Judul Variabel yang Hasil Penelitian
Digunakan
7. Ega Indriyana Putri, Analisis Pengaruh Variabel Independen Ukuran dewan komisaris
Barbara Gunawan Karakteristik : dan profitabilitas
(2019) Perusahaan, memiliki pengaruh
Profitabilitas
Ukuran Dewan positif terhadap
Komisaris, dan Likuiditas pengungkapan CSR.
Struktur Leverage Sedangkan leverage
Kepemilikan Ukuran tidak memiliki pengaruh
terhadap Perusahaan signifikan.
Pengungkapan Ukuran Dewan
Corporate Social Komisarus
Responsibility di
Variable Dependen :
Perusahaan
Property dan Real CSR
Estate
23
No. Peneliti (Tahun) Judul Variabel yang Hasil Penelitian
Digunakan
8. Evi Mutia, Zuraida, Pengaruh Ukuran Variabel Independen Seluruh variabel secara
Devi Andriani (2011) Perusahaan, : bersama – sama
Profitabilitas Dan berpengaruh terhadap
Ukuran
Ukuran Dewan pengungkapan CSR.
perusahaan
Komisaris Tetapi secara parsial
Terhadap Profitabilitas
profitabilitas tidak
Pengungkapan Ukuran dewan berpengaruh terhadap
Corporate Social komisaris pengungkapan CSR.
Responsibility
Variabel Dependen :
Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Pengungkapan CSR
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Variabel Dependen :
CSR
24
No. Peneliti (Tahun) Judul Variabel yang Hasil Penelitian
Digunakan
10. Thio Lie Sha (2014) Pengaruh Ukuran Variabel independen Seluruh variabel secara
Perusahaan, : simultan berpengaruh
Ukuran Dewan terhadap pengungkapan
ukuran
Komisaris, CSR. Tetapi secara
perusahaan
Profitabilitas Dan parsial hanya ukuran
Leverage ukuran dewan perusahaan dan
Terhadap komisaris profitabilitas yang
Pengungkapan Profitabilitas berpengaruh terhadap
Tanggung Jawab leverage pengungkapan CSR.
Sosial Pada
Variabel Dependen :
Perusahaan
Manufaktur Yang Pengungkapan CSR
Terdaftar Di Bei
25
H4
KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN
Profitabilitas H1
STRUKTUR
KEPEMILIKAN
Struktur Kepemilikan H2
Asing Pengungkapan CSR
Ukuran Perusahaan
H3
2.5. Hipotesis
2.5.1. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR
2.5.1.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR
Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang membuat manajemen
menjadi lebih fleksibel dan bebas untuk mengungkapkan CSR atau pertanggung
jawaban sosial nya kepada para pemegang saham, sehingga semakin tinggi tingkat
probabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi tanggung
jawab sosial nya (Heinze dan Gray, et al. 1976). Pernyataan tersebut juga dapat
didukung dengan teori legitimasi, bahwa perusahaan mendapatkan legitimasi atau
26
pengakuan dari masyarakat karena perusahaan dengan profitabilitas tinggi,
dianggap dapat membiayai aktivitas sosial nya dengan mudah (Nurul dan Indira,
2013).
Bowman dan Haire (1976) mengatakan bahwa, hubungan antara
profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
tercemin dalam reaksi sosial yang mana membutuhkan gaya manajerial yang
diperlukan untuk memperoleh keuntungan. Ketika tugas dan tanggung jawab pada
principal sudah terpenuhi, yaitu memperoleh keuntungan, maka manajemen
perusahaan akan lebih leluasa untung mengungkapkan CSR, dalam (Heckston dan
Milne, (1996).
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fahriziqi (2010) dan Hussainey et.
al (2011) mendapatkan hasil bahwa profitabilitas terhadap pengungkapan CSR
terdapat hubungan positif. Begitu pula dengan penelitian dari Zulaikha (2012) dan
Wardhani (2013) mendapatkan hasil bahwa profitabilitas dengan pengungkapan
CSR terdapat pengaruh positif yang signifikan. Berdasarkan uraian diatas maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
27
Penelitian menurut Rustiarini (2008) mendapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan positif signifikan pada variabel kepemilikan asing terhadap
pengungkapan CSR. Pada penelitian Erida (2011) juga ditemukan hasil bahwa
kepemilikan asing berpengaruh terhadap kebijakan pengungkapan CSR. Won Yong
Oh (2011) di Korea juga melakukan penelitian, dan mendapatkan hasil bahwa
kepemilikan asing berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Berdasarkan uraian
diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
28
2.5.4. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Struktur Kepemilikan
Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Pengungkapan CSR
29
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
30