Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2013:13). Metode
kuantitatif juga menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran
variabel-variabel penelitian disertai dengan angka dan melakukan analisis data
melalui prosedur statistik yang disesuaikan dengan fakta yang terjadi saat ini
(Sugiyono, 2018). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
sekunder. Data dalam bentuk angka yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan
yang terstruktur (Sekaran & Bougie, 2017).

3.2. Objek dan Subjek Penelitian


Objek penelitian merupakan atribut, sifat atau nilai dari orang, kegiatan atau
objek yang memiliki variasi tertentu dan akhirnya ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Objek dari penelitian
ini adalah karakteristik perusahaan yang terdiri dari profitabilitas dan leverage;
struktur kepemilikan perusahaan yang terdiri dari struktur kepemilkan manajerial,
struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan asing; ukuran perusahaan
dan pengungkapan CSR sebagai variabel Y.
Subjek penelitian adalah tempat dimana kita memperoleh data untuk penelitian
kita (Arikunto, 2010). Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan di
industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 –
2017.

31
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan dari seluruh sektor industri
yang terdaftar di BEI dan melaporkan laporan keberlanjutan pada tahun 2017-2018,
kecuali sektor keuangan dikarenakan perbedaan analisis kinerja keuangan yang
dilakukan dan dikhawatirkan perusahaan-perusahaan tersebut melakukan aktivitas
yang cenderung sebagian besar terfokus pada keuangan, sehingga diindikasikan
akan memiliki karakteristik perusahaan (kinerja keuangan) yang berbeda dengan
perusahaan sampel lain pada umumnya (Handita, 2017)

3.3.2. Teknik Pemilihan Sampel


Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yang
artinya teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2013:218-219), dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan
kriteria peneliti. Kriteria nya adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan pada seluruh sektor industri (kecuali keuangan) yang terdafar di


Bursa Efek Indonesia berada pada periode penelitian selama 2 tahun
berturut-turut (2017-2018)
2. Perusahaan yang mengungkapkan laporan keberlanjutan pada tahun 2017-
2018 dan memakai indeks GRI Standard.
3. Perusahaan yang selama periode penelitian tidak mengalami rugi.

3.3.3. Unit Analisis


Unit analisis merupakan tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 2009). Menurut Zulganef (2008) unit
analisis adalah sumber informasi mengenai variabel yang akan diolah dalam
penelitian. Unit analisis penelitian ini adalah organisasi, yaitu seluruh sektor
perusahaan (kecuali finance) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017
– 2018.

32
Tabel 3. 1 Unit Analisis

No Kriteria Jumlah
Perusahaan
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 666

2. Dikurangi: (90)
Perusahaan sektor keuangan
3. Dikurangi: (549)
Perusahaan yang tidak mengungkapkan laporan
keberlanjutan dan atau masih memakai GRI G4 pada
periode 2017-2018
4. Dikurangi: (8)
Perusahaan yang selama periode 2017-2018 rugi
Jumlah Sampel yang Digunakan 19
Tahun Amatan 2
Unit Analisis Sampel 38
Sumber: Data Sekunder, 2019

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, telah didapatkan 5


perusahaan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Berikut yang memenuhi kriteria
sampel penelitian :

Tabel 3. 2 Daftar Sampel Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode


1. Kalbe Farma Tbk KLBF
2. Unilever Indonesia Tbk UNVR
3. Astra Internasional Tbk ASII
4. PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP
5. SMART Tbk SMAR
6. Jasa Marga Tbk JSMR
7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS
8. Aneka Tambang Tbk ANTM
9. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG

33
10. PT PP Properti Tbk PPRO
11. PP (Persero) Tbk PTPP
12. Wijaya Karya Tbk WIKA
13. ABM Investama Tbk ABMM
14. PT AKR Corporindo Tbk AKRA
15. Pembangunan Jaya Ancol PJAA
16. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP
17. Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP
18. Wijaya Karya Beton Tbk WTON
19. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM
Sumber: Data Sekunder, 2019

3.4. Sumber dan Teknik Pengambilan Data


Pengambilan data atau pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
metode dokumentasi, yang merupakan teknik dengan penggunaan data atau
informasi subjek, objek atau dokumen yang sudah ada (Arikunto, 2002). Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang artinya sumber penelitian
diperoleh dengan tidak langsung. Data pada penelitian ini diperoleh melalui situs
IDX (www.idx.co.id), dan juga situs – situs lain yang berkaitan dengan sampel atau
perusahaan yang diteliti.

3.5. Variabel Penelitian


3.5.1 Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga dapat diperoleh informasi dari
hal tersebut dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Jenis
variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel independen atau
variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat.

34
3.5.2 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen (Sugiyono, 2016).
Variabel independen pada penelitian ini adalah :

3.5.2.1 Profitabilitas
Salah satu cara untuk menghitung tingkat profitabilitas perusahaan adalah
dengan ROA atau Return on Asset. Menurut Sawir (2005:18) ROA merupakan
kemampuan manajemen perusahaan untuk menghitung laba atau profit perusahaan
secara keseluruhan, semakin besar ROA perusahaan berarti semakin besar pula
tingkat keuntungan perusahaan, dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut
dari segi penggunaan asset.
ROA merupakan ukuran efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan asset atau aktiva yang dimilikinya (Fahrizqi,
2010). ROA dihitung dengan membagi laba tahunan perusahaan dengan total asset
dengan hasil yang berupa persentase. Sehingga dalam penelitian ini, profitabilitas
diukur dengan ROA. ROA dapat diformulasikan sebagai berikut :

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝑥 100%

Sumber : Dewi, 2015

3.5.2.2 Kepemilikan Asing


Apabila suatu perusahaan terdapat lebih dari satu kepemilikan asing yang
memiliki saham perusahaan, maka kepemilikan saham diukur dengan menghitung
total seluruh saham yang dimiliki oleh seluruh pemilik institusi (Said et al, 2009).
Variabel kepemilikan asing ini diukur dengan jumlah kepemilikan saham yang
dimiliki asing dengan jumlah saham yang diterbitkan atau beredar, yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :

35
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐴𝑠𝑖𝑛𝑔
Kepemilikan Asing = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
x 100%

Sumber : Putri dan Barbara, 2019

3.5.2.3 Ukuran Perusahaan


Menurut Heckston dan Milne (1996) ukuran perusahaan dapat diukur
dengan volume penjualan, jumlah karyawan, total nilai aset (Chintya, 2013). Pada
penelitian ini variabel ukuran perusahaan diukur dengan total aktiva atau asset
dalam bentuk logaritma, tujuannya adalah untuk mengurangi perbedaan yang
signifikan antara besar atau kecilnya perusahaan sehingga data dari total aset dapat
terdistribusi dengan normal (Alfarizi, 2016). Untuk mengukur variabel ukuran
perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ukuran Perusahaan = Log N (Total aset)

Sumber : Saputra, 2016

3.5.3 Variabel Dependen


Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2016). Variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate
Scocial Responsibility atau tanggung jawab sosial (Y).

3.5.3.1 Pengungkapan CSR


Pengungkapan CSR pada penelitian ini menggunakan indikator dari Global
Reporting Initiative (GRI) yang dapat diperoleh dari
https://www.globalreporting.org. GRI yang berkaitan dengan pengungkapan CSR
yang dijadikan pertimbangan untuk penilaian terdapat 136 item, yaitu GRI 101:

36
Landasan, GRI 102: Pengungkapan umum, GRI 103: Pendekatan manajemen, GRI
200: Ekonomi, GRI 300: Lingkungan, dan GRI 400: Sosial.
Mengacu pada penelitian oleh Chintya (2013), dalam penelitian ini
indikator – indikator tersebut dinilai dengan menggunakan variabel dummy.
Variabel dummy adalah salah satu metode dengan cara pemberian kode dummy
yang pada umumnya menggunakan pemberian nilai dummy 0 (nol) akan disebut
excluded group, sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1 disebut included
group.
Semakin banyak item yang diungkapkan oleh perusahaan maka akan
semakin tinggi indeksnya. Perusahaan dengan pengungkapan CSR yang lebih
tinggi menunjukan bahwa angka perusahaan tersebut telah mengungkapkan
informasi yang lebih komperhensif. Perhitungan indeks pengungkapan CSR, dapat
dirumuskan sebagai berikut :

𝑉
CSR Indeks =
𝐶𝑆𝑅

Keterangan :

V = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan

CSR Indeks = Indeks pengungkapan CSR perusahaan.

3.5.4 Operasionalisasi Variabel


Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah untuk dicari
hubungannya antar variabel nya. Juga agar lebih mudah diketahui untuk
pengukuran tiap variabel nya (Jonathan, 2010: 67). Tanpa adanya operasionalisasi
dibawah berikut, peneliti akan lebih sulit untuk menentukan pengukuran pada
hubungan tiap variabel. Dengan penjabaran diatas, maka disusun tabel
operasionalisasi variabel sebagai berikut :

37
Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Karakteristik Profitabilitas Return on Asset Rasio


Perusahaan

(Dewi, 2015)

Struktur Struktur Rasio


Kepemilikan Kepemilikan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐴𝑠𝑖𝑛𝑔
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Asing
(Putri dan
Barbara, 2019)

Ukuran total asset dalam transformasi Rasio


Perusahaan logaritma natural

(Saputra, 2016)

Pengungkapan GRI 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 Rasio


CSR Standard 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

(GRI 400:
(Fahmi, 2019)
Sosial 34
Item)

Sumber: Data Sekunder, 2019

3.6. Analisis Data


Data yang telah dikumpulkan pada penelitian ini, kemudian diolah melalui
pengujian statistik deskriptif dan analisis regresi linier dengan menggunakan SPSS
versi 25.0. Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik
perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan CSR.

38
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
variabel – variabel yang diteliti, yang dapat dilihat melalui jumlah data, nilai
maksimum, nilai minimum, angka rata – rata (mean) dan nilai standar deviasi.
Statistik deskriptif berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan kemudian
dianalisis. Statistik deskriptif digunakan agar mempermudah ciri – ciri karakteristik
suatu kelompok data agar mudah dipahami (Ghozali, 2017: 19).

3.6.2 Uji Asumsi Klasik


Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji
hubungan linear antara pengungkapan CSR dengan variabel – variabel independen.
Oleh karena itu dibutuhkan evaluasi asumsi-asumsi yang medasari sebuah model
regresi. Berikut adalah uji asumsi klasik :

3.6.2.1 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalua
asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk sampe yang
berukuran kecil. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan melihat nilai signifikansi uji Kolmogrov-Smirnov.

Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

H0 : Data residual terdistribusi normal

HA : Data residual tidak terdistribusi normal.

Residual memiliki distribusi yang normal jika memiliki nilai signifikansi >0.05
(Ghozali, 2017: 154).

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas


Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi mengandung adanya
korelasi antar variabel independen atau variabel bebas. Pada model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2006).

39
Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi adalah
dengan cara melihat nilai Tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).
Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menandakan ada atau tidaknya
multikolineritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai nilai VIF ≥
10.00 (Ghozali, 2017: 103-104).

3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas


Pada pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan
deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Juga
bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Jika variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan tetap disebut homoskedastisitas, dan jika
berbeda disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2006).
Pengujian pada penelitian ini menggunakan uji Glejser, yang mana
dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai
absolut residualnya, pengambilan keputusan dilihat dari nilai signifikansi antara
variabel independen dengan absolut residual > 0.05 yang berarti tidak terjadi gelaja
heterokedasitas.

3.6.2.4. Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi (Ghozali, 2017: 107). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari masalah autokorelasi.

3.6.3. Uji Hipotesis


Secara statistik, ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai
statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik
apabila nilai uji statistiknya berada < 0,05. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila
nilai uji statistiknya berada > 0,05 (Ghozali, 2006).

40
3.6.3.1. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Koefisien determinasi (R Square) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R Square yang kecil menunjukkan
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati angka satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2017: 95).

3.6.3.2. Uji Simultan (Uji F )


Uji ini dilakukan untuk menunjukkan pengaruh variabel dependen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel independen. Tingkat signifikansi
dalam pengujian ini adalah 0,05. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel independen secara bersama – sama berpengaruh terhadap
variabel terikat atau variabel dependen (Ghozali, 2006).

1. Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 maka hipotesis
diterima yang berarti secara bersama-sama semua variabel independen
berpengaruh terhadap CSR.
2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti
secara bersama-sama semua variabel independen tidak berpengaruh
terhadap CSR.

3.6.3.3. Uji Parsial (Uji t )


Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen
(Ghozali,2005). Uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing
variabel pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level
0,05 (𝑎 =5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut :

41
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan, yang berarti secara individual variabel independen tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan),
yang berarti secara individual variabel independen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.4. Analisis Regresi Linier Berganda


Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel
independen dan variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut :

CSR = 𝑎 + β1 PROFIT + Β6 ASING +β3 SIZE + ε

Keterangan :

α = konstanta β1- β3 = koefisien regresi PROF = Profitabilitas

ASING = Kepemilikan Asing SIZE = Ukuran Perusahaan

42

Anda mungkin juga menyukai